Anda di halaman 1dari 36

20/09/2019

DM Christine, DM Agustina DM Roby


IDENTITAS

• Nama

: Tn. MP
• No. MR : 519367
• Umur : 50 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Labat
ANAMNESIS


Keluhan Utama : Keluar darah dari kepala tidak berhenti.
RPS :
Pasien datang diantar keluarganya dengan keluhan keluar
darah dari kepala pasien sejak 15 menit SMRS. Menurut
keluarga yang mengantar pasien, awalnya pasien terjatuh
dari kursi saat berada di rumah duka akibat pasien
mengonsumsi minuman keras lalu hilang keseimbangan dan
terjatuh ke tanah yang berbatu-batu. Mual (-) muntah (-),
sesak (-). BAB dan BAK dalam batas normal.
 RPD : Riwayat sakit berat sebelumnya

 RK
disangkal.

: Keluhan yang sama dengan pasien (-),
sakit berat (-)
 RP :-
Pemeriksaan Fisik
Primary Survey
 A : Clear 
 B : RR :18x/menit, SpO2 : 96%,
Pengembangan dada simetris.
 C : Akral hangat, HR : 92x/menit, 110/70
mmHg
 D : Alert
 E : Vulnus laseratum regio ocipital,
perdarahan aktif (+)
Pemeriksaan Fisik
Secondary Survey

 Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Mata : CA (-/-), SI (-/-) pupil bulat, isokor,
RCL/RCTL (+/+)
• Hidung : Rhinorrhea (-/-)
• Telinga : Otorea (-/-),
• Mulut : Mukosa bibir kering
• Leher : pembesaran KGB (-)
Thoraks
• Inspeksi 
: Pengembangan dada simetris D=S, jejas (-)
luka (-) memar (-)
• Palpasi : Taktil fremitus (D=S), krepitasi (-), NT (-)
• Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
• Auskultasi : Vesicular (+/+), Ronchi (-/-), Wheezing (-/-)
• Jantung : S1S2 tunggal regular, gallop (-), murmur (-).
Abdomen
• Inspeksi : datar, jejas (-) memar (-).
• Auskultasi 
: Bising usus (+) kesan normal.
• Palpasi : Nyeri tekan (-) seluruh regio abdomen
• Perkusi : timpani

 Akral hangat
 CRT < 2 detik
Ekstremitas  Edema - -
- -
Status Lokalis

Tampak 1 buah luka robek dengan ukuran 3cm x 0,5 cm x 1 cm,


perdarahan aktif (+)

Vulnus laseratum regio ocipital


ASSESMENT


Vulnus laseratum regio ocipital
Terapi

• Wound toilet 
• Hecting
• Amoxycilin 3x500mg
• Paracetamol 3x500mg
Planning monitoring
• TTV 
• Keluhan
Vulnus Laceratum

Pengertian
 “Vulnus (luka) adalah satu keadaan dimana
terputusnya kontinutas jaringan tubuh”. ( Chada,
1995)
 “Vulnus Laseratum merupakan luka terbuka yang
terdiri dari akibat kekerasan tumpul yang kuat
sehingga melampaui elastisitas kulit atau otot”. (
Mansjoer, 2000)
Penyebab

Alat yang tumpul.
Jatuh ke benda tajam dan keras.
Kecelakaan lalu lintas dan kereta api.
Kecelakaan akibat kuku dan gigitan
Manifestasi Klinik
 Jaringan rusak atau robek.
 Terdapat darah. 
 Nyeri.

Komplikasi

Apabila tidak segera ditangani maka akan terjadi


pembengkakan dan pendarahan. Luka dalam
akan membusuk dan akan mengeluarkan push
sampai pada tahap infeksi.
Pathofisiologi
Menurut Price (2006)

Vulnus laseratum terjadi akibat kekerasan
benda tumpul, goresan, jatuh, kecelakaan
sehingga kontuinitas jaringan terputus. Pada
umumnya respon tubuh terhadap trauma akan
terjadi proses peradangan atau inflamasi. Reaksi
peradangan akan terjadi apabila jaringan
terputus. Dalam keadaan ini ada peluang besar
timbulnya infeksi yang sangat hebat.
Penyebabnya cepat yang di sebabkan oleh
mikroorganisme yang biasanya tidak berbahaya.
Cara Penanganan


1. Bersihkan luka dengan menggunakan NaCl.
2. Anastesi luka dengan menggunakan lidocaine.
3. Apabila lidocaine sudah bereaksi, sebelum melakukan
tindakan hecting maka terlebih dahulu bersihkan luka
dengan membuang jaringan yang sudah rusak
4.Lihat kondisi luka,perhatikan panjang,lebar,dan
dalamnya luka. Apabila luka tersebut dalam,maka
membutuhkan hecting dalam dengan menggunakan
catgut dan hecting luar dengan menggunakan silk.
5. Beri larutan betadine untuk mempercepat pengeringan
luka dan mencegah infeksi.


6. Tutup luka dengan menggunakan kain kasa steril.
7. Rekatkan dengan plester.
8. Anjurkan agar pasien control setelah 2 hari.

 Farmakologi
1. Berikan suntikan TT 0,5 cc.
2. Berikan obat antibiotic,analgetic,dan antiimflasi
 - Amoxicillin
 - Paracetamol 3x1/ hari
 - Dexamethazon 2x1/ hari
 - Vitamin C 1x1/hari
IDENTITY

 Name : Tn. OL
 Usia : 27 tahun
 Jenis Kelamin: Laki- Laki
 Alamat : Kefa
 MR: 519369
 MRS: 04.00 wita
Anamnesis

 Keluhan Utama : Nyeri pada lutut kanan sejak 1 hari yang lalu
 RPS : Pasien rujukan dari RS Kefamenanu dengan vulnus sclopetorum
+ ruptur arteri poplitea dekstra. Pasien mengeluhkan nyeri di lutut
kanan sejak 1 hari yang lalu. Nyeri dirasakan setelah pasien terkena
luka tembak oleh polisi. Pasien ditembak dalam posisi berlari dan
ditembak dari belakang sekitar 3-4 M dan mengenai lulut belakang
pasien. Pasien lalu dirujuk ke RS Kefamenanu untuk penanganan luka
tembaknya. Namun karena keterbatasan alat pasien dirujuk ke RSUD
Johanes. Demam(-), sesak(-), mual muntah (-), jari kaki kanan tidak
bisa digerakkan.
 Riw. Pengobatan di RS Kefamenanu
 IVFD Ringer Laktat 20tpm
 Inj. Ceftriaxone 2x1 gr/iv
 Infus PCT 3x1 gr K/P
 Inj. Ketorolac 3x30mg/iv
 Inj. Ranitidin 2x50mg/iv
Primary Survey

 A: Clear
 B : simetris, retraksi (-), RR 20x/min
 C : TD : 130/80 mmHg , Pulse: 80 times/minute,
reguler. SpO2 99%
 D : Alert Response
 E : luka tembak pada lutut belakang kanan,
perdarahan aktif (+) dan terpasang tampon kasa.
Secondary Survey

 Keadaan umum : sakit sedang
 Kepala : normocephal (+)
 Mata : Conj. Anemis -/-, pupil isokor, RCl +/+, RCTL +/+
 Thoraks :
 Pulmo : ves +/+, rh -/-, wh -/-
 Cor : S1,S2 regular, gallop (-), Mur-mur(-)
 Abdomen : datar, BU(+), Supel, Nyeri tekan (-), timpani (+)
 Extremitas :edema (+/-) minimal, akral hangat (+/+), CRT
<2 detik. Kekuatan 5551/5555, parastesi pada plantar pedis
dekstra, Sianosis(-/-)
STATUS LOKALIS

 Tampak luka laserasi pada regio genu posterior
ukuran 4 cm x 3cm dasar otot dan terpasang tampon
kasa.

Hasil Foto Polos posisi
AP/Lateral

Diskontinuitas pada intraarkulasio genu dextra


Tampak corpus allienum pada os tibia Dekstra proximal
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Hb 13,5 g/dl 12.0-16.0

Hematokrit 38,2 (L)


 % 37.0- 47.0

MCV 84,9 fL 81.0- 96.0

MCH 30,0 pg 27.0- 36.0

Leukosit 11,27 (H) ribu/ul 4.0-10.0

Trombosit 120(L) ribu/ul 150-400


PT
INR
10,5 (L)
1,05

Detik 10,8-14,4

APTT 31,6 Detik 26,4 – 37,6


GDS 194(H) Mg/dl 70-150
BUN 27,0 Mg/dl <48
Creatinine 1,38(H) Mg/dl 0,6 -1,1
Natrium 135 Mmol/L 132-147
Kalium 4,0 Mmol/L 3,5-4,5
Klorida 103 Mmol/L 96-111
Calcium Ion 1,160 Mmol/L 1,120 – 1,320
Total Calcium 2,5 Mmol/L 2,2 – 2,55
Assessment

 Susp. Ruptur arteri Poplitea Dekstra ec. Vulnus
sclopetorum
 Corpus allienum pada intraarculatio genu dextra
Planning therapy

 Head up 30 derajat
 IVFD Ringer Laktat 1500cc/24 jam(20 tpm)
 Inj. Ceftriaxone 2x1 gr/iv
 Inj. Ketorolac 3x30mg/iv
 Inj. Ranitidin 2x50mg/iv
 Pro tindakan explorasi
Trauma vaskular

 Trauma pada pembuluh darah menyebabkan
ancaman pada kelangsungan hidup bagian tubuh
yang diperdarahinya.
 Trauma vaskular dapat disebabkan oleh luka tajam,
luka tumpul, maupun luka, iatrogenik.
 Trauma vaskular perifer mencakup 80% dari total
kasus trauma vaskular. Dan kebanyakan dari trauma
vaskular perifer tersebut terjadi pada ekstremitas
bawah. Kasus kasus trauma vaskular tersebut
terutama disebabkan oleh luka tembak kecepatan
tinggi (70- 80%), luka tusuk (10-15%), dan luka
tumpul (5-10%).


Diagnosis

 Semua pasien trauma dengan mekanisme yang signifikan dan


menunjukkan gejala soft signs harus dilakukan evaluasi
sirkulasi distal  ABI (ankle-brachial index)
 ABI <1 tanda trauma arteri

 Pulse oxymeter
 Doppler ultrasound
 Arteriograpi
 Angiography

Penatalaksanaan

 Menghentikan perdarahan sedangkan tindakan
definitif dilakukan setelah perdarahan berhenti.
 Golden period pada lesi vaskuler adalah 6-12 jam.
 Penangangan dibagi menjadi 3 yaitu
 Penanganan Non operatif
 Penanganan endovaskular
 Penaganan operatif

Anda mungkin juga menyukai