Anda di halaman 1dari 68

BAB 2

PERSEBARAN BARANG
TAMBANG INDONESIA
Pertambangan
Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa
benda mati maupun benda hidup yang berada di
bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia.

Berdasarkan pembentukannya SDA itu dibagi lagi


menjadi 2, yaitu: SDA yang dapat diperbaharui dan
SDA yang tidak dapat diperbaharui termasuk ke
barang tambang. Di kurikulum 2013 ini, khususnya
akan dibahas masalah SDA barang tambang.
Pertambangan
• Pertambangan adalah :
Kegiatan, teknologi, dan bisnis yang berkaitan dengan
industri pertambangan mulai dari prospeksi, eksplorasi,
evaluasi, penambangan, pengolahan, pemurnian,
pengangkutan, sampai pemasaran.

• Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam


rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian),
pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian
(mineral, batubara, panas bumi, migas).
Pertambangan
• Pertambangan adalah nama benda (dalam hal
ini nama kegiatannya), tambang adalah nama
tempat, dan penambangan adalah prosesnya.
• Jadi dapat disimpulkan bahwa barang
tambang adalah suatu benda/bahan hasil
pertambangan atau bahan hasil galian di suatu
tempat dimana terdapat barang tambang
tersebut dengan cara di eksplorasi dahulu.
Jenis-jenis Barang Tambang
Berdasarkan Asal Bahan dan Proses
Terjadinya
1. Asal Organik : batu bara, minyak
bumi, batu kapur
2. Benda tambang logam : emas,
perak, nikel, besi, timah
3. Benda tambang anorganik dan
nonlogam : berlian. Belerang, kaolin
Berdasarkan pemanfaatannya:
1. Bahan galian logam/bijih (ore), merupakan bahan
galian yang bila diolah dengan teknologi tertentu
akan dapat diambil dan dimanfaatkan logamnya,
seperti timah, besi, tembaga, nikel. Emas, perak,
seng
2. Bahan galian energi, merupakan bahan galian yang
dimanfaatkan untuk energi, misalnya batu bara dan
minyak bumi
3. Bahan galian industri, merupakan bahan galian
yang dimanfaatkan untuk industri, seperti asbes,
aspal, gipsum, talk, zeolit
Berdasarkan sifatnya
1. Barang tambang padat : nikel, batu bara,
bauksit, tembaga
2. Barang tambang cair : minyak bumi
3. Barang tambang gas : gas alam
Berdasarkan kepentingannya
1. Barang tambang energi : barang tambang yang
diperlukan sebgai sumber energi. Misalnya : minyak
bumi, batu bara
2. Barang tambang industri : barang tambang yang
menjadi bahan dasar untuk suatu industri :
Tembaga, emas, kaolin
Berdasarkan cara terbentuknya, sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui (bahan tambang) dapat dibedakan menjadi:

• Bahan tambang magmatik, yaitu bahan tambang yang terbentuk


dari magma.
• Bahan tambang pematit, yaitu bahan tambang yang terbentuk di
dalam diatrema dan dalam bentukan instrusi.
• Bahan tambang endapan, adalah bahan galian yang terbentuk
akibat adanya proses pengendapan.
• Bahan tambang hasil pengayaan sekunder, yaitu bahan tambang
yang terbentuk karena terkonsentrasinya mineral dari batuan yang
melapuk.
• Bahan tambang hasil metamorfosis kontak, yaitu bahan tambang
yang terbentuk karena tercampurnya magma dengan batuan lain
sehingga terbentuk mineral baru.
• Bahan tambang hidrotermal, yaitu resapan magma cair yang
membeku di celah-celah struktur lapisan bumi atau pada lapisan
yang bersuhu relatif rendah (dibawah 5000C).
Menurut Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1980, bahan
galian tambang di Indonesia dikelompokkan menjadi tiga
golongan meliputi:
• Golongan A, atau bahan tambang strategis. Adalah
bahan tambang yang hanya boleh dimiliki oleh
pemerintah. Contohnya antara lain: batubara, minyak
bumi, alumunium, timah putih, besi, dll.
• Golongan B, atau bahan tambang vital. Adalah bahan
tambang yang dapat menjamin hajat hidup orang
banyak. Contohnya antara lain: emas, perak,
magnesium, seng, wolfram, batu permata, seng, dll.
• Golongan C, yaitu bahan tambang yang tidak termasuk
ke dalam golongan A maupun B. Contohnya adalah
bahan-bahan industri.
Proses Pembentukan Barang
Tambang
1. Konsentrasi Magma
Magma mengandung berbagai macam komponen pembentuk
bijih (ore).
Pada waktu magma naik ke permukaan bumi  temperatur dan
tekanannya turun sehingga terjadi diff magma (pemisahan
massa magma)  kristalisasi.

Pada pembekuan awal  kristal-kristal besar  intan


Pada pembekuan tingkat akhir  terjadi setelah tebentuknya
batuan silikat yang menerobos dan berasosiasi dgn batuan beku
di sekelilingnya  platinum, nikel.
2. Sublimasi
Terjadi penguapan langsung yang diikuti
deposit/pengendapan bijih dari uap
tersebut pada temperatur atau tekanan
yang lebih rendah.
3. Proses Hidrotermal
proses diferesiasi magma yang menyusup
keatas menjauhi dapur magma.Perubahan
temperature mengakibatkan gas magma
tersebut berubah menjadi air panas.
4. Endapan Sedimen
Endapan yang terbentuk dari proses
pengendapan berbagai macam mineral yang
telah mengalami pelapukan dari batuan
asalnya.
5. Metamorfosa
Merupakan proses yang terjadi diakibatkan oleh
adanya perubahan pada unsure-unsur kimia yang
terjadi pada batuan.
Potensi dan Persebaran Barang
Tambang
Minyak Bumi
Ganggang hidup di danau tawar (juga di
laut). Mengumpulkan energi dari matahari
dengan fotosintesis.
Minyak Bumi
Setelah ganggang-ganggang ini mati 
terendapkan di dasar cekungan sedimen 
membentuk batuan induk (source rock).
Batuan induk adalah batuan yang mengandung
karbon (High Total Organic Carbon).
Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di
danau, di delta, maupun di dasar laut.
Minyak Bumi
Batuan induk terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang
berlangsung selama jutaan tahun. Proses pengendapan ini
berlangsung terus menerus.
Salah satu batuan yang menimbun batuan induk adalah
batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang adalah batu pasir,
batu gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat
ruang berpori-pori di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan
terus ditumpuki oleh batuan-batuan lain di atasnya, maka batuan
yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin kedalam
atau masuk amblas ke bumi, maka suhunya akan bertambah. Minyak
terbentuk pada suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi
puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya
mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena
cekungan itu semakin turun dalam yang juga diikuti penambahan
batuan penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang
ada menjadi gas.
Minyak Bumi
Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen
membentuk hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan oleh
batuan induk yang telah matang ini berupa minyak
mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi
mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang
terpenting adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan
minyak bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat
jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak
bumi yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air
cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan
oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai mangkok
terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap
ditambang
Potensi dan Persebaran Minyak Bumi di
Indonesia
Daerah-daerah penghasil tambang minyak
sebagai berikut :
• Pulau Sumatera terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan
Peureula); Sumatera Utara (Tanjung Pura); Riau
(Sungaipakning, Dumai); dan Sumatera Selatan (Plaju,
Sungai Gerong, Muara Enim).
• Pulau Jawa terdapat di Wonokromo, Delta (Jawa Timur);
Cepu, Cilacap di (Jawa Tengah); dan Majalengka, Jatibarang
(Jawa Barat).
• Pulau Kalimantan terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan,
Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur)
serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (Kalimantan Selatan)
• Maluku (Pulau Seram dan Tenggara), serta
• Irian Jaya (Klamono, Sorong, dan Babo).
Pengolahan Minyak Bumi

Tahap Pertama :
Distilasi bertingkat Fraksi pertama  gas untuk
(memisahkan fraksi- bahan bakar kilang
fraksi minyak bumi Fraksi kedua  nafta (gas bumi)
berdasarkan titik untuk bahan bakar premium atau
didihnya). produk petrokimia lainnya
Fraksi ketiga  kerosin untuk
bahan bakar yg sering digunakan
Cairan yg titik RT dan avtur (pesawat)
didihnya tinggi Titik didihnya lebih Fraksi keempat  solar (bahan
bakar mesin disel)
 tetap berupa rendah  menguap
cairan dan turun naik ke atas Fraksi kelima  residu yg
ke bawah. langsung dapat dijual atau diolah
lebih lanjut.
Residu minyak bumi :
• Aspal
Aspal adalah salah satu material yang digunakan untuk
membuat jalan raya.
2. Gas Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah bahan untuk memproduksi karet
sistetis atau tiruan dari bahan dasar plastik
3. Parafin
Parafin adalah salah satu bahan yang dipakai untuk
tutup botol, industri tenun menenun, korek api, korek
api, lilin batik dan masih banyak lagi lainnya.
Pengolahan Minyak Bumi

• Cracking (pemecahan molekul) 


elpiji, nafta, kerosin, avtur, dan
solar
Tahap Kedua: • Polymerisasi (penggabungan dua
Proses perubahan molekul atau lebih)  senyawa
struktur kimia untuk nafta ringan
mendapatkan • Akilasi ( penggabungan dua
berbagai jenis bahan macam hidrokarbon secara kimia)
bakar (BBM) dan non  alkilat dgn nilai oktan yg tinggi
BBM dalam jumlah  bensin atau avgas
besar dan mutu yg • Reforming ( perubahan struktur
lebih baik molekul )  mendapatkan alefin
dan aromatik dengan angka oktan
yg tinggi.
Gas Alam
• Gas alam merupakan bahan bakar fosil yang
tidak dapat diperbaharui, seperti minyak bumi
yang terbentuk dari tumbuhan, binatang, dan
mikroorganisme yang hidup jutaan tahun
silam, yang tertimbun di lapisan tanah di
bawah laut.
Gas Alam
• tumbuhan dan hewan jutaan tahun silam tertimbun di
dalam tanah. Dengan adanya tekanan dan temperatur
yang sangat tinggi di dalam bumi dalam waktu yang
lama, menyebabkan ikatan karbon pada timbunan
organik tersebut terlepas. Semakin dalam deposit
tertimbun di perut bumi, semakin tinggi
temperaturnya. Pada temperatur yang tidak terlalu
tinggi, biasanya terdapat minyak bumi yang lebih
banyak dibandingkan gas alam. Begitu juga sebaliknya,
semakin tinggi temperatur, gas alam yang dihasilkan
akan lebih banyak dibandingkan minyak bumi.
BATU BARA
• Merupakan salah satu bahan bakar fosil dgn
material utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan.
• Unsur-unsur pembentuk  karbon, hidrogen,
oksigen
• Kondisi Batubara yang ada saat ini sangat
dipengaruhi oleh pembentukannya berjuta tahun
yang lalu
• Untuk mendapatkan batubara, maka lingkungan
pengendapannya biasanya berupa rawa dengan
tingkat kelembapan tinggi.
• Vegetasi pada lingkungan tersebut mati kemudian
terbentuklah Peat (Gambut).
• Kemudian gambut tersebut mengalami kompresi
dan pengendapan diantara lapisan sedimen dan
juga mengalami kenaikan temperatur akibat
geothermal gradient.
BATU BARA
• Kemudian dengan adanya kompresi yang terus
menerus serta kenaikan temperatur maka terbentuklah
Batubara SubBituminus dan Bituminus dengan tingkat
kalori yang lebih tinggi dibandingkan dengan Brown
Coal.
• Bumi tidak penah berhenti, oleh karena itu kompresi
terus berlangsung diiringi bertambahnya temperatur
sehingga moisture sangat sedikit serta unsur karbon
yang banyak merubah batubara sebelumnya ke tingkat
yang lebih tinggi yaitu Antrasit yang merupakan kasta
tertinggi pada batubara.
Batubara di Indonesia
• Di Indonesia, endapan batubara yang bernilai
ekonomis terdapat di cekungan Tersier, yang
terletak di bagian barat Paparan Sunda (termasuk
Pulau Sumatera dan Kalimantan), pada umumnya
endapan batu bara ekonomis tersebut dapat
dikelompokkan sebagai batu bara berumur Eosen
atau sekitar Tersier Bawah, kira-kira 45 juta tahun
yang lalu dan Miosen atau sekitar Tersier Atas,
kira-kira 20 juta tahun yang lalu menurut Skala
waktu geologi.
Daerah penghasil batubara di Indonesia
adalah:

