Anda di halaman 1dari 27

Amalia Fitri

XII-Tkr
PKI di Madiun

Pergolakan dan
DI/TII
pemberontakan APRA
yang mengancam
PRRI/Permesta
integrasi bangsa

Andi azis

RMS
Pemberontakan PKI di Madiun
1948

Latar Belakang

Kembalinya Muso dari Uni Soviet dan


upaya Amir Syarifuddin yang ingin
menjatuhkan Kabinet Hatta.

Muso ingin merebut Indonesia dari


tangan Nasionalis menjadi Sosialis
Komunis.
Pemberontakan PKI di Madiun
1948

26 Februari 1948

di Surakarta Partai-partai yg berfaham sosialis (

Sosialis Indonesia, Pesindo, Partai Buruh, SOBSI )

melebur menjadi Front Demokrasi Rakyat (FDR)

dipimpin Amir Syarifuddin, (sbg Oposisi anti

pemerintah).
Pemberontakan PKI di Madiun
1948
18 September 1948
PKI berhasil merebut Madiun; memproklamasikan
berdirinya
“Soviet Republik Indonesia”.

19 September 1948
PKI menguasai : markas CPM Siliwangi, markas SPDT,
STM, Tangsi Polisi, menangkap para perwira TNI AD dan
RRI dijadikan siaran propaganda PKI
Gerakan darul islam/tentara islam indonesia

Negara Islam Indonesia (NII) juga dikenal dengan


nama Darul Islam (DI) = "Rumah Islam"

DI/ TII ADALAH GERAKAN YANG MENGINGINKAN


BERDIRINYA NEGARA ISLAM INDONESIA

Bertujuan menjadikan RI menjadi negara teokrasi


dengan agama Islam sebagai dasar negara
DI/TII DI JAWA BARAT

Sukarmadji Maridjan (SM)


Kartosuwiryo mempunyai
cita-cita untuk mendirikan
Negara Islam Indonesia
DI/TII DI JAWA BARAT
Terjadi setelah Divisi Siliwangi ditarik dari Jabar
Kongres Islam di Jawa Barat, berisi:
- Kartosuwiryo menjadi imam dari Negara Islam
Indonesia.
- Pembentukan angkatan perang yang dinamakan
Tentara Islam Indonesia.
-Penetapan undang-undang Qonun Asasi yaitu
hukum-hukum Islam.

7 Agustus 1947 Kartosuwiryo memproklamasikan NII


DI/TII DI JAWA BARAT

• Tahun 1960 dilaksanakan Operasi Pagar


Betis Di Gunung Geber oleh TNI dan
rakyat

• Tanggal 4 juni 1962 Kartosuwiryo


tertangkap di Gunung Geber dan dijatuhi
hukuman mati
DI/TII DI SULAWESI
SELATAN
Makassar 7 Agustus 1953

Kahar Muzakar menempatkan


laskar-laskar rakyat Sulawesi
Selatan ke dalam lingkungan
APRIS (Angkatan Perang
Republik Indonesia Serikat).
Kahar Muzakar juga
berkeinginan untuk menjadi
Pimpinan APRIS di daerah
Sulsel.
DI/TII DI SULAWESI
SELATAN

Berawal dari penolakan pemerintah atas pembentukan Brigade


Hasanuddin di bawah pimpinan Kahar Muzakar

Muzakar melarikan diri saat dilantik sebagai Pejabat Wakil Panglima


Tentara dan Tetorium VII dan membawa persenjataan ke hutan dan
melakukan pengacauan

Februari 1965 Kahar Muzakar ditembak mati TNI


DI/TII DI ACEH
20 September1953

DI/TII Aceh dimulai dengan


proklamasi Daud Beureueh
pada 20 September1953
DI/TII DI ACEH

Adanya berbagai masalah antara lain masalah otonomi


daerah, pertentangan antargolongan, serta rehabilitasi
dan modernisasi daerah yang tidak lancar menjadi
penyebab meletusnya pemberontakan DI/TII di Aceh.
Akibat penurunan status istimewa Aceh menjadi
karesidenan, 17-26 Desember 1962 diadakan
Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh oleh Kolonel
Jasin dan tercapai perdamaian
DI/TII DI KALIMANTAN
SELATAN

Menamakan diri
Kesatuan Rakjat Menyerang pos
Jang Tertindas kesatuan ABRI

1963
Maret 1965 Ibnu
Hajar menyerahkan pemberontakan
diri dan dihukum Ibnu Hajar
mati ditumpas TNI
Apra (angkatan perang ratu adil)

