Anda di halaman 1dari 20

Kesetimbangan didefinisikan suatu

keadaan ketika semua pereaksi yang


berubah menjadi hasil sama dengan
hasil reaksi yang berubah menjadi
pereaksi.
Reaksi yang dapat berjalan ke dua
arah ini juga merupakan reaksi reversibel
atau dapat balik. Contoh :
CH3COOC2H5 + H2O  CH3COOH+ C2H5OH
Atau
CH3COOH + C2H5OH ↔ CH3COOC2H+ H2O
Pada saat kecepatan reaksi kekanan
sudah sama dengan kecepatan reaksi
ke kiri, maka konsentrasi hasil reaksi dan
pereaksi tetap.
Pada saat kesetimbangan,
perbandingan konsentrasi hasil reaksi
dan pereaksi selalu tetap, pada suhu
yang tetap, meskipun konsentrasi awal
dirubah.
Perbandingan konsentrasi berpangkat koefisien
hasil-hasil reaksi dengan pereaksi pada saat
kesetimbangan disebut tetapan kesetimbangan.
Secara percobaan, nilai ini dapat ditetapkan,
yaitu dengan jalan menganalisis konsentrasi
pereaksi dan hasil reaksi yang sudah selesai pada
suhu tertentu.
Pada saat kesetimbangan, kecepatan reaksi ke
kanan sama dengan kecepatan reaksi ke kiri,
sehingga berlaku persamaan:
v f= v r
k[A]a[B]b…= k’[R]r[S]s…
Kc = k = [R]r [S]s
k' [A]a [B]b (6-1)
Kc adalah tetapan kesetimbangan yang
besarnya tergantung pada jenis dan suhu
reaksi, dalam hal ini tetapan
kesetimbangan konsentrasi, dengan
konsentrasi dinyatakan dalam mol/L.
Namun sebenarnya pernyataan ini tidak
berlaku umum. Pernyataan yang berlaku
umum adalah konsentrasi diganti dengan
aktivitas. Aktivitas tidak sama dengan
konsentrasi, tergantung pada sifat-sifat fisis
zat-zat yang bersangkutan. Pada
konsentrasai rendah aktivitas dapat diwakili
konsentrasi.
Kesetimbangan homogen dalam
cairan dapat berupa kesetimbangan
ion atau kesetimbangan molekul. Dalam
bagian ini hanya akan dibahas
kesetimbangan molekul.
Pembentukan gas NH3 dari unsur-unsurnya pada
proses Haber Bosch merupakan reaksi
kesetimbangan:
N2 + 3 H2 2 NH3

Contoh:
Pada kesetimbangan 2 NO2 N2O4 didapatkan
bahwa pada suhu tertentu, tekanan parsiel NO2 =
0,69 atm dan tekanan parsiel N2O4 = 0,31 atm,
hitunglah nilai Kp dan konversi pada pada
kesetimbangan. (Ahid Nurmanjaya), Kp =0,6511
atm-1, konversi = 0,4732 bagian
Jika dalam satu kesetimbangan
terdapat lebih dari satu fase, maka
disebut kesetimbangan heterogen.
Berikut ini adalah contoh-contoh
kesetimbangan heterogen.
Zn(s) + Cu++(aq) Zn++ (aq) + Cu (s)
CaCO3 (s) CaO (s) + CO2 (g)
Keadaan standar suatu zat adalah keadaan zat pada
saat aktivitasnya=1. Kesukaran yang dihadapi berkaitan
dengan besaran aktivitas adalah, arti aktivitas suatu zat
dalam berbagai keadaan tidaklah sama.
Untuk gas, konsentrasi dapat dinyatakan sebagai
tekanan parsiel. Bila gas dianggap ideal, maka aktivitas
dapat diwakili dengan tekanan parsiel gas.
Untuk zat padat dalam larutan, terutama untuk zat
non-ionik, aktivitasnya tidak terlalu berbeda dengan
konsentrasinya.
Untuk zat dalam keadaan murni, aktivitasnya dapat
dianggap 1. Karena fraksi mol zat murni = 1, maka aktivitas
dapat dinyatakan sebagai fraksi mol.
Untuk pelarut atau zat dalam larutan dengan
konsentrasi sangat tinggi, aktivitas dapat dinyatakan
sebagai fraksi mol.
Zat Aktivitas Keadaan
standar
Gas Tekanan Tekanan
parsiel parsiel=1tm

Zat dalam larutan Molaritas Molaritas=1 atau


atau molalitas=1
molalitas
Pelarut atau larutan Fraksi mol Fraksi mol=1
dengan konsentrasi
tinggi

Zat padat Fraksi mol Fraksi mol =1


Azas Le Chatelier
Suatu sistem yang sedang berada
dalam kesetimbangan, baik
kesetimbangan kimia maupun fisika, akan
tetap dalam kesetimbangan kecuali bila
diganggu atau dipengaruhi faktor-faktor
dari luar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesetimbangan adalah perubahan suhu,
perubahan konsentrasi, dan perubahan
tekanan.
Panas reaksi biasanya dinyatakan sebagai H (perubahan entalpi).
Bila H positif reaksi endotermis dan bila H negatif reaksi eksotermis.
N2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH3 (g) H = -21,9 kcal
eksotermis
N2O4 (g) 2 NO2 (g) H = 16,2 kcal
Endotermis
Secara kualitatif dapat dikatakan bahwa kalau suhu dinaikkan,
sistem akan menyerap sebagian panas, sehingga kesetimbangan
akan bergeser ke arah endotermis.
Untuk reaksi pembentukan NH3, bila suhu dinaikkan
kesetimbangan akan bergeser ke kiri.Untuk disosiasi N2O4, bila suhu
dinaikkan kesetimbangan bergeser ke kanan.
Secara kuantitatif, pengaruh suhu terhadap kesetimbangan
dinyatakan dengan persamaan:

(6-5)

(6-6)
Kp1,2 = tetapan kesetimbangan pada T1,2, H=panas reaksi.
Jika pada kesetimbangan:
A + B C + D
Ditambah zat A atau B maka sesuai dengan azas Le
Chatelier kesetimbangan akan bergeser ke kanan, karena
dengan cara ini zat A dan B menjadi berkurang.
Jadi secara kualitatif dapat dikatakan bahwa bila suatu
kesetimbangan ditambahkan suatu zat, maka keserimbangan
akan bergeser ke arah yang berlawanan.
Perlu difahami bahwa pengaruh penambahan A atau B
menyebabkan konsentrasi C dan D menjadi berkurang.
Secara kuantitatif dapat dijelaskan dengan nilai K untuk
reaksi itu adalah:
(6-9)
Bila dalam kesetimbangan itu ditambah zat A, maka
[A] akan bertambah, karena nilai K itu tetap, maka [A] harus
dikurangi, demikian pula [B], sedangkan [C] dan [D] harus
bertambah. Hal ini dilakukan dengan menggeser reaksi ke
kanan
Jika pada kesetimbangan pembentukan NH3:
N2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH3 (g)
Tekanan dinaikkan, kesetimbangan akan
bergeser ke arah kanan, sebab dengan cara ini
pengaruh tekanan akan diperkecil.
Secara kualitatif dapat dijelaskan bahwa bila
tekanan diperbesar maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah yang jumlah molekulnya sedikit.
Bila jumlah molekul pereaksi dan hasil reaksi
sama, seperti pada reaksi kesetimbangan:

2 HI (g) H2 (g) + I2 (g)


maka kesetimbangan tidak dipengaruhi oleh
perubahan tekanan.
1. Hitunglah jumlah mol ester yang dapat dihasilkan jika 1 mol asam asetat
direaksikan dengan 1 mol etanol pada 100 oC sampai setimbang.

Jawab:
Jika pada kesetimbangan jumlah mol asam yang bereaksi x mol, maka:
CH3COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O
awal 1 mol 1 mol
Keset. (1-x) mol (1-x) mol x mol x mol
Pada 100 oC, nilai K reaksi itu = 4, maka:

x2=4(1-2x+x2)
3x2 – 8x + 4 =0
x1 = 2/3 x2= 2
Maka ester yang dapat dihasilkan = 2/3 mol.
2. Pada suhu 27oC dan tekanan 1 atm, 20 % N2O4 terdisosiasi menjadi
NO2. Hitunglah:
a) Tetapan kesetimbangan dalam bentuk tekanan, Kp ;
b) Tetapan kesetimbangan konsentrasi, Kc;

Jawab :
N2O4 2 NO2
a) Jumlah mol mula-mula, n 1 0
Berubah akibat reaksi -0,2 + 0,4
n pada saat kesetimbangan 1-0,2=0,8 0,4
fraksi mol saat kesetimbangan 0,67 0,33
tekanan parsial saat kesetimbangan 0,67 0,33

Dengan demikian tetapan nilai kesetimbangan yang dinyatakan


dengan tekanan adalah:
b). Tetapan kesetimbangan konsentrasi dapat dihitung sebagai
berikut.
3. Pada suhu 1090 K, tetapan kesetimbangan, Kp, reaksi CO2 murni dan
grafit panas yang jumlahnya berlebihan untuk membentuk 2CO bernilai
10.
a) Bagaimana analisis gas-gas yang ada pada suhu itu dan tekanan
4 atm;
b) Berapa tekanan totalnya agar analisis gasnya terdiri atas 6%
volume CO2?
Jawab
a). Sebagai dasar perhitungan kita gunakan 1 mol CO2 pada keadaan
awal. Setelah itu dimisalkan konversinya = , maka:

CO2 (gas) + C (padat) 2 CO

Jumlah mol mula-mula 1 0


Berubah akibat reaksi - 2
n pada kesetimbangan 1- 2
Jumlah total mol gas pada keetimbangan = 1 +
tekanan parsial, atm
Karena grafif berupa padatan, maka tidak terlibat dalam
menentukan tetapan kesetimbangan dan selalu ada dalam sistem itu,
maka:
b). Dimisalkan tekanan totalnya a atm, maka:
% CO2 = 6 % (volume) dan % CO = 100-6 % = 94 %
P(CO2) = 0,06 a p(CO) = 0,94 a

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai