Anda di halaman 1dari 9

PERENCANAAN KONDUIT DESAIN ASLI

I.1. Umum
Bangunan Pengeluaran adalah bagian dari bangunan pelengkap Bendungan Pidekso. Desain
bangunan pengeluaran dengan tipe konduit gali-tutup (cut & cover conduit). Bangunan ini
selain berfungsi untuk pengelakkan sungai juga berfungsi untuk pengeluaran air irigasi dan
air baku. Dari pertimbangan aspek lokasi daerah layanan, kondisi topografi dan geologi,
lokasi bangunan pengeluaran diletakkan di bukit sandaran kiri.

Sebagai konduit pengelak, elevasi inlet dipasang pada El.159,0 m dan panjangnya kurang
lebih 250 m dengan potongan semi lingkaran diameter 2,5 m. Setelah fungsi sebagai sarana
pengelakan sungai selesai, maka bagian inletnya ditutup dengan beton (conceret plug).
Selanjutnya untuk keperluan pengeluaran air irigasi dan air baku dibuatkan menara sadap
dengan elvasi ambang pengambilan pada El. 175,0 m.

Bangunan pengeluaran direncanakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sbb. :

a). Sebagai bangunan pengelak sungai dan direncanakan berdasarkan debit rencana Q25,
bengunan ini berfungsi untuk mengalirkan air di musim hujan maupun musim kemarau
selama pelaksanaan konstruksi tubuh bendungan.

b). Sebagai pengeluaran air irigasi untuk mengairi areal seluas 1500 Hadengan debit
maksimum sebesar 1800ltr/dt dan air baku maksimum sebesar 200 ltr/dt.,dengan cara
mengatur bukaan pintu sadap yang dipasang di menara pengambilan.

c). Sebagai sarana untuk pengosongan waduk, apabila terjadi sesuatu yang membahayakan
bendungan untuk itu harus dikosongkan, dengan kapasitas maksimum pengeluaran pada
kondisi muka air normal adalah sebesar 18,8 m3/dt.

Bangunan pengeluaran ini terdiri dari konduit pengelak, menara pengambilan yang
dilengkapi dengan pintu pengatur dan stoplog, boks pengatur di hilir konduit yang dilengkapi
pintu penguras dan pintu pengatur hilir. Sebagai peredam energi menyatu dengan kolam olak
bangunan pelimpah.Denah, potongan memanjang dan tipikal potongan melintang konduit
seperti terlihat pada Gambar I.1.
Gambar I.1. Potongan Memanjang dan Tipikal Potongan Melintang Konduit
I.2. Rencana Pengelakan Sungai

I.2.1 Konduit Pengelak

Pekerjaan pengelakan selama konstruksi bendungan dan bangunan pelengkapnya selama


periode konstruksi harus dilaksanakan dan menjadi tanggungjawab penuh Kontraktor.

Pengelakan sungai pada musim hujan dilaksakan dengan membuat konduit pengelak.Konduit
pengelak ini dipakai untuk mengalirkan debit sungai di musim kering dalam rangka
pelaksanaan bendungan pengelak utama (main cofferdam), penggalian bendungan dan
perbaikan fondasi bendungan.Setelah bendungan pengelak utama selesai, konduit pengelak
berfungsi mengalirkan debit sungai di musim hujan dalam rangka pelaksanaan penimbunan
bendungan. Perencanaan konduit pengelak berdasrkan debit banjir periode ulang 25-tahunan
dan dimensi konduit pengelak adalah sbb. :

Debit banjir rencanamasuk Q25 :249,077m3/dt


Debit banjir rencana keluar Q25 : 43,85 m3/dt
Diameter konduit :2,50 m
Lebar Konduit : 2,50mu
Tinggi konduit : 2,50 m
Panjang konduit : 250 m
Kemiring dasar konduit :0,002
Koefisien kekasaran Manning : 0,014 (K=70)

I.2.2.Bendungan Pengelak Sementara dan Konduit Pengelak

Pengelakan sungai pada musim kemarau melalui konduit pengelak dengan cara membuat
bendungan pengelak primer atau dengan cara dipompa, karena elevasi ambang konduit lebih
tinggi dari dasar sungai. Konstruksi konduit pengelak memotong hampir tegak lurus as
bendungan pada stasioning Sta. 0+24.00. Bendungan pengelak sementara atau primer dan
bangunan pengeluaran harus sudah selesai pada awal musim kering. Bendungan pengelak
sementara untuk membelokan aliran sungai masuk ke konduit pengelak mungkin diperlukan,
jika debit aliran sungainya cukup besar, sehingga tidak ekonomis jika dilakukan dengan
pemompaan.

