Anda di halaman 1dari 67

PELAYANAN GIZI TERINTEGRASI

DALAM STANDAR PELAYANAN ASUHAN


PASIEN (PAP) DAN STANDAR LAIN
YANG TERKAIT

Triyani Kresnawan, DCN, MKes, RD


Dietisien Instalasi Gizi RSCM
Triyani Kresnawan, DCN, MKes, RD
Curriculum Vitae Jakarta, 1 Maret 1962
trrriyanikresnawan@yahoo.com

PENDIDIKAN
Akademi Gizi Jakarta 1984
Diploma IV Gizi FKUI Jurusan Gizi Klinik 1990
Pasca Sarjana FKM UI Jurusan Gizi 1999

RIWAYAT PEEKERJAAN
Iinstaslasi Gizi RS Dr. Cipto Mangunkusumo
Konselor Diet Ginjal di Divisi Ginjal Hipertensi
RSCM

ORGANISASI PROFESI
Pengurus :
PERSAGI ( Persatuan Ahli Gizi Indonesia)
AsDI ( Asosiasi Dietisien Indonesia)
Konsultan IKCC (Indonesia Kidney Care Club)
AIPGI (Asosiasi Pendidikan Tinggi Indonesia)
KIGI ( Kolegium Ilmu Gizi Indonesia)
Mempersiapkan
Akreditasi Rumah Sakit Terkait
Pelayanan Gizi
• Berusaha Mempelajari Standar2 yang akan dinilai
• Memahami Elemen2 yang ada pada standar
• Mengetahui standar dan elemen yang dinilai pada
pelayanan gizi khusus nya PAP 4, PAP 5 dan standar2
lain terkait gizi
• Membuat buku pedoman pelayanan gizi yang berisi
kebijakan skrining gizi, order diet, dan asuhan gizi
rawat inap dan rawat jalan dan bergagai SPO
pelayanan Asuhan Gizi , terapi gizi berbagai penyakit
dan penyelenggaraan makanan
STANDAR
AKREDITASI SNARS TERKAIT
PELAYANAN GIZI
PEDOMAN PELAYANAN GIZI DI RUMAH SAKIT
Mengacu Per Menkes No.78 Tahun 2013

1. Asuhan Gizi Rawat Jalan


2. Asuhan Gizi Rawat Inap
3. Penyelenggaraan Makanan
4. Penelitian & Pengembangan Gizi
Undang-Undang No.36 Tahun 2014
Tentang Tenaga Kesehatan
Tenaga Gizi (Nutrisionis & Dietisien)
Kewenangan Klinis Tenaga Gizi
KEWENANGAN TENAGA GIZI MENGACU PERMENKES RI
NO 26 TAHUN 2013 PASAL 17
1. Melakukan pengkajian gizi
2. Membuat Diagnosis Gizi
3. Membuat Intervensi Gizi meliputi perencanaan, preskripsi
diet, implementasi, konseling, edukasi, fortifikasi dan
suplemen zat gizi makro dan mikro
4. Melakukan Monitoring/pementauan dan Evaluasi
5. Melakukan dokumentasi
6. Merujuk kasus gizi
7. Melakukan Konseling dan Edukasi gizi dan dietetik
8. Melakukan Pendidikan, pelatihan, penelitian,
pengembangan pelayanan gizi
9. Menyelenggarakan makanan untuk orang banyak
PENGELOMPOKAN STANDAR SNARS

