Anda di halaman 1dari 28

PERENCANAAN DASAR TEKNIK MESIN

Memahami prinsip pengujian bahan logam

OLEH:
PAMINTA J.LUMBAN BATU

SMK N 5 PADANG
MataPelajaran : Dasar Perancangan Teknik Mesin
JamPelajaran : 4 JP (@ 45Menit)
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSIDASAR
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.1 Memahami jenis 4.1 Memilah jenis bahanteknik
bahan teknik

3.2 Memahami prinsip 4.2 Mengidentifikasi


pengolahan pengolahan bahanlogam
bahanlogam
3.3 Memahami prinsip 4.3 Mengidentifikasi
pengolahan bahan pengolahan bahan
nonlogam nonlogam
3.4 Memahami 4.4 Mengidentifikasi perlakuan
persyaratan panas logam
perlakuan
panaslogam
3.5 Menerapkan teknik 4.5Melakukanpengujian
pengujian logam (ferrous logam (ferrous
dan non ferrous) dannonferrous)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini siswa
dapat:
1. Menjelaskan Pengertian pengujian bahan
logam
2. Menguraikan pengujian logam (ferrous dan non
ferrous)
3. Menerapkan teknik pengujian logam (ferrous dan
non ferrous)
Proses Pengujian Logam itu
apa ya ….. ???
Apa tujuan pengujian logam
tersebut….???
1. Pengujian Logam
Proses pengujian logam adalah proses pemeriksaan bahan-
bahan untuk diketahui sifat dan karakteristiknya yang meliputi
sifat mekanik, sifat fisik, bentuk struktur, dan komposisi unsur-
unsur yang terdapat di dalamnya. Adapun proses pengujiannya
dikelompokkan ke dalam tiga kelompok metode pengujian, yaitu :
1. Destructive Test (DT), yaitu proses pengujian logam yang dapat
menimbulkan kerusakan logam yang diuji.
2. Non Destructive Test (NDT), yaitu proses pengujian logam yang
tidak dapat menimbulkan kerusakan logam atau benda yang diuji.
3. Metallography, yaitu proses pemeriksaan logam tentang
komposisi kimianya,unsur-unsur yang terdapat di dalamnya, dan
bentuk strukturnya.
ANALISIS HASIL UJI MATERIAL

A. UJI KEKERASAN
Uji kekerasan dilihat dari hasil
perhitungan formulasi uji
kekerasan yang dilakukan (uji
brinel, vikers, palupoldy dll).
Selain hasil formulasi juga
terdapat uji kekerasan yang
langsung melihat dial pada
mesin uji cobanya seperti
rockwell.
1. Pengujian Brinell
Uji kekerasan in berupa
pembentukan lekukan pada
permukaan logam memakai
bola baja yang dikeraskan
yang ditekan dengan beban
tertentu. Beban diterapkan
selama waktu tertentu,
biasanya 30 detik, dan
diameter lekukan diukur
dengan mikroskop, setelah
beban tersebut dihilangkan.
Gambar . Ilustrasi uji kekerasan Brinell
2. Pengujian Brinell Palupoldy
Merupakan metode pengembangan
dari Brinell. Dengan metode
pengujian ini benda kerja yang hendak
diuji kekerasannya tidak perlu dipotong
atau dibawa ke laboratorium, karena
peralatan pengujian ini praktis dan
dapat dibawa keluar dari laboratorium
3. Pengujian Vickers
Uji kekerasan vickers menggunakan indentor piramida intan yang pada
dasarnya berbentuk bujursangkar. Besar sudut antar permukaan-
permukaan piramida yang saling berhadapan adalah 1360. Nilai ini dipilih
karena mendekati sebagian besar nilai perbandingan yang diinginkan
antara diameter lekukan dan diameter bola penumbuk pada uji kekerasan
brinell (Dieter, 1987)
4. Pengujian Impak Charpy
adalah suatu pengujian yang dilakukan untuk
menguji ketangguhan suatu specimen terhadap pemberian
beban secara tiba-tiba melalui tumbukan. Semakin rendah harga
impak maka jenis perpatahan yang terjadi akan semakin getas.
.

Gbr contoh benda uji impak


5.Uji Ketangguhan
Analisis ketangguhan dilakukan
salah satunya melalui uji impak
charpy. Analisis dilakukan
melalui hasil perhitungan
ketangguhan impak sesuai
dengan energi patah dan luas
penampang patahannya.
6. Pengujian Tarik
Uji tarik rekayasa banyak dilakukan untuk 1. AR garis lurus dan disebut daerah
melengkapi informasi rancangan dasar elastis.
2. R adalah batas daerah elastis dan
kekuatan suatu bahan dan sebagai data plastis
pendukung bagi spesifikasi bahan. 3. Y adalah titik luluh
4. Y-Y’ benda seolah mencair
disebut titik luluh
5. B merupakan tegangan tarik
maksimum
6. F adalah titik putus
P L L  L 0
  
A0 L0 L0


E 

ΔL = pertambahan panjang benda kerja (mm)


L0 = panjang benda kerja awal (mm)
P = beban yang bekerja (N)
A = luas penampang benda kerja (mm2)
E = modulus elastisitas bahan (N/mm2)
Ɛ = regangan
σ = tegangan
Uji tarik
Untuk menganalisis hasil uji tarik, selain
melalui formulasi yang ada juga dapat
dilakukan melalui pembacaan kurva dan
membandingkan dengan rerata hasil standar
uji tarik material yang sudah dilaksanakan.

Skema Uji Tarik


Gambar . Alat uji tarik
7.Pengujian Geser
Merupakan hal yang umum logam diaplikasikan dalam desain teknik
dengan pembebanan geser. Baut, paku keling dan pasak mendapat
beban sedemikian rupa sehingga akan membelah komponen
tersebut menjadi dua bagian
ANALISIS HASIL UJI MATERIAL
B. Uji Makro dan Mikro
Analisis uji makro dan mikro
secara umum dilakukan melalui
pengamatan ataupun visual. da
beberapa metode yang dipakai
yaitu: mikroskop (optik
maupun elektron), difraksi (
sinar-X, elektron dan neutron),
analasis (X-ray fluoresence,
elektron mikroprobe) dan juga
stereometric metalografi.
Pengujian Mikro dan Makro
Uji makro dan mikro ini disebut metalografi yaitu
disiplin ilmu yang mempelajari karakteristik
mikrostruktur suatu logam dan paduannya serta
hubungannya dengan sifat-sifat logam dan
paduannya tersebut. Pada praktikum metalografi ini
digunakan metode mikroskop, sehingga
pemahaman akan cara kerja mikroskop, baik optik
maupun elektron perlu diketahui.
 Metalografi makro, yaitu pengamatan struktur
dengan perbesaran 10 – 100 kali.
 Metalografi mikro, yaitu pengamatan struktur
dengan perbesaran diatas100 kali.
Gbr. Mikroskop dan Hasil Pengamatan
Gb Gas porosity di daerah
lasan paduan Mg-8%Al
SEKIAN DAN TERIMAKASIH !!!!

Anda mungkin juga menyukai