Pertimbangan dasar untuk rencana pengelakan sungai (river diversion plan)adalah sbb. :
a). Bendungan pengelak sementara dipakai untuk melindungi pelaksanaan konstruksi
bendungan pengelak utama pada musim kemarau, debit aliran pada musim kering hanya
kecil, kurang dari 20 ltr/dt karena luas DTA-nya hanya 34 km2.

b). Untuk efisiensi biaya konstruksi, tinggi dari bendungan pengelak sementara jika
diperlukan puncaknya dikostruksi pada elevasi EL.162.00 m.

c). Pada akhir musim kering, timbunan bendungan pengelak utama yang desainnya
menyatu dengan bendungan utama harus sudah selesai, dimana elevasi puncak
bendungan aman terhadap banjir rencana periode 25-tahunan.

Berdasarkan tata letak bangunan pengeluaran, diperlukan juga bendungan pengelak hilir
sementara pada bgian hilir (D/S) bendungan untuk mencegah aliran sungai balik masuk ke
areal pekerjaan galian fondasi bendungan.

I.3. Kapasitas Konduit Pengelak

Perhtungan kapasitas pengaliran konduit pengelak dihitung sebagai aliran terbuka dan
tertekan. Besarnya debit yang melewati konduit pengelak tergantung pada muka air waduk,
pankang dan luas potongan konduit dan bangunan-bangunan lainnya yang dikonstruksi di
sepanjang konduit tersebut.

1) Kondisi Aliran terbuka (JIka : H/D < 1,2)

Perhitungan kapasitas konduit pada kondisi aliran terbuka dilakukan dengan persmaan
Manning sbb. :

A1

2β A2
EL.3 . T
2
0.5D
H
h

EL.1 .
EL.2

Rumus Manning :

V= (1/n) x R2/3 x I1/2

Q= Vx A
Dimana :
V : Kecepatan aliran (m/dt),
n : Koef. Kekasaran Manning (utk beton diambil 0,014),
R : Radius hidrolik (m),
I : Kemiringan dasas konduit (=0.002),
H : Dalam air diatas ambang konduit (m),
D : Tinggi konduit (m),
Q : Debit pengeluaran (m),
A : Luas penampang basah (m2).

(2) Kondisi Aliran Tertekan (Jika : H/D >1,5)

Persamaan kekekalan enerji anatara muka air waduk yang terletak di hulu ambang
sadap (inlet) dan ambang pengeluaran (outlet) diekspresikan dalam persamaan sbb. :

A1

EL.3 . 2β A2
T
2
0.5D

H
EL.1 .

h
D

EL.2

RWL = OIL + D + HT
HT = he + hf1 + hv
Q=AxV
Dimana,
RWL : Muka air waduk (m),
OIL :Elevasi ambang inlet(=+159,0 m),
D :Tinggi konduit (=3.50 m),
HT : Kehilangan tekanan total pada konduit (m),
he :Kehilangan tekanan akibat masuk konduit masuk (m),
= Ke x (V12/2g)
Ke : Koefisien kehilangan masuk,
= (1/C2-1), C = 0.82
hf : Kehilangan tekanan akibat gesekandalam konduit (m),
= (f1 x L1/R1) x (V12/2g)
f1 :Koefisien kehilangan akibat gesekan,
= 2 x g x n2 / R11/3
n : Koefisien kekasaran Manning (= 0,0014),
g : percepatan gravitasi(=9,8 m/dt2),
L1 : Panjang konduit (= 250,0 m),
R1 : Radius hidrolik (m),
V : Kecepatan aliran (m/dt),
Q : Debit pengeluaran (m),
A : Luas potongan melintang konduit (=10,16 m2).

Perhitungan hidrolik untuk menghubungkan antara muka air waduk dan debit pengeluaran
melalui konduit pengelak dilakukan dalam bentuk tabulasi dan hasilnya seperti terlihat pada
Tabel I.1 dan Gambar grafik I.1 pada lembar berikut ini.
Tabel I.1. Perhitungan Kapsitas Konduit Pengelak
Tabel : Luas Basah, Keliling Basah & Radius Hidrolik Pot. Konduit A1
2β A2
T
Bentuk Potongan Semi lingkaran 0.5D2

H
Diameter Konduit, D 2.50 meter

h
D

Jari-jari Konduit, r = D/2 1.25 meter


Tinggi Konduit, H = D 2.50 meter

Tinggi Lebar Luas Luas Ls Basah Keliling Jari-jari


Air Mk. Air Segitiga Sektor (Tembrng) Basah Hidrolik
h (r - h) / r 2β =2β+180 T A1 A2 Aw P R = A/P
2 2 2
(m) (deg) (deg) (m) (m ) (m ) (m ) (m) (m)

1 0.125 0.90 51.68 0.31 2.75 0.11


2 0.250 0.80 73.74 0.63 3.00 0.21
3 0.375 0.70 91.15 0.94 3.25 0.29
4 0.500 0.60 106.26 1.25 3.50 0.36
5 0.625 0.50 120.00 1.56 3.75 0.42
6 0.750 0.40 132.84 1.88 4.00 0.47
7 0.875 0.30 145.08 2.19 4.25 0.51
2
8 1.000 0.20 156.93 2.50 4.50 0.56 =0.5*D
9 1.125 0.10 168.52 2.81 4.75 0.59
10 1.250 0.00 180.00 3.13 5.00 0.63
11 1.375 -0.10 168.52 191.48 2.49 0.16 0.16 3.44 5.25 0.65
12 1.500 -0.20 156.93 203.07 2.45 0.31 0.31 3.75 5.50 0.68
13 1.625 -0.30 145.08 214.92 2.38 0.45 0.48 4.05 5.76 0.70
14 1.750 -0.40 132.84 227.16 2.29 0.57 0.64 4.34 6.03 0.72
15 1.875 -0.50 120.00 240.00 2.17 0.68 0.82 4.62 6.31 0.73
16 2.000 -0.60 106.26 253.74 2.00 0.75 1.01 4.88 6.61 0.74
17 2.125 -0.70 91.15 268.85 1.79 0.78 1.21 5.12 6.94 0.74
18 2.250 -0.80 73.74 286.26 1.50 0.75 1.45 5.32 7.32 0.73
19 2.375 -0.90 51.68 308.32 1.09 0.61 1.75 5.49 7.80 0.70
20 2.500 -1.00 0.00 360.00 0.00 0.00 2.45 5.58 8.93 0.63
2
CTT : *) Jika h ≤ D, maka Aw = h*D dan jika h > D, maka Aw = 0.5*D +A1+A2

PERHITUNGAN HIDROLIK - ALIRAN SALURAN TERBUKA ( H/D < 1.2)


KONDUIT PENGELAK PIDEKSO, DIAMETER 2.5 m

El.3=EL.1+1.2xD = 162.00
DEBIT (M3/DT)
No. Uraian Satuan
0.88 2.49 4.57 7.04 9.84 12.93 16.18 19.45 EL.3 .

159.38 159.75 160.13 160.50 160.88 161.25 161.63 162.00


1. Pot. Terowongan, Semi Lingkaran EL.1 .
EL.2
- Diameter, D = m 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50
- Tinggi Terowongan, ht = D = m 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50
- Panjang : L = m 250.00 250.00 250.00 250.00 250.00 250.00 250.00 250.00 A1
- Elevasi Inlet, EL.1 = +m 159.00 159.00 159.00 159.00 159.00 159.00 159.00 159.00 2β A2
T
- Elevasi Outlet, EL.2 = +m 157.50 157.50 157.50 157.50 157.50 157.50 157.50 157.50
0.5D2
H

2. Koef. Kekasaran Manning, n= - 0.014 0.014 0.014 0.014 0.014 0.014 0.014 0.014
h

4. Kemiringan Terongan, I = - 0.00600 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006
5. Dalam Air, H = m 0.25 0.50 0.75 1.00 1.25 1.50 1.75 2.00
2
6. Luas Penampang Basah, A = m 0.63 1.25 1.88 2.50 3.13 3.75 4.34 4.88
7. Keliling Basah, P = m 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00 5.50 6.03 6.61 EL.3 .
8. Radius Hidrolik, R = m 0.21 0.36 0.47 0.56 0.63 0.68 0.72 0.74
EL.1 .
2/3 1/2
9. Kecepatan Aliran : V1 = 1/n * R *I m/s 1.94 2.79 3.34 3.74 4.04 4.28 4.44 4.52
EL.2
10. Bilangan Froud, F=V1/(g*h)0.5 1.24 1.26 1.23 1.19 1.16 1.12 1.07 1.02
11. Tipe Aliran, SC SC SC SC SC SC SC SC
12. Kedalaman Air Kritis, dc = m 0.250 0.500 0.750 1.000 1.250 1.500 1.750 2.000
2
13. Luas Pot. Basah Kritis, Ac = m 0.625 1.25 1.875 2.5 3.125 3.7458 4.34082 4.8805
12. Elevasi MA Waduk : El.1+(3/2)*dc +m 159.38 159.75 160.13 160.50 160.88 161.25 161.63 162.00
NOTES : SC=Super Critical

PERHITUNGAN HIDROLIK - ALIRAN TERTEKAN ( H/D > 1.5)


Trial debit, shg "A"
KONDUIT PENGELAK PIDEKSO, DIAMETER 2.5 m
elevasi sm dg " A"

El.3=EL.1+1.5xD = 162.75

No. Uraian Satuan DEBIT (M3/DT)

