DR. I DEWA GEDE ARTA EKA PUTRA, SP. T.H.T.K.L (K), FICS
DEPARTEMEN/KSM THT-KL FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA RSUP SANGLAH
DENPASAR BALI
Tindakan mengiris/membuat lubang pada trakea
Etiologi
◦ Infeksi
◦ Proses inflamasi
◦ Trauma
◦ Neoplasma
◦ Disfungsi neurologi
◦ Benda asing
Gejala dan Tanda
◦Disfonia
◦Sesak
◦Stridor
◦Retraksi otot dada (suprasternal, intercostal dan
epigastrial)
Stadium Obstruksi
Stadium 1
retraksi tampak waktu inspirasi di suprasternal, stridor saat inspirasi, pasien tampak tenang
Stadium 2
Retraksi pada suprasternal semakin dalam diserta retraksi epigastrial, stridor inspirasi dan pasien
mulai gelisah
Stadium 3
Retraksi pada suprasternal, epigastrial, infraklavikula dan interkostal. Pasien sangat gelisah dan
dispnea. Stridor inspirasi dan ekspirasi.
Stadium 4
Retraksi bertambah jelas, pasien sangat gelisah, sianosis hingga penurunan kesadaran
Pemeriksaan Fisik
◦Pemeriksaan fisik lengkap kepala, leher, dada
◦Laringoskopi indirek, endoskopi
Pemeriksaan Penunjang
◦Analisis gas darah (PaO2 turun, PaCO2 meningkat)
◦Rontgen cervical soft tissue AP/Lateral, Thorax
◦CT-Scan
Penatalaksanaan
Stadium 1
Terapi konservatif (oksigen, antibiotik, anti inflamasi)
Stadium 2
Persiapan trakeostomi elektif
Stadium 3
Trakeostomi emergensi
Stadium 4
Intubasi, krikotirotomi
Persiapan Trakeostomi
Operator
Pasien
◦Inform consent, Rontgen soft tissue cervical AP/Lat
Alat dan Bahan
Teknik Operasi