Anda di halaman 1dari 27

Definisi Etiologi

• Infeksi kulit yang • Utama : Staphylococcus


disebabkan oleh aureus dan Streptococcus
Staphylococcus dan/atau B hemolytycus
Streptococcus • Staphylococcus
epidermidis merupakan
penghuni normal di kulit
dan jarang menimbulkan
infeksi
1. Higiene yang kurang

2. Menurunnya daya tahan

3. Telah ada penyakit lain di


kulit
•Penisilin G prokain dan semisintetiknya
(penisilin G prokain, ampisilin, amoksisilin, dan
gol. Obat penisilin resisten-penisilinase)
Sistemik •Linkomisin dan klindamisin
•Eritromisin
•Sefalosporin

•Antimikrobial, cth : basitrasin, neomisin, dan


Topikal mupirosin
•Kompres terbuka
 Pioderma superfisialis (terbatas pada
epidermis)

 Klasifikasi
◦ Impetigo krustosa (impetigo kontagiosa, impetigo
vulgaris)
◦ Impetigo vesikobulosa (cacar monyet)
◦ Impetigo neonatorum
 Sinonimnya : Impetigo kontagiosa,
impetigo vulgaris, impetigo
Tillbury Fox
 Etiologi : Streptococcus ß
haemolyticus
 Gejala klinis : tidak disertai gejala
umum, hanya terdapat pada anak
 Tempat predileksi : Wajah yakni
disekitar lubang hidung dan mulut
 Kelainan kulit : Eritema & vesikel
yg cepat pecah  krusta kuning
madu
 Sering krusta menyebar ke perifer
dan sembuh di bagian tengah
 Komplikasi : glomerulonefritis (2-
5%)
 DD : Ektima
 Pengobatan : Jika krusta sedikit, dilepaskan
 antibiotik salap, kalau banyak  diberi jg
antibiotik sistemik
 Sinonim : Impetigo vesikobulosa,
cacar monyet
 Etologi : Staphylococcus aureus
 Gejala klinis : keadaan umum
tidak dipengaruhi. Terdapat pada
anak dan dewasa
 Predileksi : aksila, dada,
punggung
 Kelainan kulit : Eritema, bula,
bula hipopion
 Kadang penderita dtg berobat
vesikel/bula telah pecah sehingga
tampak hanya koleret dan
dasarnya masih eritematosa
 DD : jika vesikel/bula telah pecah
dan hanya terdapat koleret dan
eritema, maka mirip
Dermatofitosis
 Pengobatan :
Jika terdapat hanya
beberapa vesikel/bula,
dipecahkan lalu diberi
salap antibiotik / cairan
antiseptik. Jika banyak
diberikan pula antibiotik
sistemik.
Faktor predisposisi dicari,
jika karena banyak
keringat, ventilasi
diperbaiki
 Varian impetigo vesikobulosa pada neonatus
 Kelainan kulit seperti impetigo vesikobulosa
tetapi generalisata
 Dapat disertai dengan demam
 DD/ Sifilis kongenital. Pada penyakit ini bula
juga terdapat di telapak tangan dan kaki,
terdapat pula snuffle nose, saddle nose, dan
pseudo paralisis parrot.
 Pengobatan : antibiotik harus diberikan secara
sistemik. Topikal dapat diberikan bedak salisil
2%
 Radang folikel rambut
 Etiologi : Staphylococcus
aureus
 Folikulitis superfisialis
(impetigo Bockhart):
tungkai
bawahpapul/pustul
eritematosa dgn rambut
di tengah, biasanya
multipel
 Folikulitis profunda :
sampai ke subkutan, ada
infiltrat di subkutan, cth:
sikosis barbe di bibir atas
dan dagu, bilateral
 DD/ Tinea barbe ( lokasi :
mandibula, submadibula,
unilateral, KOH +)
 Pengobatan : Antibiotik
sistemik / topikal
 Radang folikel rambut dan
jaringan di sekitarnya
 Multipel=Furunkulosis,
kumpulan furunkel= Karbunkel
 Etilogi : Staphylococcus aureus
 Gejala klinis : keluhan nyeri, dan
kelainan berupa nodus
eritematosa bentuk kerucut di
tengah terdapat pustul  abses
 pecah  fistula
 Predileksi : aksila, bokong (area
friksi)
 Pengobatan : sedikit (antibiotik
topikal), banyak (antibiotik
sistemik), jika berulang-ulang
terjadi cari faktor
predisposisinya, misalnya DM
 Ulkus superfisial dengan krusta
di atasnya
 Streptococcus ß haemolyticus
 Gejala klinis : Krusta tebal
kuning dengan ulkus dangkal di
bawahnya jika krustanya
diangkat
 Tungkai bawah  tempat yang
relatif banyak mendapat trauma
 DD/ Impetigo krustosa, Bedanya
Imp. Krustosa pd anak predileksi
di wajah dan dasarnya erosi
sedangkan ektima bisa anak dan
dewasa, predileksi di tungkai
bawah dan dasarnya ulkus.
 Pengobatan : sedikit  krusta
diangkat lalu diolesi dengan
salap antibiotik, jika banyak juga
diobati dengan antibiotik
sistemik.
 Radang disekitar kuku oleh
piokokus
 Disebabkan oleh
Staphylococcus aureus dan
atau Streptococcus beta
hemolyticus
 Gejala klinis : Didahului oleh
trauma, diawali infeksi pada
lipat kuku, terlihat tanda-
tanda radang, kemudian
menjalar ke matriks dan
lempeng kuku (nail plate),
dpt bentuk abses subungual
