Anda di halaman 1dari 136

PEMBAHASAN OBSTETRI DAN

GINEKOLOGI
BATCH MEI 2018
1. B. Abortus Insipien
• Seorang perempuan berusia 23 tahun datang dengan
keluhan perdarahan pada jalan lahir yang bertambah
banyak sejak 3 hari. Pasien juga mengeluhkan mual dan
muntah. Menstruasiterakhir pasien2 bulan yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
90/70 mmHg, frekuensi nadi 100 kali/menit, dan suhu
37°C. Pada pemeriksaan obstetri didapatkan portio
membuka danditemukan jaringan. Tes plano (+).

• Diagnosis pasien yang paling sesuai adalah?


• Abortus
– Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dpt hidup di
luar kandungan (<20mgg or <500gr)
2. A. HEG
• Seorang perempuan berusia 27 tahun datang
dengan keluhan mual dan muntah terus menerus.
Pasien menjadi lemas, tidak mau makan, dan
merasakan nyeri pada ulu hati. Menstruasi
terakhir pasien adalah 2 bulan yang lalu.Pada
pemeriksaan fisik TD 100/60 mmHg, frekuensi
nadi 100 kali/menit, nafas 18 kali/menit, turgor
kulit normal, dan mata sedikit cekung.
Pemeriksaan laboratorium Hcg (+).

• Diagnosis pasien?
• Hiperemesis gravidarum “hCG”
– EG→ tidak ada keton
– HEG I → muntah hebat
– HEG II → muntah hebat + muntah tiap x makan +
nafas aseton + apatis + dehidrasi
– HEG III → muntah(-) + delirium~koma + dehidrasi berat
• Th/
– EG → piridoksin b6 or doksilamin
– HEG I → b6, dimenhidrinat
– HEG II → b6, metoklopramid, ondansetron
– HEG III → b6, prometazin
3. A. Superimposed Preeklampsia
• Perempuan berusia 34 tahun, G3P2A0, hamil
aterm, datang karena telah ada tanda-tanda
persalinan. Pasien memiliki riwayat hipertensi
sejak lama. Pada pemeriksaan didapatkan
tekanan darah 180/110 mmHgdan proteinuria
+3.

• Diagnosis yang tepat adalah?


• Hipertensi Dalam Kehamilan
– Hipertensi kronik
• TD ≥ 140/90, muncul pd usia<20mgg , proteinuria(-)
– Hipertensi gestasional
• TD ≥ 140/90, muncul pd usia >20mgg, proteinuria (-)
– PreEklampsia
• Ringan: ≥140/90, proteinuria +1 (>300mg/24jam)
• Berat: ≥160/110, proteinuria +2 (>5gr/24jam)
• Atau disertai trom <100.000, OT/PT↑, sakit kepala hebat,
visus ↓, edema paru, oliguria, Cr↑.
– Superimposed preEklampsia
• Hipertensi kronik + PEB
– Eklampsi
• PEB + Convulsion
4. B. Solutio Plasenta
• Seorang wanita berusia 39 tahun, hamil 33 minggu,
datang dengan keluhan perdarahan pervaginam
berwarna merah kecokelatan. Perdarahan disertai
dengan nyeri perut hebat. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 150/100 mmHg dan
frekuensi nadi 90 kali/menit. Pada pemeriksaan
obstetri didapatkan TFU setengah xiphoideus-
pusat,letak memanjang, punggung kiri, presentasi
kepala, DJJ 130 kali/menit.Pada VT didapatkan
pembukaan (-), perdarahan jumlah minimal. Nyeri
perut dirasakan semakin hebat.

• Diagnosis pasien ini adalah?


• Solusio Plasenta
– Terlepasnya plasenta dri implantasinya
– Perdarahan (darah kehitaman), perdarahan tersembunyi
sehingga dapat syok, nyeri (+)
– USG konfirmasi, pantau kesejahteraan janin
– Stabilisasi ttv, SC, bila djj(-) → partus perVG
• Plasenta Previa
– Implantasi plasenta dekat dgn ostium serviks
– Perdarahan (darah segar), nyeri(-), syok?
– USG, pantau kesejahteraan janin
– Stabilisasi ttv, SC bila perdarahan masif, ekspektatif jika
stabil
• Vasa Previa
– Pembuluh darah corda umbilicalis menutupi jalan lahir
– Perdarahan hebat ketika pecah ketuban
– USG
– Stabilisasi ttv, SC
5. A. Sisa Jaringan Plasenta
• Wanita berusia 27 tahun, datang dengan
keluhan perdarahan pervaginam sedikit-
sedikit disertai dengan nyeri perut. Pasien
baru melahirkan 1 minggu yang lalu. Pada
pemeriksaan luar teraba uterus. Pada
pemeriksaan inspekulo didapatkan portio
terbuka dan teraba jaringan.

