Anda di halaman 1dari 15

STASE ILMU PENYAKIT DALAM

KEPANITERAAN KLINIK RSUD KABUPATEN CIANJUR


Periode 9 Februari s.d 19 April 2015

Refreshing
HEPATITIS B KRONIS
Oleh:
Novandra (2010730150)

Pembimbing:
dr. Hudaya Sutadinata, Sp. P, Sp. PD
DEFINISI
Hepatitis B kronis menurut American Association
for the Study of Liver Diseases:
Adalah penyakit necroinflammatory kronis hati
yang disebabkan oleh infeksi persisten dengan
virus hepatitis B.
Hepatitis B kronis menurut Buku Ajar Penyakit
Dalam Ed.V tahun 2009:
Adalah adanya persistensi virus hepatitis B
(HBV) lebih dari 6 bulan.
EPIDEMIOLOGI
 Diperkirakan 350 juta orang di seluruh dunia
secara kronis terinfeksi HBV.
 Di Amerika Serikat, diperkirakan ada 1,25 juta
pembawa hepatitis B, selama lebih dari 6 bulan.
 Pembawa HBV berada pada peningkatan risiko
berkembang menjadi sirosis, dekompensasi hati,
dan karsinoma hepatoseluler (HCC).

American Association for the Study of Liver Diseases


Chronic Hepatitis B: Update 2009
ETIOLOGI
 Virus DNA hepatotropik, Hepadnaviridae
 Terdiri atas 6 genotipe (A sampai H), terkait dengan
derajat beratnya dan respons terhadap terapi
 Transmisi melalui darah
 Virus dengan selubung
 Rusak bila terpajan cairan empedu/ detergen
 Tidak terdapat dalam tinja
 Berhubungan dengan penyakit hati kronik
 Hati merupakan tempat utama replikasi

Buku Ajar Penyakit Dalam Ed.V tahun 2009


GAMBARAN KLINIS
 Gambaran klinis Hepatitis B Kronik sangat bervariasi.
 Pada banyak kasus tidak didapatkan keluhan maupun gejala
dan pemeriksaan tes faal hati hasilnya normal.
 Pada sebagain lagi didapatkan hepatomegali atau bahkan
splenomegali atau tanda-tanda penyakit hati kronis lainnya,
misal eritema palmaris dan spider nevi, serta pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan kenaikan konsentrasi
ALT.
 Pada umumnya didapatkan konsentrasi bilirubin yang normal.
 Konsentrasi albumin umumnya masih normal kecuali pada
kasus-kasus yang parah.

Buku Ajar Penyakit Dalam Ed.V tahun 2009


KRITERIA DIAGNOSTIK
Hepatitis B kronis
 HBsAg positif> 6 bulan
 Serum HBV DNA> 20.000 IU / mL (105copies / mL),
nilai-nilai yang lebih rendah 2,000-20,000 IU / mL (104-
105 kopi / mL) yang sering terlihat di HBeAg-negatif
kronis hepatitis B
 Elevasi persisten atau intermiten ALT / AST
 Biopsi hati menunjukkan hepatitis kronis dengan
necroinflammation sedang atau berat

American Association for the Study of Liver Diseases


Chronic Hepatitis B: Update 2009
KRITERIA DIAGNOSTIK
HBsAg Carrier Aktif
 HBsAg positif >6 bulan
 HBeAg -, anti HBe +
 Serum HBV DNA < 2.000 IU / mL
 ALT / AST Terus-menerus normal
 Biopsi hati menegaskan tidak adanya hepatitis signifikan

American Association for the Study of Liver Diseases


Chronic Hepatitis B: Update 2009
Kelompok yang direkomendasikan
untuk Skrining
 Bayi yang tidak divaksinasi seperti bayi lahir dari orang tua di daerah
dengan endemisitas HBV yang tinggi
 Berumah tangga dan berhubungan seksual dengan orang HBsAg positif
 Orang yang pernah menggunakan Narkoba suntik
 Seseorang dengan banyak pasangan seksual atau riwayat penyakit
menular seksual
 Pria yang berhubungan seks dengan laki-laki
 Narapidana dari fasilitas pemasyarakatan
 Individu dengan ALT kronis tinggi atau AST
 Individu terinfeksi HCV atau HIV
 Pasien yang menjalani cuci darah
 Semua wanita hamil
 Seseorang yang membutuhkan terapi imunosupresif
American Association for the Study of Liver Diseases
Chronic Hepatitis B: Update 2009
PENGOBATAN HEPATITIS B KRONIS
Tujuan dari pengobatan hepatitis B kronis yaitu untuk menekan
replikasi HBV dan remisi penyakit hati.
Tujuan utamanya adalah untuk mencegah sirosis, gagal hati dan
kanker hati.
Pada saat ini dikenal 2 kelompok terapi untuk Hepatitis B Kronik
yaitu:
 Kelompok imunomodulasi
◦ Interferon
◦ Timosin alfa 1
◦ Vaksinasi Terapi
 Kelompok terapi Antivirus
◦ Lamivudin
◦ Adefovir Dipivoksil
American Association for the Study of Liver Diseases Chronic Hepatitis B:
Update 2009
Buku Ajar Penyakit Dalam Ed.V tahun 2009
Rekomendasi terapi hepatitis B kronis
HBV DNA (> 105 ALT
HBeAg Pengobatan
copies/ml) Strategi
+ + 2 x BANN Efikasi terhadap terapi rendah
Observasi, terapi bila ALT meningkat
+ + > 2 x BANN Mulai terapi dengan : interferon alfa, lamivudin atau adefovir
End point terapi : Serokonversi HBeAg dan timbulnya anti HBe
Durasi terapi :
 Interferon selama 16 minggu
 Lamivudin minimal 1 tahun, lanjutkan 3-6 bulan setelah terjadi
serokonversi HBeAg
 Adefovir minimal 1 tahun
Bila tidak memberikan respon/ada kontraindikasi, interferon diganti
lamivudin / adefovir
Bila resisten terhadap lamivudin, berikan adefovir
- + > 2 x BANN Mulai terapi dengan : interferon alfa, lamivudin atau adefovir. Interferon
atau adefovir, dipilih mengingat kebutuhan perlunya terapi jangka panjang.
End point terapi : normalisasi kadar ALT dan HBV DNA (pemeriksaan
PCR) tidak terdeteksi.
Durasi terapi :
 Interferon selama satu tahun
 Lamivudin selama > 1 tahun
 Adefovir selama > 1 tahun
Bila tidak memberikan respon/ada kontraindikasi interferon diganti
lamivudin / adefovir.
Bila resisten terhadap lamivudin, berikan adefovir.
- - 2 x BANN Tidak perlu terapi