 Pengobatan : Kompres dgn
larutan antiseptik dan
berikan antibiotik sistemik.
Abses subungual  kuku
diekstraksi
 Penyakit infeksi akut biasanya
disebabkan oleh streptococcus
 Etiologi : Streptococcus B hemolyticus
 Gejala klinis : adanya gejala konstitusi
(demam, malaise). Lapisan kulit yang
diserang epidermis dan dermis
 Tungkai bawah (trauma)
 Kelainan kulit utama : Eritema merah
cerah, batas tegas, tepi meninggi,
tanda-tanda radang akut
 Dapat timbul edema, vesikel, bula
 Leukositosis
 DD : Selulitis, terdapat infiltrat di
subkutan
 Pengobatan : Istirahat (kaki
ditinggikan), antibiotik sistemik,
topikal (kompres terbuka dgn larutan
antiseptik), edema (diuretika)
 Serupa dgn erisipelas
tetapi juga mengenai
subkutis
 Kelainan kulit berupa
Infiltrat difus di
subkutan dengan
tanda radang akut
 Bila mengalami
supurasi menjadi
Flegmon
 Bentuk ulkus yang gambaran klinisnya
tidak khas disertai pus diatasnya.
 Dibedakan dengan ulkus lain yang
disebabkan oleh kuman gram negatif, oleh
karena itu butuh dilakukan kultur
 Infeksi kelenjar keringat oleh Staphylococcus
aureus
 Didapati pada Anak
 Gambaran klinis : Nodus eritematosa, multipel,
bentuk kubah, tidak nyeri, dan lama pecah
 Predisposisi : keringat , imunitas 
 DD/ furunkulosis, pada penyakit ini terasa nyeri
bentuknya kerucut dengan pustul ditengah dan
relatif lebih cepat pecah
 Pengobatan : antibiotik sistemik dan topikal, dan
ingat faktor predisposisi
 Infeksi kelenjar apokrin oleh
Staphylococcus aureus
 Terdapat pada usia sesudah
akil balik sampai dewasa
muda
 Ketiak, perineum
 Predisposisi:
trauma/mikrotrauma,
misalnya banyak keringat,
pemakaian deodoran atau
gunting rambut aksila
 Gejala konstitusi, leukositosis
 Ruam berupa nodus
meradang  abses 
memecah membentuk fistula.
Pada yang menahun dapat
membentuk abses, fistel dan
sinus multipel  Hidradenitis
Sepurativa
DD/ skrofuloderma
(persamaan abses, fistel,
nodus. Pada hidraadenitis
supuratif  permulaan
disertai tanda radang akut
dan gejala konstitusi
sedangkan skrofluroderma
tidak ada radang dan
leukositosis
Pengobatan :
Antibiotik sistemik.
Jika terbentuk abses,
diinsisi. Kalau belum
melunak diberi kompres
terbuka. Pada kasus kronik
residif, kelenjar apokrin
dieksisi.
 Penyakit Ritter ( Dermatitis
eksfoliativa neonaturum)
 Infeksi kulit oleh
Staphylococcus aureus tipe
tertentu dengan ciri yang
khas ialah terdapatnya
epidermolisis.
 Epidemiologi : terutama
terdapat pada anak
dibawah 5 tahun, pria >
wanita
 Gejala klinis : demam tinggi
disertai infeksi di saluran
napas atas. Kelainan kulit :
eritema timbul mendadak
pada wajah, leher, dan lipat
paha bula-bula besar
berdinding kendur, Jika kulit
normal ditekan dan digeser
kulit akan terkelupas
(Nikolsky positif), daerah
tersebut akan mengering
dlm bbrp hari dan trjd
deskuamasi. Penyembuhan
tanpa disertai sikatrik.
 Komplikasi : dpt sembuh
spontan, dpt terjdi
komplikasi berupa selulitis,
pneumonia dan septikemia
 Pemeriksaan bakterial :
sebaiknya diperiksa
mengenai tipe kuman (krn
ssss disebabkan oleh tipe
staphylokokus tertentu).
 Histopatologi : Gambaran
khas (lepuh
intraepidermal, celah
terdapat di stratum
granulosum) meskipun
ruang lepuh sering
mengandung sel-sel
akantolitik, epidermis
sisanya tampaknya utuh
tanpa disertai nekrosis sel
DD/ Nekrolisis Epidermal Toksik (N.E.T)
perbedaannya S.S.S.S umumnya pada anak
dibawah 5 thn, mulai kelainan kulit: wajah,
leher, aksila dan lipat paha. Mukosa
umumnya tidak dikenai, alat-alat dalam tidak
diserang.

Histopatologik secara frozen section  letak


celah S.S.S.S di stratum granulosum, sdgkan
N.E.T di sub epidermal. N.E.T (terdpt sel2
nekrosis disekitar celah dan bnyk sel radang)
 Pengobatan :
Antibiotik, jika dipilih golongan penisilin
hendaknya dipilih derivat penisilin yg jg efektif
bagi staphylokokus yang membentuk
penisilinase (kloksasilin 3x250 mg u/ org
dewasa sehari peroral), untuk neonatus 3x50
mg sehari per os.
 Obat lain : klindamisin dan sefalosporin
generasi I. Topikal (sofratulle/krim antibiotik),
perhatikan keseimbangan cairan dan elektrolit
 Prognosis : Kematian dpt terjdi terutama pd bayi
dibwh 1 thn (1-10%). Penyebab utama kematian
adalah ketidakseimbangan cairan/elektrolit dan
sepsis.

Anda mungkin juga menyukai