Anda di halaman 1dari 18

SISMADAK

(SISTEM MANAJEMEN DOKUMEN AKREDITASI)


RS ANUGERAH BUNDA KHATULISTIWA
OKTOBER 2019
PENDAHULUAN
Akreditasi rumah sakit di Indonesia dilaksanakan untuk menilai kepatuhan
rumah sakit terhadap standar akreditasi. Akreditasi rumah sakit yang sudah
mulai dilaksanakan sejak tahun 1995 di Indonesia, selama ini menggunakan
standar akreditasi berdasarkan tahun berapa standar tersebut mulai
dipergunakan untuk penilaian, sehingga selama ini belum ada standar
nasional akreditas rumah sakit di Indonesia, sedangkan status akreditasi
saat ini ada status akreditasi nasional dan status akreditasi internasional,
maka di Indonesia perlu ada standar nasional akreditasi rumah sakit.
Berdasarkan hal tersebut maka standar akreditasi untuk rumah sakit yang
mulai diberlakukan pada Januari 2018 ini diberi nama standar nasional
akreditasi rumah sakit edisi 1 dan disingkat menjadi SNARS edisi 1.
PENGERTIAN SISMADAK

Sistem manajemen pengelolaan dokumen akreditasi


(baik regulasi maupun bukti implementasi) dengan
menggunakan teknologi informasi (IT) serta
dokumentasi manajemen mutu dan keselamatan
pasien.
FUNGSI APLIKASI SISMADAK
1. Mengumpulkan, menyimpan, dan mencari kembali
regulasi dan dokumen bukti yang berhubungan dengan
2. akreditasi.
Mendokumentasikan capaian indikator mutu rumah
sakit baik indikator mutu klinis, manajemen, sasaran
keselamatan pasien maupun indikator mutu yang
diwajibkan oleh kementerian kesehatan.
3. Mendokumentasikan laporan insiden keselamatan
pasien yang berguna untuk proses belajar rumah sakit
agar insiden tersebut dapat dicegah dikemudian hari.
4. Mendokumentasikan video simulasi sebagai
implementasi sesuai dengan Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit yang berguna untuk proses
edukasi bagi staf rumah sakit.
12 INDIKATOR MUTU NASIONAL
(WAJIB)
1. Kepatuhan Identifikasi Pasien 8. Kepatuhan Cuci Tangan
2. Emergency Respon Time 9. Kepatuhan Upaya Pencegahan
3. Waktu Tunggu Rawat Jalan Risiko Cedera Akibat Pasien
4. Penundaan Operasi EfektIf 10.Kepatuhan Terhadap Clinical
5. Kepatuhan Jam Visite Dokter Pathway
6. Waktu Lapor Hasil Tes Kritis
11.Kepuasan Pasien Dan Keluarga
Laboratorium
7. Kepatuhan Penggunaan 12.Kecepatan Respon Terhadap
Formularium Nasional Komplain
(FORNAS)
PENGELOLA
Pengelolaan aplikasi SISMADAK
SISMADAK dilakukan oleh pihak rumah sakit dan
tersimpan dalam server rumah sakit, dan dalam hal tertentu
terkoneksi dengan server KARS yaitu:

1. Pendokumentasian regulasi dan dokumen bukti sepenuhnya


dikelola oleh rumah sakit dan bila KARS atau surveior menghendaki
untuk akses diperlukan izin dari rumah sakit.

2. Pengumpulan, verifikasi/ validasi dan entri data ke dalam indikator


mutu SISMADAK dilakukan oleh rumah sakit dan rumah sakit akan
mendapatkan indikator mutu sesuai dengan data yang dimasukkan.
Indikator mutu ini terkoneksi dengan sistem informasi KARS
(SIKARS) untuk diolah menjadi indikator mutu nasional maupun
provinsi. Indikator ini bermanfaat bagi rumah sakit dalam rangka
melakukan benchmarking.
PENGELOLA SISMADAK

3. Pelaporan insiden keselamatan pasien baik sentinel, kejadian tidak


diharapkan (ktd), kejadian nyaris cedera (knc) dientri oleh rumah
sakit dan terkoneksi dengan sikars terkait dengan kewajiban rumah
sakit untuk melaporkan kepada kars bila terjadi sentinel.
4. Pendokumentasian video simulasi yang disiapkan oleh rumah sakit
dan akses sepenuhnya di pihak rumah sakit.
1. Menyediakan anggaran untuk perangkat lunak
PERANperangkat
maupun DIREKTUR DALAM
keras untuk SISMADAK
mendukung
berfungsinya SISMADAK seperti pengadaan server,
jaringan dan pemeliharaan.
2. Agar sismadak berfungsi dengan optimal maka
direktur melakukan koordinasi dengan staf teknologi
informasi rumah sakit, dan penanggung jawab (pj)
akreditasi rumah sakit
3. Mengatur hak akses bagi seluruh pejabat dan staf
rumah sakit
4. Meninjau secara berkala implementasi SISMADAK
melalui dashboard
5. Menggunakan data SISMADAK untuk menunjang
pengambilan keputusan
6. Mengembangkan inovasi baru dalam memanfaatkan
MANFAAT SISMADAK BAGI RUMAH SAKIT

1. Mempercepat proses akreditasi


2. Mempercepat proses pencarian dokumen regulasi dan dokumen
bukti
3. Menghindari kepemilikan regulasi dan dokumen bukti oleh pokja
tertentu
4. Memiliki Penyimpanan dokumen yang terintegrasi (antar pokja dan
unit)
5. Mencegah kerusakan/kehilangan dokumen
6. Mengurangi biaya pembelian kertas dan biaya fotokopi dokumen
7. Mengurangi kebutuhan ruang untuk penyimpanan dokumen kertas
MANFAAT SISMADAK BAGI RUMAH SAKIT

8. SISMADAK dapat diakses baik intranet/internet


9. Mengurangi penyebaran virus dibandingkan apabila penggunaan
flashdisk
10.Menjamin kontinuitas dokumen walaupun ada pergantian staf
11.Mempermudah rumah sakit dalam proses telaah dokumen saat
survei akreditasi dengan jalan memberikan akses kepada surveyor
12.Meningkatkan kemampuan Asesor Internal RS untuk melakukan
evaluasi dan monitoring (MONEV) persiapan akreditasi
13.Mendukung program pemerintah dalam hal pengumpulan data
indikator mutu RS secara nasional
14.Mempermudah RS melakukan benchmarking mutu
MANFAAT SISMADAK UNTUK KARS

1. Surveior dapat melihat dokumen regulasi satu minggu sebelum


survei dimulai dan satu minggu setelah survei)
2. Peningkatan kualitas hasil laporan survei karena surveior memiliki
waktu yang cukup untuk melakukan penelusuran di lapangan
3. Memiliki Indikator mutu nasional yang kemudian diberikan kepada
RS untuk benchmarking
KENDALA DALAM IMPLEMENTASI SISMADAK

1. Keterbatasan jaringan internet sehubungan SISMADAK berbasis


web
2. Keterbatasan jumlah dan kompetensi staf Teknologi Informasi di
rumah sakit
3. Merubah kebiasaan penggunaan dokumentasi manual ke
dokumentasi elektronik dalam persiapan dokumen untuk itu staf
rumah sakit terkait harus mendapatkan pelatihan penggunaan
SISMADAK
STANDAR NASIONAL AKREDITAS RS EDISI 1

I. KELOMPOK STANDAR PELAYANAN BERFOKUS


PADA PASIEN
( ARK, HPK, AP, PAP, PAB, PKPO, MKE ) IV. PROGRAM NASIONAL
( PONEK, HIV/AIDS, TB, PPRA, GERIATRI )
II. KELOMPOK STANDAR MANAJEMEN RS
( PMKP, PPI, TKRS, MFK, KKS, MIRM ) V. INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN
DALAM PELAYANAN
III. SASARAN KESELAMATAN PASIEN ( IPKP )
( SKP )
DATA YANG HARUS DIKUMPULKAN

• Data Indikator Mutu Nasional (PMKP)


• Data Indikator Mutu Prioritas RS
(PMKP)
• Data Indikator Mutu Unit (PMKP)
• Data Indikator Mutu Ponek (Prognas)
• Data Indikator Mutu Pada Bab PAB
(PAB)
• Data Hasil Surveillance (PPI)
• Data Insiden Keselamatan Pasien
(PMKP)
• Data Insiden/Kejadian/Kecelakaan Di
NO BAB JML STD JML EP
1 Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) 10 36
2 Akses Rumah Sakit & Kontinuitas Pelayanan (AKS) 23 100
3 Hak Pasien & Keluarga (HKP) 27 100
4 Assesmen Pasien (AP) 39 163
5 Pelayanan & Asuhan Pasien ( PAP) 21 81
6 Pelayanan Anastesi & Bedah (PAB) 20 71
7 Pelayanan Kefarmasian & Penggunaan Obat (PKPO) 21 80
8 Manajemen Komunikasi & Edukasi (MKE) 13 49
9 Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien (PMKP) 19 80
10 Pencegahan & Pengendalian Infeksi (PPI) 28 107
11 Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) 28 127
12 Manajemen Fasilitas & Keselamatan (MFK) 24 105
13 Kompetensi & Kewenangan Staff (KKS) 26 96
14 Manajemen Informasi & Rekam Medis (MIRM) 21 77
15 Program Nasional (ProgNas) 12 58
16 Integrasi Pendidikan Kes. Dlm Pelayanan RS (IPKP) 6 23
TOTAL JUMLAH STANDAR & ELEMEN PENILAIAN 338 1353
ELEMEN PENILAIAN (REDOWSKO)

RE : REGULASI
D : DOKUMENTASI
O : OBSERVASI
W : WAWANCARA
S : SIMULASI
KO : KONFIRMASI
COBA APLIKASI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai