Anda di halaman 1dari 11

ISNAENI ROKHAYATI,S.E., M.Si.

1. Biaya tetap ; adalah biaya yang secara total


tidak berubah meskipun tingkat kegiatan
berubah dalam jangkauan kegiatan tertentu.
Dapat disebut biaya kapsitas (capacity cost)
karena perusahaan harus mengeluarkan biaya
untuk menyediakan kapasitas yang
dibutuhkan untuk proses produkasi. Contoh
baiaya tetap sewa gedung, penyusutan, PBB,
dan gaji manajer
2. Biaya variabel; adalah biaya yang berubah
karena berubahnya tingkat kegiatan. Jumlah
biaya variabel meningkat sebanding dengan
perubahan pada volume kegiatan.
Contoh biaya variabel ; biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, biaya listrik
3. Biaya semi variabel; tidak termasuk sebagai
biaya tetap ataupun biaya variabel, kerena
biaya semivariabel memiliki kedua sifat baik
tetap maupun variabel. Perubahan biaya semi
variabel tidak proporsional dengan perubahan
output.
Biaya terkendali (controllable cost) adalah biaya yang
dapat dikendalikan atau dipengaruhi pada saat tingkat
pertanggungjawaban tertentu.
Biaya tak terkendali (uncontrollable cost) adalah biaya
yang tidak dapat dikendalikan pada tingkat
pertanggungjawaban tertentu.
Berdasarkan konsep pengendalian biaya, setiap pos biaya
padasuatu departemen atau unit organisasi harus
dilasifikasikan dan ditentukan secara jelas sebagai
biaya terkendali dan baiay tak terkendali pada setiap
pertanggungjawaban tertentu.
 Pengurangan biaya (cost reduction); program
pengurangan biaya ditunjukan pada usaha tertentu
untuk mengurangi atau menekan biaya melalui
penyempurnaan metode yang digunakan, pendekatan
baru,dan pengaturan kerja yang lebih baik agar
diperoleh hasil produksi yang lebih bermutu.
 Pengendalian biaya (cost control); meliputi pengurang
b iaya dan dipandang sebagai usaha manajemen untuk
mencapai sasaran biaya dalam lingkup kegiatan
tertentu. Dapat dilakukan dengan cara pengurangan
biaya, perencanaan biaya, dan perhatian terus menerus
terhadap keputusan biaya dalam kegiatan pengeluaran
biaya.
Untuk menyusun rencana produksi yang
masuan dalam rencana laba jangka
pendek dapat dilakuakn :
1. Budget bahan baku
2. Budget tenaga kerja langsung
3. Budget overhead pabrik
4. Budget biaya distribusi
5. Budget biaya administrasi
Biaya overhead pabrik merupakan bagian dari
keseluruhan biaya produksi yang tidak dapat ditelusuri
pada produk atau kegiatan tertentu. Biaya overhead
pabrik terdiri dari bahan pembantu, tenaga kerja tak
langsung(misalnya gaji) dan biaya produksi lainya
(misalnya PBB, premi asuransi, penyusutan,
pemeliharaan).
Berkaitan dengan penyusunan budget dan perhitungan
harga pook produksi ternyata biaya overhead pabrik
menimbulkan masalah sebagai berikut:
1. Pengendalian biaya overhead pabrik
2. Pembedaan biaya overhead pabrik pada setiap produk
Diketahui :
Jumlah produksi total produk A = 1.400 unit
Jumlah produksi total produk B = 2.800 unit
Jumlah produksi taip kali proses produksi = 4.200 unit
Biaya overhead pabrik untuk biaya reparasi dan
pemeliharaan = Rp. 6.000,00
Total biaya overhead pabrik produk A = Rp. 26.000,00
Total biaya overhead pabrik produk B = Rp. 16.000,00
Hitunglah perencanaan biaya overhead pabrik secara
keseluruhan !
produk A produk B
-Rencana biaya OP Rp. 26.000 Rp. 16.000
-Alokasi biaya utk Rp. 2.000 Rp. 4.000
Reparasi dan
Pemeliharaan (1.400:4.200)x 6000 (2.800:4.200)x6000
_________________________ +
Jumlah biaya OP yg Rp. 28.000 Rp. 20.000
dialokasikan
Biaya distribusi terdiri dari semua biaya yang berhibungan
dengan penjualan, distribusi dan pengiriman produk kepada
konsumen.
Aspek dalam perencanaan biaya distribusi adalah :
1. Aspek perencanaan dan koordinasi, aspek ini sangat
penting dalam mencapai keseimbangan ekonomis antara
usaha (expense) dengan hasil penjualan (revenue)
2. Aspek pengendalian biaya distribusi penting karena
(1)biaya distribusi merupakan jumlah yang sangat besar
dr seluruh biaya,(2)manajemen dan personalia penjualan
cenderung meremehkan biaya-biaya ini.
Biaya administrasi meliputi biaya operasional yang
bukan merupakan biaya produksi dan distribusi,
dikeluarkan dalam rangka pengawasan dan pemberian
jasa kepada semua fungsi utama perusahaan secara
keseluruhan.
Biaya administrasi harus dikaitkan secara langsung
dengan satu pusat pertangungjawaban,sehingga
manajer akan bertanggungjawab atas perencanaan dan
pengendalian biaya administrasi tersebut.
Perusahaan perlu membuat klasifikasi biaya administrasi
sebagai biaya tetap dan biaya variabel. Biaya ini
cenderung menekan jika volume penjualan turun, biaya
administrasi juga turun.

Anda mungkin juga menyukai