Klasifikasi
◦ Impetigo krustosa (impetigo kontagiosa, impetigo
vulgaris)
◦ Impetigo vesikobulosa (cacar monyet)
◦ Impetigo neonatorum
Sinonimnya : Impetigo kontagiosa,
impetigo vulgaris, impetigo
Tillbury Fox
Etiologi : Streptococcus ß
haemolyticus
Gejala klinis : tidak disertai gejala
umum, hanya terdapat pada anak
Tempat predileksi : Wajah yakni
disekitar lubang hidung dan mulut
Kelainan kulit : Eritema & vesikel
yg cepat pecah krusta kuning
madu
Sering krusta menyebar ke perifer
dan sembuh di bagian tengah
Komplikasi : glomerulonefritis (2-
5%)
DD : Ektima
Pengobatan : Jika krusta sedikit, dilepaskan
antibiotik salap, kalau banyak diberi jg
antibiotik sistemik
Sinonim : Impetigo vesikobulosa,
cacar monyet
Etologi : Staphylococcus aureus
Gejala klinis : keadaan umum
tidak dipengaruhi. Terdapat pada
anak dan dewasa
Predileksi : aksila, dada,
punggung
Kelainan kulit : Eritema, bula,
bula hipopion
Kadang penderita dtg berobat
vesikel/bula telah pecah sehingga
tampak hanya koleret dan
dasarnya masih eritematosa
DD : jika vesikel/bula telah pecah
dan hanya terdapat koleret dan
eritema, maka mirip
Dermatofitosis
Pengobatan :
Jika terdapat hanya
beberapa vesikel/bula,
dipecahkan lalu diberi
salap antibiotik / cairan
antiseptik. Jika banyak
diberikan pula antibiotik
sistemik.
Faktor predisposisi dicari,
jika karena banyak
keringat, ventilasi
diperbaiki
Varian impetigo vesikobulosa pada neonatus
Kelainan kulit seperti impetigo vesikobulosa
tetapi generalisata
Dapat disertai dengan demam
DD/ Sifilis kongenital. Pada penyakit ini bula
juga terdapat di telapak tangan dan kaki,
terdapat pula snuffle nose, saddle nose, dan
pseudo paralisis parrot.
Pengobatan : antibiotik harus diberikan secara
sistemik. Topikal dapat diberikan bedak salisil
2%
Radang folikel rambut
Etiologi : Staphylococcus
aureus
Folikulitis superfisialis
(impetigo Bockhart):
tungkai
bawahpapul/pustul
eritematosa dgn rambut
di tengah, biasanya
multipel
Folikulitis profunda :
sampai ke subkutan, ada
infiltrat di subkutan, cth:
sikosis barbe di bibir atas
dan dagu, bilateral
DD/ Tinea barbe ( lokasi :
mandibula, submadibula,
unilateral, KOH +)
Pengobatan : Antibiotik
sistemik / topikal
Radang folikel rambut dan
jaringan di sekitarnya
Multipel=Furunkulosis,
kumpulan furunkel= Karbunkel
Etilogi : Staphylococcus aureus
Gejala klinis : keluhan nyeri, dan
kelainan berupa nodus
eritematosa bentuk kerucut di
tengah terdapat pustul abses
pecah fistula
Predileksi : aksila, bokong (area
friksi)
Pengobatan : sedikit (antibiotik
topikal), banyak (antibiotik
sistemik), jika berulang-ulang
terjadi cari faktor
predisposisinya, misalnya DM
Ulkus superfisial dengan krusta
di atasnya
Streptococcus ß haemolyticus
Gejala klinis : Krusta tebal
kuning dengan ulkus dangkal di
bawahnya jika krustanya
diangkat
Tungkai bawah tempat yang
relatif banyak mendapat trauma
DD/ Impetigo krustosa, Bedanya
Imp. Krustosa pd anak predileksi
di wajah dan dasarnya erosi
sedangkan ektima bisa anak dan
dewasa, predileksi di tungkai
bawah dan dasarnya ulkus.
Pengobatan : sedikit krusta
diangkat lalu diolesi dengan
salap antibiotik, jika banyak juga
diobati dengan antibiotik
sistemik.
Radang disekitar kuku oleh
piokokus
Disebabkan oleh
Staphylococcus aureus dan
atau Streptococcus beta
hemolyticus
Gejala klinis : Didahului oleh
trauma, diawali infeksi pada
lipat kuku, terlihat tanda-
tanda radang, kemudian
menjalar ke matriks dan
lempeng kuku (nail plate),
dpt bentuk abses subungual
Pengobatan : Kompres dgn
larutan antiseptik dan
berikan antibiotik sistemik.
