Pendahuluan Pelayanan keperawatan yankes yg unik Filosofi dr keperawatan humanis, holism dan care Profesi keperawatan mengedepanan sikap “care” atau kepedulian dan kasih sayang thd klien Wathson (2009), Caring sbg dasar dan sentral dalam praktek keperawatan Perilaku yg ditampilkan : memberikan rasa nyaman, perhatian, kasih sayang, peduli, pemeliharaan kesehatan, memberi dorongan, empati, minat, cinta, percaya, melindungi Jean watson (1985) : caring merupakan komitmen moral untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan martabat manusia caring secara umum adalah suatu tindakan moral atas dasar kemanusiaan, sebagai suatu cerminan perhatian, perasaan empati dan kasih sayang kepada orang lain, dilakukan dengan cara memberikan tindakan nyata kepedulian, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kondisi kehidupan orang tersebut. Perilaku caring juga sangat penting untuk tumbuh kembang, memperbaiki dan meningkatkan kondisi atau cara hidup manusia (Blais, 2007). Caring merupakan inti dari keperawatan. Pengertian Bahasa caring= istilah diartikan tindakan kepedulian Secara umum diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, serta suatu perasaaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi caring adalah tindakan nyata dari care yang menunjukkan suatu rasa kepedulian. Crips dan Taylor (2001) : caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku dalam hubungannya dengan orang lain Perilaku caring bertujuan dan berfungsi membangun struktur sosial, pandangan hidup dan nilai kultur setiap orang yg berbeda pada satu tempat Perilaku caring menjadi sangat mempengaruhi kualitas pelayanan dan kepuasan pasien terutama di rumah sakit, dimana kualitas pelayanan menjadi penentu citra institusi pelayanan yang nantinya akan dapat meningkatkan kepuasan pasien dan mutu pelayanan ( Potter & Perry, 2005 ). 11 asumsi yang berhubungan dengan caring
1. Perhatian dan kasih sayang merupakan kekuatan batin yang
utama dan universal. 2. Kasih sayang yang bermutu dan caring adalah penting bagi kemanusiaan, tetapi sering diabaikan dalam hubungan antar sesama. 3. Kemampuan untuk menyokong ideologi dan ideal caringdi dalam praktek keperawatan akan mempengaruhi perkembangan dari peradaban dan menentukan kontribusi keperawatan kepada masyarakat. 4. Caring terhadap diri sendiri adalah prasyarat bagi caring terhadap orang lain. 5. Keperawatan selalu memegang konsep caring di dalam berhubungan dengan orang lain dalam rentang sehat-sakit. 6. Caring adalah esensi dari keperawatan dan merupakan fokus utama dalam praktek keperawatan. 7. Pelayanan kesehatan secara signifikan telah menekankan pada human care. 8. Pondasi caring keperawatan dipengaruhi oleh tekhnologi medis dan birokrasi institusi. 9. Penyediaan dan perkembangan dari human care menjadi isu yang hangat bagi keperawatan untuk saat ini maupun masa yang akan datang. 10. Human care hanya dapat diterapkan secara efektif melalui hubungan interpersonal. 11. Kontribusi keperawatan kepada masyarakat terletak pada komitmen pada humancare (Nurachmah, 2001). Tahap perkembangan hubungan caring Attachment (pertalian) 4 tugas yang menandai pertalian yaitu : a. Recognisi (menyadari kehadiran orang lain dan menerima orang ini dapat mempunyai arti), b. Membuka diri (membagi informasi yang beresiko rendah atau tidak mengancam), c. Validasi (memberikan persetujuan pada informasi yang dibagikan atau perilaku yang diperlihatkan) d. Potensi (kehendak dan kekuatan untuk memajukan hubungan). Assiduity (perilaku selalu penuh perhatian) Tahap ini perhatian yg diberikan pada kerja menjalin hubungan kepedulian. a. Respek adalah perilaku atau tugas pertama dari assiduity, respek melibatkan mengakui dan menerima keinginan, kebutuhan, kesukaan, perbedaan dan permintaan orang lain. b. Potentiality, dimana recognisi diberikan pada kemungkinan saling meningkatkan hubungan, yang tidak akan terjadi dengan mengorbankan individualitas orang lain. Memperhatikan, melibatkan, mendengar dan menerima orang lain. Murray dan Bevis ini merupakan salah satu aspek hubungan memperhatikan yang paling penting. Kejujuran diperlukan agar hubungan menjadi terbuka, kejujuran dapat berupa mengatakan kebenaran atau keinginan untuk tidak membahas sesuatu. Membuka diri terjadi dalam dua tahap yaitu rasa tanggung jawab dan keberanian untuk maju. Intimasi (melibatkan berbagi diri) Tahap ditandai dengan hubungan fisik dan mental yang tepat. Tugas dalam tahap ini memerlukan : a. Ketulusan (integritas, kepercayaan) b. Membuka diri (yang mempunyai arti menempatkan seseorang dalam posisi yang terbuka) c. Wawasan (memiliki pandangan yang cepat terhadap orang lain) d. Perlibatan (orang lain dapat dilibatkan dalam hubungan tanpa terancam). Konfirmasi Validasi personal menghasilkan perasaan positif tentang kesadaran dan pertumbuhan. Argumentasi memungkinkan untuk memperbesar, memperkuat dan lebih mempermudah hubungan memperhatikan, karena kemampuan untuk peduli dengan dasar yang luas (Rothrock, 2000). Sepuluh carative faktor (Wathson)
1. Membentuk sistem nilai humanistik-altruistik.
asuhankeperawatan didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan (humanistik) perilakumementingkan kepentingan orang lain diatas kepentingan pribadi (altruistik). Dikembangkan melalui pemahaman nilai yang ada pada diri seseorang, keyakinan, interaksi, dan kultur serta pengalaman pribadi 2. Menanamkan keyakinan dan harapan ( faith-hope). Pemahaman ini diperlukan untuk proses carative. Selain menekankan pentingnya obat-obatan untuk curative, perawat juga perlu memberi tahu individu alternatif pengobatan lain yang tersedia (mis., meditasi, relaksasi, atau kekuatan penyembuhan oleh diri sendiri atau secara spritual). - mengembangkan hubungan perawat-klien yang efektif, perawat memfasilitasi perasaan optimis, harapan, dan rasa percaya 3. Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain. Seorang perawat dituntut untuk mampu meningkatkan sensitivitas terhadap diri pribadi dan orang lain serta bersikap lebih otentik. Perawat juga perlu memahami bahwa pikiran dan emosi seseorang merupakan jendela jiwanya. 4. Membina hubungan saling percaya dan saling bantu (helping-trust). Ciri hubungan helping-trust adalah harmonis, empati, dan hangat. Hubungan yang harmonis haruslah hubungan yang dilakukan secara jujur dan terbuka, tidak dibuat-buat. 4. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif 5. Menggunakan proses pemecahan masalah kreatif Penggunaan sistematis metoda penyalesaian masalah untuk pengambilan keputusan. Perawat menggunakan metoda proses keperawatan sebagai pola pikir dan pendekatan asuhan kepada pasien. 6. Meningkatkan belajar mengajar transpersonal. Memberikan asuhan mandiri, menetapkan kebutuhan personal, dan memberikan kesempatan untuk pertumbuhan personal pasien. 8. Menyediakan lingkungan yang suportif, protektif, atau memperbaiki mental, fisik, sosiokultural, dan spiritual. Perawat perlu mengenali pengaruh lingkungan internal dan eksternal pasien terhadap kesehatan kondisi penyakit pasien. 9. Membantu memuaskan kebutuhan-kebutuhan manusia. Perawat perlu mengenali kebutuhan komperhensif diri dan pasien. Pemenuhan kebutuhan paling dasar perlu dicapai sebelum beralih ke tingkat selanjutnya. 10. Memberikan keleluasaan untuk kekuatan ekstensial- fenomenologis-spiritual. Ketiga faktor ini membantu seseorang mengerti kehidupan dan kematian. Selain itu, ketiganya dapat membantu seseorang untuk menemukan kekuatan dan keberanian untuk menghadapi kehidupan dan kematian caring adalah keperawatan caring adalah penyembuhan caring adalah jantung dan jiwa keperawatan caring adalah kekuatan, caring adalah ciri-ciri istimewa dari keperawatan sebagai suatu profesi atau disiplin