Anda di halaman 1dari 47

dr. Syahfori Widiyani., M.Sc., Sp.

KK
DEFINISI

 Penyakit kulit, ditandai dengan adanya ERITEMA
dan SKUAMA
 Tdd:
1. Psoriasis
2. Parapsoriasis
3. Pitiriasis Rosea
4. Eritroderma
5. Dermatitis Seboroik
6. Lupus Eritematosus
7. Dermatofitosis
1. PSORIASIS

 DEFINISI :
Penyakit peradangan kulit kronik dengan dasar
genetik kuat dengan karakteristik perubahan
pertumbuhan dan diferensiasi sel epidermis
disertai manifestasi vaskuler, diduga ada pengaruh
sistem saraf.
ETIOPATOGENESIS
PSORIASIS

 Pembagian Psoriasis
 Psoriasis 1 : onset usia < 40 tahun,
kaitan dengan genetik (HLA CW6, HLA DR7, HLA
B13, HLA BW57)
 Psoriasis 2 : onset usia > 40 tahun

 Mekanisme peradangan kulit kompleks, melibatkan


sitokin, kemokin, faktor pertumbuhan  gangguan
regulasi keratinosit, sel radang, pembuluh darah 
lesi menebal & skuama tebal berlapis
GK PSORIASIS

 Plak eritematosa disertai skuama putih, akan terlihat
titik – titik perdarahan bila skuama dilepas.
 Ukuran dari seujung jarum – plakat, simetris
 Dapat menyerang kulit, kuku, mukosa

3 TANDA:
 Fenomena Tetesan Lilin : kulit digores  putih
seperti lilin
 Fenomena Koebner : munculnya lesi psoriasis setelah
trauma / mikrotrauma
 Tanda auspits : skuama dikerok perlahan sampai
terlihat titik – titik perdarahan
MACAM – MACAM
PSORIASIS

 Psoriasis Plakat
 Dimulai dari makula kemerahan < 1 cm / papul
melebar dan bersatu, diameter 1 s/d bbrp cm
 Woronoff’s ring : lingkaran putih pucat
mengelilingi lesi psoriasis plakat
 Predileksi : skalp, siku, lutut, punggung,
lumbal, retroaurikuler

Psoriasis Psoriasis
annular rupioid

Psoriasis
ostraseus

Sumber : fitzpatrick ed 5

PSORIASIS INVERSA
• Predileksi : daerah
intertriginosa
• Bentuk nyaris tidak
ber-skuama, merah
merona, batas tegas,
mirip dengan ruam
intertrigo
MACAM – MACAM
PSORIASIS

 Psoriasis Gutata
 Khas pada dewasa muda
 33% pada anak berkembang jadi psoriasis plakat
 Bentuk : lesi papul eruptif, uk 1 - 10 mm, warna
merah salmon, diskret secara sentripetal
, t.u di badan, ekstremitas, kepala
 Diawali oleh Infeksi
Streptococcus β hemolitikus
(faringitis, laringitis, tonsilitis)

Sumber : fitzpatrick ed 5
MACAM – MACAM
PSORIASIS
 Psoriasis Pustulosa

Komplikasi lesi klasik dengan pencetus putus obat
kortikosteroid sistemik, infeksi, obat topikal
2 jenis :
1. Psoriasis pustulosa Von Zumbusch : pustul
seluruh tubuh, gejala konstitusi (+), mengancam
nyawa. Bentuk : kulit merah, nyeri, radang +
pustul milier (lake of pustules)
2. Psoriasis pustulosa lokalisata : pada palmoplantar.
Lesi kronik residif  vesikel bening,
vesikopustul, pustul, makulopapular cokelat

Psoriasis pustulosa von - zumbusch

Psoriasis pustulosa lokalisata

Sumber : fitzpatrick ed 5
AKRODERMATITIS KONTINUA
SUPURATIVA DARI HALLOPEAU

 Bentuk kronis Psoriasis pustulosa lokalisata
 Berupa pustul pada ujung jari tangan / kaki 
mengering jadi skuama
 Destruksi lempeng kuku & osteolisis falang distal
MACAM – MACAM
PSORIASIS

 Eritroderma, ada 2 jenis
 Psoriasis universalis : lesi vulgaris nyaris di seluruh
bagian tubuh, karena kegagalan terapi psoriasis
 Bentuk lebih akut karena vasodilatasi generalisata,
dicetuskan oleh infeksi, tar, obat, putus obat
kortikosteroid sistemik
 Salah satu bentuk kegawatdaruratan

Sumber : fitzpatrick ed 5
MACAM – MACAM
PSORIASIS

 Psoriasis Kuku
 Pits (sumur – sumur dangkal)
 Oil spots
 Yellowish discoloration
 Onikolisis
 Hiperkeratosis subungual
 Psoriasis Artritis
 Bermanifestasi pada sendi
(kekakuan dan nyeri sendi)
Histopatologi

 Akantosis
 Hiperkeratosis
 Parakeratosis
 Pembuluh darah
dermis ↑
 Infiltrasi sel
radang limfosit,
makrofag, sel
dendrit, sel mast
 Mikroabses
munro
Faktor Pencetus

 Ketegangan emosional
 Infeksi bakteri, virus, jamur
 Aktivasi sel limfosit T, makrofag, sel langerhans,
keratinosit
 Kegemukan, obesitas, DM, sindroma metabolik
 Trauma
Terapi

TOPIKAL SISTEMIK FOTOTERAPI
Kortikosteroid Metotrexate UVB
topikal Asitretin
Kalsipotriol Siklosporin
Retinoid topikal
ter
2. PARAPSORIASIS

 Penyakit kulit yang belum diketahui penyebabnya,
tanpa keluhan, kelainan kulit tdd eritema dan
skuama, perjalanan penyakit kronik
 Dibagi menjadi 3 bagian :
a. Parapsoriasis gutata
b. Parapsoriasis variegata
c. Parapsoriasis en plaques
a. Parapsoriasis gutata

 Terdapat pada dewasa muda, t.u laki
 Ruam tdd papul miliar & lentikular, eritema,
skuama, hemoragik, kadang berkonfluens &
simetris
 Sembuh spontan tanpa sikatriks
 Biasanya berjalan kronis, tetapi dapat akut
(parapsoriasis gutata akut)
 Jika meninggalkan sikatrik  spt variola
(parapsoriasis varioliformis akuta / pitiriasis
likenoides et varioliformis)

Sumber : fitzpatrick ed 5
b. Parapsoriasis variegata

 Kelainan pada badan, bahu, tungkai, tdd skuama &
eritema bergaris – garis spt kulit zebra.

Sumber : fitzpatrick ed 5
c. Parapsoriasis en plaque

 Pada orang kulit berwarna
 Usia pertengahan, laki – laki, terus menerus/ remisi
 Predileksi : badan & ekstremitas
 Lesi berupa bercak eritematosa, permukaan datar,
bulat, lonjong, d: 2 -5 cm, sedikit skuama, warna
merah jambu / coklat / agak kuning
 Sering berkembang menjadi mikosis fungoides.

Sumber : fitzpatrick ed 5
HISTOPATOLOGI

Parapsoriasis gutata
Terdapat sedikit infiltrat limfohistiotik di sekitar
pembuluh darah superfisial, hiperplasia epidermal
yang ringan dan sedikit spongiosis setempat.
Parapsoriasis variegata
Epidermis tampak menipis disertai parakeratosis
setempat – setempat. Pada dermis terdapat infiltrat
menyerupai pita terutama terdiri dari limfosit.
Parapsoriasis en plaques
gambarannya tak khas, mirip dermatitis kronik
Diagnosis Banding

 Parapsoriasis
 Pitiriasis rosea
 Psoriasis
TERAPI

 Dapat membaik dengan penyinaran ultraviolet /
kortikosteroid topikal (sementara, sering kambuh)
 Obat lain : kalsiferol, preparat ter, obat anti-
malaria, derivat sulfon, obat sitostatik, vit E
 Parapsoriasis gutata akut : eritromisin 40 mg/kgBB
ATAU tetrasiklin (efek menghambat kemotaksis
neutrofil)
3. Pitiriasis Rosea

 DEFINISI : erupsi kulit akut yang sembuh sendiri,
dimulai dengan lesi inisial berbentuk eritema dan
skuama halus, kemudian disusul lesi yang lebih kecil
di badan, lengan, tungkai atas yang tersusun sesuai
lipatan kulit
 Sembuh dalam waktu 3 – 8 minggu
 ETIOLOGI :
 Diduga karena virus HHV 7 & HHV 6
 Pemberian obat (bismut, arsenik, kaptopril, dll)
 Vaksin difteri, cacar, pneumokokus, hep B, BCG,
influenza
Gejala Klinis

 Gejala konsitusi : malese,
demam, nyeri kepala,
artralgia, nafsu makan turun
 Herald patch (bentuk oval &
anular, d 3 cm, soliter, di
badan)
 4 – 10 hari setelah lesi
pertama : timbul lesi lebih
kecil, susunan spt pohon
cemara
 Predileksi : batang tubuh,
lengan atas bagian
proksimal, tungkai atas
Diagnosis Banding

 Tinea Korporis
 Sifilis sekunder
 Dermatitis numularis
 Psoriasis gutata
 Pitiriasis lichenoides chronica
 Dermatitis seboroik
 Erupsi obat menyerupai pitiriasis rosea
Terapi

 Bedak asam salisilat dibubuhi mentol ½ - 1 %
 Asiklovir 5x 800 mg
 Fototerapi UVB : mempercepat penyembuhan
karena menghambat fungsi sel langerhans
4. Eritroderma

 SINONIM : dermatitis eksfoliativa
 DEFINISI : kelainan kulit yang ditandai dengan
eritema universalis (90 – 100%) disertai skuama
PATOFISIOLOGI