+ + Sirosis hati Terkompensasi : lamivudin atau adefovir


Dekompensasi : lamivudin (atau adefovir), interferon kontraindikasi,
transplantasi hati
+ - Sirosis hati Terkompensasi : observasi
Dekompensasi : rujuk ke pusat transplantasi hati
BANN ( Batas Atas Nilai Normal)
American Association for the Study of Liver Diseases Chronic Hepatitis B: Update 2009
Evaluasi pasien hepatitis B kronis
Parameter Keterangan
Evaluasi awal 1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan laboratorium untuk menilai penyakit hati : darah rutin dan
fungsi hati
3. Pemeriksaan replikasi virus : HBeAg, Anti HBe dan HBV DNA
4. Pemeriksaan untuk menyisihkan penyakit hati lainnya : anti HCV, anti HDV
(khususnya pengguna narkoba injeksi atau daerah endemik)
5. Skrining karsinoma hepatoselular : kadar alfa feto protein dan
ultrasonografi
6. Biopsi hati pada pasien yang memenuhi kriteria hepatitis kronis

Follow up pasien Pasien HBeAg posiif dan HBV DNA > 105 copies/ml dan kadar ALT normal :
yang belum 1. Pemeriksaan ALT setiap 3-6 bulan
diterapi 2. Bila ALT > 1-2 x BANN, periksa ulang setiap 1-2 bulan
3. Bila ALT > 2 x BANN selama 3-6 bulan, pertimbangkan biopsi dan terapi
4. Pertimbangkan untuk skrining karsinoma hepatoselular.
Pasien carrier HBsAg inaktif :
1. Pemeriksaan ALT setiap 6-12 bulan
2. Bila ALT > 1-2 x BANN, periksa HBV DNA dan singkirkan penyebab
penyakit hati lainnya
3. pertimbangkan untuk skrining karsinoma hepatoselular

BANN ( Batas Atas Nilai Normal)


American Association for the Study of Liver Diseases Chronic Hepatitis B: Update 2009
KONSELING DAN PENCEGAHAN
HEPATITIS B
 Konsumsi alkohol alkohol (> 20 g / d pada wanita dan> 30 g / d pada pria)
dapat menjadi faktor risiko untuk pengembangan sirosis.
 Anggota keluarga dan pasangan seksual berada pada risiko tinggi infeksi HBV
dan oleh karena itu harus diberikan vaksinasi jika hasilnya negative pada
pemeriksaan serologi HBV.
 Menggunakan barier pada saat melakukan hubungan seks
 Ibu hamil HBsAg-positif diberi konseling untuk memastikan mereka
memberikan hepatitis B immuneglobulin (HBIG) dan vaksin hepatitis B dapat
diberikan kepada bayi mereka segera setelah melahirkan. HBIG dan vaksin
hepatitis B bersamaan telah terbukti 95% efektif dalam pencegahan penularan
perinatal HBV.
 Risiko infeksi setelah transfusi darah dan transplantasi organ nonhepatic padat
(ginjal, paru-paru, jantung)
 Vaksinasi Hepatitis B untuk bagi mereka yang tetap berisiko infeksi seperti
petugas kesehatan, bayi dari ibu HBsAg-positif dan pasangan seksual dari orang
dengan infeksi HBV kronis.
American Association for the Study of Liver Diseases
Chronic Hepatitis B: Update 2009
PROGNOSIS

Secara keseluruhan hampir seluruh pasien


yang pada awalnya sehat dan terinfeksi
hepatitis B akan mengalami penyembuhan
secara penuh tanpa adanya efek samping.
REFERENSI
Chronic Hepatitis B: Update 2009. American Association
for the Study of Liver Diseases
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, Edisi V,
InternaPublishing, Jakarta: 2009

Anda mungkin juga menyukai