PENGANTAR

 SISTIM HUKUM
 PEMAHAMAN TENTANG KONTRAK
 KETERKAITAN BERBAGAI PERATURAN
 HUBUNGAN DENGAN PEMBUKTIAN
 ALAT BUKTI TERTULIS
 SISTIM HUKUM
 THE COMMON LAW LEGAL SYSTEM
AUSTRALIA SINGAPURA
THE UNITED KINGDOM (UK) MALAYSIA
 THE CIVIL LAW LEGAL SYSTEM
FRANCE GERMANY
INDONESIA VIETNAM
 THE SOCIALIST AND RELIGIONS
 PEMAHAMAN TENTANG
KONTRAK
 KONTRAK ADALAH SUATU
PERJANJIAN YANG DITUANGKAN
DALAM TULISAN ATAU PERJANJIAN
TERTULIS ATAU SURAT
 KETERKAITAN BERBAGAI
PERATURAN

 UU NO 27 TAHUN 2007 ( PT)

 UU NO 8 TAHUN 1995 (PASAR MODAL)
 HUKUM PERJANJIAN
 BUKU II KUHPER TENTANG BENDA
 BUKU I KUHPER TENTANG ORANG
 BUKU IV KUHPERDATA TENTANG
PEMBUKTIAN
 UU LAIN YANG MEMPUNYAI KAITANNYA
HUBUNGAN DENGAN PEMBUKTIAN
 PEMBUKTIAN PADA UMUMNYA
ADALAH:
APABILA SESEORANG MENDALILKAN
BAHWA IA MEMPUNYAI SESUATU HAK
ATAU GUNA MENGUATKAN HAKNYA
SENDIRI, DEMIKIAN JUGA
MEMBANTAH SUATU HAK ORANG
LAIN MENUNJUK SUATU PERISTIWA
DIWAJIBKAN MEMBUKTIKAN ADANYA
HAK ATAU PERISTIWA TERSEBUT.
 ALAT-ALAT BUKTI
 BUKTI TERTULIS;
 BUKTI DENGAN SAKSI;
 PERSANGKAANPERSANGKAAN;
 PENGAKUAN;
 SUMPAH.
 ALAT BUKTI TERTULIS
 SURAT ADALAH SEGALA SESUATU
YANG MEMUAT TANDA-TANDA
BACA YANG DIMAKSUD UNTUK
MENCURAHKAN ISI HATI ATAU
MENYAMPAIKAN BUAH PIKIRAN
YANG DIPERGUNAKAN SEBAGAI
PEMBUKTIAN
PEMBUKTIAN DENGAN TULISAN
 TULISAN-TULISAN OTENTIK
 TULISAN-TULISAN DIBAWAH
TANGAN
 AKTA
AKTA OTENTIK
AKTA DIBAWAH TANGAN
 AKTA OTENTIK
 AKTA YANG DIBUAT OLEH PEJABAT
(AMBTELIJK AKTE, PROCES VERBAL AKTE),
MISALNYA ACARA BERITA PEMERIKSAAN
POLISI ATAU PANITERA DALAM
PERSIDANGAN
 AKTA YANG DIBUAT OLEH PARA PIHAK
(PARTIJ AKTE)
CONTOH, AKTE NOTARIIL JUAL-BELI,
SEWA-MENYEWA.
 AKTA DIBAWAH TANGAN
 KEKUATAN PEMBUKTIAN DISERAHKAN
KEPADA HAKIM
 SEKEDAR UNTUK MEMBERI KEYAKINAN
(DEMONSTRATIVE EVIDENCE
 BUKAN KEBENARAN ISI ATAU BUNYI
SURAT ITU YANG HARUS DIBUKTIKAN
ATAU DIGUNAKAN SEBAGAI BUKTI
MELAINKAN KEBERADAAN ATAU
EKSISTENSI SURAT ITU YANG MENJADI
BUKTI MISALNYA SEBAGAI BARANG
CURIAN
 PENGERTIAN
 KONTRAK (CONTRACT)
 AKTA (AKTE)
 PERBEDAAN
- AKTA OTENTIK
- AKTA DIBAWAH TANGAN
 FUNGSI AKTA
 Misi Perancangan Kontrak
 Secara maksimal mengakomodasi
perlindungan haknya/hak orang yang
diwakilinya dalam kontrak
 Menghindari/meminimalisasi potensi
masalah (antara lain dari penggunaan
terminologi)
 Meminimalisasi risiko biaya dalam hal
sengketa tidak dapat dihindarkan
 Unsur Unsur Kontrak

