Anda di halaman 1dari 16

Menggali ide penelitian, penyusunan proposal

Menemukan Mengemban
Menyusun Proposal
Ide? gkan ide

Paper
Bagian 1
HAL-HAL YANG PERLU DISIAPKAN SEBELUM MENULIS SEBUAH PAPER
Pendahuluan
• Pada dasarnya, kita (mahasiswa S2 atau S3) tidak
dipersiapkan oleh pembimbingnya untuk menulis
sebuah paper, padahal waktu belajar di S2 dan S3 adalah
waktu yang terbaik untuk mempelajari prinsip2 dan
peraturan2 penerbitan sebuah paper.
1. “Pikirkan” mengapa ingin mempublikasikan karya
kita? - dan apakah mungkin akan diaccept.
• Coba bertanya pada diri sendiri (Q&A):
1. Sudahkah saya melakukan sesuatu yang baru dan menarik?
2. Adakah sesuatu yang “challenging” dalam karya saya?
3. Apakah karya saya terkait langsung dengan topik hangat saat
ini?
4. Sudahkah saya memberikan solusi untuk beberapa masalah
sulit tersebut?
1. Reviewer biasanya menjawab ”questionnaires” (1):
1. Apakah paper kita itu memiliki hal2 baru yang cukup?
2. Apakah topik tersebut dalam lingkup jurnal?
3. Apakah disajikan dengan ringkas dan terorganisir
dengan baik?
4. Apakah metode dan eksperimen disajikan sedemikian
rupa sehingga dapat direplikasi lagi?
5. Apakah hasilnya disajikan secara lengkap?
1. Reviewer biasanya menjawab ”questionnaires” (2):
6. Apakah diskusinya relevan, singkat dan terdokumentasi dengan
baik?
7. Apakah kesimpulan didukung oleh data yang disajikan?
8. Apakah bahasanya dapat diterima?
9. Apakah gambar dan tabel memadai dan dirancang dengan baik?
Apakah ada informasi yang diulang? Apakah gambar dan tabel
terlalu banyak?
10. Apakah semua referensi yang dikutip dalam teks termasuk dalam
daftar referensi?
2. “Pikirkan” jenis naskah yang akan ditulis. Mengapa
ingin mempublikasikan karya jenis tersebut?
• Full articles, atau original articles, adalah paper yang paling penting. Seringkali
paper jenis ini adalah potongan penelitian penting dari penelitian keseluruhan.
• Letters/rapid communications/short communications biasanya diterbitkan
untuk komunikasi singkat dan awal dari kemajuan yang signifikan dan karya
asli. Paper jenis ini jauh lebih pendek dari artikel lengkap (biasanya sangat
terbatas ukurannya, tergantung pada masing-masing jurnal).
• Review papers or perspectives merangkum perkembangan terkini tentang topik
yang sedang tren, menyoroti poin-poin penting yang sebelumnya telah
dipublikasikan dan tidak memperkenalkan informasi baru. Biasanya penulisan
paper jenis ini diajukan atas undangan oleh editor sebuah jurnal.
2. “Pikirkan” jenis naskah yang akan ditulis. Mengapa
ingin mempublikasikan karya jenis tersebut?
• Saat melihat informasi yang tersedia, kita harus mengevaluasi sendiri pekerjaan
kita: Apakah cukup untuk membuat sebuah artikel lengkap, atau apakah
hasilnya sangat berimpak sehingga harus disiapkan sesegera mungkin?
• Kita harus bertanya kepada pembimbing kita (jika kita adalah mahasiswa S3)
atau kolega untuk saran tentang jenis naskah yang akan ditulis. Ingat juga
bahwa kadang-kadang orang luar - yaitu, kolega yang tidak terlibat dalam
penelitian kita - dapat melihat sesuatu dengan lebih jelas daripada kita.
• Apa pun jenis artikel yang kita akan tulis, rencanakan untuk mengirimkan
hanya sebuah manuskrip, bukan serangkaian manuskrip. (Biasanya editor
membenci praktik ini, karena mereka memiliki ruang terbatas dalam jurnal dan
serangkaian manuskrip memakan terlalu banyak halaman untuk sebuah topik)
3. “Pikirkan” jurnal yang akan menjadi target
submission kita
• Pertanyaan umum adalah bagaimana memilih jurnal yang tepat untuk karya kita. Jangan
berjudi dengan menyebarkan manuskrip kita ke banyak jurnal secara bersamaan. Cukup kirim
satu kali dan tunggu respons editor dan reviewer.
• Cara paling umum untuk memilih jurnal yang tepat adalah dengan melihat artikel2 yang telah
kita referensikan dalam menyiapkan paper kita. Mungkin sebagian besar dari mereka
terkonsentrasi di satu atau dua jurnal. Bacalah publikasi terbaru di setiap jurnal kandidat
(bahkan di media cetak), dan cari tahu topik hangat dan jenis artikel yang biasanya diaccept.
