Appraisal (PRA)
Robert Chambers mendefinisikannya sebagai : “Sekumpulan pendekatan dan metode yang mendorong
masyarakat (pedesaan) untuk turut serta meningkatkan dan menganalisis pengetahuan mereka mengenai hidup
dan kondisi mereka sendiri agar mereka dapat membuat rencana dan tindakan”.
Pada tahun 1990 – an penggunaan PRA berkembang pesat dalam upaya menemukan sebuah metodologi
pendekatan yang bisa mendukung proses perencanaan yang lebih terdesentralisasi dan pengambilan keputusan
secara lebih demokratis , yang memungkinkan masyarakat untuk ‘belajar bersama’, menganalisis, dan
meningkatkan pengetahuannya, serta untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan mereka sendiri.
Tujuan PRA
menghasilkan rancangan program yang
gayut dengan hasrat dan keadaan
masyarakat
Respect
Seorang peneliti menjadi murid (learners)
dan pendengar (listeners).
Inclusiveness
Beri perhatian yang tinggi terhadap proses
termasuk kepada masyarakat marjinal
Localization
Gunakan secara ekstensif dan kreatif
sumber daya setempat, seberapapun
terbatasnya.
Manfaat PRA
Keterlibatan semua
anggota kelompok,
Menghargai perbedaan,
dan informal. Konsep triangulasi
Optimalisasi hasil,
Saling belajar dari Orang luar sebagai orientasi praktis,
kesalahan dan fasilitator, dan keberlanjutan
berbagi pengalaman masyarakat program.
dengan masyarakat. sebagai pelaku
Struktur Program PRA
Gambaran umum siklus PRA secara ringkas adalah:
•Pengenalan masalah/kebutuhan dan potensi, dengan maksud untuk menggali informasi tentang keberadaan lingkungan dan
masyarakat secara umum.
•Perumusan masalah dan penetapan prioritas guna memperoleh rumusan atasdasar masalah dan potensi setempat.
•Identifikasi alternatif pemecahan masalah atau pengembangan gagasan guna membahas berbagai kemungkinan pemecahan
masalah melalui urun rembug masyarakat.
•Pemilihan alternatif pemecahan yang paling tepat sesuai dengan kemampuan masyarakat dan sumberdaya yang tersedia dalam
kaitannya dengan swadaya.
•Perencanaan penerapan gagasan dengan pemecahan masalah tersebut secara konkrit agar implementasinya dapat secara
mudah dipantau.
•Penyajian rencana kegiatan guna mendapatkan masukan untuk penyempurnaannya di tingkat yang lebih besar.
•Pelaksanaan dan pengorganisasian masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan masyarakat.
•Pemantauan dan pengarahan kegiatan untuk melihat kesesuaiannya dengan rencana yang telah disusun.
•Evaluasi dan rencana tindak lanjut untuk melihat hasil sesuai yang diharapkan, masalah yang telah terpecahkan,
munculnya masalah lanjutan, dll.
Kelemahan PRA
•Masyarakat dan perubahan sosial seharusnya dilihat dalam perspektif struktural, baik mikro (komunitas,wilayah)
maupun makro (nasional,internasional).
•Tujuan riset aksi partisipatif adalah perubahan sosial secara radikal yang dilakukan melalui mobilisasi masyarakat
basis (akar rumput) sebagai pelaku transformasi sosial itu sendiri.
•Perubahan sosial itu berarti perubahan atau pergeseran kekuasaan yang ada di masyarakat, dimana pihak yang
paling lemah dan tertindas dikuatkan. Artinya, kerangka kerjanya adalah konfrontasi oleh kelompok tertindas
terhadap sistem dominasi, pendekatan ini cenderung berorientasi pada konflik.
•Pengetahuan masyarakat (indegenous knowlede) adalah dasar kerja yang paling penting untuk
menggeser kekuasaan kelompok elite/kuat yang mendominasi pengetahuan ilmiah, dan sekaligus sebagai
basis dasar terjadinya perubahan sosial yang menyeluruh.
Thank You