Unsur-Unsur
Kontrak

Essensialia Naturalia Accidentalia

 Unsur-Unsur Kontrak
 Essensialia:
Unsur yang selalu harus ada dalam suatu
kontrak
 Naturalia:
Unsur yang oleh UU diatur, tetapi para pihak
dapat menyingkirkan/menggantinya
 Accidentalia:
Unsur yang ditambahkan oleh para pihak
 KONTRAK

 BLACK’S LAW DICTIONARY, CONTRACT:

“AN AGREEMENT BETWEEN TWO OR MORE
PERSONS WHICH CREATES AN OBLIGATION TO
DO OR NOT TO DO A PECULIAR THING”
 SEMUA KONTRAK ADALAH AGREEMENT
 PROF SUBEKTI, KONTRAK ADALAH LEBIH
SEMPIT DARI PERJANJIAN KARENA DITUJUKAN
KEPADA PERJANJIAN ATAU PERSETUJUAN
TERTULIS.
 AKTE
 AKTA MERUPAKAN SUATU PERNYATAAN
TERTULIS YG DITANDATANGANI DIBUAT
OLEH SESEORANG ATAU OLEH PIHAK-
PIHAK DENGAN MAKSUD DAPAT
DIPERGUNAKAN SEBAGAI ALAT BUKTI
DALAM PROSES HUKUM.
 SURAT-SURAT DIBAGI 2,
-SURAT-SURAT AKTA DAN
-SURAT-SURAT LAIN
 SURAT-SURAT AKTA
 AKTA OTENTIK
-DIBUAT OLEH ATAU DIHADAPAN PEJABAT
-BERDASARKAN UNDANG-UNDANG
-DITEMPAT DIMANA AKTA ITU DIBUAT
 KEISTIMEWAAN AKTA OTENTIK ADALAH ALAT BUKTI YANG
SEMPURNA
 KEKUATAN PEMBUKTIAN FORMAL BILA DINYATAKAN OLEH
PARA PIHAK SEBAGAI YANG DILIHAT ATAU DIDENGAR
OLEH NOTARIS, TANGGAL AKTA, TANDA TANGAN DALAM
AKTA, IDENTITAS YG HADIR, TEMPAT AKTA DIBUAT
 KEKUATAN PEMBUKTIAN MATERIL YAITU, ISI ATAU MATERI
AKTA ADALAH BENAR.
 AKTA-AKTA YANG HARUS DIBUAT
SECARA OTENTIK

 AKTA HIBAH (PASAL 1682 KUHPER)