Abses subungual kuku
diekstraksi
Penyakit infeksi akut biasanya
disebabkan oleh streptococcus
Etiologi : Streptococcus B hemolyticus
Gejala klinis : adanya gejala konstitusi
(demam, malaise). Lapisan kulit yang
diserang epidermis dan dermis
Tungkai bawah (trauma)
Kelainan kulit utama : Eritema merah
cerah, batas tegas, tepi meninggi,
tanda-tanda radang akut
Dapat timbul edema, vesikel, bula
Leukositosis
DD : Selulitis, terdapat infiltrat di
subkutan
Pengobatan : Istirahat (kaki
ditinggikan), antibiotik sistemik,
topikal (kompres terbuka dgn larutan
antiseptik), edema (diuretika)
Serupa dgn erisipelas
tetapi juga mengenai
subkutis
Kelainan kulit berupa
Infiltrat difus di
subkutan dengan
tanda radang akut
Bila mengalami
supurasi menjadi
Flegmon
Bentuk ulkus yang gambaran klinisnya
tidak khas disertai pus diatasnya.
Dibedakan dengan ulkus lain yang
disebabkan oleh kuman gram negatif, oleh
karena itu butuh dilakukan kultur
Infeksi kelenjar keringat oleh Staphylococcus
aureus
Didapati pada Anak
Gambaran klinis : Nodus eritematosa, multipel,
bentuk kubah, tidak nyeri, dan lama pecah
Predisposisi : keringat , imunitas
DD/ furunkulosis, pada penyakit ini terasa nyeri
bentuknya kerucut dengan pustul ditengah dan
relatif lebih cepat pecah
Pengobatan : antibiotik sistemik dan topikal, dan
ingat faktor predisposisi
Infeksi kelenjar apokrin oleh
Staphylococcus aureus
Terdapat pada usia sesudah
akil balik sampai dewasa
muda
Ketiak, perineum
Predisposisi:
trauma/mikrotrauma,
misalnya banyak keringat,
pemakaian deodoran atau
gunting rambut aksila
Gejala konstitusi, leukositosis
Ruam berupa nodus
meradang abses
memecah membentuk fistula.
Pada yang menahun dapat
membentuk abses, fistel dan
sinus multipel Hidradenitis
Sepurativa
DD/ skrofuloderma
(persamaan abses, fistel,
nodus. Pada hidraadenitis
supuratif permulaan
disertai tanda radang akut
dan gejala konstitusi
sedangkan skrofluroderma
tidak ada radang dan
leukositosis
Pengobatan :
Antibiotik sistemik.
Jika terbentuk abses,
diinsisi. Kalau belum
melunak diberi kompres
terbuka. Pada kasus kronik
residif, kelenjar apokrin
dieksisi.
Penyakit Ritter ( Dermatitis
eksfoliativa neonaturum)
Infeksi kulit oleh
Staphylococcus aureus tipe
tertentu dengan ciri yang
khas ialah terdapatnya
epidermolisis.
Epidemiologi : terutama
terdapat pada anak
dibawah 5 tahun, pria >
wanita
Gejala klinis : demam tinggi
disertai infeksi di saluran
napas atas. Kelainan kulit :
eritema timbul mendadak
pada wajah, leher, dan lipat
paha bula-bula besar
berdinding kendur, Jika kulit
normal ditekan dan digeser
kulit akan terkelupas
(Nikolsky positif), daerah
tersebut akan mengering
dlm bbrp hari dan trjd
deskuamasi. Penyembuhan
tanpa disertai sikatrik.
Komplikasi : dpt sembuh
spontan, dpt terjdi
komplikasi berupa selulitis,
pneumonia dan septikemia
Pemeriksaan bakterial :
sebaiknya diperiksa
mengenai tipe kuman (krn
ssss disebabkan oleh tipe
staphylokokus tertentu).
Histopatologi : Gambaran
khas (lepuh
intraepidermal, celah
terdapat di stratum
granulosum) meskipun
ruang lepuh sering
mengandung sel-sel
akantolitik, epidermis
sisanya tampaknya utuh
tanpa disertai nekrosis sel
DD/ Nekrolisis Epidermal Toksik (N.E.T)
perbedaannya S.S.S.S umumnya pada anak
dibawah 5 thn, mulai kelainan kulit: wajah,
leher, aksila dan lipat paha. Mukosa
umumnya tidak dikenai, alat-alat dalam tidak
diserang.