• Apakah diagnosis yang mungkin?


6. B. Gemelli
• Seorang wanita berusia 27 tahun G3P2A1
hamil 7 bulan datang untuk melakukan ANC.
Dari pemeriksaan didapatkan uterus lebih
besar dari usia kehamilan. Bagian tubuh anak
sulit diraba, teraba 3 bagian besar dan 2
ballotement.

• Diagnosis yang paling mungkin pada kasus di


atas adalah?
• Kehamilan ganda ialah satu kehamilan dengan
dua janin atau lebih
• Diagnosis
– Besar uterus melebihi usia kehamilan
– Hasil palpasi abdomen mengarah ke kehamilan ganda
• Kepala janin relatif lebih kecil dibandingkan dgn ukuran
uterus
• Teraba 2 balotemen atau lebih
• Terdengar lebih dari satu denyut jantung bayi dgn
menggunakan stetoskop fetal
7. C. Ruptur Uteri
• Seorang perempuan usia 39 tahun, G8P6A1,
hamil 9 bulan, datang ke UGD dengan keluhan
sesak nafas berat dan pucat. Dari anamnesis
keluarga, diketahui bahwa pasien sempat
ditolong dukun untuk bersalin di rumah namun
persalinan macet sehingga dukun mendorong
dan menekan perut pasien. Dari pemeriksaan
fisik, didapatkan tekanan darah 70/palpasi, nadi
140 kali/menit teraba lemah, terdapat
perdarahan pervaginam, nyeri suprasimfisis, dan
bagian janin teraba.

• Apa diagnosis pasien saat ini?


Ruptur uteri
• Robeknya uterus
– Komplit: isi uterus masuk ke rongga abdomen, biasa disertai
syok hipovolemik
– Inkomplit: dinding peritoneum tetap intak, jadi tidak ada yang
ke abdomen
• Penyebab
– Kelemahan pada dinding uterus, mis. riw. SC dan myomektomi,
grande multipara, makrosomia, gemeli
– Intervensi saat persalinan: induksi, mendorong fundus terlalu
kuat, ekstraksi forceps
• Gejala: nyeri abdomen, pendarahan pervaginam, tanda
syok, fetal bradikardia, bagian janin teraba dari kulit, bundle
ring (+)
• Tatalaksana : atasi syok, laparotomi  histerorafia/
histerektomi
UKMPPD FKUNMAL BATCH 4 2017
8. A. Persalinan Pervaginam
• Perempuan usia 30 tahun, G2P1 hamil 37
minggu, datang dengan tanda-tanda
persalinan. His (+). Pada pemeriksaan dalam
teraba pembukaan 9 cm dan teraba bagian
janin yaitu orbita, hidung, dan mulut dengan
dagu pada bagian anterior.

• Tatalaksana yang tepat untuk pasien ini


adalah?
Sikap/ Habitus
• Hubungan bagian janin yg satu dngn yg lain.
• Normal: badan kifosis, kepala hiperfleksi, lengan
bersilang di depan dada, tali pusat di antara
ekstremitas, tungkai terlipat
Letak/ Situs
• Hub antara sumbu panjang janin dngn
sumbu panjang ibu.
• Ex: memanjang, melintang, oblique
Presentasi

• Menentukan bagian janin yg terbawah.


• Tiap presentasi terdapat 2 macam posisi
(kanan&kiri) dan tiap posisi terdapat 3 macam
variasi (depan, lintang, belakang).
• Ex: presentasi kepala, bokong, bahu

• Malpresentasi: presentasi yg bkn belakang


kepala
Posisi
• Kedudukan salah satu bagian janin yg terendah
terhadap jalan lahir.
• Malposisi: UUK tidak berada di segmen depan.
9. A. Endometritis
• Seorang wanita berusia 20 tahun P1A0 datang
dengan keluhan perdarahan banyak dari vagina
yang berbau busuk yang sudah dirasakan selama
7 hari. Pasien juga mengeluh demam, mual, nyeri
kepala, dan badan lemas sejak 3 hari yang lalu.
Pasien baru melahirkan 10 hari yang lalu di
puskesmas dengan penyulit sisa plasenta dan
sudah dikeluarkan lengkap. Pemeriksaan tanda
vital didapatkan suhu 38,8°C. Pemeriksaan fisik
ditemukan nyeri tekan area suprapubik.

• Kemungkinan diagnosis pada pasien ini adalah?


