Anda di halaman 1dari 36

d.

Percobaan Franck dan Hertz

Eksperimen Franck-Hertz ini merupakan pembuktian


keberadaan tingkat energi atom Bohr.
• Energi yang bertumbukan dengan atom dan memberikan
energinya pada atom menyebabkan elektron pada atom
dapat berpindah ke energi yang lebih tinggi.
• Percobaan Franck-Hertz menggunakan sinar elektron
yang dipercepat untuk mengukur besarnya energi eksitasi
pertama pada atom mercury (Hg).
e. Laser
Berdasarkan proses pembentukannya

Absorpsi Emisi Emisi


Spontan Terstimulasi
PERBEDAAN EMISI SPONTAN DAN
EMISI TERSTIMULASI
EMISI SPONTAN EMISI TERSTIMULASI

Cahaya yang dipancarkan Cahaya yang dipancarkan pada


berarah sembarang. satu arah.

Tidak satu fase/tidak koheren. Satu fase/koheren.

Perpaduan cahaya Perpaduan cahaya


menghasilkan intensitas cahaya menghasilkan intensitas cahaya
yang tidak besar. yang sangat tinggi.
Operasi mata

Scanning Televisi
barcode plasma
barang

PENGGUNAAN
LASER

Sistem
Mengelas dan penyimpanan
memotong besi memori optik
baja dalam komputer
Holografi
SIFAT LASER

Mempunyai
Monokromatik satu arah
tertentu

Koheren Intensitas
sangat tinggi
B. Inti Atom dan Radioaktivitas

1. Karakteristik Inti Atom/Nukleus


a) Partikel penyusun inti atom, sejumlah
proton bermuatan positif dan sejumlah
neutron tak bermuatan. Partikel
penyusun nukleus disebut nukleon.
Dengan menggunakan hukum kekekalan momentum dan energi,
Chadwick mampu membuktikan bahwa massa partikel netral tak
dikenal menumbuk parafin memiliki massa hampir=massa proton.
b) Penulisan inti atom, jumlah proton
suatu inti atom disebut nomor atom
sedangkan jumlah nukleon (proton dan
neutron) disebut nomor massa.
Jika unsur dilambangkan X, maka nomor
atom dan nomor massa tertentu disebut
nuklida.

Maka:
Jumlah proton= A
Jumlah neutron= A-Z
Jumlah elektron= Z untuk atom netral
c) Isotop, Isobar, dan Isoton
 Isotop, nuklida-nuklida dengan jumlah proton sama
tetapi jumlah neutron berbeda.

Nuklida memiliki 10 proton


dan 10 neutron.
dan
Nuklida memiliki 10 proton
dan 12 neutron.

 Isobar, nuklida-nuklida dengan jumlah nukleon sama


tetapi jumlah proton berbeda.
(Isobar)
Nuklida memiliki 2 proton
dan 3 nukleon.
dan
Nuklida memiliki 1 proton dan
3 nukleon.

 Isoton, nuklida-nuklida dengan jumlah nukleon yang


sama.

Nuklida dan memiliki


dan jumlah neutron 2.
Muatan dan Massa Partikel-Partikel Pembentuk
Atom

Satu muatan elementer positif proton=muatan e elektron


(|e| = 1,6 x 10-19 C). Neutron tidak bermuatan sehingga tidak
dibelokkan ketika melalui suatu medan listrik atau magnetik,
maka neutron sukar dideteksi.

Massa atom ditentukan dengan satuan u (atomic mass unit)


yang didefinisikan:

1 atomic mass unit (u) tepat sama dengan massa isotop


karbon-12 ( ).
Massa isotop tepat sama dengan 12 u,
dengan 1 u = 1,660559 x 10-27 kg. 1 proton atau 1
neutron bermassa kira-kira 1 u. Elektron bermassa
hanya sebagian kecil dari 1 u.

Massa proton = 1,007276 u


Massa neutron = 1,008665 u
Massa elektron = 0,000549 u
Ahli nuklir lebih sering menyatakan satuan
massa dalam satuan energi akuivalennya,
MeV/c2.

1 u = 1,660559 x 10-27 kg = 931,50 MeV/c2 931 MeV/c2

Dengan c = 3 x 108 m/s adalah cepat rambat


cahaya dalam ruang hampa.
d) Kestabilan Inti

Jari-jari inti atom bergantung pada nomor


massa A dan secara pendekatan diberikan:

r = (1,2 x 105 m)A1/3


Inti dengan >83 proton (misalnya uranium
dengan Z = 92) adalah tidak stabil. Semua inti
tidak stabil ini secara spontan menyusun ulang
struktur internalnya.

Peluruhan/penyusunan ulang struktur-


struktur internal secara spontan ini disebut
radioaktivitas.
Gaya Inti
Inti tetap stabil karena adanya gaya inti
kuat/gaya nuklir kuat (strong nuclear force). Gaya
nuklir kuat (gaya inti) termasuk gaya tarik dengan
jangkauan sangat pendek (kira-kira 2 fm atau 2x10-15
m) yang terbentuk di antara semua partikel inti.
Jika jarak antar partikel >2 fm, gaya inti=0

CATATAN!
1 fm = 1 femto meter
= 1 fermi
Grafik Kestabilan Inti
Agar inti stabil, gaya tolak
elektrostatis antar proton
harus seimbang dengan
gaya tarik antara nukleon
yang dihasilkan gaya inti.
Bila jumlah proton Z
bertambah, maka jumlah
neutron N harus bertambah
lebih banyak jika kestabilan
ingin dipertahankan.
e) Defek Massa dan Energi Ikat Inti

Atom netral Helium mengandung 2


proton, 2 neutron, 2 elektron.

Massa 2 proton = 2 x 1,007276 u = 2,014552 u

Massa 2 neutron = 2 x 1,008665 u = 2,017330 u

Massa 2 elektron = 2 x 0,000549 u = 0,001098 u


+
Massa = 4,032980 u
Hasil pengukuran spektrometer massa
diperoleh massa atomnya = 4,002602 u.

• Selisih massa antara gabungan massa


nukleon-nukleon pembentuk inti dengan
massa inti stabilnya disebut defek massa
(mass defect).
defek massanya (∆m):

∆m = 4,032980 u – 4,002602 u

= 0,030378 u
Semakin stabil sebuah inti, >>energi yang diperlukan
untuk memutus inti menjadi proton-proton dan
neutron-neutron pembentuknya. Energi yang diperlukan
tersebut adalah energi ikat inti (binding energy).
Hukum kesetaraan massa-energi
Einstein→massa yang hilang dapat berubah
menjadi energi mengikuti hukum E = mc2. Bahwa
∆m berubah menjadi energi ikat inti (∆E) dengan
persamaan:

∆E = ∆mc2

c = 3 x 108 m/s adalah kelajuan cahaya dalam


vakum.
Nilai 1 u = 931 MeV/c2 sehingga jika E dan
∆m dinyatakan dalam MeV dan u menjadi:

∆E = ∆m x (931 MeV/u)
Hubungan Energi Ikat Per Nukleon
terhadap Nomor Massa Inti

Jika energi ikat total dibagi dengan


banyaknya nukleon yang dikandung sebuah
atom, maka diperoleh energi ikat per nukleon
. Kita dapat melakukan perhitungan
untuk berbagai atom.
Energi ikat per nukleon mulai dari
nilai kecil (0 untuk proton dan
neutron, 1,11 MeV untuk deuterium).
2. Radioaktivitas

a) Penemuan dan Jenis-Jenis Sinar Radioaktif

Pemancaran sinar tembus (sinar radioaktif)


secara spontan oleh inti-inti tidak stabil
(misalnya inti Uranium) dinamakan
Radioaktivitas.
Percobaan Rutherford
(Berkas sinar terpisah menjadi 3 komponen)

Komponen sinar yang


tidak dibelokkan adalah tidak

bermuatan (sinar ᵞ), yang


dibelokkan ke kanan adalah

bermuatan positif (sinar ᵅ),


yang dibelokkan ke kiri adalah
bermuatan negatif (sinar ᵝ).
Uji Daya Tembus Sinar , , dan ᵅᵝ ᵞ

Radiasi yang diserap kertas tipis adalah radiasi sinar ᵅ, yang

diserap oleh lembaran aluminium 3 mm adalah radiasi sinar ᵝ,

yang diserap oleh lembaran timbal 3 cm adalah radiasi sinar ᵞ.


Urutan Daya Tembus Sinar Radioaktif dari
Terkecil ke Terbesar
Urutan daya tembusnya:

sinar ᵅ < sinar ᵝ < sinar ᵞ


Sifat-Sifat Sinar ᵅ, ᵝ, ᵞ
E2

hf Frekuensi cahaya
yang dipancarkan:

E1
v21 =

Absorpsi atau penyerapan foton oleh atom yang


berada pada keadaan dasar sehingga menyebabkan
atom bertransisi ke tingkat energi yang lebih tinggi
(E2).
Foton yang diserap memiliki energi sama dengan ∆E dan
bersesuaian dengan frekuensi foton v. Maka:

∆E = E2 - E1 = hv

Laju transisinya dirumuskan sebagai berikut:

dN = N1 u(v) B12 dt

u(v) = rapat daya medan elektromagnetik pada v

N1 = jumlah pada tingkat energi E1

B12 = koefisien Einstein untuk transisi dari E1 ke E2 Click me!


E2

hf
Frekuensi cahaya
yang dipancarkan:

E1 v21 =

Dikatakan emisi spontan apabila penurunan tingkat


energi dari tingkat energi tinggi (E2) ke tingkat energi
rendah (E1) yang terjadi karena inisiatif atom itu
sendiri.
Laju transisinya dirumuskan sebagai berikut:

dN = N2 A21 dt

N2 = jumlah pada tingkat energi E2

A21 = koefisien Einstein untuk transisi dari E2 E1

Click me!
E2

hf
hf = E2 - E1
hf Frekuensi cahaya
hf yang dipancarkan:

E1 v21 =

Penurunan energi dalam atom dari tingkat energi tinggi ke


tingkat energi rendah yang terjadi karena adanya energi
dari luar yang dikenakan pada atom sambil mengeluarkan
cahaya.
Laju transisinya dirumuskan sebagai berikut:

dN = N2 u(v) B21 dt

N2 = jumlah pada tingkat energi E2

B21 = koefisien Einstein untuk transisi E2 ke E1

Click
me!

Anda mungkin juga menyukai