Disusun Oleh :
Kelompok 4
NURLAILA LUBIS
SULIS SUSANTI SIREGAR
TASYA DEVITA LUBIS
WIDYA ANGGRAINI PUSPA SARI
PROGRAM STUDI
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM SARJANA
UNIVERSITAS AUFA ROYHAN
PADANGSIDIMPUAN
2019-2020
PENDAHULUAN
1. Rasio
Rasio merupakan tipe ukuran lainnya yang secara spesifik harus
mencakup konsep waktu di dalam ukuran. Rasio menggambarkan
jumlah kasus yang terjadi dibagi dengan populasi berisiko .
Keterangan:
a. X tidak mempunyai keterkaitan dengan Y
b. harus merupakan bilangan yang lebih kecil atau sama dengan
satu
c. tidak dinyatakan dalam prosentasi, melainkan sebagai suatu
pecahan di mana y harus lebih besar daripada x (suatu angka
pecahan) atau sama.
Tabel 2.1 Perbandingan Pengertian Rasio,
Proporsi dan Rate
R= P= Rr=
Tidak dinyatakan dalam Bisa/ boleh dinyatakan dalam Dinyatakan dalam persentase,
persentase persentase permil, atau per 100 ribu
populasi
2. Proporsi
Proporsi merupakan perbandingan yang mengukur kemungkinan
terjadinya peristiwa tertentu, dimana membandingkan suatu peristiwa
dibagi dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena peristiwa yang
dimaksud dalam waktu yang sama yang dinyatakan dalam persen atau
permil.
Keterangan:
a. X merupakan bagian dari Y, di mana Y= 100%
b. merupakan bagian dari 100%
c. sering dinyatakan dalam persentase (%)
3. Rate
Nilai rate dalam epidemiologi menunjukkan besarnya peristiwa yang
terjadi terhadap jumlah keseluruhan penduduk dan peristiwa tersebut
berlangsung dalam suatu batas waktu tertentu.
Rr =
Perbandingan suatu peristiwa dengan populasi yang mempunyai
risiko berkaitan dengan peristiwa dimaksud. Hal-hal yang termasuk
dalam kelompok rate adalah sebagai berikut:
a. Insidens
b. Prevalens
c. Attack Rate (AR)
d. Case Fatality Rate (CFR)
e. Crude Birth Rate (CBR)
f. Crude Death Rate (CDR)
g. Infant Mortality Rate (IMR)
h. Maternal Mortality Rate (MMR)
4. Prevalens
Noor (2008) menyatakan bahwa Prevalens merupakan angka kejadian
penyakit pada populasi tertentu dalam jangka waktu tertentu pula.
Perbedaannya adalah pada pembilangnya yang meliputi jumah semua
orang yang baru sakit dan juga orang telah sakit sebelum masa jeda
tersebut dan masih sakit (kasus lama). Perbedaan yang lain pada
penyebutnya meliputi seluruh populasi tempat kejadian/ penyakit tetapi
tidak hanya terbatas pada mereka yang terancam.
5. Insidensi
Insidensi adalah kejadian atau kasus penyakit yang baru saja memasuki
fase klinik dalam riwayat alamiah penyakit. Ukuran frekuensi insidensi
penyakit dapat dibedakan menjadi insidensi kumulatif dan laju insidensi
(Murti, 2013).
Menurut Ryadi dan Wijayanti (2014) Insidens (Incidence Rate) adalah
indicator yang paling banyak digunakan di dalam epidemiologi bila
dikaitkan dengan penderita baru dalam kurun waktu tertentu. Insidens
dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:
IR=
Angka insidens dapat digunakan untuk penyakit akut menular berjangka
pendek. Di samping untuk memantau penyakit akut, dapat juga untuk
penyakit-penyakit kronis berjangka panjang.
Tabel 2.2 Perbedaan Insidens dan Prevalens
Insidens Prevalens
Hanya menghitung kasus baru Menghitung kasus yang ada (baru dan lama)
Tingkat tidak tergantung durasi rata-rata Tergantung pada rata-rata lama (durasi) sakit
penyakit
Dapat diukur sebagai rate atau proporsi Selalu diukur sebagai proporsi
Sering digunakan bila melakukan studi Sering digunakan bila melakukan studi
etiologi penyakit utilisasi pelayanan kesehatan
Hubungan Prevalence dan Insidence