Endometritis
• Peradangan endometrium akibat bakteri
patogen naik dari serviks ke endometrium
• Sering riwayat post partum, keluar darah dari
vagina, tanda infeksi (+)
• Clamydia trachomatis, neisseria gonorea,
cytomegalovirus, mycoplasma hominis
• Biopsi dan biakan endometrium
• Ampisilin + gentamisin + metronidazol
10. C. Kista Bartolini
• Seorang wanita berusia 27 tahun datang
dengan keluhan benjolan pada bibir
kemaluan. Keluhan didahului dengan
keputihan sebelumnya. Pada pemeriksaan
lokalis di labium mayor arah jam 5 teraba
benjolan ukuran 2×3 cm berwarna
kemerahan.

• Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah?


Kista Bartholini
• Benjolan mudah digerakkan, nyeri (+), arah
jam 5 dan 7
Kista Gartner
• Benjolan keluar masuk vagina, nyeri(-), arah
jam 12
Mioma Geburt
• Benjolan bertangkai, keluar dari serviks
Kanker serviks
• Ca sel skuamosa serviks tersering
• HPV tipe 16, 18
• Banyak pasangan seksual, IMS, koitus pertama usia
muda, pasangan seksual resiko tinggi
• Skrining
– IVA & PAP Smear
• Diagnosis
– Biopsi (kolposkopi)
• Pencegahan
– Vaksin HPV, hindari perilaku beresiko
• Terapi
– Bedah, radiasi, kemoterapi
Leiomioma
– Tumor jinak pada miometrium
– Benjolan pd perut bawah, mens tdk teratur
– PA: Whorl like pattern (pusaran air)
11. C. Neisseria Gonorea
• Seorang pasien laki-laki usia 28 tahun datang
dengan keluhan keluar nanah dari saluran
kencing. Lima hari yang lalu, pasien
berhubungan seksual dengan PSK. Pada
pemeriksaan mikroskopis ditemukan kokus
gram negatif intra dan ekstraseluler.

• Apa etiologi penyebab penyakit pada pasien?


Kandidiasis vaginalis
• Candida albicans
• MK
– Pruritus vulva, iritasi vagina, disuria
• PF
– Duh putih susu/ cheese cottage
• Px
– KOH: ragi, blastospora, pseudohifa seperti sosis
panjang bersambung
• Terapi
– Mikonazol/klotrimazol 200mg supp 3hari
Trikomoniasis
• Protozoa Trichomonas vaginalis
• MK
– 50% asimptomatik
• PF
– Duh kuning kehijauan, bau busuk, berbuih, strawberry
serviks
• Px
– Ditemukan parasit pada sediaan basah, giemsa, gram,
biakan
• Terapi
– Metronidazol 2gr PO SD
Vaginosis Bakterialis
• Gardnella vaginalis, Prevotella, Mobiluncus sp
• MK
– 50% asimptomatik, gatal, disuria, dispareunia
• PF
– Duh putih keabuan, bau amis/ fishy like odor saat
meneteskan sekret dengan KOH (whiff test).
• Px
– Clue cells
• Terapi
– Metronidazol 2gr PO SD
12. D. Kesalahan Managemen Kala II
• Wanita 34 tahun datang dengan perdarahan
banyak setelah melahirkan anak ke-5 di dukun
beranak. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 100 kali/menit,
napas 28 kali/menit, suhu 37,5°C, TFU tidak
teraba. Pada pemeriksaan ditemukan inversi uteri
pada liang vagina.

• Apa yang mungkin menyebabkan hal tersebut?


TAHAPAN PERSALINAN
• KALA I
kala pembukaan  dimulai dari his persalinan
yg pertama sampai pembukaan serviks lengkap
(10 cm)
2 fase :
a. fase laten serviks membuka 0-3 cm
b. fase aktif serviks membuka 4 -10 cm
Fase laten :
- Dimulai sejak awal kontraksi yg menyebabkan penipisan
dan pembukaan
- Berlangsung hingga serviks membuka < 4 cm
Fase aktif :
- Frekuensi dan lama kontraksi meningkat
- Kontraksi adekuat jika 3x atau lebih dalam 10 menit
selama ≥ 40 detik
- Pembukaan 4 -10 cm dg kecepatan rata-rata 1cm per
jam (primi) 1-2 cm per jam (multi)
- Terjadi penurunan bagian terbawah janin
KALA I
Kala 1 fase laten berlangsung ± 8 jam (P); ± 4 jam (M)
pembukaan 13 cm
Kala 1 fase aktif :
1. Akselerasi berlangsung 2 jam (P); 1 jam (M) pembukaan
3  4 cm
2. Dilatasi maksimal berlangsung 2 jam (P); 1 jam (M)
pembukaan 5 9 cm
3. Deselerasi berlangsung lambat dalam 2 jam (P)  1 jam
(M) pembukaan 9  lengkap

Lamanya kala I primi ± 12-14 jam, multi ± 7-8 jam


 KALA II
kala pengeluaran  dimulai dari pembukaan
lengkap sampai lahirnya bayi (± 2 jam pd
primi, ± 1 jam pd multi)
 KALA III
kala uri dimulai dari lahirnya bayi sampai
lahirnya plasenta (<30 mnt)
 KALA IV
kala nifas  dimulai dari lahirnya plasenta
sampai 2 jam post partum
13. A. Mioma Uteri
• Seorang perempuan berusia 43 tahun, sudah
menikah dan memiliki 1 orang anak, datang ke
rumah sakit dengan keluhan terdapat benjolan di
perut bagian bawah sejak 4 bulan yang lalu.
Keluhan disertai menstruasi tidak teratur, darah
banyak, dan terasa nyeri. Pada pemeriksaan
ginekologis didapatkan uterus berukuran sebesar
kehamilan 8 minggu, konsistensi padat kenyal dan
berbatas tegas. Dari hasil pemeriksaan patologi
anatomi didapatkan gambaran whorl-like pattern.

• Apakah diagnosis kasus di atas?


Leiomioma
– Tumor jinak pada miometrium
– Benjolan pd perut bawah, mens tdk teratur
– PA: Whorl like pattern (pusaran air)
• Mola hidatidosa
– Penyakit gestasional trofoblastik → komplikasi
koriokarsinoma
– Mola partial & total
– Perdarahan perVG, mual muntah hebat, ukuran uterus
lbih besar dri usia kehamilan
– Pem kuantiatif→ hCG↑↑↑,, USG: honeycomb app or
snow flake pattern
– Pemantauan hCG serial, Kuret hisap
14. C. Abses Mamae
• Pasien wanita 32 tahun datang dengan nyeri
payudara kanan. Pasien baru saja melahirkan 2
minggu yang lalu dan saat ini sedang menyusui
bayinya. Dari pemeriksaan tanda vital didapatkan
suhu 37,9°C, sedangkan tanda vital lainnya dalam
batas normal. Pada pemeriksaan didapatkan
payudara kanan hiperemis, teraba hangat,
terdapat massa berbatas tegas, berfluktuasi, dan
terasa nyeri.

• Diagnosis yang paling mungkin adalah?


• Ca mammae = curiga bila massa keras,
ireguler, terfiksasi, mudah berdarah.
– Disertai perubahan ukuran/bentuk payudara
(asimetri payudara), perubahan kulit (bengkak,
penebalan, radang, peau d’ orange “gambaran
kulit jeruk”), abnormalitas puting (retraksi, inversi,
bloody discharge, ulserasi), massa aksila
• Fibroadenoma mammae (FAM)
– Massa kenyal, berbatas tegas, mobile, nyeri(-).
• Tumor Phyllodes
– Berasal dari sel periduktal
– 80-85% jinak, sisanya ganas
– Massa keras, berbatas tegas, mobile, kulit permukaan tipis dan mengkilat,
vena dapat terlihat, ukuran bisa mencapai 30 cm
• Ca mammae
– Massa keras, permukaan tidak rata/bernodul, tidak berbatas tegas,
immobile, peau d’orange, retraksi puting, nipple discharge, mudah
berdarah.
• Fibrokistik (fibrocystic breast changes)
– Akibat hiperproliferasi jaringan ikat
– Benjolan bertambah keras & nyeri saat mens.
• Lipoma
– Tumor jinak jaringan lemak
• Papiloma intraductal
– Sekret darah dari puting susu.
– Tumor jinak jaringan lemak
15. A. FAM
• Wanita berusia 25 tahun datang dengankeluhan
adanya benjolan di payudara kanan. Awalnya
benjolan sebesar ujung telunjuk, namun sekarang
sebesar telur ayam kampung. Benjolan tidak
membesar dipengaruhi oleh siklus menstruasi.
Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Dari
pemeriksaan payudara didapatkan adanya
benjolan mobile, konsistensi lunak, permukaan
licin, dan tidak nyeri.

• Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini


adalah?
• Fibroadenoma mammae (FAM)
– Massa kenyal, berbatas tegas, mobile, nyeri(-).
• Tumor Phyllodes
– Berasal dari sel periduktal
– 80-85% jinak, sisanya ganas
– Massa keras, berbatas tegas, mobile, kulit permukaan tipis dan mengkilat,
vena dapat terlihat, ukuran bisa mencapai 30 cm
• Ca mammae
– Massa keras, permukaan tidak rata/bernodul, tidak berbatas tegas,
immobile, peau d’orange, retraksi puting, nipple discharge, mudah
berdarah.
• Fibrokistik (fibrocystic breast changes)
– Akibat hiperproliferasi jaringan ikat
– Benjolan bertambah keras & nyeri saat mens.
• Lipoma
– Tumor jinak jaringan lemak
• Papiloma intraductal
– Sekret darah dari puting susu.
– Tumor jinak jaringan lemak
• Ca mammae = curiga bila massa keras,
ireguler, terfiksasi, mudah berdarah.
– Disertai perubahan ukuran/bentuk payudara
(asimetri payudara), perubahan kulit (bengkak,
penebalan, radang, peau d’ orange “gambaran
kulit jeruk”), abnormalitas puting (retraksi, inversi,
bloody discharge, ulserasi), massa aksila
16. B. Sindrom Klinefelter
• Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun menderita
tuna mental. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
fenotip seorang laki-laki dengan tanda-tanda wanita
yaitu bersuara tinggi, terdapat pertumbuhan payudara,
testis kecil, dan alat genital luar tampak normal. Pada
pemeriksaan analisis semen tidak ditemukan adanya
spermatozoa. Pada pemeriksaan karyotyping DNA,
ditemukan tambahan kromosomseks X sehingga
nomenklaturnya 47+XXY dan formula kromosomnya
adalah trisomi kromosom seks.

• Diagnosis manakah yang paling memungkinkan?


• Kelainan Genetik
– Sindrom down
• Trisomi 21 → RM, mongoloid face, simian palmar crease
– Sindrom turner
• 45 XO → fenotip perempuan, pendek, steril, webbed
neck
– Sindrom klinefelter
• 47 XXY → fenotip laki, atrofi testis, ginekomastia
– Sindrom cri du chat/ lejeune
• Delesi kromosom 5 → tangisan kucing
– Sindrom marfan
• Kelainan jar ikat → ektremitas panjang, aneurisma
aorta
– Sindrom jacob
• 47 XYY → perawakan tggi, perilaku agresif, IQ
80−95, sejak kecil menampakkan watak kriminal
– Sindrom edward
• 45 A + XX or XY kromosom 16, 17, 18→ mikrocephali,
telinga cacat, rahang kecil, jarak antar mata jauh,
ptosis, costae pendek, kuku tdk ada, undescenden
testis
– Sindrom patau
• Trisomi 13 → bibir sumbing, gangguan
perkembangan otak, jantung, ginjal
17. B. Resusitasi Cairan
• Seorang wanita berusia 24 tahun datang dengan
keluhan nyeri perut hebat dan perdarahan dari
jalan lahir sejak 8 jam yang lalu. Pasien tampak
lemas. Dari anamnesis didapatkan pasien
terlambat haid sejak 2 minggu yang lalu. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TD 80/60 mmHg,
nadi 100 nadi/menit, nafas 18 kali/menit, pada
abdomen teraba massa. Dari pemeriksaan
didapatkan cavum douglasi menonjol. Tes
kehamilan positif.

• Tindakan apakah yang dilakukan harus dilakukan


pertama kali?
• Kehamilan Ektopik Terganggu
– Kehamilan di luar cavum endometrium, paling sering di
tuba fallopi
– Trias: Amenore, Akut abd, Abd pain. Nyeri goyang portio,
serviks tertutup.
– USG transvaginal, kadar β-hCG, kuldosintesis
– Th/ resusitasi cairan, laparotomi
18. A. Beta HCG
• Seorang wanita, G1P0A0, usia 32 tahun, saat
ini hamil 2 bulan. Pasien datang dengan
perdarahan dari jalan lahir. Pasien juga
mengeluhkan mual dan muntah. Pada
pemeriksaan, didapatkan uterus lebih besar
dari usia kehamilan.

• Pemeriksaan penunjang diagnosis pada kasus


ini adalah?
• Mola hidatidosa
– Penyakit gestasional trofoblastik → komplikasi
koriokarsinoma
– Mola partial & total
– Perdarahan perVG, mual muntah hebat, ukuran uterus
lbih besar dri usia kehamilan
– Pem kuantiatif→ hCG↑↑↑,, USG: honeycomb app or
snow flake pattern
– Pemantauan hCG serial, Kuret hisap
19. D. Preeklamsia mengganggu
perfusi janin
• Wanita, G1P0A0, usia 26 tahun, saat ini hamil
33 minggu, didiagnosis dengan preeklampsia.
Pasien lalu diberikan MgSO4, antihipertensi,
deksametason dan dilakukan pemeriksaan
CTG - NST.

• Apa alasan dilakukan pemeriksaan CTG pada


pasien tersebut?
• Hipertensi Dalam Kehamilan
– Hipertensi kronik
• TD ≥ 140/90, muncul pd usia<20mgg , proteinuria(-)
– Hipertensi gestasional
• TD ≥ 140/90, muncul pd usia >20mgg, proteinuria (-)
– PreEklampsia
• Ringan: ≥140/90, proteinuria +1 (>300mg/24jam)
• Berat: ≥160/110, proteinuria +2 (>5gr/24jam)
• Atau disertai trom <100.000, OT/PT↑, sakit kepala hebat,
visus ↓, edema paru, oliguria, Cr↑.
– Superimposed preEklampsia
• Hipertensi kronik + PEB
– Eklampsi
• PEB + Convulsion
Patogenesis
• Teori kelainan vaskularisasi plasenta

Tidak terjadi invasi trofoblas ke dalam otot


A.spiralis →degenerasi →kaku, keras →
vasokontriksi →kegagalan remodelling
A.spiralis →aliran uteroplasenta menurun
→hipoksia dan iskemia plasenta
• Teori iskemia plasenta, radikal bebas dan
disfungsi endotel

Hipoksia dan iskemia plasenta →radikal


bebas (hidroksil) → kerusakan membran sel
→ A.lemak tak jenuh → peroksida lemak →
kerusakan membran sel, nukleus, endotel →
disfungsi endotel
• Teori intoleransi imunologik ibu dan janin

Ekspresi HLA-G menurun →invasi trofoblas


terhambat →kegagalan remodelling A.spiralis
 Teori adaptasi kardiovaskular genetik
Kehilangan daya refrakter terhadap vasopresor
→ peningkatan kepekaan terhadap bahan
vasopresor →vasokontriksi pembuluh darah.

Genetik: genotipe ibu lebih menentukan. Ibu


preeklampsia → 26% anak perempuan
preeklampsia
• Teori adaptasi gizi
Defisiensi minyak ikan (A.lemak tak jenuh)
→vasokontriksi pemb.darah

Defisiensi kalsium →resiko preeklampsia dan


eklmapsia meningkat

 Teori Inflamasi
Plasenta melepaskan debris trofoblas (sisa
apoptosis dan nekrotik trofoblas akibt reaksi stres
oksidatif) meningkat → respon makrofag,
kerusakan endotel → hipertensi
20. D. Atonia Uteri
• Seorang wanita berusia 39 tahun, P4A0,
datang dengan perdarahan jalan lahir. Dua
jam yang lalu pasien baru saja melahirkan di
bidan. Plasenta dikatakan lahir lengkap. Dari
pemeriksaan didapatkan kontraksi uterus
kurang baik.

• Apakah kemungkinan penyebab perdarahan


pada pasien ini?
21. C. Pil Kombinasi
• Wanita berusia 24 tahun, G1P0A0, hamil 3
bulan, datang dengan keluhan adanya bercak
perdarahan dari jalan lahir. Menurut pasien,
tidak ada gumpalan seperti hati yang keluar
dari jalan lahirnya. Pada pemeriksaan obstetri
ditemukan besar uterus sesuai usia kehamilan,
serviks menutup.

• Apakah tindakan yang tepat untuk dilakukan?


22. D. Terminasi Kehamilan
• Seorang wanita berumur 24 tahun, G1P0A0,
hamil 39 minggu, datang dengan keluhan
nyeri kepala. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan TD 190/120 mmHg. Dilakukan
pemeriksaan urin dan didapatkan proteinuria
+3.

• Apakah tindakan definitif untuk keadaan


tersebut?
Pre-eklampsia berat
• TD: ≥ 160/110 mmHG
• Proteinuria: > 5g/24 jam atau +2 dipstik
• Oliguria: < 500 cc/24jam atau < 30 cc/2jam
• Kreatinin plasama meningkat
• Gangguan visus dan cerebral
• Nyeri epigastrium
• Edema paru dan sianosis
• Trombositopenia < 100.000 sel/mm3
• Sindrom HELLP
Terapi
• Tirah baring miring kiri
• Ringer-dekstrose 5% < 125 cc/jam
• Kateter foley
• MgSO4
• Nifedipin 10-20mg per oral. max: 120mg/24jam
• Terminasi Kehamilan
23. D. 16-18
• Seorang Wanita usia 20 tahun hamil namun
pasien tidak tahu HPHTnya. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan fundus uteri setinggi ½
simfisis-pusat (umbilikus). Denyut jantung
janin pun sudah terdengar dengan Doppler.

• Berapa perkiraan usia kehamilan pasien ini?


24. B. Kala I Fase Aktif
• Seorang wanita berusia 27 tahun, G1P0A0,
hamil aterm, datang dengan adanya tanda-
tanda persalinan. Sebelumnya telah keluar
lendir dan darah dari jalan lahir. Perut terasa
kencang tiap 3-4 menit, selama 40 detik. Dari
pemeriksaan didapatkan pembukaan 5 cm.

