Manajemen
Perancangan Kontingensi
dan Manajemen Krisis
Pentingnya Budaya
Perusahaan
Manajemen Puncak | Top Level of Management
CEO (Cheif Executive Officer), GM (General Manager) atau yang sering
pula disebut presiden direksi (presdir).
Memiliki otoritas tertinggi peran dan tugas :
pada perusahaan 1. Menyusun dan menetapkan
Bertanggungjawab langsung rencana perusahaan.
kepada pemilik perusahaan 2. Menentukan tujuan perusahaan
TOP Memiliki kewenangan yang 3. Mengatur manajemen yang
paling besar diantara berada dibawah posisi
manajemen pada tingkatan manajemen puncak
lainnya 4. Memanfaatkan sumber daya
Berhak untuk memilih, yang dimiliki oleh perusahaan
mengangkat, memberhentikan 5. Bertanggungjawab atas semua
manajemen yang berada yang dilakukan oleh manajemen
dibawah otoritasnya dibawahnya
Mereka dipilih oleh
pemegang saham
perusahaan, dan CEO dipilih
oleh dewan direksi
perusahaan
Manajemen Tingkat Menengah | Middle Level of Management
Kepala departemen atau HOD, Manajer cabang, Junior executive.
Komunikasi
Mampu menyalurkan
sebuah ide
Manajemen Waktu
Memprioritaskan
pekerjaan yang satu
dengan yang lainnya
Pengambilan Keputusan
mengambil keputusan yang
cepat, tepat, efektif
Keahlian Teknis | Technical Skill
kemampuan manajemen untuk
mempergunakan prosedur, teknik serta
pengetahuan pada bidang khusus.
Contohnya :
Teknis • para pekerja yang menjalankan atau
mengoperasikan mesin
• Salesman
• programer yang memerlukan pengarahan
untuk menyelesaikan tugas tugas mereka
yang kompleks
Keahlian Interpersonal | Interpersonal Skill
keahlian untuk bekerja secara bersama
sama, memahami serta memotivasi orang lain
secara individu atau didalam kelompok.
Contohnya :
Interpersonal • Kemampuan dalam berkomunikasi,
• Memimpin,
• Memberikan motivasi kerja kepada para
karyawan untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan.
Keahlian Teknis | Technical Skill
kemampuan manajemen untuk
mempergunakan prosedur, teknik serta
pengetahuan pada bidang khusus.
Contohnya :
Konseptual • para pekerja yang menjalankan atau
mengoperasikan mesin
• Salesman
• programer yang memerlukan pengarahan
untuk menyelesaikan tugas tugas mereka
yang kompleks
Sifat dan Fungsi
Manajemen
Perancangan Kontingensi
dan Manajemen Krisis
Pentingnya Budaya
Perusahaan
Manajemen strategis di katakan efektif apabila memberi tahu seluruh karyawan mengenai sasaran
bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk
kami. Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis.
Beberapa alasan utama tentang pentingnya peranan strategi manajemen bagi perusahaan atau
organisasi, yaitu:
• Memberi arah jangka panjang yang akan dituju.
• Membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
• Membuat suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif.
• Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu perusahaan atau organisasi dalam lingkungan yang
semakin beresiko.
• Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.
• Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
• Keterlibatan karyawan dalam perubahan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap
pelaksanaannya.
• Kegiatan pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan atau organisasi tersebut
untuk mencegah munculnya masalah di masa mendatang.
Rencana kontingensi merupakan proses mempersiapkan organisasi untuk merespon
peristiwa yang tidak direncanakan. Contingency plan dapat juga digunakan sebagai alternatif
tindakan apabila hasil yang diharapkan gagal terwujud (biasanya disebut plan B).
NEXT
Tahap dalam mengembangkan Rencana Cadangan pada Bisnis
1. Siapkan analisis dampak bisnis - digunakan untuk menentukan persyaratan kontingensi dan
prioritas.
2. Temukan kontrol preventif - mencegah, mendeteksi, dan / atau mengurangi dampak terhadap
organisasi kontinjensi.
3. Mengembangkan strategi pemulihan - merancang untuk memulihkan atau me-restore operasi
secepat dan seefektif mungkin.
4. Mengembangkan rencana kontinjensi - memperjelas peran, tanggung jawab, tim, dan prosedur
yang terkait dengan memulihkan operasi normal menyusul gangguan yang ditimbulkan oleh
kontingensi.
5. Rencana pengujian dan pelatihan - mengidentifikasi dan mengevaluasi kemampuan tim
pemulihan ( Recovery Team ) untuk melaksanakan rencana kontingensi dengan cepat dan efektif.
Manajemen Krisis
Tahap Krisis
1. Tahap Prodromal dapat dikategorikan sebagai gejala
Manajemen krisis dalam krisis. Pada tahap ini biasanya segala kejadian yang bisa
pengertian yang lebih luas berpotensi menjadi krisis sering tidak dianggap bahkan
merupakan sebuah dilupakan, karena organisasi tampak masih bisa beroperasi
keterampilan teknis yang dan bergerak lincah seakan akan tidak ada masalah.
dibutuhkan untuk 2. Tahap Akut - Krisis pada tahap ini sering disebut sebagai
mengidentifikasi, menilai, the point of no return, artinya, sudah tidak ada kesempatan
memahami, dan lagi untuk kembali memperbaiki keadaan mengingat sinyal-
mengatasi situasi yang sinyal yang muncul pada tahap peringatan (prodromal)
serius, terutama dari saat tidak digubris atau diindahkan, sehingga tidak bisa
pertama kali terjadi kembali lagi
sampai ke titik pemulihan 3. Tahap Kronis - Pada tahap ini, organisasi sudah
kembali merasakan dampak atau akibat dari krisis tahap akut,
bahkan dampak dari segi waktu tidak dapat diprediksi
kapan berakhirnya.
4. Tahap Penyembuhan (recovery) - Masa ini adalah masa
perusahaan sehat kembali seperti keadaan sediakala.
PENTINGNYA BUDAYA PERUSAHAAN