 Suatu agen  tubuh bereaksi, pelebaran pembuluh
darah kapiler universal  ERITEMA (aliran darah
kulit ↑  kehilangan panas badan)
 Eritroderma kronis : hipotermia, gagal jantung,
dehidrasi
 Kehilangan skuama (9 gr /m2) : kehilangan protein
(albumin berkurang, globulin meningkat)
Gejala Klinis & Diagnosis

 Eritroderma akibat alergi obat sistemik
 Masuknya obat ke dalam tubuh dengan
berbagai cara (mulut, hidung, rektum, vagina,
suntikan / infus)
 Waktu hingga timbul penyakit ± 2 minggu
 Lesi kulit : eritema universal & skuama timbul
di stadium penyembuhan

 Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit
 Psoriasis eritrodermik
Eritema tidak merata, skuama lebih tebal, pitting
nail
Ragu : biopsi
 Penyakit Leiner (eritroderma deskuamativum)
Etiologi : dermatitis seboroik
Lesi kulit : eritema universal + skuama kasar
Usia : 4 – 20 minggu

 Eritroderma akibat penyakit sistemik (keganasan)
Sindrom sezary (limfoma)
 I : orang dewasa, laki usia 64 th, perempuan usia
53 th
 E : infeksi virus HTLV –V (CTCL : Cutaneous T-
cell lymphoma)
 Lesi kulit : eritema warna merah membara
universal + skuama & gatal
 PF : splenomegali, limfadenopati superfisial,
alopesia, hiperpigmentasi, hiperkeratosis
palmaris & plantaris, kuku distrofik
 PP : sel sezary, jumlah > 1000/mm3

Sumber : fitzpatrick ed 5
TERAPI

 Non – medikamentosa
Obat penyebab harus dihentikan
 Medikamentosa
 Alergi obat sistemik : prednison 4x 10 mg / hari
 Perluasan penyakit : prednison 4x 10 -15 mg/hari
 Penyakit Leiner : prednison 3 x 1 – 2 mg/hari
 Sindrom sezary : prednison 30 mg/hari
 Eritroderma kronis : diet tinggi protein, emolien
(lanolin 10% / krim urea 10%)
DERMATITIS SEBOROIK

 DEFINISI : Kelainan kulit papuloskuamosa
dengan predileksi di daerah kaya kelenjar sebasea
(skalp, wajah, badan)
 Faktor risiko:
 Malasesia
 Gangguan imunologis (kelembaban
lingkungan, perubahan cuaca, trauma)
Epidemiologi

 I : usia pubertas, puncak usia 40 tahun
 36% pasien HIV mengalami dermatitis seboroik
 Usia lanjut : lesi kulit ringan
 Bayi : cradle cap (kerak kulit kepala)
 Laki – laki lebih banyak
Etiopatogenesis

 Sering ditemukan pada
 pasien HIV AIDS
 Transplantasi organ
 Malignansi
 Pankreatitis alkoholik kronik
 Hepatitis C
 Parkinson
Etiopatogenesis

 Meningkatnya lapisan sebum pada kulit, kualitas
sebum, respon imunologis terhadap pityrosporum,
degradasi sebum  iritasi kulit  eksema
 Malassezia sp ↑ pada epidermis mengelupas
(ketombe)
 Obat yg memicu : buspiron, klorpromazin,
griseofulvin, haloperidol, dll
Gejala Klinis

 Predileksi : kulit kepala berambut, wajah, alis,
lipat nasolabial, side burn, telinga, liang telinga,
bagian atas – tengah dada & punggung, lipat
gluteus, inguinal, genital, ketiak
 Keluhan : gatal & menyengat
 Lesi kulit :
 Skuama kuning berminyak
 Eksematosa ringan
 Kemerahan perifolikular  plak eritematosa
berkonfluens di sepanjang rambut frontal (korona
seboroik)
Gejala Klinis

 Pada fase kronis :
 kerontokan rambut
 Lesi di retroauricular
 Liang telinga : otitis eksterna
 Kelopak mata : blepharitis
 Bentuk pitiriasiform (mirip pitiriasis rosea)

Sumber : fitzpatrick ed 5
Diagnosis Banding

 Psoriasis
 Dermatitis atopik dewasa
 Dermatitis kontak iritan
 Dermatofitosis
 Rosasea
Terapi

 Shampoo : selenium sulfida, ketoconazole, ter, solusio
terbinafine
 Cuci wajah dengan sabun lunak : mengurangi jumlah
sebum
 Skuama : krim asam salisilat / sulfur
 Simptomatik : kortikosteroid topikal potensi sedang,
imunosupresan topikal (takrolimus / pimekrolimus)
 Metronidazole topikal, benzoil peroksida, salep litium
suksinat
 Tidak membaik : UVB
 Tidak membaik dengan semua terapi : prednison 30
mg/hari untuk respon cepat.

Anda mungkin juga menyukai