HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih, sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan virus hiv dalam tubuh makhluk hidup. Terdapat 2 jenis virus penyebab AIDS, yaitu HIV-1 dan HIV-2 HIV-1 banyak ditemukan di daerah Barat, Eropa, Afrika Tengah, Selatan, dan Timur Sedangkan HIV-2 banyak di temukan di Afrika Barat
Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung
terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Jumlah HIV & AIDS yang dilaporkan1 Januari s.d. 30 Juni 2013 adalah: HIV 10,210, AIDS 780 Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin/Sex AIDS
Laki-laki/Male 24,177
Perempuan/Female 12,593
Tak Diketahui/Unknown 6,897
Jumlah/Total* 43,667 Berdasarkan Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Faktor Risiko
Faktor Risiko/Mode of Transmission AIDS
Heteroseksual/Heterosexual 26,158
Homo-Biseksual/Homo-Bisexual 1,030
IDU 7,833
Transfusi Darah/Blood Transfusion 86
Transmisi Perinatal/Perinatal Trans. 1,194
Tak Diketahui/Unknown 7,126
Berdasarkan Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Golongan Umur Gol Umur/Age Group AIDS <1 165 1-4 779 5 - 14 332 15 - 19 1,416 20 - 29 15,305 30 - 39 12,332 40 - 49 4,383 50 - 59 1,314 > 60 414 Tak Diketahui/Unknown 7,227 1. Cairan yang keluar dari tubuh manusia yang menderita HIV/AIDS bisa menyebarkan virus HIV ke orang yang sehat, seperti : ◦ Darah ◦ Sperma ◦ Cairan vagina ◦ ASI (Air Susu Ibu) Cairan tubuh yang tidak mengandung HIV pada penderita HIV positif : - Air liur/air ludah/saliva - Feses/kotoran/BAB/tinja - Air mata - Air keringat - Urine/air seni/air kencing /air pipis 2. Homoseksual (46% dari semua kasus), heteroseksual (11% dari semua kasus) 3. Hubungan seks oral 4. Hubungan seks melalui anus 5. Penyalahgunaan obat melalui Intravena (25% dari semua kasus) 6. Penggunaan jarum bersama-sama (akupuntur, jarum tattoo, jarum tindik) 7. Transfusi darah (1% darui semua kasus) 8. Antara ibu dan bayi selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui (90% dari kasus HIV/AIDS yang menimpa anak-anak) 9. Petugas kesehatan atau labotarium Demam tinggi berkepanjangan Penderita akan mengalami napas pendek, batuk, nyeri dada dan demam Hilangnya nafsu makan, mual, dan muntah Mengalami diare yang kronis Penderita akan kehilangan berat badan tubuh hingga 10% di bawah normal Batuk berkepanjangan Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan Pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh (di bawah telinga, leher, ketiak, dan lipatan paha) Kurang ingatan Sakit kepala Sulit berkonsentrasi Respon anggota gerak melambat Sering nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki Mengalami tensi darah rendah Reflek tendon yang kurang Terjadi serangan virus cacar air dan cacar api Infeksi jaringan kulit rambut Kulit kering dengan bercak-bercak Jangan mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa melanjutkan hidup Abstinensi (tidak melakukan hubungan seks) Jangan berganti-ganti pasangan seksual Jangan melakukan hubungan seksual di luar nikah Gunakan kondom, terutama untuk kelompok perilaku risiko tinggi jangan menjadi donor darah Seorang ibu yang didiagnosa positif HIV sebaiknya jangan hamil Penggunaan jarum suntik sebaiknya sekali pakai Jauhi narkoba Surah Al-Isra : 32