Anda di halaman 1dari 28

MANAJEMEN PIUTANG DAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN

OLEH : RACHMAT SUYANTO


Perputaran melalui proses pelayanan

BARANG PROSES
PELAYANAN PIUTANG
PERSEDIAAN

KAS 1 KAS 2
I. Manajemen Piutang

 Kegiatan yan RS, piutang tidak dpt dihindarkan


bahkan dikembangkan melalui kerja sama.
 Piutang adalah investasi perusahaan yang tidak
menghasilkan,
 Piutang mengandung resiko yang tinggi
misalnya risiko piutang tidak tertagih.
MENGAPA PENJUALAN KREDIT
DILAKUKAN ?

 Dlm rangka usaha untuk memperbesar


volumen penjualan.
 Merupakan pelanggan yang loyal
 Piutang mempunyai tingkat likuiditas yang
tinggi
 Sebagai sarana promosi
 Regulasi pemerintah
Penugasan, misalnya hrs melayani pasien
BPJS Kesehatan yg PBI
Faktor2 yg mempengaruhi besar piutang

 Volume penjualan kredit (proporsi penjualan


kredit dari seluruh penjualan )
 Syarat pembayaran penjualan kredit ( bersifat
lunak atau ketat )
 Ketentuan tentang pembatasan kredit ( Plafond
kredit )
 Kebijaksanaan dalam pengumpulan piutang
( aktif atau pasif )
 Kebiasaan membayar dari para kontraktor
( penjamin piutang ).
PENGENDALIAN PIUTANG

a. Seleksi dlm pemebrian


piutang ( 5 C)
Kebijakan
Pemberian b. Standar pemberian piutang
Piutang Syarat yg umum & jumlah
maksimum piutang

c. Persyaratan piutang
Misalnya : 2/10 net 30

Sekumpulan prosedur
Kebijakan penagihan suatu piutang pd
Penagihan saat jatuh tempo.
Seleksi dlm pemberian piutang
Seleksi calom mitra kerja sama (payer) :
 Character ( Karakter ) Penilaian dlm
berusaha untuk memenuhi
kewajiban-kewajibannya.
 Capacity (Kemampuan)  kemampuan dari
pelanggan ( Solvabilitas )
 Capital ( Kapital)  Diukur oleh posisi finansiil
perusahaan secara umum.
 Collateral (Kolateral )  jaminan
 Conditions ( Kondisi ) trend ekonomi
Kebijakan Penagihan
(Collection Policies)

 Adalah sekumpulan prosedur penagihan


suatu piutang pada saat jatuh tempo.
 Pendekatan yg umum digunakan untuk
mengevaluasi kerdit dan kebijakan
penagihan :
- Rasio rata-rata periode
- Aging accounts receivable
Penyaringan para debitur
 Penentuan besarnya resiko yg akan ditagung
oleh RS ( misalnya 10% )
 Penyelidikan ttg kemampuan debitur untuk
memenuhi kewajibannya (Likuiditas,
rentabilitas, solvabilitas ).
 Mengadakan klasifikasi dari para debitur
berdasarkan resiko pembayaran ( misalnya 5%,
10% , 15%)
 Mengadakan seleksi dari para debitur ( misalnya
masuk dibawah 10%)
Pengelompokan Piutang Pasien
1. Pihak ke 3 sbg pembayar (third –party payer)
a. BPJS Kesehatan
b. Piutang Jamkesda
c. Piutang penjamin perusahaan
d. Piutang pembayar lainnya
2. Piutang pasien umum
Piutang pasien yg tdk dijamin oleh pihak ke3
(self payer).
Teknik Penagihan

 Dikirim surat
 Ditelepon
 Didatangi
 Menggunakan agen/orang lain
 Tindakan secara hukum
Penyisihan Piutang

 Umur piutang 1-2 tahun : 25%


 Umur piutnag 2-3 tahun : 35%
 Umur piutang 3-4 tahun : 50%
 Umur piutang 4-5 tahun : 75%
 Umur piutang diatas 5 tahun : 100%
II. Manajemen Persediaan
 Persediaan (inventory) adalah suatu Aset
(aktiva/ harta ) , yang meliputi barang-barang
milik rumah sakit, yang dipergunakan dalam
proses pemberian pelayanan medis kepada
anggota masyarakat yang membutuhkannya.
 Persediaan RS:
1. Persediaan obat-obatan (brg Farmasi )

2. Persediaan Bahan dapur/Makanan

3. Persediaan barang non medis /logstik


TUJUAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

Ada 3 tujuan pokok manajemen persediaan :


1. Tujuan operasional
Selalu tersedia dlm jumlah yg tepat dan kualitas yg
memadai pd waktu yg dibutuhkan.
2. Tujuan keuangan
Tujuan operasional tercapai, dg total biaya yg
terendah.
3. Tujuan keutuhan
Keamanan : tdk terganggu oleh pecurian, kerusakan,
pemborosan, penggunaan tanpa hak dan nilai
persediaan dinyatakan dg benar pada catatan
akuntnasi.
TUJUAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

Pada intinya agar barang-barang atau bahan-


bahan yang diperlukan untuk kegiatan
opersiaonal rumah sakit dapat tersedia
sesuai dengan :
- kuantitas,

- Kualitas

- waktu dibutuhkan

- biaya yang seefisien mungkin


Faktor yg mempengaruhi persediaan

1. Volume kebutuhan
2. Volume kegiatan pelayanan yg direncanakan
3. Besarnya pembelian bahan setiap x pembelian untuk
mendapatkan biaya pembelian yg minimal.
4. Estimasi ttg fluktuasi harga bahan yg akan datang
5. Peraturan pemerintah yg menyangkut persediaan
6. Biaya dan risiko penyimpanan
7. Tingkat kecepatan menjadi rusak/turun kualitasnya
Biaya Persediaan

1. Biaya pembelian (purchasing cost) : PD


2. Biaya pemesanan (ordering cost) : D/Q x O)
3. Biaya penyimpanan (carrying cost) : HQ + IP Q/2)
4. Biaya kelebihan persediaan ( long or overstock cost) : L
5. Biaya Biaya Kekurangan persediaan (short or stock-out
cost) : S
1. Biaya Pembelian

Biaya pembelian adalah sejumlah dana yg


dibayarkan kpd supplier atas barang/bahan yg
dibeli.
Variabel biaya pembelian .
 Jumlah paket (item) dg simbul D

 Harga brg per paket/item dg simbul P

Jadi biaya pembelian adalah PD


2. Biaya Pemesanan
Biaya pemesanan berkaitan dg :
a. Membuat spesifikasi teknis
b. Permintaan penawaran kpd supplier dan evaluasi/analisis
penawaran
c. Menyiapkan order/surat perintah kerja
d. Penerimaan barang/bahan
e. Pencatata/pembukuan
f. Pembayaran tagihan

Variabel biaya pemesanan :


1. Jmlh item brg yang dibeli dan digunakan untuk 1 periode : D
2. Jmlh item brg sekali pesan : Q
3. Biaya untuk sekali pesan : O
Jadi jmlh biaya pemesanan adalah : ( D/Q ) O
Biaya Penyimpanan
Terdiri dari 2 unsur biaya :
a. Unsur biaya kesempatan yg hilang
Dana yg ditahan dlm persediaan memiliki alternatif investasi lain yg diharapkan
mendapatkan pengasilan yg lebih besar.
b. Unsur biaya penyimpanan
Yang termasuk biaya penyimpanan :
1. Biaya penggunaan/sewa ruang gedung
2. Biaya pemeliharaan & penurunan nilai brg untuk kemungkinan rusak.
3. Biaya untuk menghitung/menimbang brg yg dibeli
4. Biaya asuransi
5. Biaya karena keusangan
c. Variabel biaya penyimpanan :
- Biaya Penyimpanan
1. Biaya penyimpanan per titem brg : H
2. Jumlah item brg sekali pesan : Q
- Biaya kesempatan yg hilang
1. Tingkat bunga : I
2. Harga per item brg : P
3. Rata2 jmlh item sekali pesan : Q/2
Jadi Biaya penyimpanan adalah : HQ + IP Q/2
4. Biaya Kelebihan & Kekurangan persediaan
A. Biaya Kelebihan persediaan
Kelebihan persediaan mengandung biaya kelebihan biaya, yang terdiri dari :
a. Biaya penyimpanan
b. Biaya kelebihan persediaan karena tdk tahan lama (misal ruang pendingin)

Simbul biaya kelebihan persediaan : L

B. Biaya Kekurangan Persediaan


Terjadinya kekurang persediaan ada biaya kekurangan persediaan, yg
mengadung 2 unsur biaya :
a. An immediate cash cost dan
Biaya khusus karena harus pesan/pengadaan khusus, misalnya pada hari
libur, hrs lembur.
b. intangible cost :
Biaya non moneter dari kondisi sakit. (obat tidak ada, maka pasien hrs
menanggung rasa sakit sampai menunggu obat tersedia).
Teknik Mengelola Persediaan
1. Sistem ABC
2. Model dasar kuantitas pesanan ekonomis
(EOQ)
3. Titik pemesanan kembali
4. Sistem perencanaan Kebutuhan Material
5. Sistem Tepat Waktu
Sistem ABC
Teknik manajemen persediaan dg membagi persediaan ke
dlm 3 golongan sesuai tingkat penurunan kepentingan :
a. Golongan A
Brg yg sedikit jenisnya (mis 20%), ttp paling besar
investasinya (mis 80%).
b. Golongan B
Untuk brg yang jenis maupun nilainnya lebih kecil dari
golongan A
c. Golongan C
Banyak jenisnya, sedangkan nilai investasinya kecil
dibandingkan dengan golongan A
Economic Order Quantity (EOQ)
EOQ adalah suatu metode untuk menentukan jumlah
pesanan yg paling ekonomis untuk satukali pesan.
Ada 3 hal :
1. Biaya pesanan
2. Biaya penyimpanan
3. Biaya total
Contoh :pendekatan metamatis.
a. Harga per item brg ; Rp 100  P
b. Jmlh item brg yg dibeli dan digunakan untuk 1 thn :
1000 item (unit) D
c. Biaya setiap kali pesan : Rp 10  O
d. Tingkat bunga :5%  I
e. Biaya penyimpanan per item brg : Rp 0,50  H
Solusi : EOQ

EOQ = 2 DO
IP + 2 H

EOQ = 2 (1000) x10 = 58 item (unit)


0,05 (100) +2(0,5)

• Jml ekonomis setiap kali pesan sebanyak 58 item


• 1 thn akan pesan sebanyak 17 kali
• Rata2 jml brg adalah 58 / 2 =29
• Total cost minimum  TC = PD + (D/QxO) + (HQ + IP Q/2)
• TC minimum  100.000 + 172 + (29 + 145)
• TC minimum  Rp 100.346
Pendekatan secara tabel :

Order Purchase Order cost Carrying Total Cost


Quantity cost cost
(1) (2) (3) (D/QO ) (4) (HQ+IP Q/2) (5) 2+3 + 4

40 100.000 250 120 100.370


50 100.000 200 150 100.350
56 100.000 179 168 100.347
58 100.000 172 174 100.346
60 100.000 167 180 100.347
80 100.000 126 240 100.365
Titik Pemesanan Kembali

Contoh :
Quantity order : 58 unit
Lead time : 10 hari , rata2 pemakaian brg : 1 unit per hari
Reorder point = lead time x rata2 pemakaian per hari
Reorder point = 10 x 1 = 10 Unit

Pada saat brg di gudang tinggal 10 unit, maka hrs segera


pesan kembali. Pd waktu brg habis, pesanan sebanyak 58 unit
datang.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai