Anda di halaman 1dari 28

KELOMPOK 3

PERAN PETUGAS MEDIS DALAM


PEMBANGUNAN KESEHATAN
Dosen Pembimbing: Anwar Aulia,M.Pd
ANGGOTA KELOMPOK
1. RIRI ANDRIANI
2. RISTA SAFITRI
3. ROIHATUL JANNAH
4. WINDA SARI R
PENGERTIAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Pembangunan nasional merupakan


usaha peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia secara
berkelanjutan dengan memanfaatkan
kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memperhatikan
tantangan perkembangan global.
PENGERTIAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Pelaksanaannya mengacu pada kepribadian


bangsa dan nilai luhur yang universal untuk
mewujudkan kehidupan bangsa yang
berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera,
maju, serta kukuh kekuatan moral dan
etikanya.
PENGERTIAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Pembangunan nasional mencakup hal-hal


yang bersifat lahiriah maupun batiniah
yang selaras, serasi, dan seimbang. Itulah
sebabnya pembangunan nasional bertujuan
untuk mewujudkan manusia dan
masyarakat Indonesia yang seutuhnya,
yakni sejahtera lahir dan batin.
HAKIKAT PEMBANGUNAN NASIONAL

Pembangunan Indonesia seutuhnya dan


pembangunan masyarakat Indonesia
seluruhnya dengan pancasila sebagai
pedoman.
HAL-HAL YANG DIPERLUKAN DALAM
PEMBANGUNAN NASIONAL

1. Ada keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan


kebulatan yang utuh dalam seluruh kegiatan
pembangunan.
2. Pembangunan harus merata untuk seluruh
masyarakat dan di seluruh wilayah tanah air.
3. Subjek dan objek pembangunan adalah manusia
dan masyarakat Indonesia, sehingga
pembangunan harus berkepribadian Indonesia
pula.
4. Pembangunan dilaksanakan bersama oleh
masyarakat dan pemerintah.
VISI & MISI PEMBANGUNAN NASIONAL

VISI
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang
damai, demokratis, keadilan, berdaya saing,
maju, dan sejahtera dalam wadah negara
Republik Indonesia yang didukung oleh
manusia Indonesia yang sehat, mandiri,
beriman dan bertaqwa, berakhlak, cinta
tahan air, berkesadaran hukum dan
lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi, memiliki etos kerja yang
tinggi, dan disiplin.
VISI & MISI PEMBANGUNAN NASIONAL

MISI
1. Pengamalan pancasila secara konsisten
2. Penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan
3. Peningkatan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari
4. Penjaminan kondisi aman, damai, tertib, dan tentram.
5. Perwujudan sistem hukum nasional yang menjamin tegaknya
supremasi hukun dan hak asasi manusia berlandaskan
keadilan dan kebenaran.
6. Perwujudan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian,
kreatif, dan berdaya tahan terhadap globalisasi.
7. Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi
nasional
VISI & MISI PEMBANGUNAN NASIONAL

Lanjutan…
8. Perwujudan ekonomi daerah dalam rangka pembangunan daerah
dan pemerataan pertumbuhan dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia
9. Perwujudan kesejateraan rakyat yang ditandai dengan
meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat
10.Perwujudan aparatur negara yang berfungsi melayani masyarakat,
profesional, berdaya guna, produktif, transparan, serta bebas dari
kolusi, korupsi, dan nepotisme.
11.Perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis
dan bermutu
12.Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermanfaat, bebas
dan proaktif bagi kepentingan nasional dalam menghadapi
perkembangan global.
TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Tujuan nasional, sebagaimana yang tercantum


dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,
yaitu :
 Melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia
 Memajukan kesejahteraan umum
 Mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang
berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial
AZAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Azas Pembangunan Nasional adalah prinsip pokok yang harus


diterapkan dan dipegang teguh dalam perencanan dan pelaksanaan
Pembangunan Nasional :
• Azas Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
• Azas Manfaat. Kegiatan pembangunan memberikan manfaat bagi
peningkatan kesejahteraan
• Azas Demokrasi Pancasila. Kegiatan Pembangunan Nasional
dilakukan berdasarkan kekeluargaan
• Azas Keseimbangan, Keserasian, dan Keselarasan dalam
Perikehidupan. Dalam Pembangunan Nasional adanya
keseimbangan, keserasian dan keselarasan antara dunia dan
akhirat, materil dan spiritual dan lain-lain
AZAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Lanjutan…
• Azas Hukum. Dalam penyelenggaraan Pembangunan Nasional,
masyarakat harus taat dan patuh kepada hukum
• Azas Kemandirian. Pembangunan Nasional berlandaskan
kepercayaan akan kemampuan diri sendiri
• Azas Kejuangan. Dalam penyelenggaraan Pembangunan Nasional
masyarakata harus memiliki mental, tekad, jiwa dan semangat
• Azas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pembangunan Nasional
dapat memberikan kesejahteraan rakyat lahir dan batin yang
setinggi-tingginya.
MODAL DASAR PEMBANGUNAN NASIONAL

Modal dasar Pembangunan Nasional adalah


keseluruhan sumber kekuatan nasional baik
yang efektif maupun potensial yang dimiliki
dan didayagunakan bangsa Indonesia dalam
pembangunan nasional, yaitu:
MODAL DASAR PEMBANGUNAN NASIONAL

1. Kemerdekaan dan kedaulatan Bangsa dan Negara


Indonesia
2. Jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa
3. Wilayah nusantara yang luas yang berkedudukan di garis
khatulistiwa
4. Kekayaan alam yang beraneka ragam
5. Penduduk yang besar sebagai sumber daya manusia yang
potensial
6. Rohaniah dan mental
7. Budaya bangsa Indonesia yang dinamis
8. Potensi dan kekuatan efektif bangsa
9. Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)
UNDANG-UNDANG KESEHATAN

Undang-Undang No.36 Tahun 2009


Dimulai dengan 5 dasar pertimbangan perlunya dibentuk
undang-undang kesehatan yaitu:
1. Kesehatan adalah hak asasi dan salah satu unsur
kesejahteraan
2. Prinsip kegiatan kesehatan yang nondiskriminatif,
partisipatif dan berkelanjutan.
3. Kesehatan adalah investasi.
4. Pembangunan kesehatan adalah tanggung jawab
pemerintah dan masyarakat, dan yang
5. Bahwa undang-undang kesehatan no 23 tahun 1992
sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan, tuntutan
dan kebutuhan hukum dalam masyarakat.
UU ini terdiri dari 22 Bab dan 205 Pasal.
Undang-Undang No.36 Tahun 2009
BAB II
ASAS DAN TUJUAN

Pasal 2
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan
perikemanuaiaan, keseimbangan, manfaat, pelindungan, penghormatan
terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan nondiskriminatil dan
norma-norma agama.

Pasal 3
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setingi-tinginya, sebagai investasi
bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sasial
dan ekonomis.
Undang-Undang No.36 Tahun 2009
BAB III
Hak & Kewajiban
HAK
Pasal 4
Setiap orang berhak atas kesehatan.

Pasal 5
1. Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses
atas sumber daya di bidang kesehatan.
2. Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.
3. Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab
menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi
dirinya.
Undang-Undang No.36 Tahun 2009
BAB III
Hak & Kewajiban
HAK
Pasal 6
Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian
derajat kesehatan. .

Pasal 7
Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang
kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab.
Pasal 8
Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya
termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan
diterimanya dari tenaga kesehatan.
Undang-Undang No.36 Tahun 2009
BAB III
Hak & Kewajiban
KEWAJIBAN
Pasal 9
1. Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan,
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
2. Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelaksanaannya
meliputi upaya kesehatan perseorangan, upaya kesehatan
masyarakat, dan pembangunan berwawasan kesehatan.

Pasal 10
Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya
memperoleh lingkungan yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial.
Undang-Undang No.36 Tahun 2009
BAB III
Hak & Kewajiban
KEWAJIBAN
Pasal 11
Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan,
mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pasal 12
Setiap orang berkewajiban menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan
bagi orang lain yang menjadi tanggung jawabnya.
Pasal 13
Setiap orang berkewajiban turut serta dalam program jaminan kesehatan
sosial.
Program jaminan kesehatan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Undang-Undang Keperawatan

Pasal 2
Keperawatan berasaskan:
a. Perikemanusiaan
b. Nilai ilmiah
c. Etika d. Manfaat
d. Keadilan
e. Kesehatan dan keselamatan Klien
Undang-Undang Keperawatan

Pasal 3
Keperawatan bertujuan:
a. Meningkatkan mutu Perawat dan Pelayanan Keperawatan;
b. memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada
Perawat dan Klien
c. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Undang-Undang Keperawatan

Pasal 5
Pendidikan Keperawatan terdiri atas:
a. Pendidikan vokasi
b. pendidikan akademik
c. pendidikan profesi

Pasal 6
Pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a adalah
pendidikan diploma keperawatan.

Pasal 7
Pendidikan akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b terdiri
atas:
a. Pendidikan sarjana keperawatan
b. Pendidikan magister keperawatan
c. Pendidikan doktor keperawatan.
Undang-Undang Keperawatan

Pasal 8
1.) Pendidikan profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf c terdiri atas:
a. Pendidikan profesi keperawatan; dan
b. Pendidikan profesi keperawatan berkelanjutan.
2.) Pendidikan profesi keperawatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a terdiri atas:
a. Pendidikan profesi ners
b. Pendidikan profesi ners spesialis.
3.) Pendidikan profesi keperawatan berkelanjutan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan
pendidikan profesi yang ditempuh setelah menyelesaikan
pendidikan profesi keperawatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2).
Peran perawat menurut Konsorsium Ilmu
Kesehatan tahun 1989
Pemberi asuhan keperawatan
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui
pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan, dari
yang sederhana sampai dengan kompleks
Advokat pasien / klien– menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi
pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas
tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien- mempertahankan dan
melindungi hak-hak pasien.
Pendidik / Edukator
membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit
bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah
dilakukan pendidikan kesehatan
Koordinator
mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim
kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai
dengan kebutuhan klien
Peran perawat menurut Konsorsium Ilmu
Kesehatan tahun 1989

Kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri
dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain berupaya mengidentifikasi
pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar
pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya
Konsultan
tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat
untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap
informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan
Peneliti
mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan
terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai