GERONTIK
Oleh : mutmainnah.hs
Bagian Keperawatan Gerontik
Program Studi S1 Keperawatan
Stik indonesia jaya palu.
PENDAHULUAN
Lanjut usia sesuai UU No. 13 th 1998 dg
batasan 60 th
Populasi lansia me dr th 1990 (5,5%) dari
total populasi penduduk di Indonesia.
Sedangkan di tahun 2020 nanti diperkirakan
meningkat 3 kali menjadi lebih kurang 29 juta
jiwa atau sebanyak 11,4%
Di Indonesia pada tahun 1960 – 1970 terjadi
“Post War Baby Boom”
Mengakibatkan pada abad 21 akan timbul
“Aged Population Boom”.
KEPERAWATAN GERONTIK
Gerontik berasal dari kata Gerontologi
dan Geriatrik.
Sedangkan Keperawatan Gerontik ad
su bentuk pel profesional yg
didasarkan ilmu dan kiat keperawatan
gerontik yg berbentuk bio-psiko-sosio-
kultural dan spiritual yg komprehensif,
ditujukan pada klien lanjut usia baik
sehat maupun sakit pada tingkat
individu, keluarga, kelompok / panti
ataupun masyarakat.
BATASAN LANSIA
Menurut WHO
Menurut Badan Kesehatan Dunia kedalam tiga
kategori yaitu :
1). Usia lanjut 60 ~ 74 tahun
2). Usia tua 75 ~ 89 tahun
3). Usia sangat lanjut > 90 tahun
Menurut Dep.Kes. RI
Departemen Kesehatan RI membaginya lanjut usia
menjadi sebagai berikut ;
1). Kel menjelang usia lanjut ( 45 ~ 54 tahun ),
keadaan ini sbg masa Virilitas.
2). Kelompok usia lanjut (55 ~ 64 tahun)
sebagai masa presenium.
3). Kelompok usia lanjut ( > 65 tahun ) yang
dikatakan sebagai masa senium.
Menurut Birren dan Jenner
Tahun 1977
Birren dan Jenner mengusulkan untuk
membedakan antara :
1).Usia biologis, yang menunjuk pada jangka
waktu seseorang sejak lahirnya berada dalam
keadaan hidup, tidak mati.
2).Usia psikologis, yang menunjuk kepada
kemampuan seseorang untuk mengadakan
penyesuaian-penyesuian kepada situasi yang
dihadapinya.
3).Usia social, yang menunjuk kepada peran yang
diharapkan atau diberikan masyarakat kepada
seseorang sehubungan dengan
lanjutan
Hormon
Penyakit Infeksi, Autoimun, Kanker
Respon Imun
Kehilangan Daya Tahan Terhadap
Antigen Secara Progresif
>> Distorsi Metabolik dan Struktural
Psikososial
LANSIA Sos-Bud-Ek
Spiritual
Kep. Lansia Berbasis
Molekuler
Care Giver Fungsi Dependent
Fungsi Independent
Advocat Fungsi Interdependent
Conselor
Educator
Manager Sistem Imun Spesifik
Researcher Ketahanan
Tubuh Lansia
Critical thinker • Seluler
• Humoral
Imun Non Spesifik
Fisik, Kimiawi, komplemen, sitokin, sel fagosit (PMN, makrofag, sel NK)
& TLR
Bagaimana Kita (Perawat) ?
Harus mendalami ilmu tentang sistem
ketahanan tubuh
Pengetahuan kep. berbasis molekuler
Aspek Sosial
Aspek Lansia
Aspek Spiritual
Aspek Biologis
Perubahan-perubahan makro yang
sangat menonjol adalah :
Menipisnya discus Presbyopi
intervertebralis Presbyacusis
Erosi facies articularis Predementia senilis
sendi- sendi Hilangnya pigmen
Mengecilnya kulit dan kulit
mandibula menjadi keriput.
Osteoporosis Memutihnya rambut.
Atrofi otot-otot Gigi mulai copot /
Emphysema pulmonal tanggal
Aspek Psikologis
Sindroma kehilangan salah satu
fungsi keinginan seperti :
ingin panjang umurnya
ingin menghemat tenaga
ingin tetap berperan sosial
ingin mempertahankan hak
dan hartanya
ingin tetap berwibawa.
Ingin meninggal secara
terhormat
Ingin masuk surga
Aspek Sosial
Dalam perannya tertentu dalam masyarakat
merupakan suatu citra tersendiri bagi lansia
Perubahan status sosial pasti membawa akibat
bagi individu.
Pada keadaan lanjut usia wajar dengan
sendirinya akan mengalami perubahan status
sosial.
Misalnya peran menjadi Kakek / nenek,
menjadi sesepuh, ketua RT atau status baru
yang justru sesuai dengan lanjut usia.
Post Power Syndrome
Aspek Ekonomi
Independent
Interdependent
Humanitis Caring Perilaku
Sehat
Holistic
Altruistic
KOMPETENSI KOGNITIF
Kemampuan menjelaskan penyakit lanjut usia berbasis
psikoneuroimunologi
Kemampuan interprestasi berbasis psikoneuroimunologi
Kemampuan telaah dan analisa databerbasis
psikoneuroimunologi
Kemampuan diagnose keperawatan
Kemampuan edukasi kpd klien berbasis
psikoneuroimunologi
Kemampuan tawarberbasis psikoneuroimunologi
Kemampuan berargumentasi ilmiah berbasis
psikoneuroimunologi
Kemampuan berpikir kritis
Kemampuan scientific problem solving method
KOMPETENSI AFEKTIF
P = PEMBERI ASUHAN
Nurturen
Generative
Protective
E = EMPATHI & BUKAN
SIMPATI
R = RESPONSIBLE -
REAKTIF / ROLE
MODEL
A = AKONTABEL
(Tanggung gugat)
W = WASPADA / HATI-
HATI
A = ALTRUISTIK
T = TRAMPIL
TAHU DIRI
N : Nurture
(Pemberi asuhan)
U : Understand
(Mengerti tentang
perannya)
R : Review (dasar
tindakan nilai etik;
standar; dan hukum)
S : Servemembantu
kebutuhan klien)
E : Educate
WONG TUA IKU MALATI
C = Communication C = Complete
A = Accurate
R = Rapid
E = Enjoy
A= Activity C = Cooperative
A = Applicable
R = Responsive
E = Empathy
R= Review C = Considered
A = Appropriate
R = Reasoned
E = Evaluated
E = Education C = Committed
A = Academic
R = Research
E = Extended
PANDANGAN MASYARAKAT
TERHADAP KEPERAWATAN
Etis
– Sikap kepada lanjut usia harus
mempunyai aturan / tatakrama
– Menunjukkan tingkah laku yang
menghargai martabat lansia
Dedikatif
– Inovatif dalam pelayanan lansia
– Banyak ide untuk kreasi yang dapat
diterima lanjut usia
Santun
– Ramah dan berpikiran positif
– Senyum yang berarti
– Sapa & Sentuhan penuh belas kasih
pada lanjut usia
MANAGERIAL ERROR
Lakukan pengaturan jadwal secara
tepat
Koordinasikan semua yang terlibat.
Lansia sering lamban dalam
bertindak, perbuatlah sesuai
dengan aturan dengan penuh
kesabaran
Berikan waktu untuk lansia
memutuskan pendapat.
Jangan memberikan perintah pada
lansia secara bersamaan denga
tindakan yang berbeda.
Ingat emosional lansia labil
Berikan penjelasan secara asertif
KOMPETENSI
SKILL/TEKNIS Berikan layanan secara altruistik
Jaga privasi klien walaupun lanjut usia
Ingat lansia juga punya martabat
Jangan lupa dengan protap
Berikan kebebasan untuk memilih
Jangan ceroboh
Suasana dalam keadaan tenang
Pergunakan scientific problem solving
methode
Pikirkan tingkat energi lanjut usia
Perlu dipertimbangkan kemampuan
indera klien
Kerjakan dengan penuh ketenangan
TEKNIK DALAM KOMUNIKASI
Menggunakan bahasa yang bisa
dimengerti oleh klien lansia
Gunakan verbal yang jelas dan
tepat.
Gunakan dengan body
lenguage
Mimik wajah harus
memancarkan penuh kesabaran
Menghadap secara tepat agar
gerakan bibir membantu
penerimaan.
LANJUT USIA ADALAH MANUSIA
BERMARTABAT