DIAGNOSTIK PARU
Noni Soeroso
Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran
Respirasi
Fakultas kedokteran USU
RSUP Adam Malik
ANAMNESIS : IDENTITAS PRIBADI
Nama
Umur
Jenis kelamin
Pekerjaan
Tempat tinggal
Status perkawinan
Tanggal masuk RS
Waktu masuk RS
Autoanamnesis
ANAMNESIS
Alloanamnesis
Batuk
Batuk darah
1. SYMPTOM Nyeri dada
Sesak napas
Inspeksi
Palpasi
2. FISIK DIAGNOSTIK Perkusi
Auskultasi
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tahap III: Anamnesis Penyakit
KELUHAN UTAMA
Menanya pasien/ keluarganya kenapa dia datang ke dokter
Associated symptoms
Demam , keringat malam
Mendengkur (Snoring) Obesitas 80 %
The Epworth Sleepiness scale
Suara serak (hoarseness)
Stridor
Ankle swelling
Kardiopulmonary (kardinal
symptom)
Batuk
Sudah berapa lama ( < 2 minggu , > 2-3 minggu)
Apakah disertai dahak (warna, bau, konsistensi, jumlah dahak)
Kapan batuk terutama dirasakan (pagi/siang/malam/ setiap
saat)
Apakah berhubungan dengan pekerjaan
Apakah membaik dengan obat tertentu
BATUK
Batuk suatu ekspirasi paksa yang terkoordinasi, diselingi
dengan penutupan glotis secara berulang-ulang. Otot-otot
ekspirasi berkontraksi melawan glotis yang tertutup
sebagian, sehingga menimbulkan tekanan tinggi di dalam
paru-paru. Kalau glotis tiba-tiba membuka, arus udara
eksplosif yang membersihkan saluran pernapasan.
DD hoarseness :
Infeksi spesifik
Infeksi non spesifik
Keganasan
Tahap III: Anamnesis Penyakit
Batuk berdarah
Sudah berapa lama terjadi
Apakah pernah terjadi sebelumnya
Kira-kira berapa banyak darahnya
Darah (merah terang, merah gelap, merah jambu berbuih,
dibatukkan, bercampur dahak yang kental)
BATUK DARAH ( Hemoptisis )
Hemoptisis Ekspektorasi darah atau dahak
yang berdarah, berasal dari saluran napas di
bawah pita suara.
Etiologi :
1. Infeksi (bakteri, mikobakteria, jamur, dll)
2. Neoplasma
3. Trauma dan benda asing
4. Kelainan kardiovaskuler
PENYEBAB HEMOPTYSIS
1. Tumor : Maligna : kanker paru
Benign: Tumor karsinoid
2. Infeksi :
• Bronkiektasis
• TB paru
• Abses paru
• Mycetoma
• Kistik fibrosis
Hemoptisis pada satu waktu dgn jumlah yang banyak disertai nyeri
dada dan sesak napas tromboemboli paru dan infark yang harus
segera dilakukan penanganan selanjutnya
PERBEDAAN HEMOPTISIS &
HEMATEMESIS
Perbedaan Hemoptisis Hematemesis
Prodromal Rasa tidak enak di tenggorokan, Mual, stomach distress
ingin batuk
Onset Darah dibatukkan dapat disertai Darah dimuntahkan, dapat disertai
muntah batuk
Penampilan Berbuih Tidak berbuih
Warna Merah segar Semuanya merah tua
Isi Lekosit, mikroorganisme Sisa-sisa makanan
makrofag hemosiderin laden
Nyeri dada
Lokasi nyeri dada
Sudah berapa lama dirasakan
Bagaimana sifat rasa nyeri (dirasakan pada saat tarik nafas,
nyeri yang terlokalisir)
Durasi rasa nyeri dada
Apakah ada penjalaran rasa nyeri
Apakah membaik dengan obat tertentu
Apa yang mencetuskan rasa nyeri (aktivitas)
Causes of chest pain
Structure possible cause of pain
Pleura pneumothorax
Pulmonary infarction
Riwayat sosial :
Situasi tempat tinggal : jenis rumah ( papan / beton ), berapa
orang yang tinggal di rumah tersebut ( ), tinggal (pedesaan
/ perkotaan ), padat penduduk (+/- ).
Peliharaan binatang (+/- ), jenis binatang ( )
Lanjutan anamnesis penyakit…..
Riwayat pekerjaan :
Jenis pekerjaan
Sudah berapa lama
CARA BERJALAN
PENAMPILAN WAJAH
PENAMPILAN FISIK
INSPEKSI WAJAH
EDEMA
CUSHING SYNDROME, EMFISEMA SUBKUTIS,
SINDROMA VENA KAVA SUPERIOR
MATA :
ANEMIA
IKTERUS
PTOSIS
MIOSIS
ENOPTHALMUS
HIDUNG
DEVIASI PADA HIDUNG
PERNAPASAN CUPING HIDUNG
MULUT :
SIANOSIS SENTRAL
PURSED LIPS BREATHING
LIDAH KOTOR , KANDIDIASIS ORAL
INSPEKSI
KEPALA
WAJAH : PEMBENGKAKAN
MATA : ANEMIA, IKTERUS,
PTOSIS, MIOSIS,
ENDOPTALMUS
HIDUNG : PERNAPASAN
CUPING HIDUNG
MULUT : PURSED LIPS
BREATHING, SIANOSIS
SENTRAL, ORAL CANDIDIASIS
Anggota gerak (ekstremitas )
SUPERIOR
Nicotine staining (karat nikotin)
Clubbing finger
Hipertropic Pulmonary Osteoarthropathy (HPOA)
Sianosis perifer
Edema
Flapping tremor (ASTERIXIS) Retention CO2
Kelemahan jari ketika abduksi pleksus brakialis
Temperatur (akral) hangat / dingin
Pulsus paradoksus
Raba denyut nadi :
Takikardia
Pulsus paradoksus
Pada fase inspirasi terjadi peningkatan tekanan arteri
>10mmHg , kemungkinan udara terperangkap (air trapping)
pada asma,PPOK eksaserbasi akut. Ketika obstruksi saluran
nafas menurun, variasi itu meningkat ; dan ketika obstruksi
membaik, pulsus paradoksus menurun.
Inferior
Pitting edema
Sianosis
Clubbing finger
PEMERIKSAAN CLUBBING
FINGER
Sudut Lovibond
Tanda Schamroth
Tes Fluktuasi
BENTUK JARI TABUH
www.merck.com/mmhe/sec04/ch039/039b.html
BENTUK JARI TABUH
Tanda Schamroth
1. Sifat pernapasan
2. Pola pernapasan
3. Bentuk toraks
4. Deformitas pada toraks
5. Pergerakan dinding dada
1. Sifat pernapasan
TRAUMA DADA
FLAIL CHEST
vena kolateral
Emfisema subkutis
Ginekomastia
Penyempitan atau pelebaran sela iga
VENA CAVA SUPERIOR SYNDROME ( TUMOR PARU )
Palpasi
Infeksi spesifik
Infeksi non spesifik.
Keganasan
Interpretasi :
Peradangan pleura
Infark paru
Menilai tanda2 abnormalitas
Nilai
Kekuatan getaran suara.
Bandingkan antara hemitoraks kanan –kiri
Fremitus normal hantaran kanan dan kiri
sama
Palpasi : Ekspansi dada
Letakkan kedua ibu jari pemeriksa di prosesus sifoideus
penderita dan jari-jari lain di arcus costa. Kemudian gerakkan
kedua ibu jari sedikit kearah medial agar terdapat lipatan kulit
diantara kedua ibu jari. Mintalah penderita untuk melakukan
inspirasi maksimal. Perhatikan pergerakan kedua ibu jari yang
menjahui garis tengah saat dinding dada mengembang dan
lihat apakah pergerakannya simetris atau tidak.
Palpasi : Ekspansi dada
Letakkan kedua ibu jari
pemeriksa digaris midspinal
setinggi T10 (karena setinggi
T10, paru-paru paling
mengembang) dan jari-jari lain
di arcus costae. Kemudian
gerakkan kedua ibu jari sedikit
kearah medial agar terdapat
lipatan kulit diantara kedua ibu
jari.
Iktus kordis
Orang yang kurus terlihat iktus kordis
Palpasi iktus kordis lokasi normal
Kelainan ????
PERKUSI TORAKS
Batas paru-jantung
Batas paru-hati, bunyi sonor dari paru selanjutnya
menjadi redup pada garis midklavikula yaitu pada
sela iga 6. Peranjakan antara ekspirasi dan inspirasi
yang normal adalah 2 jari.
Batas paru-lambung : perubahan sonor ke timpani
pada garis aksila anterior, biasanya pada sela iga 8,
batas ini sangat tergantung dari ada tidaknya isi
lambung.
Batas paru belakang bawah ditentukan pada garis
skapula. Biasanya setinggi vertebra torakalis 10
untuk paru kiri, dan 1 jari lebih tinggi dari paru kanan.
PERKUSI
AUSKULTASI
SUARA PERNAPASAN
SUARA TAMBAHAN
Stetoskop mempunyai 2 kepala :
Bel mendeteksi bunyi dgn nada rendah
Diafragma mendeteksi bunyi dengan tinggi nada lebih
tinggi
AUSKULTASI
menilai aliran udara yang melalui cabang
trakeobronkial, mendeteksi obstruksi, dan
menilai keadaan paru pada rongga pleura
secara umum.
Amphorik
Succutio Hipocrates
Egofoni
TINGGI NADA
VESIKULER
VESIKULER NORMAL VESIKULER KERAS LEMAH
2. Bronkial.
Suara dengan karakteristik keras dan bernada tinggi ini
menyerupai suara udara yang bertiup melewati suatu pipa
kosong.
BRONKIAL
Normalnya, ini hanya terdengar diatas manubrium sterni,
suara bronkial memiliki ciri lain, yakni terdapat penghentian
nyata diantara fase inspirasi dan ekspirasinya.
BRONKOVESIKULER
Dalam keadaan normal terdengar didua tempat :
TRAKEAL
SUARA NAPAS ABNORMAL
Secara kasar suara-suara ini bagi dalam dua golongan
besar :
1. Bunyi-bunyi tambahan seperti ronki basah (crackles), bunyi
mengi (wheeze) , bunyi gesekan pleura (pleural friction
rub); hippocrates succusion.
Klasifikasi mengi
Interpretasi
Normal fremitus suara akan terdengar bising halus
yang tidak jelas
Ada 3 karakter vokal fremitus
1. Egofoni bicara hidung atau mengembik yang
disalurkan melewati jaringan paru yang padat (misalnya
pneumonia).