15.25 21.55 28.93 34.75 39.75 44.18 48.20 51.92 55.38 58.64 61.73 64.66 66.08 66.08 66.08 66.08 66.08
162.75 164.00 166.00 168.00 170.00 172.00 174.00 176.00 178.00 180.00 182.00 184.00 185.00 185.00 185.00 185.00 185.00
1. Pot. Terowongan, Lingkaran
- Diameter, D = m 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50
- Tinggi Terowongan, ht = D = m 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50
- Luas Penampang, A = m2 5.58 5.58 5.58 5.58 5.58 5.58 5.58 5.58 5.58 5.58 5.58 5.58 5.58 5.58 5.58 5.58 5.58
- Keliling Basah, P = m 8.93 8.93 8.93 8.93 8.93 8.93 8.93 8.93 8.93 8.93 8.93 8.93 8.93 8.93 8.93 8.93 8.93
- Radius Hidrolik, R = m 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63
- Panjang : L = m 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0
2. Koef. Kekasaran Manning, n= - 0.014 0.014 0.014 0.014 0.014 0.014 0.014 0.014 0.014 0.014 0.014 0.014 0.014 0.014 0.014 0.014 0.014
3. Koefisian Kehilangan :
2
a. Akibat Masuk : Ke = (1/C -1), C=0.82 - 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49
b. Akibat gesekan,
2 (1/3)
- f=2*g*n /R = - 0.004 0.004 0.004 0.004 0.004 0.004 0.004 0.004 0.004 0.004 0.004 0.004 0.004 0.004 0.004 0.004 0.004
c. Akibat Keluar : Kv = - 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0
4. Kecepatan di Terowongan : V = Q/A m/s 2.73 3.86 5.19 6.23 7.12 7.92 8.64 9.31 9.93 10.51 11.06 11.59 11.84 11.84 11.84 11.84 11.84
5. Kehilangan Tekanan :
2
a. Masuk : he = (V /2g) * Ke m 0.19 0.37 0.67 0.96 1.26 1.56 1.85 2.15 2.45 2.74 3.04 3.34 3.48 3.48 3.48 3.48 3.48
2
b. Gesekan : hf = (V /2g) * (f * L/R) m 0.69 1.37 2.47 3.56 4.65 5.75 6.84 7.94 9.03 10.13 11.22 12.32 12.86 12.86 12.86 12.86 12.86
2
c. Keluar : hv = (V /2g) * Kv m 0.38 0.76 1.37 1.98 2.59 3.20 3.80 4.41 5.02 5.63 6.24 6.85 7.15 7.15 7.15 7.15 7.15
6. Total Kehilangan Tekanan : HT= m 1.25 2.50 4.50 6.50 8.50 10.50 12.50 14.50 16.50 18.50 20.50 22.50 23.50 23.50 23.50 23.50 23.50
7. Elevasi MA Waduk : El.1+(3/2)*dc +m 162.75 164.00 166.00 168.00 170.00 172.00 174.00 176.00 178.00 180.00 182.00 184.00 185.00 185.00 185.00 185.00 185.00
Hidrograf Inflow - Outflow Q25
250
Qin
Qin Maks=249,08
maks .=196.81 m3/dt m /dt
3

225 Inflow Hidrograf Banjir Q25

Outflow Hidrograf Banjir Q25


200

175
Debit (m3/det)

150

125
Qout maks=43,85 m3/dt
100 Elv.MAB
Qo ut = +m3/dt
maks . = 31.87m170,69

75

50

25

0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
Jam Ke

Gambar I.2. Grafik Hidrograf Inflow-Outflow Q25 melalui Konduit Pengelak


(Sumber Laporan Ringkas/Evaluasi;Review FS dan DD Waduk Pidekso. Hal.VIII-8)

I.4. Volume konduit


Volume konduit dihitung untuk panjang konduit tiap satu (1) meter, hal ini dimaksudkan
supaya mudah dan sederhana sebagai pembanding saja, karena untuk volume galian tanah
data permukaan tanahnya dibuat dari kontour pada saat desain asli dikerjakan.

Adapun volume pekerjaan khusus untuk konduit bangunan pengelak dapat dilihat seperti
tabel 1.4 sebagai berikut:

Tabel I.2. Volume Pekerjaan konduit desain asli

No Item pekerjaan Volume satuan


1 Galian tanah 440.274 m3
2 Beton lantai kerja (K125) 0.350 m3
3 Beton struktur (K225) 9.817 m3
4 Besi tulangan 536.520 kg
Catatan :
Perhitungan tiap satu (1) meter panjang konduit
536.520
Volume besi tulangan = = 54.65 kg/m3
9.817
Perhitungan secara detail dapat dilihat pada lampiran hitungan volume

Anda mungkin juga menyukai