 AKTA PENDIRIAN
 AKTA PERKAWINAN
 AKTA PERJANJIAN KAWIN
 AKTA KUASA MEMASANG HIPOTEK
 AKTA TANAH
 AKTA PENGAKUAN ANAK
 PEJABAT YANG DIMAKSUD DALAM UU
ADALAH, HAKIM, NOTARIS, JURU SITA PN,
PEJABAT KANTOR CATATAN SIPIL
 PERBEDAAN AKTA OTENTIK
AKTA DIBAWAH TANGAN
AKTA OTENTIK AKTA DIBAWAH TANGAN
1. Dibuat dalam bentuk 1. Tidak terikat bentuk formal,
sesuai dgn yg ditentukan melainkan bebas.
oleh UU 2. Dapat dibuat bebas oleh
2. Harus dibuat oleh atau setiap subjek hukum yg
dihadapan pejabat umum berkepentingan.
yg berwenang 3. mempunyai kekuatan
3. Mempunyai kekuatan pembuktian yg sempurna
pembuktian yang bila diakui oleh
penandatangan / tidak
sempurna disangkal.
4. Kalau kebenarannya 4. Apabila disangkal, pihak
dibantah, si penyangkal yang mengajukan sebagai
harus membuktikan bukti yg harus
ketidakbenarannya membuktikan kebenarannya
FUNGSI AKTA
 FORMALITAS CAUSA
UNTUK MEMENUHI SYARAT FORMAL AGAR
SUATU PERBUATAN HUKUM SEMPURNA.
YAITU:
-Harus tertulis berupa akta dibawah tangan
-harus dengan akta otentik
 PROBATIONES CAUSE
ADALAH SEBAGAI ALAT BUKTI KARENA
MEMANG SEJAK AWAL DIMAKSUDKAN
UNTUK DIJADIKAN ALAT BUKTI.
SUMBER PERIKATAN DAN
HUBUNGAN PERIKATAN
DENGAN PERJANJIAN
 PENGERTIAN KONTRAK
MENURUT PASAL 1313
 PERJANJIAN ADALAH SUATU
PERBUATAN DIMANA SATU ORANG
ATAU LEBIH MENGIKATKAN DIRINYA
TERHADAP ORANG LAIN ATAU LEBIH
 PENGERTIAN PERIKATAN
 SUATU PERHUBUNGAN HUKUM
ANTARA DUA ORANG ATAU DUA
PIHAK, BERDASARKAN MANA PIHAK
YANG SATU BERHAK MENUNTUT
SESUATU HAL DARI PIHAK YANG
LAIN, DAN PIHAK YANG LAIN
BERKEWAJIBAN UNTUK MEMENUHI
TUNTUTAN ITU
SUBJEK KONTRAK
 NATURAL PERSON
 LEGAL ENTITY
 OBJEK KONTRAK
 MENYERAHKAN SESUATU
 MELAKUKAN SESUATU
 TIDAK MELAKUKAN SESUATU
BEBERAPA ASAS DALAM KONTRAK
 Asas Kepribadian
 KEBEBASAN BERKONTRAK
 KONSENSUALISME
 Asas Pacta Sunt Servanda ( Asas
Kepastian Hukum)
 Asas Itikad Baik
 Asas Kepribadian

 Asas Kepribadian (Personalitas/Psl.

1315 & Psl.1340)
 Perjanjian hanya berlaku bagi pihak
yang membuatnya, namun
dimungkinkan untuk memberikan
manfat kepada orang lain (derden-
beding) asal diperjanjikan
 KEBEBASAN BERKONTRAK
 Psl. 1338 (1) KUH Perdata
mengatakan“Semua persetujuan
yang dibuat sesuai dengan undang-
undang berlaku sebagai undang-
undang bagi mereka yang
membuatnya”
 Kebebasan itu mencakup: membuat
isi, bentuk, para pihak, jenis hukum
yang berlaku.
Selanjutnya…
 Pembatasan terhadap
kebebasan(Pasal1337 KUH Perdata)
yaitu tidak bertentangan denganUU,
kesusilaan dan ketertiban umum.
 Perjanjian standard, perjanjian yang
sudah dipolakan oleh salah satu pihak
(bentuknya dibakukan) yang pada
pelaksanaannya mengandung unsur
paksaan karena keadaan. Misalnya
perjanjian kredit dibank.
 KONSENSUALISME

 Asas Konsensualisme(Psl. 1320 ayat(1))

