Anda di halaman 1dari 27

Disusun oleh:

1. Muhammad Ilyas ()
2. Sabrina Naila Dastiana (191702161)
3. Wahyu Fitrianingsih (1917021010)
LANGKAH –
PENGERTIAN UNSUR METODE
LANGKAH METODE
METODE ILMIAH ILMIAH ILMIAH

METODE ILMIAH

KARAKTERISTIK CONTOH
METODE ILMIAH PENELITIAN

PENDEKATAN INDUKTIF
DAN DEDUKTIF
KONSEP JIKA - MAKA
Pengertian Metode
Ilmiah

Metode ilmiah adalah set


metodologi dan teknik keilmuan
yang berupaya untuk mencari atau
merevisi pengetahuan baru dengan
sistem ketat investigasi fenomena.
UNSUR METODE ILMIAH

1.Karakterisasi (Pengamatan atau Pengukuran)


2.Hipotesis (Penjelasan Teoritis yang Merupakan
Dugaan atas Hasil Pengamatan dan Pengukuran)
3.Prediksi (Deduksi Logis dari Hipotesis)
4.Eksperimen (Pengujian atas Semua Hal di Atas)
1. Merumuskan Masalah
Rumusan masalah disajikan dalam bentuk
pertanyaan ilmiah yang bersifat terbuka dan
memungkinkan adanya jawaban yang beragam.

2. Menemukan Hipotesis
hipotesis merupakan dugaan jawaban sementara
yang diambil berdasarkan fakta dan logis.

3. Menetapkan Variabel Penelitian


• Variabel bebas
• Variabel terikat
• Variabel tetap
4. Menetapkan Prosedur Kerja
prosedur kerja merupakan langkah-langkah kerja yang
terperinci dan runtut namun dibuat ringkas sehingga dapat
menggambarkan secara tepat pekerjaan yang harus
dilakukan.

5. Mengumpulkan Data
Setiap gejala yang terjadi dalam percobaa harus dicatat
saat itu juga dengan demikian data yang diperoleh lebih
akurat.

6. Mengolah dan Menganalisis Data


Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan
program komputer untuk pengolahan data atau juga dapat
dilakukan dengan membuat tabel dan grafik.
7. Membuat Kesimpulan
kesimpulan adalah suatu pernyataan yang
merangkum apa yang sudah dilakukan dalam
penelitian.

8. Mengomunikasikan hasil penelitian


Suatu hasil penelitian dapat
dikomunikasikan melalui dua cara yaitu tertulis
dan lisan.
Kharakteristik Metode
Ilmiah

obyektif
Kritis dan analisis

logis
konseptual empiris
Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang
diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka
melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan
(Baharuddin (1982:34))
Rajin Jujur
Rasa ingin tahu

Teliti Terbuka
Kritis dan
berpendapat
dengan ilmiah

Optimis

Dapat bekerja Peduli


sama Bertanggung Lingkungan
Jawab
 Proses berpikir untuk menarik kesimpulan
 Dibedakan berdasarkan cara pengambilan
kesimpulan berdasarkan keadaan khusus menuju
umum atau sebaliknya
• Pendekatan induktif merupakan proses
penalaran yang bermula dari keadaan khusus
menuju keadaan umum
• Orang mencari ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu
dari berbagai fenomena, kemudian menarik
kesimpulan bahwa ciri-ciri atau sifat-sifat itu
terdapat pada semua jenis fenomena.
Matahari selalu terbit di timur, karena
merupakan fenomena yang bersifat
fakta

Tumbuhan hijau menghasilkan oksigen,


karena merupakan hasil dari data
penelitian empiris
 Pendekatan deduktif merupakan proses yang
berpangkal pada penalaran deduktif yang bermula pada
keadaan umum ke keadaan khusus yang disajikan
dengan aksioma, prinsip, serta dalil-dalil yang
kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan
berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru
yang bersifat lebih khusus.
 Penalaran deduktif merupakan cara penarikan
kesimpulan dari hal yang umum menjadi hal yang lebih
khusus
 Pendekatan deduktif berkaitan dengan “Konsep Jika-
Maka”
Jika semua organisme tersusun dari sel
(Kesimpulan 1), dan manusia adalah
organisme (Kesimpulan 2), Maka
manusia tersusun dari sel (Kesimpulan
deduktif)
• Konsep Jika-Maka merupakan cara menarik
kesimpulan dalam logika matematika dengan
menyimpulkan konklusi dari beberapa
pernyataan majemuk (premis)
• Dalam Logika Matematika Konsep Jika-Maka
disebut Implikasi
Jika hari hujan, sekolah libur (Premis
1), Sekolah tidak libur (Premis 2),
Maka Hari tidak hujan (Kesimpulan)
1. Merumuskan Masalah

Apakah air bekas cucian beras mempengaruhi


kecepatan pertumbuhan tinggi tanaman?

2. Menemukan Hipotesis
H1 : Ada pengaruh menyiram tanaman
menggunakan air beras dibanding air biasa
dankonsentrasi air cucianberas juga berpengaruh
H0 : TidakAda pengaruh menyiram tanaman
menggunakan air beras dibanding air biasa
dankonsentrasi air cucianberas juga tidak berpengaruh
.
3. Menetapkan Variabel Penelitian
• Variabel bebas : Air cucian beras
• Variabel terikat : Pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun
• Variabel tetap : Tanaman cabai, intensitas cahaya

4. Menetapkan Prosedur Kerja


Prosedur kerja dilakukan dengan memberi perlakuan kepada empat
tanaman secara berbeda-beda untuk mengetahui pengaruh air cucian
beras terhadap pertumbuhan tanaman cabai yang diindikasikan dengan
pertambahan ukuran tinggi tanaman.

Adapun hal yang perlu disiapkan :


• Persiapan tanaman
• Persiapkan air bekas cucian beras
• Penyiraman
• Pengamatan
5. Mengumpulkan Data
• Dari sini dapat kita ketahui bahwa menyiram air bekas cucian beras
dengan konsentrasi paling tinggi akan menghasilkan tumbuhan
dengan pertumbuhan tinggi paling cepat. Jika konsentrasi air lebih
pekat dari tanaman, maka akan memungkinkan terjadinya lysis yaitu
air akan berpindah yang seharusnya ke sel tanamn tetapi air malah
keluar dari sel karena keadaan luar sel lebih pekat dari pada
keadaan dalam sel. Tetapi, dalam percobaan kali ini tanaman yang
disiram menggunakan air bekas cucian beras dengan kepekatan
paling tinggi malah membuat tumbuhan tumbuh semakin cepat. Ini
dikarenakan konsentrasi air bekas cucian beras yang digunakan
memiliki kadar yang pas sehingga tidak terjadi lysis. Selain itu,
dengan kadar konsentrasi yang pas akan membuat nutrisi untuk
tanaman lebih tercukupi.
.
Dari percobaan yang dilakukan dapat kita tarik kesimpulan
bahwa menyiram tanaman cabai menggunakan air bekas
cucian beras dapat berpengaruh kepada kecepatan tumbuh
tinggi tanaman. Adapun kecepatan tumbuh daun tidak
begitu terlihat dalam prcobaan yang hanya memakan kurun
waktu 2 minggu.

Anda mungkin juga menyukai