• Juga pertimbangkan tingkat penolakan jurnal yang tinggi (mis., Nature, Science, The Lancet
dan Cell adalah > 90 persen), dan jika penelitian kita tidak terlalu berimpak, fokuslah pada jurnal
yang lebih rendah Impact Factor nya.
• Kita dapat menemukan Impact Factor jurnal di halaman webnya atau melalui Science Gateway
(http://www.sciencegateway.org/rank/index.html).
4. “Perhatikan” persyaratan penulisan jurnal dalam
Guide for Authors .
• Setelah memilih jurnal untuk dikirim, buka halaman web dan unduh Guide for
Authors, printout dan baca berulang kali!
• Mereka umumnya termasuk pedoman editorial terperinci, prosedur submission, biaya
untuk penerbitan open access, dan pedoman hak cipta dan etika.
• Kita harus menerapkan Guide for Authors pada paper kita, mulai dari draft yang
pertama dengan menggunakan tata letak teks yang tepat, kutipan referensi,
nomenklatur, gambar dan tabel, dll.
• Mengikuti tip sederhana ini akan menghemat waktu kita - dan waktu editor. kita harus
tahu bahwa semua editor benci membuang waktu untuk naskah yang tidak disiapkan
dengan baik. Mereka mungkin berpikir bahwa penulis tidak menunjukkan keseriusan
dan rasa hormat.
5. “Perhatikan” struktur dari isi paper kita.
• Semakin banyak jurnal memiliki jenis struktur berbeda untuk jurnal
mereka, jadi penting untuk membaca Guide of Authors. Namun, secara
umum, kebanyakan dari jurnal mengikuti struktur yang sama sbb:
• Bagian yang memungkinkan pengindeksan dan pencarian topik, membuat
paper ini informatif, menarik dan efektif. Ini terdiri dari Judul, Penulis
(dan afiliasi), Abstrak dan Keyword.
• Bagian yang menyertakan teks utama, yang biasanya dibagi menjadi:
Pendahuluan, Metode, Hasil, Diskusi dan Kesimpulan.
• Bagian yang mencakup Ucapan Terima Kasih, Referensi, dan Bahan
Pelengkap atau Appendix.
5. “Perhatikan” struktur dari isi paper kita.
• Struktur sebuah paper yang lengkap mengikuti format IMRAD
(https://en.wikipedia.org/wiki/IMRAD), diperkenalkan sebagai standar
oleh American National Standards Institute pada 1979, untuk
menjawab pertanyaan2 di bawah ini:
• Introduction: Apa yang kita/orang lain tulis? Kenapa kita menulis?
• Methods: Bagaimana caranya kita melakukan penelitiannya?
• Results: Apa yang kita temukan?
• And
• Discussion: Apa arti semuanya?
6. “Pahami” etika publikasi untuk menghindari
pelanggaran etika penulisan paper.
• Salah satu hal terburuk dalam publikasi sains paper adalah plagiarisme. Plagiarisme dan
mencuri pekerjaan dari rekan kerja dapat menyebabkan konsekuensi yang serius, baik secara
profesional maupun legal.
• Pelanggaran termasuk pembuatan data dan pemalsuan, penggunaan subjek manusia dan hewan
yang tidak tepat dalam penelitian, dan menggunakan ide atau kalimat2 penulis lain.
• Mungkin juga kita sebenarnya telah melakukan pelanggaran etika tanpa bermaksud
melakukannya.
• Educational resources termasuk Publishing Ethics Resource Kit (PERK) dari Committee on
Publication Ethics (COPE, https://publicationethics.org/) dan Elsevier's Ethics di Publication &
Research website (https://researcheracademy.elsevier.com/)
7. “Persiapan2” penulisan sebuah paper.
• Pembuatan figures dan tables.
• Menulis Methodanya.
• Menulis Hasilnya.
• Menulis Discussion. Finalize the Results and Discussion before
writing the introduction.
• Menulis Kesimpulan yang jelas.
7. “Persiapan2” penulisan sebuah paper.
• Menulis Introduction.
• Menulis Abstract.
• Menyusun Title yang singkat dan jelas.
• Menyiapkan Keywords untuk indexing.
• Menulis Acknowledgements.
• Menulis References.
1. “Pikirkan” mengapa ingin mempublikasikan karya kita? -
dan apakah mungkin dapat diaccept. (Persiapan presentasi)
• Coba bertanya pada diri sendiri (Q&A):
1. Sudahkah saya melakukan sesuatu yang baru dan menarik?
2. Adakah sesuatu yang “challenging” dalam karya saya?
3. Apakah karya saya terkait langsung dengan topik hangat saat
ini?
4. Sudahkah saya memberikan solusi untuk beberapa masalah
sulit tersebut?

Anda mungkin juga menyukai