• 1. Bukit Asam.
Pusatnya di Tanjungenim, Sumatra Selatan.
2. Kota Baru (Pulau Laut).
di Kalimantan Selatan.
3. Sungai Berau.
Pusatnya di Samarinda, Kalimantan Timur.
4. Umbilin.
Pusatnya di Sawahlunto, Sumnatra Barat.
Batu Bara
• Badan Geologi Nasional memperkirakan
Indonesia masih memiliki 160 miliar ton
cadangan batu bara yang belum dieksplorasi
• upaya eksplorasi batu bara kerap terkendala
status lahan tambang. Daerah-daerah tempat
cadangan batu bara sebagian besar berada di
kawasan hutan konservasi
Jawab Pertanyaan Berikut!
Pulau Sumatra dan Kalimantan adalah
wilayah yang memiliki potensi batu
bara terbesar di Indonesia.
Mengapa demikian?
Jawab :
• Batu bara ini terbentuk dari endapan gambut pada iklim purba
sekitar khatulistiwa yang mirip dengan kondisi kini. Beberapa
diantaranya tegolong kubah gambut yang terbentuk di atas muka
air tanah rata-rata pada iklim basah sepanjang tahun. Dengan kata
lain, kubah gambut ini terbentuk pada kondisi dimana mineral-
mineral anorganik yang terbawa air dapat masuk ke dalam sistem
dan membentuk lapisan batu bara yang berkadar abu dan sulfur
rendah dan menebal secara lokal. Hal ini sangat umum dijumpai
pada batu bara Miosen. Sebaliknya, endapan batu bara Eosen
umumnya lebih tipis, berkadar abu dan sulfur tinggi. Kedua umur
endapan batu bara ini terbentuk pada lingkungan lakustrin, dataran
pantai atau delta, mirip dengan daerah pembentukan gambut yang
terjadi saat ini di daerah timur Sumatera dan sebagian besar
Kalimantan.
EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI
BARANG TAMBANG
Eksplorasi dan Eksploitasi yang ramah
lingkungan
• Paradigma baru kegiatan industri
pertambangan  mengacu pada konsep
pertambangan yang berwawasn
lingkungan dan berkelanjutan, meliputi
langkah-langkah sbb :
1. Penyelidikan umum (Prospeksi)
Kegiatan penyelidikan, pencarian atau penemuan
endapan-endapan berharga.

Tujuan  menemukan keberadaan/indikasi adanya


bahan galian untuk diselidiki lebih lanjut.

Jika tidak ditemukan adanya indikasi bahan galian untuk


sampai ke tahap eksplorasi, maka keg. Ini dihentikan.

Cara  menggunakan metode tertentu seperti melalui


interpretasi peta geologi (pertambangan).
2. Eksplorasi
Penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data/informasi
selengkap mungkin tentang keberadaan SDA/barang tambang di
suatu tempat.

Tujuan  mendapatkan kepastian ttg endapan bahan galian yg


ditemukan.

Tahap eksplorasi berperan pada tahap reklamasi nantinya krn dpt


mengetahui dan mengenali seluruh komponen ekosistem yg ada
sebelumnya.

Salah satu tahapan eksplorasi  dalam memilih lokasi eksplorasi,


dilakukan studi terhadap data dan peta-peta yg sudah ada, survei-
survei terdahulu, catatan-catatan lama, laporan-laporan temuan.
3. Studi Kelayakan
Tahapan akhir dari rentetan penyelidikan awal yang
dilakukan sebelumnya sebagai penentu apakah kegiatan
penambangan endapan bahan galian tersebut layak
dilakukan atau tidak.

Dasar pertimbangan yg digunakan meliputi


pertimbangan teknis dan ekonomis dengan teknologi
yang ada saat ini, dgn memperhatikan keselamatan kerja
serta kelestarian lingkungan hidup.

Bila tidak atau belum layak maka data tersebut


diarsipkan.
4. Eksploitasi (Penambangan)
Usaha penambangan dengan maksud untuk
menghasilkan bahan galian dan memanfaatkannya.

Bahan tambang layak diusahan apabila :


• Jumlahnya cukup banyak sehingga hasilnya dapat
diandalkan untuk beberapa puluh tahun
• Mutunya baik, memenuhi standar kualitas yg
ditetapkan
• Biaya produksi mulai dari penggalian,
pengolahan, dan pengangkutan wajar.
Penambangan dibagi Dgn
3 tahapan
: :
Kegiatan penambangan pembersihan lahan,
bahan galian yg pengupasan tanah
Tambang Terbuka berhubungan langsung pucuk, pembongkaran
dengan udara luar. dan penggalian tanah,
penggalian bahan galian

Dgn tahapan :
Kegiatan penambangan pembuatan jalan utama,
Tambang Bawah bahan galian yg tidak pemasangan penyangga,
Tanah berhubungan langsung pembuatan lubang maju
dengan udara luar. untuk produksi,
ventilasi, drainase, dll.

Metode penambangan
di bawah air yg
Tambang Bawah dilakukan untuk Peralatan utama : kapal
Air endapan galian bahan keruk
aluvial, marin dangkal,
dan marin dalam.
5. Reklamasi
Kegiatan untuk merehabilitasi kembali lingkungan yang telah
rusak baik itu akibat penambangan atau kegiatan lainnya.

Dilakukan dgn cara  penanaman kembali/penghijauan


kawasan yg rusak akibat.

Harus dilakukan karena penambangan dapat mengubah


lingkungan fisik, kimia, biologi  bentuk lahan dan kondisi
tanah, kualitas aliran air, vegetasi, habitat fauna.

Ada 2 kegiatan  pemulihan lahan bekas tambang untuk


memperbaiki lahan yg terganggu ekologinya
mempersiapkan untuk pemanfaatan selanjutnya.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
perencanaan reklamasi lahan bekas tambang
1. Keselamatan lokasi tambang menutup terowongan-
terowongan dan lubang-lubang yang potensial
menimbulkan bahaya
2. Yang perlu diperhatikan  rehabilitasi permukaan tanah,
kualitas air, dan tempat-tempat pembuangan limbah shg
tidak menimbulkan polusi air, erosi tanah, dll
3. Perlu diperhatikan lokasi penempatan overburden dan
tailing agar tidak mencemari lingkungan sekitar.
4. Recontouring dari lubang-lubang bekas tambang
5. Revegetasi  untuk mempercepat dan meningkatkan
usaha reklamasi
6. Penanaman dan perawatan tanaman
Dampak Positif dan Negatif Eksplorasi Barang
Tambang terhadap Lingkungan
Positif  kesejahteraan manusia, menambah
pendapatan negara, pemenuhan kebutuhan hidup.
Negatif (eksploitasi berlebihan ) mendatangkan
berbagai bencana  longsor, banjir, kabut asap,
pemanasan global.
Contoh nyata : bencana lumpur lapindo (Juni
2006), terjadi krn pengeboran yg tidak sesuai dgn
formasi batuan shg memotong formasi lumpur dan
menembus formasi gas.
PEMANFAATAN, EFISIENSI, DAN
REKLAMASI LOKASI
PERTAMBANGAN
Manfaat Batuan dan Barang
Tambang
Manfaat Batuan

• Keperluan industri
• Fondasi
bangunan,
Bahan galian yg pengerasan jalan,
berasal dari batuan bahan baku
beku, kerikil, pasir  pembuatan ubun
bahan galian gol.C . lantai.
Manfaat batuan beku • Pelapis
dinding/lantai
Manfaat Batuan

• Bahan dasar bagunan (gypsum)


Manfaat batuan • Bahan bakar (batu bara)
sedimen • Pengeras jalan dan pondasi rumah
(batu gamping)
• Pembuatan keramik dan batu bara
(tanah liat)
Manfaat Batuan

• Alat menulis
(sabak)
• Bahan baku lantai ,
Manfaat batuan dekorasi bangunan ,
metamorf dan batu nisan
(marmer)
Manfaat Barang Tambang
• Minyak bumi  minyak gas, avtur, bensin, kerosin, paraffin,
aspal dll.
• Gas alam  bahan bakar (LNG & LPG)
• Batu bara  bahan bakar pabrik besi-baja, pembangkit tenaga
listrik, bahan mentah cat, dll
• Kaolin  proses pembuatan keramik, bahan pasta gigi, dll
• Batu gamping  bahan pembuat semen, bahan perekat
bangunan, pengapur dinding
• Pasir kuarsa  bahan baku utama industri gelas kaca, semen,
tegel, dll
• Pasir besi  industri logam besi, bahan dasar tinta kering
pada mesin fotokopi.
• Timah  melapisi logam lainnya untuk mencegah karat,
casing HP, bahan kerajinan, dll
• Bauksit  bahan baku alumunium
• Nikel  bahan campuran dalam industri besi baja agar kuat
dan tahan karat serta digunakan dalam pembuatan pipa
tekanan tinggi yaitu pada bagian otomotif dan mesin.
Efisiensi Pertambangan
Penerapan Efisiensi Pertambangan
Efisiensi dalam kaitannya SDA (barang tambang)
 penggunaan sumber daya secara minimum
guna pencapaian hasil yang optimum. Semakin
hemat/sedikit penggunaan sumber daya maka
prosesnya dikatakan semakin efisien.
Kegiatan Pertambangan Efisiensi
Dilakukan dengan Cara:

Pemanfaatan Berkesinambunga:
• Memanfaatkan SDA yg dapat
diperbarui dgn hati-hati dan
efisien, misal: air, tanah,
udara, digunakan secukupnya,
hemat, tidak berlebihan, Prinsip Hidup Hemat Penggunaan
• Menggunakan bahan SDA:
pengganti • Tindakan nyata tidak boros
• Mengembangkan metode menggunakan SDA non renewable
penambangan dan (tidak dapat diperbarui)
pemrosesan yang lebih efisien
dan dapat didaur ulang
• Melaksanakan etika
lingkungan dgn menjaga
kelestarian alam
Prinsip Ekofisiensi dalam Pemanfaatan Barang
Tambang
• Meminimalkan penggunaan bahan baku dan
energi
• Meminimalkan pelepasan limbah beracun ke
lingkungan
• Menghasilkan produk yang dapat didaur ulang
• Pemanfaatan SDA yang dapat diperbarui
• Mampu menghasilkan produk yg tahan lama.
Tata Kelola Pertambangan
Kedudukan Perusahaan Tambang dalam Tata Kelola
Pertambangan
Pada masa kini, Industri pertambangan di Indonesia diatur oleh
UU No. 4 Th. 2009 ttg Mineral dan Batu Bara (Minerba).

Dalam pertambangan mineral dikenal istilah Kontrak Karya (KK).


Tambang batu bara  Perjanjian Karya Pengusahaan
Pertambangan Batu Bara (PKP2B) dan Kuasa Pertambangan
(KP) sistem kontrak ini memposisikan negara dan korporasi
tambang secara sejajar.

Krn terjadi perubahan rezim dalam tata kelola industri tambang


nasional. Istilah-istilah di atas diganti menjadi Izin Usaha
Pertambangan (IUP) terdiri atas 2 tahap IUP Eksplorasi
(penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan dan IUP Operasi
Produksi (konstruksi, penambangan, pengolahan, dan
pemurnian, serta pengangkutan dan penjualan)
Tata Kelola Perusahaan Tambang
(Corporate Governance)
 Rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yg
mempengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu
perusahaan atau korporasi.

Salah satu hal penting  masalah akuntabilitas dan tanggungjawab


mandat, khususnya implementasi pedoman dan mekanisme untuk
memastikan perilaku yang baik dan melindungi kepentingan
pemegang saham.

Diatur dan dijelaskan dalam pedoman tata kelola perusahaan 


memandu seluruh praktik tata kelola yang baik dan berkelanjutan
dalam lingkup perusahaan secara komprehensif dan terperinci 
dilandasi 5 prinsip (transparansi, independensi, kewajaran,
akuntabilitas, dan tanggungjawab)
Tujuan Tata Kelola Perusahaan
1. Memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham
dgn tetap memperhatikan kepentingan seluruh pemangku
kepentingan
2. Meningkatkan daya saing perusahaan
3. Kemandirian, akuntabilotas, pertanggungjawaban serta
kesetaraan dan kewajaran
4. Mendorong setiap organ di perusahaan agar melandaskan
setiap proses pengambilan keputusan dan tindakan pada
nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap perundang-
undangan yg berlaku
5. Mendorong timbulnya kesadaran akan tanggungjawab sosial
perusahaan terhadap semua pemangku kepentingan dan
kelestarian lingkungan sekitar perusahaan
6. Meningkatkan kepercayaan pasar untuk mendorong arus
investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional secara
berkesinambungan
Implementasi Tata Kelola Perusahaan

Setiap perusahaan tambang seharusnya


senantiasa berusaha menerapkan prinsip-
prinsip tata kelola yang baik, mencakup
asaa transparency, accountability,
responsibility, independency, dan fairness
secara seimbang dengan pembangunan
nilai-nilai dan budaya perusahaan yang
tertuang dalam rumusan kode etik serta
budaya perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai