Anda di halaman 1dari 26

Mars HMI

Mengenangkan Nasib Perjuangan


Sebangsa dan setanah airku
Aku meninggalkan kemewahan
Aku maju terus menyerbu

*Jangan kembali pulang HMI


Kalau tak akan menang
Walau mayat terhampar di medan juang
Itulah HMI berjuang

Tinggallah Ayah tinggallah Ibu


Relakan kami pergi berjuang
Di bawah naungan bulan bintang
Sampai agama Islam cemerlang

Back to *
Kunci Sukses Rekrutmen Kader;

• Mampu menanamkan dasar pemahaman


yang positif tentang (manfaat) berorganisasi
dan ber-HMI.
• HMI mampu menawarkan nilai tambah (value
added) bagi mahasiswa.
• Ada pengorganisasian/manajemen yang baik
dalam proses rekrutmen.
Hakikat dan Urgensi Berorganisasi
dan Ber-HMI

Materi I Upgrading Manajemen


Rekrutmen Kader HMI
Kenapa harus Berorganisasi ?
• Manusia pada dasarnya merupakan makhluk
individu dan sosial sekaligus.
• Sebagai makhluk sosial, manusia hidup dalam suatu
bentuk hubungan tertentu (bersosialisasi) dengan
dunia sekitarnya dan dengan individu lain.
• Bersosialisasi merupakan jalan bagi manusia untuk
memenuhi kebutuhan kemanusiaannya. Tanpa
berada di tengah sesamanya dalam bentuk-bentuk
hubungan tertentu, manusia tidak dapat
memenuhi kebutuhannya dan tidak dapat tumbuh
mencapai tingkat kemanusiaan-nya yang tertinggi.
Kenapa harus Berorganisasi ?
• Organisasi adalah bentuk masyarakat yang terbaik
karena didalamnya terdapat kejelasan aturan main
yang tertuang dalam peraturan organisasi dan
dalam budaya organisasi; memiliki jenjang
struktural yang jelas; serta memiliki tujuan dan
prinsip-prinsip dasar yang menginspirasi kehidupan
berorganisasi yang eksplisit.
• Oleh karena itu, individu yang berorganisasi
merupakan individu yang paling memiliki peluang
mewujudkan fitrah kemanusiaannya yang
merdeka, berkehendak untuk tumbuh, dan saling
memberi dengan yang lainnya.
Kenapa harus Berorganisasi ?
• Berorganisasi di usia muda, pada dasarnya juga
merupakan langkah mempersiapkan masa
depan menjadi lebih baik dan terarah dengan
jelas.
• Kebersamaan dan proses-proses yang dialami
selama dalam organisasi ketika muda, antara
individu yang satu dengan lainnya, akan
menumbuhkan rasa persaudaraan yang kuat
sehingga mengekalkan kebersamaan tersebut.
• Kebersamaan itulah yang menjadi bekal untuk
tumbuh bersama, saling menolong, saling bantu,
dan saling membesarkan sambil terus berupaya
mewujudkan tujuan ideal yang pernah diserap
dalam organisasi pada saat muda.
Kenapa harus Berorganisasi ?

• Selama berorganisasi, setiap individu


dihadapkan pada usaha dan masalah.

• Melalui mekanisme dalam organisasi,


setiap individu dipacu untuk dapat
berusaha dan mengatasi masalah secara
efektif dan efisien sehingga
kemampuannya secara personal dan
komunal ditingkatkan.
Piramida Kebutuhan Manusia a la Maslow
(Maslow’s Hierarchyof Needs)

Aktualisasi Diri
(Self actualization)

Dihargai (self esteem)

Diakui dan disayangi


(belongingness & love need)

Kebutuhan atas rasa aman


(safety need)

Kebutuhan Fisiologis (phisiological need)


Saat ini telah diakui bahwa kecerdasan
intelektual hanya menyumbang 10-20
persen kesuksesan seseorang, sementara
sisanya 80-90 persen ditentukan oleh
kecerdasan emosional dan spiritual.

Berorganisasi adalah melatih kecerdasan


emosional dan spiritual, sehingga dengan
demikian berorganisasi merupakan jalan
menuju kesuksesan.
Kenapa harus Ber-HMI ?

• HMI adalah organisasi kemahasiswaan yang


didirikan dengan semangat mempertemukan
semangat nasionalisme kebangsaan Indonesia dan
Islam Indonesia.
• Hal tersebut tercermin dalam tujuan awal
berdirinya HMI yakni (1) mempertahankan Negara
Republik Indonesia dan mempertinggi derajat
rakyat Indonesia, dan (2) menegakkan dan
mengembangkan ajaran agama Islam.
Kenapa harus Ber-HMI ?

• HMI sehingga dapat terus eksis menjadi


organisasi kemahasiswaan tertua (berdiri
14 Rabiul Awal 1366 H bertepatan 5
Februari 1947, kurang dari 2 tahun setelah
kemerdekaan NKRI) dan terbesar
(memiliki 17 Badko, 149 Cabang Penuh,
dan 16 Cabang Persiapan di seluruh
Indonesia dan Malaysia, dan jumlah
anggota lebih dari 100 ribu).
Kenapa harus Ber-HMI ?
• Pandangan dan ideologi HMI yang mengawinkan Islam
dan nasionalisme Indonesia bukanlah ahistoris
melainkan didasarkan pijakan historis, identitas, dan visi
yang jauh ke depan.
• Jejak historis misalkan dapat dilihat dari kutipan berikut
ini:
Agama Islam tidak begitu saja menyerap nurani suatu
kebangsaan secara pasif. Agama ini menjadi pengadaan
saluran dini dari perkembangan nasionalisme yang
matang, nasionalisme modern, suatu saluran yang
sampai sekarang masih sangat penting.[1]

[1] George Mc Turnan Kahin, Refleksi Pergumulan


Lahirnya Republik: Nasionalisme dan Revolusi di
Indonesia (Nationalism and Revolution in Indonesia),
Penerjemah Nik Bakdi Soemanto, Pustaka Sinar Harapan
dan UNS-Press, Solo, 1995, hal 59.
Kenapa harus Ber-HMI ?

• Argumen identitas didasarkan pada suatu


kesadaran bahwa dalam diri tiap warga
Indonesia dan umat Islam Indonesia melekat
dua identitas sekaligus, yakni berbangsa
Indonesia dan beragama Islam. Keduanya
merupakan identitas yang tidak terbantahkan
dan karenanya harus diharmoniskan dan
dijadikan modal yang saling memperkuat demi
terwujudnya kehidupan dan peradaban yang
lebih baik.
Kenapa harus Ber-HMI ?
• Sedangkan argumen visi jauh ke depan
dimaksudkan karena HMI memiliki visi bahwa
Islam dan Indonesia yang plural dapat dibangun
menjadi maju, kuat, dan sejahtera dalam wadah
yang lebih mengedepankan substansi dari pada
simbol.
• Dalam kerangka itulah, HMI kemudian memiliki
visi menciptakan kader yang memiliki visi lima
kualitas insan cita seperti yang tercermin dalam
tujuan HMI (Ps 4 AD), yakni terbinanya insan
akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan
Islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya
masyarakat adil-makmur yang diridhoi Allah
SWT.
Kenapa harus Ber-HMI ?

• HMI mengembangkan dimensi lain dari agama


Islam dari yang umum dipahami dan
dipraktekkan di Indonesia, agar umat Islam
Indonesia tidak terjebak dalam Islam syariah
yang telah membelenggu umat sehingga berpikir
seolah-olah Islam hanya sebatas itu.
• Dalam rangka itulah HMI mengembangkan Nilai-
nilai Dasar Perjuangan yang merupakan jendela
pemahaman Islam di HMI dalam ranah teologi,
pemikiran sosial, ekonomi, politik, dan budaya.
Kenapa harus Ber-HMI ?
• Dengan demikian, memasuki HMI berarti memasuki alam
pemikiran Islam-nasionalis dan Nasionalis-Islam.
Memasuki alam pemikiran pluralis yang substansialis,
modern, dan memandang beragama sebagai proses
penuh kesadaran dan tanggungjawab.
• Corak yang demikian merupakan konsekuensi dari spirit
misi HMI yang berasal dari QS Al Imran, 3:104
“Hendaknya diantara kamu ada umat yang melakukan
da’wah ila al khair, ammar makruf dan nahi munkar, dan
mereka itulah orang-orang yang bahagia”.[1]

[1] Al khair = “kebajikan universal”, Al makruf = “yang
telah diketahui” (sebagai benar, hukum/kebaikan), Al
munkar = “yang diingkari” (oleh hati nurani).
Kenapa harus Ber-HMI ?
• Paham keagamaan dan kebangsaannya yang paling
suitable bagi umat Islam Indonesia.
• HMI merupakan organisasi kemahasiswaan
terbesar dan tertua di Indonesia.
• Terbukti telah sukses melahirkan banyak tokoh
nasional dan lokal.
• Memberikan nilai tambah yang nyata bagi
kehidupan mahasiswa dan masa depannya.
• Tantangan keindonesiaan dan global saat ini dan ke
depan menuntut kehadiran organisasi dan individu-
individu yang memiliki karakter seperti HMI, yakni
rasional, modern, pluralis, dan substansialis.
Menepis Stereotype HMI
Pengertian Stereotype
• Stereotype secara sederhana dapat
diartikan citra/kesan negatif yang
cederung berlebihan dan relatif permanen,
yang terbangun karena “penampakan”
dari (pihak/seseorang/organisasi)
bersangkutan yang dilebih-lebihkan dan
oleh karena kampanye negatif yang
dibangun oleh pihak lain yang
berkepentingan merusak.
Beberapa Prinsip Dasar yang harus
dipahami;

• Kebohongan yang diulang-ulang akan


menjadi sesuatu yang diterima sebagai
“kebenaran”.
• Keburukan seseorang akan lebih cepat
menyebar daripada kebaikannya.
Beberapa Prinsip Dasar yang harus
dipahami;
• Bahasa perbuatan dan bahasa tubuh lebih
kuat dari sekedar bahasa lisan.
• Meski bukan substansi dan segalanya,
yang pertama dilihat oleh orang lain
adalah penampilan kita.
• Kesan pertama sangat penting dan
fungsional, bahkan terkadang lebih
menentukan pola interaksi berikutnya.
Beberapa Prinsip Dasar yang harus
dipahami;
• Segala sesuatu yang akan kita sampaikan harus
tergambar dengan jelas dipikiran kita. Hanya
dengan begitu, penyampaian pesan dapat
dilakukan dengan baik.
• Segala sesuatu yang kita sampaikan pada
prinsipnya selalu bisa diterima apabila konteks
dan cara penyampaian serta media komunikasi
yang digunakan sesuai/relevan.
Beberapa Prinsip Dasar yang harus
dipahami;

• Memberilah terlebih dahulu, baru anda


berpikir menerima.
• Sampaikanlah pesan secara simpatik,
ekspresif, dewasa, dan cerdas.
Stereotype HMI;
• HMI itu tidak Islami,
• HMI itu haus kekuasaan dan sangat
politis,
• HMI itu berkonflik melulu,
• HMI itu alumninya banyak koruptor,
• Mantan Ketum PB HMI-nya saja
melakukan tindakan asusila, dan lain-lain.

Bagaimana cara kita menyikapi dan


menepis stereotype tersebut?

Anda mungkin juga menyukai