Anda di halaman 1dari 10

FISIOLOGI HIDUNG

FUNGSI HIDUNG DAN SINUS


PARANASAL
1. Fungsi respirasi
2. Fungsi penghidu
3. Fungsi fonetik
4. Fungsi statik dan mekanik
5. Refleks nasal
FUNGSI RESPIRASI
• Udara respirasi  hidung  nares anterior 
ke atas setinggi konka media  turun ke arah
nasofaring  shg aliran udara berbentuk
lengkung (arkus)
• Udara mengalami humidifikasi o/ palut lendir
• Suhu yang dihirup hidung  37 derajat Celsius
• Pengaturan suhu pembuluh darah dibawah
epitel, septum dan konka
• Debu, virus, bakteri dan jamur disaring oleh:
Rambut pada vestibulum, silia, dan palut
lendir  keluar dengan refleks bersin
FUNGSI PENGHIDU
• Fungsi penghidu terjadi karena adanya
mukosa olfaktorius pada pada atap rongga
hidung, konka superior dan sepertiga bagian
atas septum
• Partikel bau mencapai daerah ini dengan cara
berdifusi melalui palut lendir atau bila
menarik nafas dengan kuat
FUNGSI FONETIK
• Hidung berperan dalam menjaga resonansi
suara
• Adanya sumbatan  resonansi berkurang
(sengau/rinolalia)
• Hidung membantu konsonan (m, n, ng) dgn
cara  rongga mulut tertutup, hidung terbuka
dan palatum molle turun untuk aliran udara
REFLEKS NASAL
• Mukosa hidung merupakan reseptor yang
berhubungan dengan saluran cerna,
kardiovaskuler dan pernafasan
• Iritasi mukosa hidung menyebabkan refleks
bersin dan nafas berhenti
• Rangsang bau tertentu akan menyebabkan
sekresi kelenjar liur, lambung dan pankreas
KOMPLEKS OSTEOMEATAL (KOM)
• KOM merupakan celah paa dinding lateral
hidung yang dibatasi oleh konka media dan
lamina papirasea
• KOM merupakan unit fungsional yang
merupakan tempat ventilasi dan drainase dari
sinus-sinus yang terletak di anterior: sinus
maksila, ethmoid anterior dan frontal
• Obstruksi pada KOM  timbul kelainan pada
sinus2 tersebut
KOM
1. Sinus maksilaris
2. Bulla ethmoid
3. Sel ethmoid
4. Sinus frontal
5. Prosesus uncinatus
6. Konka media
7. Konka inferior
8. Septum nasi
9. Kompleks osteomeatal
SISTEM TRANSPORT MUKOSILIER
(STM)
• Merupakan sistem pertahanan aktif rongga
hidung terhadap virus, bakteri, jamur atau
partikel berbahaya lain yang terhirup bersama
udara
• Efektivitasnya dipengaruhi oleh kualitas silia dan
palut lendir  palut lendir dihasilkan oleh sel
goblet dan kelenjar seromusinosa
• Bagian bawah palut lendir menghasilkan cairan
serosa sedangkan bagian permukaan  mukus
yang mengandung IgA

Anda mungkin juga menyukai