• Apakah fase persalinan pada pasien ini?


TAHAPAN PERSALINAN
• KALA I
kala pembukaan  dimulai dari his persalinan
yg pertama sampai pembukaan serviks lengkap
(10 cm)
2 fase :
a. fase laten serviks membuka 0-3 cm
b. fase aktif serviks membuka 4 -10 cm
Fase laten :
- Dimulai sejak awal kontraksi yg menyebabkan penipisan
dan pembukaan
- Berlangsung hingga serviks membuka < 4 cm
Fase aktif :
- Frekuensi dan lama kontraksi meningkat
- Kontraksi adekuat jika 3x atau lebih dalam 10 menit
selama ≥ 40 detik
- Pembukaan 4 -10 cm dg kecepatan rata-rata 1cm per
jam (primi) 1-2 cm per jam (multi)
- Terjadi penurunan bagian terbawah janin
25. E. Abortus Septik
• Wanita berusia 22 tahun, hamil 10 minggu dan
mengalami keguguran, kemudian berobat ke
dukun. Pasien sempat diberikan ramuan yang
diminum dan sesuatu yang dimasukkan ke dalam
vagina. Pasien lalu datang ke tempat praktek
Anda, didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg,
nadi 100 kali/menit, RR 22 kali/menit, suhu
38,50C. Pada pemeriksaan ginekologi didapatkan
sekret vagina berwarna hijau dan berbau.

• Diagnosis pada pasien ini adalah?


• Abortus
– Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dpt hidup di
luar kandungan (<20mgg or <500gr)
26. A. Solutio Plasenta
• Wanita, G1P0A0, usia kehamilan 28 minggu,
mengalami perdarahan dari jalan lahir. Darah
berwarna merah kehitaman, disertai dengan
nyeri hebat pada perut. Uterus terasa tegang
dan kaku, kontraksi uterus (+). Pasien memiliki
riwayat merokok sebelumnya.

• Kemungkinan diagnosis pada pasien ini


adalah?
• Solusio Plasenta
– Terlepasnya plasenta dri implantasinya
– Perdarahan (darah kehitaman), perdarahan tersembunyi
sehingga dapat syok, nyeri (+)
– USG konfirmasi, pantau kesejahteraan janin
– Stabilisasi ttv, SC, bila djj(-) → partus perVG
• Plasenta Previa
– Implantasi plasenta dekat dgn ostium serviks
– Perdarahan (darah segar), nyeri(-), syok?
– USG, pantau kesejahteraan janin
– Stabilisasi ttv, SC bila perdarahan masif, ekspektatif jika
stabil
• Vasa Previa
– Pembuluh darah corda umbilicalis menutupi jalan lahir
– Perdarahan hebat ketika pecah ketuban
– USG
– Stabilisasi ttv, SC
27. D. Kontap
• Wanita berusia 35 tahun datang ke tempat
praktek anda untuk KB. Pasien sudah memiliki
3 orang anak, usia anak yang paling bungsu 4
tahun. Pasien mempunyai riwayat TIA
sebelumnya. Dari pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 150/100 mmHg, HR 100
kali/menit.

• Kontrasepsi apakah yang dianjurkan pada


pasien ini?
28. E. Infus Cairan
• Seorang wanita berusia 27 tahun, P2A2, datang
diantar oleh keluarganya karena setelah
melahirkan bayi, plasenta tidak lahir. Saat ini
pasien tampak pucat, lemas, berkeringat banyak,
dan air kencing pasien sedikit dan pekat. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TD 80/50 mmHg,
HR 120 kali/menit, suhu 38,6 °C. TFU setinggi
pusat, dengan kontraksi lemah.

• Tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah?


29. A. Konsumsi KB oral kombinasi 1
siklus
• Wanita berusia 32 tahun datang dengan
keluhan keluar bercak darah dari kemaluan
selama lebih dari 8 hari. Sebelumnya pasien
memiliki riwayat suntik KB progesterone.

• Apakah terapi definitif untuk kasus diatas?


30. A. IVA
• Wanita berusia 47 tahun datang dengan keluhan
keputihan. Keputihan berupa cairan kental,
kuning, tidak gatal, berbau dan kadang terdapat
bercak darah. Pasien masih haid teratur saat ini.
Pasien sudah menikah selama 30 tahun. Suami
pasien bekerja sebagai supir truk yang sering
keluar kota. Keluhan sudah diobati dengan
antibiotik tetapi tidak membaik.

• Apa pemeriksaan yang perlu dilakukan?


31. E. KET
• Perempuan 27 tahun hamil 2 bulan, datang
dengan keluhan nyeri perut bawah sejak 3 jam
yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
nyeri tekan pada suprasimfisis. Pada VT
ditemukan perdarahan dari OUE, disertai nyeri
goyang portio (+). Pemeriksaan laboratorium
menunjukkan Hb 8 gr/dL.

• Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah?


• Kehamilan Ektopik Terganggu
– Kehamilan di luar cavum endometrium, paling sering di
tuba fallopi
– Trias: Amenore, Akut abd, Abd pain. Nyeri goyang portio,
serviks tertutup.
– USG transvaginal, kadar β-hCG, kuldosintesis
– Th/ resusitasi cairan, laparotomi
32. B. Ruptur Perineum Derajat 2
• Wanita 43 tahun datang ke UGD dirujuk bidan
dengan pendarahan post partum 2 jam yang
lalu setelah melahirkan anak ke-7 dengan
berat janin 4200 gram. Plasenta lahir lengkap
5 menit setelah bayi lahir. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi
100/menit. Pada jalan lahir tampak robekan
hingga otot perineum.

• Bagaimana derajat ruptur perineum pasien?


33. B. Nifedipin
• Seorang wanita berusia 33 tahun G3P1A1,
hamil 7 bulan, datang dengan keluhan kaki
bengkak. Pada pemeriksaan ditemukan TD
160/110 mmHg, proteinuria +3.

• Apa obat antihipertensi pilihan untuk pasien


ini?
34. C. Vaginosis Bakterial
• Seorang perempuan berusia 23 tahun datang
dengan keluhan utama keluarnya cairan dari
vagina. Pasien tidak mengeluhkan gatal hebat
pada kemaluannya. Pasien tidak memiliki
faktor risiko infeksi menular seksual.

• Apakah kemungkinan diagnosis pada pasien


ini?
35. B. Histerosalphingografi
• Pasien wanita 32 tahun sudah menikah
selama 5 tahun tidak memiliki keturunan
sampai sekarang. Dokter kandungan yang
memeriksanya menyarankan agar pasien
melakukan pemeriksaan penunjang di bagian
Radiologi.

• Apakah nama pemeriksaan yang disarankan


tersebut?
36. Astenospermia (Tidak ada
jawaban)
• Sepasang suami istri telah menikah slama 3
tahun dan belum memiliki anak. Siklus haid
istri normal. Suami diperiksa spermanya dan
didapatkan sperma 3cc, warna putih, bau
khas, jumlah 15juta/cc, motilitas 18%, bentuk
sperma normal.

• Diagnosanya adalah?
Analisis Sperma WHO #5
37. D. Pemberian antihipertensi
• Seorang wanita usia 25 tahun, G1P0A0 hamil
22 minggu, datang ke puskesmas dengan
keluhan bengkak di kaki. Riwayat hipertensi
sebelumnya disangkal. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan TD 150/90 mmHg.

• Sebagai dokter puskesmas apakah yang anda


lakukan?
38. D. MgSO4
• Seorang wanita berusia 29 tahun, G2P1A0
hamil 28 minggu, datang dengan keluhan
kontraksi setiap 6 menit, regular. Dari
pemeriksaan didapatkan peningkatan
pengeluaran cairan dari jalan lahir. Sudah
terdapat tanda-tanda persalinan pada pasien.

• Terapi apakah yang perlu diberikan pada


pasien ini?
39. B. Observasi 24 jam, jika belum ada
tanda inpartu pasien diinduksi
• Seorang pasien usia 27 tahun, G1P0A0 hamil 39
minggu, datang dengan keluhan keluar cairan dari
vagina. Akan tetapi pasien belum merasakan kontraksi
pada perutnya dan belum merasakan nyeri menjalar
hingga ke pinggang. Pasien sering melakukan ANC dan
hasilnya dikatakan normal. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD: 120/70 mmHg, HR: 80 kali/menit, RR:
22 kali/menit. Pada pemeriksaan Leopold sesuai
dengan usia 40 minggu, punggung kanan. Pada VT
belum didapatkan pembukaan. Hasil DJJ 144
kali/menit.

• Apakah penatalaksanaan yang paling tepat untuk saat


ini?
40. C. Reposisi
• Ny. R 29th datang dengan keluhan perdarahan
tidak berhenti sejak 2 jam setelah melahirkan.
Plasenta lahir lengkap dan tidak ada robekan
jalan lahir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
TTV dalam batas normal, fundus uteri tidak
teraba, ditemukan benjolan keluar dari jalan
lahir dengan permukaan yang kasar.

• Tatalaksana yang paling tepat pada pasien


adalah?

Anda mungkin juga menyukai