Anda di halaman 1dari 12

Programmable Logic Controller

(PLC )
Nama kelompok
Adang Garnida (132016118)
Muhammad Luthfi (132016116)
M. Dwi Apriandi (132016108)
• Pengertian PLC
Programmable Logic Controller (PLC) yang berfungsi
sebagai pengendali yang perilakunya dapat
disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, serta
penyusunan program kontrolnya berdasarkan pada
suatu rangkaian kelistrikan yang diaplikasikan kedalam
pernyataan logika (logic). Dengan cara memasukan
program kedalam input data yang ada pada
Programmable Logic Controller (PLC) melalui
Programming Console dan Programming Ladder
melalui komputer (PC).
• Block diagram PLC

A. Power Supply Unit (Catu Daya)


Unit ini berfungsi untuk memberikan sumber daya pada PLC. Modul ini sudah berupa Switching
Power Supply
B. CPU (Central Processing Unit)
Unit ini merupakan otak dari PLC. Disinilah program akan diolah sehingga sistem kontrol yang
telah kita design bekerja seperti yang kita inginkan. CerlPU PLC Omron sangat bervariasi
macamnya tergantung pada maasing-masing tipe PLC-nya.
C. Memory Unit
RAM : Random Acces Memory
EPROM : Erasable Programmable Read Only Memory
EEPROM : Electrical Erasable Programmable Read Only Memory

D. Input Unit
Digital Input : Input point digital
- AC / DC 24 Volt
- DC 5 Volt
- AC 110 / 220 Volt
Analog Input : Input point linier
- 0 – 10 Volt DC
- - 10 Volt – +10 Volt DC
- 4 – 20 mA DC

E. Output Unit
Digital Output : Output point digital
- Relay Output
- 110 Volt AC Output (Solid State)
- 220 Volt AC Output (Solid State)
- 24 Volt DC Output ( type PNP / NPN )
Analog Output : Output point linier
- 0 – 10 Volt DC
- - 10 Volt – +10 Volt DC
- 4 – 20 mA DC

F. Peripheral
Handheld Programming Console
SSS : Sysmate Support Software
CX Programmer Software
LADSimp
PROM Writer
GPC : Graphic Programming Console
FIT : Factory Intelegent Terminal
Keuntungan menggunakan PLC
• Lama pengerjaan untuk sistem baru design ulang
lebih singkat.
• Perkiraan biaya suatu sistem design baru lebih
pasti.
• Relatif mudah untuk dipelajari.
• Design sistem baru mudah dimodifikasi.
• Mudah dalam hal Maintenance.
• Sangatlah handal.
• Standarisasi sistem kontrol lebih mudah diterapkan
• Lebih aman untuk teknisi.
• Kegunaan PLC pada Industri
Sudah lama bawasannya PLC menjadi solusi
pengendalian sebuah mesin-mesin di bidang industri
karena pengontrol atau perkerja hanya mengontrol
pada suatu ruang untuk menjalankan mesin-mesin
pabrik tanpa harus didekat mesin tersebut, hal ini
karena mengefisienkan pekerja dalam melakukan
perkerjaan pabrik
Salah satu kegunaan PLC pada pabrik ialah:
1. Pengontrol motor-motor pabrik
2. Sebagai pemantau kerja pada motor pabrik
3. Memudahkan perkerja dalam pengoprasian
Perbandingan PLC dengan Kontrol
Konvensional
• Kontrol konvensional yang menggunakan relay
atau kontaktor mempunyai keuntungan dan
kerugian jika digunakan sebagai rangkaian
kontrol dan bila dibandingkan kontrol dengan
menggunakan PLC. Relay sendiri merupakan
kontrak elektronik, karena terdapat
koil/kumparan yang akan menggerakkan
kontak membuka atau menutup bila
kumparannya diberi aliran arus listrik.
Rancangan Konvensional dan Modern
Contoh gambar diagram Konvensional motor 3 phase
• Saat Push Button (PB1) ditekan maka akan terjadi
aliran arus dan mengakibatkan coil pada magnetic
contactar (Mg) aktif dan membuat contact pada
magnetic contactor (Mg) yang tadinya N0 berubah
menjadi NC. Contact pada Mg diparalel dengan PB1
untuk self holding maksudnya saat PB1 dilepas maka
arus akan tetap mengalir dari contact pada magnetic
contactar(Mg) ke coil magnetic contact sehingga terus
menerus on. Saat coil pada Mg on maka membuat
contact Mg yang terhubung dengan motor 3 phase
yang tadinya N0/tidak terhubung berubah menjadi NC
dan menyebabkan motor 3 phase menyala. Dan motor
3 phase akan terus on sampai coil pada Mg tidak aktif
yaitu ketika Push Button 2 ditekan (yang kondisi
awalnya NC atau terhubung menjadi NO atau tidak
terhubung) sehingga memutuskan arus dari contac Mg
yang diparalel dengan PB dengan coil Mg.
Contoh rangkaian modern motor 3 phase
• Dan apabila dirubah dalam bentuk ladder diagram
PLC dapat dilihat sebagai berikut. Misalnya dalam
plc omron CPM1A.

Saat PB1 ditekan maka output Mg on dan contact Mg


juga on
• Saat PB1 ditekan output tetap on karena self
holding (contact Mg diparelel dengan PB1 On)

• Mg off saat PB2 ditekan sekali kemudian dilepas

Anda mungkin juga menyukai