 Kesepakatan kedua belah pihak, yang
merupakan persesuaian antara kehendak dan
pernyataan yang dibuat kedua belah pihak.
 Disamping itu terdapat perjanjian yang untuk
sahnya dilakukan secara tertulis ex:
PerjanjianPerdamaian, maupun AktaNotaris ex:
Perjanjian Hibah untuk barang tdk bergerak
 Asas Pacta Sun Servanda
(kepastian hukum)
 “Perjanjian yang dibuat secara sah
berlaku sebagai UU”. Para pihak
harus seimbang kedudukannya.
 Berhubungan dengan akibat dari
suatu perjanjian. Pihak ke-3 tidak
boleh mencampuri isi perjanjian,
termasuk hukum karena jabatannya.
 Janji mengikat para pihak.
Asas Itikad Baik(GoedeTrouw/ Psl.
1338 (3)

 Dilatarberlakangi Saroong Arrest dan Mark Arrest

 Wiryono: itikad baik harus dimulai pada saat akan
membuat perikatan. Adapun fungsi itikad baik:
1. Menambah isi perjanjian atau UU
Ex. HR. 10 Feb 1921 (Perusahaan Firma)
“Seorang persero firma mendirikan lagi firma sejenis
secara pribadi, olehUU tidakdiatur, namun
berdasarkan HiR ditentang karena bertentangan
dengan itikad baik”.
2. Membatasi atau meniadakan
Langkah-Langkah Pendahuluan dalam
Penyusunan Kontrak

 Pahami latar belakang transaksi

 Kenali dan pahami para pihak
 Kenali dan pahami objek transaksi
 Cari dan pahami dasar hukumnya
 Susun garis besar transaksi
 Susun pokok-pokok transaksi
SAHNYA SUATU KONTRAK
 KESEPAKATAN DARI MEREKA YANG
MENGIKATKAN DIRI
 KECAKAPAN UNTUK MEMBUAT SUATU
PERIKATAN
 SUATU HAL TERTENTU
 SUATU SEBAB YANG HALAL
TEKNIK PERANCANGAN KONTRAK
PARA PIHAK DALAM KONTRAK

1.PERORANGAN/USAHA PERORANGAN
2.BADAN USAHA
a.Badan usaha yang berbadan hukum
b.Badan usaha yang tidak berbadan
hukum
PERORANGAN/USAHA PERORANGAN
 ADALAH SETIAP ORANG YANG DALAM
MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM
BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA
DIRINYA SENDIRI,
 SEDANGKAN USAHA PERORANGAN DALAM
MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM IA
DIWAKILI OLEH PEMILIKNYA YANG HANYA
SEORANG, BERTINDAK BAIK UNTUK DAN
ATAS NAMANYA SENDIRI, JUGA UNTUK
DAN ATAS NAMA USAHANYA.
BADAN USAHA
 BADAN YANG MENJALANKAN
USAHA/KEGIATAN PERUSAHAAN.
KELOMPOK BADAN USAHA
 BADAN USAHA YANG BERBADAN HUKUM.
-PERSEROAN TERBATAS (UU NO 1 TAHUN 1995)
-KOPERASI (UU Nomor 25 1992)

 BADAN USAHA YANG TIDAK BERBADAN HUKUM -

FIRMA (FA) (PASAL 16 – 25)
-PERSEROAN KOMANDITER(CV) PASAL 19 – 21 KUHD
PENGUASAAN MATERI KONTRAK
 SETELAH MENGETAHUI PARA PIHAK YANG
AKAN MEMBUAT, MAKA LANGKAH
SELANJUTNYA YANG HARUS DIKETAHUI
OLEH PEMBUAT KONTRAK ADALAH HARUS
MENGUASAI MATERI KONTRAK YANG
DIBUAT OLEH PARA PIHAK. MATERI
KONTRAK AKAN DIKETAHUI SETELAH
DIKETAHUI OBJEK KONTRAK DAN SYARAT
YANG DISEPAKATI OLEH PARA PIHAK.
OBJEK DAN HAKIKAT KONTRAK

 ADALAH PERIKATAN YANG AKAN

DILAKUKAN. ARTINYA APABILA
INGIN MEMBUAT SUATU KONTRAK,
TERLEBIH DAHULU HARUS
MENGETAHUI APA YANG AKAN
DIBUAT
SYARAT-SYARAT ATAU KETENTUAN
YANG DISEPAKATI
 ADALAH SYARAT-SYARAT ATAU KETENTUAN YANG
DISEPAKATI TIDAK LAIN ADALAH SYARAT-SYARAT
ATAU KETENTUAN-KETENTUAN YANG TELAH
DISEPAKATI OLEH PARA PIHAK
 SELANJUTNYA SYARAT-SYARAT TERSEBUT
DITUANGKAN KEDALAM ISI ATAU PASAL-PASAL
KONTRAK.
 MISALNYA TENTANG BESARNYA HARGA SEWA,
PLAFOND KREDIT, OBJEK JUAL BELI, BESARNYA
SUKU BUNGA KREDIT JANGKA WAKTU SEWA, CARA
PEMBAYARAN DAN SEBAGAINYA.
 ANATOMI KONTRAK
1. AWAL KONTRAK
a. Judul
b. Pembukaan
2. KOMPARISI
Identitas para pihak
-Nama
-Pekerjaan/jabatan
-alamat
-umur
-KTP
-Phaspor
-Dasar hukum (kewenangan) seseorang melakukan
perbuatan hukum
3. Premisse
4. Isi kontrak (lazimnya berisi pasal-pasal )
5. Penutup/ akhir akta
 AWAL KONTRAK
AWAL KONTRAK TERDIRI DARI JUDUL
DAN PEMBUKAAN
Akta otentik
 Judul terletak ditengah dan huruf
kapital semua
 Dibawahnya ada nomornya
 Penomoran setiap bulan ganti
dan selalu diawali dengan nomor
1
CONTOH AWAL AKTA OTENTIK
 Pada hari ini, Kamis, tanggal Tiga
Desember dua ribu Tujuh (18- 03-2009)
menghadap saya, Rajulun Jiddan, Sarjana
Hukum, Notaris di Kendari, dengan dihadiri
oleh para saksi yang saya, notaris, kenal
dan akan disebutkan pada bagian akhir
akta ini:--
AKTA DIBAWAH TANGAN
 JUDUL TERLETAK DITENGAH
 TANPA DIBERI NOMOR
 SELALU DIAWALI KALIMAT : YANG
BERTANDA TANGAN DIBAWAH INI :
KOMPARISI
 KOMPARISI BERASAL DARI KATA
COMPARITIE YANG BERARTI
TINDAKAN MENGHADAP DALAM
HUKUM ATAU DIDEPAN PEJABAT
UMUM. KOMPARISI BERISI:
IDENTITAS PARA PIHAK YAITU :
 NAMA
 PEKERJAAN
MINIMAL
 ALAMAT
 UMUR
 KTP
 PHASPOR TAMBAHAN

 DASAR HUKUM SESEORANG MELAKUKAN

PERBUATAN HUKUM (MISAL: SURAT
PENETAPAN PENGADILAN TENTANG
PENGAMPUAN, PERWALIAN, DLL)
 CONTOH KOMPARISI JUAL BELI
AKTA OTENTIK ATAUPUN
AKTA DIBAWAH TANGAN

