Anda di halaman 1dari 13

KEBERATAN

Question
 Keberatan?
 Atas apa?
 Kemana?
 Apa syaratnya?
 Hasilnya?
 Apakah ada sanksi?
 Kalau tidak setuju?
 Perbedaan dengan UU yang lama?
Keberatan dapat diajukan
atas suatu :
 Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar;
 Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan;
 Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar;
 Surat Ketetapan Pajak Nihil;
 Pemotongan atau pemungutan pajak oleh
pihak ketiga berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
Ketentuan Pengajuan Keberatan
 Diajukan secara tertulis kepada
Direktur Jenderal Pajak dalam bahasa
Indonesia
 Wajib menyebutkan jumlah pajak yang
terutang atau jumlah pajak yang
dipotong atau dipungut atau jumlah
rugi menurut penghitungan Wajib
Pajak dan disertai alasan yang jelas
Ketentuan Pengajuan Keberatan
(lanj.)
 Satu surat keberatan diajukan untuk satu
surat ketetapan (satu jenis dan satu
tahun / masa pajak)
 Keberatan harus diajukan dalam jangka
waktu 3 bulan sejak tanggal dikirim SKP
atau tanggal pemotongan/pemungutan
pajak kecuali Wajib pajak mengalami hal-
hal di luar kekuasaannya (force mayeur)
Ketentuan Pengajuan Keberatan
(lanj.)
 Surat keberatan ditandatangani oleh WP dan
dalam hal surat keberatan ditandatangani oleh
bukan WP, surat keberatan tersebut harus
dilampirkan dengan surat kuasa khusus.
 Dalam hal WP mengajukan keberatan atas SKP,
WP wajib melunasi pajak yang masih harus
dibayar paling sedikit sejumlah yang telah
disetujui WP dalam pembahasan akhir hasil
pemeriksaan, sebelum surat keberatan
disampaikan.
Ketentuan Pengajuan Keberatan
(lanj.)
 Dalam hal WP mengajukan keberatan, jangka
waktu pelunasan pajak atas jumlah pajak
yang belum dibayar pada saat pengajuan
keberatan, tertangguh sampai dengan 1
(satu) bulan sejak tanggal penerbitan Surat
Keputusan Keberatan.
 Jumlah pajak yang belum dibayar pada saat
pengajuan permohonan keberatan tidak
termasuk sebagai utang pajak.
Ketentuan Pengajuan Keberatan
(lanj.)
 Khusus bagi WP yang mengajukan
keberatan atas ketetapan pajak yang
ditetapkan secara jabatan (ex officio),yaitu
SKPKB yang diterbitkan karena :
 WP tidak menyampaikan SPT Tahunan
meskipun telah ditegur secara tertulis
 Tidak memenuhi kewajiban
menyelenggarakan pembukuan
Ketentuan Pengajuan Keberatan
(lanj.)
 Menolak untuk memberikan kesempatan kepada
pejabat pemeriksa\memasuki tempat-tempat
tertentu yang dipandang perlu, dalam rangka
pemeriksaan guna menetapkan besarnya jumlah
pajak yang terutang
yang bersangkutan harus dapat membuktikan
ketidakbenaran ketetapan pajak tersebut (om kering
van bewijs last atau pembuktian terbalik). Apabila
WP tidak dapat membuktikan ketidakbenaran surat
ketetapan pajak secara jabatan itu, maka
keberatannya ditolak.
Keputusan atas
Permohonan keberatan
 Maksimum 12 bulan sejak tanggal Surat
Keberatan diterima
 Apabila jangka waktu telah lewat dan Dirjen
Pajak tidak memberi keputusan, dianggap
setuju
 Keputusan dapat berupa mengabulkan
seluruhnya atau sebagian, menolak atau
menambah besarnya jumlah pajak yang masih
harus dibayar
Sanksi

 Dalam hal keberatan WP ditolak atau


dikabulkan sebagian, WP dikenai sanksi
administrasi berupa denda sebesar 50%
(lima puluh persen) dari jumlah pajak
berdasarkan keputusan keberatan
dikurangi dengan pajak yang telah dibayar
sebelum mengajukan keberatan.
Tindak Lanjut
 Apabila tidak setuju dengan hasil
keberatan, WP bisa melakukan banding
 Dalam hal WP mengajukan permohonan
banding, sanksi administrasi berupa denda
sebesar 50% (lima puluh persen) tidak
dikenakan.
Terima Kasih ……….

Anda mungkin juga menyukai