Gerakan APRA dipimpin oleh


kapten westerling. adanya
kepercayaan rakyat akan
datangnya seorang Ratu Adil
yang akan membawa rasa
aman dan tenteram serta
memerintah dengan adil
Latar belakang

• Adanya tuntutan dari mantan anggota


1
tentara KNIL yang dibubarkan untuk tetap
menjadi angkatan perang negara bagian

• keengganan TNI bergabung dengan KNIL


2
• Di Bandung bekas anggota KNIL yang tidak mau
3 bergabung dengan APRIS membentuk organisasi
Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) yang dipimpin
oleh Raymond Westerling
TUJUAN

• mempertahankan bentuk Negara

1. Federal Pasundan di Indonesia

• mempertahankan adanya tentara


tersendiri pada setiap negara bagian
2. Republik Indonesia Serikat.
Gerakan Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia/Perjuangan rakyat semesta
(PRRI/permesta)

Sedangkan PERMESTA
(Perjuangan Rakyat Semesta )
di Sulawesi Utara dipimpin oleh
D.J. Somba dan Kolonel Ventje
Pemerintahan Revolusioner
Sumual.
Republik Indonesia ) dipimpin
oleh Kolonel Ahmad Husen
10 Februari 1958
Ahmad Husein menuntut agar Kabinet Djuanda
mengundurkan diri dalam waktu 5 x 24 jam, dan
menyerahkan mandatnya kepada presiden.
02 Maret 1957
Panglima tentara
dan teritorium VII
letnan Kolonel Ventje
Sumual
memproklamasikan
berdirinya Piagam
Perjuangan Semesta
(Permesta).
KSAD melaksanakan Operasi militer Gabungan (Operasi 17
Agustus). April 1958
Pemerintah melancarkan Operasi Sapta Marga)
Agustus 1958
Gerakan PERMESTA baru dapat dilumpuhkan Agustus
1walaupun sisa-sisanya masih ada sampai tahun 1961.
958
Gerakan PERMESTA baru dapat dilumpuhkan
ANDI AZIS
Andi Azis adalah seorang mantan Letnan KNIL dan sudah masuk
TNI dengan pangkat Kapten. Ia menyandang gelar pemberontak
akibat perjuangannya untuk mempertahankan existensi Negara
Indonesia Timur
Faktor yang Menyebabkan Pemberontakan
1. Menuntut agar pasukan bekas KNIL saja yang bertanggung jawab
atas keamanan di Negara IndonesiaTimur
2. Mempertahankan tetap berdirinya Negara Indonesia Timur.
3. Menentang masuknya pasukan APRIS dari TNI
4. Kapten Andi Aziz termakan hasutan Mr. Dr. Soumokil yang

menginginkan tetap dipertahankannya Negara Indonesia Timur


(NIT),
Ia dan pasukannya menyerang lapangan terbang, kantor telkom, dan
pos-pos militer TNI. 8 April 1950 dikeluarkan ultimatum bahwa dalam
waktu 4 x 24 jam Andi Azis harus melaporkan diri ke Jakarta untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya, pasukannya harus
dikonsinyasi, senjata-senjata dikembalikan, dan semua tawanan harus
dilepaskan. 26 April 1950 Kapten Andi Azis dihadapkan ke Pengadilan
Militer di Yogyakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan
dijatuhi hukuman 15 tahun penjara
Republik maluku Selatan
(RMS) ( 25 April 1950

25 April 1950
di Ambon diproklamasikan
berdirinya Republik Maluku
Selatan (RMS) yang
dilakukan oleh Dr. Chistian
Robert Steven Soumokil,
mantan Jaksa Agung
Negara Indonesia Timur
dibantu oleh Manusama
Soumokil tidak setuju atas
terbentuknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Bahkan ia
sendiri tidak menyetujui
penggabungan daerah-daerah
negara Indonesia Timur menjadi
kekuasaan RI. Ia berusaha
melepaskan wilayah wilayah
Maluku Tengah dari NIT.
Pemerintah mengutus Dr. Leimena untuk mengajak
berunding, namun gagal pasukan ekspedisi di
bawah pimpinan Kolonel A. E. Kawilarang
dikirimkan ke Ambon. 28 September 1950
pasukan ekspedisi mendarat di Ambon dan bagian
utara pulau itu berhasil dikuasai. 2 Desember 1963
Dr. Soumokil berhasil ditangkap
21 April 1964 diadili oleh Mahkamah Militer Laut
Luar Biasa dan dijatuhi hukuman mati.

Anda mungkin juga menyukai