1.Tuan Johan, sarjana Hukum, 30 tahun, swasta,

bertempat tinggal di Jalan S. Parman 115 Rt/Rw.005,
kelurahan Kemaraya, Kecamatan Kendari barat,
Kotamdya Kendari, propinsi Sulawesi Tenggara,
Pemegang kartu tanda penduduk nomor:
2000654/5681/373/5478, ------------------------------
---
dalam hal ini bertindak selaku Pimpinan CV MAJU
TERUS, di Kendari---------------------------------------
Selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai------
----------PIHAK PERTAMA (PENJUAL)--------------------
-
2.Tuan insinyur Burhan Alim, 33 Tahun,
Pegawai Negeri Sipil, bertempat
tinggal di Jalan Sudirman No.5,
Rt/Rw: 01/008, kelurahan dst.--------
Selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut sebagai:------------------------
----PIHAK KEDUA (PEMBELI)----------
-
 PREMISSE (MUKADIMAH)
 PREMISSE BERASAL DARI BAHASA PRANCIS YANG
ARTINYA KETERANGAN ATAU PERNYATAAN
PENDAHULUAAN YANG YANG MERUPAKAN DASAR ATAU
POKOK MASALAH YANG AKAN DIATUR DALAM SUATU AKTA
GUNA MEMUDAHKAN PENGERTIAN DAN MAKSUD
DIBUATNYA AKTA TERSEBUT. PREMISSE INI SEMACAM
PEMBUKAAN /MUKADIMAH. LETAK PREMISSE SEBELUM ISI
AKTA DAN SESUDAH KOMPARISI. PREMISSE INI ARTINYA
MENUNJUKAN TELAH TERJADI KESEPAKATAN DIANTARA
PARA PIHAK. CIRI KHAS DENGAN KALIMAT SEBAGAI
BERIKUT, MISAL DALAM PERJANJIAN KREDIT:
PIHAK PERTAMA BERKEINGINAN UNTUK MENJUAL-----
PIHAK KEDUA BERKEINGINAN UNTUK MEMBELI---------
 ISI KONTRAK
 BAGIAN DARI AKTA YANG MEMUAT
PASAL-PASAL MENGENAI
KESEPAKATAN PERJANJIAN YANG
DITUANGKAN DALAM AKTA.
MENURUT SIFATNYA
 ISI AKTA TERDIRI DARI
KETENTUAN ESENSI
KETENTUAN TAMBAHAN
KETENTUAN WAJIB
KETENTUAN WAJIB
 KETENTUAN YANG HARUS ADA DALAM
SETIAP AKTA. PADA SETIAP AKTA UNSUR
KETENTUAN WAJIB ADALAH SAMA, YAITU:
1. MENGENAI BIAYA PEMBUATAN AKTA
DAN BIAYA-BIAYA LAIN YANG
BERHUBUNGAN DENGAN AKTA HARUS
DITEGASKAN SIAPA YANG HARUS
MENANGGUNG.
2. PARA PIHAK MEMILIH DOMISILI
PENUTUP AKTA
 AKHIR AKTA ADALAH BAGIAN DARI
AKTA YANG TERLETAK SESUAI ISI
AKTA. AKHIR AKTA PADA AKTA
OTENTIK DAN AKTA DIBAWAH
TANGAN ADALAH BERBEDA.
PENUTUP AKTA OTENTIK
------------------DEMIKIAN AKTA INI----------------
Dibuat dan diselesaikan di Kendari pada hari dan tanggal yang
disebutkan pada bagian awal akta ini, dengan dihadiri oleh:----
-----
1.Tuan Lanturege bertempat tinggal di Kendari, Jl. S. Parman
Nomor 130----------------------------------------------------------
----------
2. Nona Ana, bertempat tinggal di Kendari Jl. Bunga No. 12.----
-----
Kedua-duanya pegawai kantor notaris, sebagai saksi-saksi----
Setelah saya, notaris, membacakan akta ini kepada para pihak
penghadap dan para saksi, maka segera para penghadap, para
saksi, dan saya, notaris, menandatangani akta ini.--------------
------
PENUTUP AKTA DIBAWAH TANGAN

Dibuat rangkap 2 dan

masing-masing bermaterai
cukup pada saat dibuat
kontrak dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
Ditandatangani oleh para
pihak dan para saksi.
 Contoh kalimaatnya:
Dibuat di Kendari pada tanggal 29 Desember 2005
Pihak kedua Pihak Pertama

(Ir. BAHAR SALIM) (Drs. Agus Ahmad)

Saksi-saksi
1. Edi ---------------------
2. Erna ---------------------
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASINYA
SEMOGA DAPAT BERMANFAAT