I. Sasaran Keselamatan Pasien.


II. Standar Pelayanan Berfokus Pasien
III.Standar Managemen Rumah Sakit
IV. Program Nasional
V. Integrasi Pendidikan Kesehatan dalam
pelayanan di RS
STANDAR PELAYANAN
BERFOKUS PASIEN
STANDAR PELAYANAN
BERFOKUS PASIEN
• ARK (Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas
Pelayanan)
• HPK (Hak pasien dan keluarga)
• AP (Asesmen Pasien)
• Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP)
• MKE (Managemen Komunikasi)
MAKANAN DAN TERAPI GIZI
PAP 4 & PAP 5
PAP4 (PELAYANAN ASUHAN PASIEN 4)
• Standar PAP 4
Tersedianya berbagai pilihan makanan sesuai dengan
status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinis nya
Maksud dan Tujuan
Makanan dan nutrisi yang sesuai sangat penting bagi
kesehatan pasien dan penyembuhan. Pilihan makanan
disesuaikan dengan usia, budaya, pilihan, rencana
asuhan, diagnosis pasien, termasuk juga antara lain
diet khusus seperti rendah kolesterol dan diet diabetes
melitus. Berdasarkan atas asesmen kebutuhan dan
rencana asuhan maka DPJP atau PPA lain yang kompeten
memesan makanan dan nutrisi lainnya untuk pasien.
Lanjutan Maksud & Tujuan.....
• Pasien berhak menentukan makanan sesuai dengan nilai
yang dianut
• Bila memungkinkan pasien ditawarkan pilihan makanan
yang konsisten dengan status gizi
• Jika keluarga atau orang lain ingin membawa makanan
untuk pasien harus diberikan edukasi mengenai kontra
indikasi, kebersihan makanan, kebutuhan asuhan,
termasuk interaksi obat dan makanan
• Makanan yang dibawa oleh keluarga atau orang lain
harus disimpan dengan benar untuk mencegah
kontaminasi
Elemen PAP 4
1. RS menetapkan regulasi yang berkaitan dengan
pelayanan gizi (R)
2. RS menyediakan makanan sesuai dengan
kebutuhan pasien (D, O, W)
3. Ada bukti proses pemesanan makanan pasien
sesuai dengan status gizi dan kebutuhan pasien
serta dicatat di rekam medis (D, W)
4. Makanan disiapkan dan disimpan dengan
mengurangi risiko kontaminasi dan pembusukan (O,W)
Elemen PAP 4
5. Distribusi makanan dilaksanakan tepat
waktu sesuai dengan kebutuhan (D,O,W)
6. Jika keluarga membawa makanan bagi
pasien, mereka diberi edukasi tentang
pembatasan diet pasien dan risiko
kontaminasi serta pembusukan sesuai
dengan regulasi (D, O, W, S)
7. Makanan yang dibawa keluarga atau orang lain
disimpan secara benar untuk mencegah kontaminasi
(D, O, W)
BISNIS PROSES UNIT PRODUKSI MAKANAN

Permintaan Asesmen Gizi & Penentuan


Makanan Pasien dari Diagnosis Gizi
Departemen, Gedung Pasien rawat inap
Tindakan
Kepuasan
A ,& pelanggan lain Intervensi gizi: Koreksi & Pelanggan
Pemberian Diet, (INS.GIZI) Pencegaha
n

Distribusi
Makanan:
Sentralisasi&
Perencanaan Penerimaan Penyimpanan Desentralisasi Pelanggan:
Persiapan Pengolahan
- Menu Bahan Bahan Pasien
-Anggaran
Bahan Bahan Distribusi
Makanan Makanan Rawat Inap
Makanan Makanan Makanan:
Bahan Makanan Sentralisasi& & Pelanggan
-Kontrak Desentralisasi lain

Bid,Yanmed.-
Anggaran
Pengadaan
B.Makanan-ULP
K3RS - Uji Mikroba Penilaian Personal Sumber
- Pest Control higiene (KPPIRS) Daya -Kalibrasi Alat
Supllier -Cleaning service Manusia -Perawatan,Perbaikan
-Pengendalian lmbah
Perbendah (USL)
Evaluasi Supllier
Sarana &Prasarana
araan Power supply
(TEKNIK)

Audit
INTERNAL AUDIT Report TINJAUAN
MANAJEMEN

Unit Produksi Makanan 17


KETERKAITAN PROSES PELAYANAN MAKANAN DENGAN STANDAR SNARS

COP 4.1 PCI 7.4.1 PCI 7.4.2


PCI 7.4.2
PCI 7.4.3 PCI 7.4.3 PCI 7.4.3
COP 4.1 PCI 7.4.3
COP 4.1
FMS 2,3,4,5,7, FMS FMS
FMS FMS
9,10 2,3,4,5,6,7,9,1 2,3,4,5,6,7,9,1
2,3,4,5,6,7,9,10
2,3,4,5,6,7, 0
MMU 3.1 0 MMU 3.1
9,10 MMU 3.1
MMU 3.1
Distribusi
Makanan: Pelanggan:
Perencanaan Sentralisasi Pasien Rawat
Penerima Penyimpa Persiapan Pengolahan Inap
- Menu an & Pelanggan
-Anggaran nan Bahan Bahan
Bahan lain
Bahan Makanan Bahan Makanan Makanan
Makanan Distribusi
-Kontrak Makanan Makanan:
Desentralisasi

PCI 7.4.3
COP 4.1
COP 4.4
IPSG 1,5
FMS 2,3,4,5,6,7,9,10
MMU 3.1
Penyimpanan Bahan Makanan

19
20
Penyelenggara Makanan Di RS
Talenan dan Pisau harus sesuai
peruntukan nya
PENGOLAHAN MAKANAN
Pramusaji Mencocokan Gelang
Identitas dengan barkot makanan
Penerapan Pelayanan Gizi – SKP 1

Nama
Tgl Lahir

Nama
Tgl Lahir
Jenis Diet
Batas Konsumsi
Di Ruang Rawat Perinatologi
Barkot /Etiket botol ASI diisi lengkap

ASI pegawai barcode ASI pasien sudah Memakai


Hanya diisi nama barcode yang sesuai
Pramusaji Menyajikan dan Mendokumentasi
Asupan Makanan
PERLU PERHATIAN
ASUPAN MAKANAN DENGAN TARGET ≥ 80%

Sisa makanan
20% pada
pasien yang di
rawat inap
PERANGKAT KEAMANAN &
KEBERSIHAN
Termohygrometer

Sumber : PMK Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
HIGIENE SANITASI MAKANAN
DI RUMAH SAKIT
HARUS TERJAGA

34
MAKANAN DAN TERAPI GIZI
PAP 4 & PAP 5
Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP 5)
Pasien dengan resiko nutrisi (berisiko malnutrisi) menerima
terapi gizi terintegrasi
Maksud & Tujuan :
Pada asesment awal di skrining untuk
risiko nutrisi. Pasien dikonsultasikan ke ahli gizi untuk
dilakukan asesmen lebih lanjut. Jika ditemukan resiko
malnutrisi maka dibuat rencana terapi gizi dan
dilaksanakan. Kemajuan dimonitor dan dicatat. DPJP,
perawat, ahli gizi, dan kel pasien bekerjasama dalam
konteks asuhan gizi terintegrasi
Elemen Pengukuran PAP 5
1. RS menetapkan regulasi untuk terapi gizi
terintegrasi (R)
2. Ada bukti pemberian terapi gizi terintegrasi
pada pasien berisiko malnutrisi (D,W)
3. Asuhan Gizi terintegrasi mencakup rencana,
pemberian, dan monitor terapi gizi (D,W)
4. Evaluasi dan Monitoring terapi gizi dicatat
direkam medis pasien (D)
BISNIS PROSES ASUHAN GIZI

Permintaan, Pembatalan,
Skrining Gizi Tindakan Kepuasan
Perubahan Diet ke Unit
Koreksi & Pelanggan
Rujukan Produksi Makanan
perbaikan
(untuk Rawat inap)

Tujuan belum
Pelanggan:
tercapai
- Pasien Rawat
EVALUASI RE-ASESMEN
DIAGNOSIS MONITORING Inap
ASESMEN GIZI GIZI INTERVENSI
GIZI
Tujuan
- Pasien Rawat
Tercapai
Jalan
SELESAI

-Komite Medik - Seluruh Deoartemen -Bagian Perencanaan - Unit Rawat Jalan Terpadu
-Komite Etik - Rawat inap Gedung A, -Bagian Teknik - Instalasi Farmasi
-KMKK - Rawat inap Kencana, -Bagian SDM - Unit Sanitasi & Lingkungan
-Komite Keperawatan - Rawat inap Kirana, -Bagian penelitian - Instalasi Sterilisasi Pusat
- Ruang rawat inap PJT -Bagian pemasaran
-Komite Tenaga
- Ruang rawat inap dan -Bagian asset
Kesehatan
Rawat jalan Kiara -Bagian anggaran
- ICU -Bagian perbendaharaan
- ULB -Bagian akuntansi
- Instalasi Gawat Darurat -Bagian administrasi
- BCH -Bagian Diklat
-Bagian HUKOR
Pre asesmen gizi  (skrining)
Profesional Pemberi Clinical
Asuhan Team Leader
PPA
Dalam SNARS Ed 1
DPJP

PPJA
Apoteker

Profesional Pemberi Asuhan


:
• Mereka yg secara langsung
memberikan asuhan kpd
pasien, a.l. DPJP, PPJA,
Dietisien, Apoteker, dan
Lainnya Dietisien
Lainnya.
• Kompetensi Profesi &
Kolaborasi Interprofesional
• Tugas Mandiri, Tugas
Kolaboratif, SUMBER : (KARS, 2018)
Tugas Delegatif/Mandat
Asuhan Pasien Terintegrasi
 Integrasi Intra-Inter PPA
(AP 4, SKP 2, TKRS 3.2, MKE 5)
 Integrasi Inter Unit
(PAP 2, ARK 3.1, TKRS 3.2, MKE 5)
 Integrasi PPA-Pasien
(HPK 2, 2.1, 2.2, AP 4, MKE 6)
Horizontal & Vertical Integration

1. Patient Engagement & Empowerment


2. DPJP sbg Clinical Leader
3. PPA sbg Tim, Kolaborasi Interprofesional
4. CPPT – Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
5. Kolaborasi Pendidikan Pasien
6. Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager
7. Integrated Clinical Pathway
8. Integrated Discharge Planning
KARS
Lumenta, 2019
PENDEKATAN ASUHAN GIZI INTERDISIPLIN
Sumber : Alliance to Advance Patient Nutrition Litho in USA 2014

Dietisien Dokter
Melakukan Pengkajian/ • Penilaian termasuk yang ada pada Jika Malnutrisi, lakukan •Menentukan kode
AND & A.S.P.E.N karakteristik
Asesmen Gizi diagnosis dokumen diagnosis dalam
malnutrisi
dokumen EHR

Interdisiliner
• Asuhan gizi
Interdisipliner termasuk ke dalam
Membuat Memperbarui
• Dietisien : Membuat Monitoring dan rencana
Perencanaan/Order Rencana
rencana asuhan gizi, evaluasi ulang pemulangan
pemesanan dan dokumen pemulangan
• Asuhan gizi
di EHR dipantau sesuai
•Perawat: Memfasilitasi jadwal
Interdisipliner
•Dokter : Turut serta
dalam masalah nutrisi
• Dietisien :
Menyesuaikan rencana
harian/ kontribusi dalam
asuhan gizi, pemesanan
Tim Pasien Perencanaan
yang dibutuhkan dan
dokumen di EHR pulang asuhan gizi
•Perawat : Memonitor, dengan beralih/pindah ke
dokumentasi care plan pengaturan
perubahan asupan, dan perawatan
Interdisipliner gizi yang
Edukasi pasien berat badan berikutnya
• Dietisien : sesuai
dan keluarga
Memimpin edukasi yang
•Dokter :
Mediskusikan asuhan gizi
komperhensif / konseling Interdisipliner
secara kontinyu
• Perawat: Dalam masa transisi
•Memperkuat pembelajaran dan evaluasi untuk
dan menanggapi pertanyaan Asuhan Gizi dapat
•Dokter : dihubungi
•Mendiskusikan rencana dan
status gizi
Peran Tenaga Kesehatan dalam Tim
Dokter (DPJP) Bidan/Perawat Dietisien Farmasi Nakes lain
1.Bertangg-jwb 1.Melakukan 1.Mengkaji hasil 1.Mempersiapkan Perencanaa
dlm aspek gizi yg skrining gizi skrining perawat dan obat dan zat gizi n dan
terkait dgn pasien pd order diet awal dari terkait vita min, pelaksanaan
keadaan klinis assesmen awal Dr elektrolit dan intervensi
pasien. 2.Merujuk pasien 2. Melakukan nutrisi parenteral pada pasien
2.Menentukan yg berisiko asesmen gizi lanjut 2.Menentukan dengan
preksripsi diet maupun sdh pd pasien yg berisiko kompatilitas zat gangguan
awal (order diet terjadi malnutrisi malnutrisi, atau gizi yg diberikan menelan
awal) dan atau kondisi kondisi khusus kpd pasien. berat
3.Bersama khusus ke meliputi 3.Membantu
dietisien dietisien. pngumpulan, analisa, mengawasi dan
menetapkan 3.Melakukan dan interpretasi data mengevaluasi
preskripsi diet pengukuran riwayat penyakit; penggunaan obat
definitive antropometri riwayat personal; dan cairan
4.Memberikan yaitu pngukuran parenteral oleh
edukasi kpd penimbangan antropometri. Hasil pasien bersama
pasien & kel ttg BB, TB secara lab terkait gizi dan perawat.
peranan terapi berkala hasil pemeriksaan
gizi. fisik terkait gizi
3.Mendiagnosis dan
intervensi gizi
Dokter (DPJP) Bidan/Perawat Dietisien Farmasi Nakes lain
5.Merujuk pasien 4.Melakukan 4.Memberikan 4.Berkolabor asi Perencanaan
yg membutuhkan pemantauan, penyuluhan, motivasi, dgn dietisien dlm dan
asuhan gizi atau mencatat asupan dan konseling gizi pd pemantau an pelaksanaan
konseling gizi makanan dan pasien & keluarga. interaksi obat intervensi
6.Melakukan respon klinis 5.Mencatat dan dan makanan pada pasien
pemantauan dan pasien thd diet melaporkan hasil 5.Memberika n dengan
evaluasi terkait yg diberikan dan asuhan gizi kpd Dr edukasi kpd gangguan
masalah gizi menyampaikan 6.Melakukan asesmen pasien dan menelan berat
secara berkala informasi kpd gizi ulang apabila keluarga
bersama dietisien, dietisien bila tujuan belum tercapai mengenai
perawat dan terjadi 7.Mengikuti ronde interaksi obat
tenaga kes lain perubahan pasien bersama tim dan makanan
selama pasien kondisi pasien kes
dalam masa 5.Memberikan 8. Berpartisipasi aktif
perawatan motivasi kpd dlm pertemuan atau
pasien &keluarga diskusi dgn Dr,
terkait pemberian perawat, angg tim
makanan melalui asuhan gizi lain,
oral/enteral dan pasien &kel dlm
parenteral rangka evaluasi
keberhasilan yan gizi.
DPJP Utama : Apabila seorang pasien dikelola
oleh lebih dari satu DPJP, maka harus ditetapkan
DPJP utama.
PASIEN DPJP DPJP
Dr Sp / Dr Sp K UTAMA
Diabetes Mellitus Dr Sp PD
1. Dari DPJP ybs
Katarak Dr Sp M 2. Pertama kali
Sinusitis Dr Sp THT-KL mengelola
3. Kondisi penyakit
Stroke Dr Sp S
menonjol
4. Keinginan Pasien
5. Lain-lain
Malnutrisi Dr. Sp Gk
KARS Dr.Nico Lumenta
Proses Asuhan Pasien Diagram
IAR
Patient Care

1
Asesmen Pasien Pencatatan:
(Skrining, “Periksa Pasien”)
1. Informasi dikumpulkan : Asesmen
I Awal
Anamnesa, pemeriksaan, pemeriksaan lain /
penunjang, dsb
PPA : 2. Analisis informasi : A Asesmen
Dokter Menetapkan Diagnosis / Masalah / Kondisi Ulang
Perawat Untuk mengidentifikasi Kebutuhan Yan SOAP/ADIME
Apoteker
Pasien
R
Dietisien 3. Rencana Asuhan/Plan of Care :
Lainnya Merumuskan rencana dan sasaran terukur
Untuk memenuhi Kebutuhan Yan Pasien

2 Pemberian Asuhan/Pelayanan,
Implementasi Rencana,
Intervensi, Monitoring
Asesmen Ulang
(Nico Lumenta, KARS)
Edukasi dan Konseling di Rawat Jalan
Koordinasi Dengan
Dengan Tenaga Kesehatan lain
Asuhan Gizi Pasien di Ruangan
MAKANAN DARI LUAR RUMAH SAKIT
DAN PENYMPANAN NYA.....?
• Dibolehkan membawa makanan dari luar RS, tapi
prioritas adalah makanan RS
• Jilesakan pada saat pasien baru masuk dalam bentuk
edukasi
• Diberikan catatan/fyer termasuk jadwal makan,
makanan yang disajukan harus cepat dikonsumsi, dll
• Makanan yang akan dibawa diinfokan terlebih dahulu
ke Nutrisionis/Dietisien
• Penyimpanan makanan yang dibawa dari luar RS tidak
boleh berhari2. Makanan basah hanya untuk 1 kali
makan, makanan kering hanya 1 hari, tidak kadaluarsa
dan bisa disimpan di suhu ruang
• Semua yang diatas tertuang dalam SOP
Dokumentasi
Pelayanan Asuhan Gizi
Dokumen Terkait Asuhan Gizi
• Skrining masuk kedalam asesmen perawat apabila
berisiko malnutrisi dan atau kondisi khusus lanjut
asesmen Gizi
• Asuhan Gizi Dewasa/ Anak/Neonatus dengan format
ADIME
• Care Plan Terintegrasi untuk semua profesi
• Re Asesmen Gizi pada Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi (CPPT) dengan format ADIME
• Edukasi Terintegrasi semua profesi
• Rujukan dari dokter untuk Asuhan Gizi & Konseling
Gizi di Rawat Jalan
Skrining Gizi
1. Penurunan Berat Badan 6 Kg dalam
3 bulan
skor : 2
2. Asupan kurang karena ada
penurunan nafsu makan : Ya
skor : 1
3

TOTAL SKOR MST : 3


09.00

Karima RA

Pasien dengan diagnosa/kondisi


khusus : Ya
(bedah digestive)
Asesmen Gizi lanjutan dari Ny. N

skrining gizi pada pasien baru


yang berisiko malnutrisi Ca Caput Pankreas Post Wipple dengan DM Tipe 2

1. Diagnosa : Ca Caput Pankreas Post


Wipple dengan DM Tipe 2
2. Risiko malnutrisi : Risiko Sedang
3. Kondisi Khusus : Ya
4. Alergi Makanan : Tidak Ada
5. Preskripsi Diet : Diet Khusus
6. Tindak Lanjut : Perlu Asuhan Gizi
Care Plan
Tanggal/ jam :
18 Maret 2016/ 10.00
Daftar Masalah :
Malnutrisi Energi Protein
Intervensi (Farmakologis & Non
Farmakologis) :
Diet DM 1700 kkal protein 61 gram, 4
porsi bentuk Lunak
Tujuan dan Keluaran (outcome) :
Memenuhi kebutuhan energi dan protein
minimal 80 %
Optimalisasi status gizi secara bertahap
IMT mencapai 18,5 kg/m2
Waktu evaluasi (tanggal) :
21 Maret 2016
Re-Assessment
Asesmen Gizi
Antropometri
BB = 39 kg
Biokimia
Albumin = 2,94
Klinis/Fisik
TD = 120/80 mmHg; N = 84 x/mnt; RR= 20x/mnt; S= 36,8ºC.
Nafsu makan baik
Nyeri perut tidak ada
Asupan makan
TDM 1300 kkal +MC Komersial 200 ml + Roti porsi ke-4 + Sayur
Berkuah (Luar RS)
E =1750 kkal, P=63g, L=45g, KH=261g
Diagnosa Gizi
Malnutrisi (NC 4.1) berkaitan dengan peningkatan kebutuhan zat
gizizi ditandai oleh % asupan makan SMRS E=72%, L=74%, KH=55%
dan status gizi kurang (IMT 17,3)
Intervensi Gizi
Diet Lunak DM 1700 kkal, protein 61 gram
TDM 1500 kkal + MC komersial 1x200ml + Roti porsi ke-4
Monitoring & Evaluasi
Asupan makan, daya terima, berat badan, biokimia
FORM TERINTEGRASI digunakan saat kunjungan ulang
(re asesmen)
Re Asesmen
• Dituliskan di CPPT (Catatan Perkembangan
Pasien Terintegrasi)
• Dalam rangka monitoring
• Identifikasi negatif dan positif out came
• Tergantung hasil skrining/Asesmen awal dan
kondisi pasien. Pasien kritis, berisiko tinggi
malnutrisi dimonitoring setiap hari. Pasien
dengan kondisi khusus DM, PGK, dll 3 hasi
sekali dalam 72 jam
Form Edukasi Terintegrasi digunakan
untuk mencatat edukasi

Kebutuhan
edukasi

Kolom Edukasi
diisi setelah
konseling gizi
Definisi :
Dietisien dan Nutrisionis melakukan kunjungan dan
pengkajian awal gizi pada pasien baru dan menuliskan
hasil pengkajian gizi pada formulir Asuhan Gizi
(no.055/rev02/IGZ/2015) dalam waktu 1 x 24 jam setelah
pasien dilakukan skrining gizi oleh perawat 1x24 jam
Jumlah pasien baru yang dikunjungi
Dietisien dan Nutrisionis dalam 1
bulan
Formula: Total pasien baru yang harus di X 100 %
kunjungi dalam 1 bulan di ruang
rawat tempat Dietisien dan
Nutrisionis bertugas
Analisa :
Capaian Kunjungan Awal Dietisien/Nutrisionis pada
pasien baru rawat inap mengalami penurunan pada TW III
tahun 2016 . Capaian TW IV sebedar 92% menurun dari
capaian dan TW III tahun 2016 . Namun secara
keseluruhan rerata capaian di 2016 meningkat dari
capaian 2015 menjadi 95%

Rencana Tindak Lanjut :


Melakukan pengawasan dan pengendalian kualitas
penerapan SPO kunjungan awal pasien rawat inap melalui
tracer rutin yang dilakukan terhadap semua
dietisien/nutrisionis rawat inap.
EDUKASI DAN ATAU Definisi : Edukasi dan atau Konseling gizi adalah
suatu pendekatan yang ditujukan bagi pasien dan
KONSELING GIZI PADA keluarga untuk memperoleh pengertian yang lebih
baik tentang dirinya serta permasalahan gizi yang
PASIEN RAWAT INAP 2016 dihadapi. Konseling gizi dilakukan pada saat pasien
dirawat disampaikan secara lisan tentang diet yang
diberikan dan penjelasan bila membawa makanan
dari luar RS dengan menggunakan media edukasi
(flyer , leaflet)
Tingkat realisasi pelayanan
konseling dan edukasi diet
pada pasien ranap
Formula X 100%
Total jumlah pasien ranap
yang berdiet

Analisa : Capaian Edukasi dan Konseling Gizi


belum mencapai target 90% (tahun 2016),
meskipun demikian terjadi peningkatan menjadi
75,25% meningkat dari capaian tahun 2015
sebesar 64%

Rencana Tindak Lanjut :


-Melakukan pelatihan komunikasi efektif dan
konseling gizi terutama pada Dietisien/Nutrisnionis
baru.
-Pengembangan media edukasi mutakhir.
KETEPATAN KUNJUNG ULANG Definisi :
Ketepatan waktu kunjungan ulang yang dilakukan oleh
DIETISIEN/NUTRISIONIS Dietisien/Nutrisionis meliputi kegiatan monitoring dan
TERHADAP PASIEN RAWAT evaluasi keberhasilan intervensi gizi yang dilakukan pada
semua pasien dengan risiko malnutrisi dan atau kondisi
INAP 2016 khusus yang didokumentasikan pada formulir CPPT.

Jumlah pasien yang dilakukan re-


assessment tepat waktu sesuai
SOP oleh Dietisien / Nutrisionis
Formula dalam 1 bulan X 100%
Jumlah pasien yang berisiko
malnutrisi dan atau kondisi khusus
Analisa :
1. Capaian reasesment tahun 2016 sebesar 68% kurang
32% dari target yang sebesar 100%
2. Peningkatan tahun 2016 dari tahun 2015 sebesar 8%
3. Jumlah ruangan yang melaporkan reasesmen
meningkat dari 18 ruangan menjadi 29 ruangan rawat
inap. Sehingga selain meningkat secara jumlah kegiatan
juga meningkat partisipasi dietisien dalam melaporkan
hal ini.
Catatan Capaian :
Rencana Tindak Lanjut :
2015 rata-rata sebesar 62%
Tahun 2017 Instalasi Gizi mengaktivkan kegiatan
2016 rata-rata sebesar 68% pembimbingan dan tracer untuk meningkatkan awarness
dietisien terhadap kegiatan rea sesmen gizi ini.
TERIMA KASIH
SELAMAT MENCOBA

Anda mungkin juga menyukai