kejadian yang jarang Sel darah merah dibentuk secara normal tetapi mengalami destruksi prematur Kerusakan sel darah merah diperantarai oleh antibodi atau toksin Klasifikasi anemia hemolitik berdasarkan penyebab: 1.Karena faktor di dalam eritrosit sendiri(intravaskular) herediter-familier 2.Faktor di luar eritrosit(ekstrakorpuskuler) di dapat Hemolisis imun oleh 3 jenis antibodi : 1.Aloantibodi melalui transfusi darah atau kehamilan 2.Ig G reaktif pada suhu tubuh 3.Ig M reaktif pada suhu dingin Diagnosis : anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan tambahan (comb test) Gejala : lelah dan gejala anemia lainnya,ikterus,hemoglobinuria(jarang ditemukan) Manifestasi klinis : hiperbilirubinemia,splenomegali dan hepatomegali, kadang trombositopenia Bentuk anemia hemolitik paling parah terjadi hemolisis fulminan disertai hemoglobinemia,hemoglobinuria dan syok Pasien dgn anemia ringan sebelum hamil semakin anemia saat hamil Uji lab:tes antiglobulin (tes comb) langsung maupun tidak langsung dapat menunjukkan hasil + Ig M tidak melintasi plasenta sel darah merah janin tidak akan terkena Ig G melintasi plasentajanin beresiko anemia hemolitik tergantung kuantitas antibodi yg berikatan dgn sel darah merah janin,kecepatan produksi sel darah merah dan hemolisis janin yg terjadi Penanganan : - Hemolisis ringan tidak memerlukan terapi - Terapi awal:glukokortikoid(predinisone 1 mg/kgBB/hr) - Anemia berat transfusi darah(hindari pemberian sel darah merah yg memiliki antigen)