Anda di halaman 1dari 37

KELOMPOK I

RAHMI YULIANI
RESTY AMELIA
RAHMI FIRMAYANTI
ANANDA BAITUL FAJAR
HARIS SYAIFULLAH
PEMBANGKIT LISTRIK
SECARA UMUM
PENGERTIAN PEMBANGKIT
LISTRIK
• Pembangkit listrik adalah suatu alat yang
dapat membangkitkan dan memproduksi tegangan
listrik dengan cara mengubah suatu energi
tertentu menjadi energi listrik.
• Pembangkit listrik telah menjadi salah satu kebutuhan
primer manusia karena kehidupan manusia pada
jaman modern ini sangat tergantung dengan listrik.
Macam-macam pembangkit
1. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
listrik
2. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
3. Pembangkit Listrik Tenaga Batubara (PLTB)
4. Pembangkit Listrik Tenaga Angin
5. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
6. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
7. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB)
8. Pembangkit Listrik Tenaga Surya
9. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak
10. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH)
Latar
• Pembangkit listrik tenaga belakang
mikrohidro (PLTMH) dibangun dalam
rangka program listrik masuk desa (LISDES) dengan
memanfaatkan sumber tenaga air.
• PLTMH diarahkan untuk daerah-daerah terpencil yang tidak
terjangkau PLN.
• Indonesia mempunyai sumber tenaga air yang melimpah.
• Masih banyak rakyat Indonesia yang belum menikmati listrik.
Pengertian
• Pembangkitan listrik mikrohidro adalah pembangkitan listrik dihasilkan oleh
generator listrik DC atau AC. Mikrohidro atau yang dimaksud dengan Pembangkit
Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang
menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai
atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah
debit air[1].
• Mikrohidro merupakan sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil
dan hidro yang berarti air.Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen utama
yaitu air (sebagai sumber energi), turbin dan generator.Tenaga air besaral dari aliran
sungai kecil atau danau yang dibendung dan kemudian dari ketinggian tertentu dan
memiliki debit yang sesuai akan menggerakkan turbin yang dihubungkan dengan
generator listrik.
• Generator yang digunakan untuk mikrohidro dirancang mudah untuk dioperasikan
dan dipelihara, didesain menunjang keselamatan, tetapi peralatan dari listrik akan
menjadi berbahaya bila tidak digunakan dengan baik.
PRINSIP KERJA
• PLTMH pada prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian dan
jumlah air yang jatuh (debit) perdetik yang ada pada saluran aiR.
• Di samping faktor geografis (tata letak sungai), tinggi jatuhan air
dapat pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga
permukaan air menjadi tinggi[2]. Air dialirkan melalui sebuah
pipa pesat kedalam rumah pembangkit yang pada umumnya
dibagun di bagian tepi sungai untuk menggerakkan turbin atau
kincir air mikrohidro.
• Energi mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan
diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator. Air yang
mengalir selanjutnya menggerakkan turbin, kemudian turbin
kita hubungkan dengan generator.
• Generator inilah yang akan menghasilkan listrik. Hubungan antara turbin
dengan generator dapat menggunakan jenis sambungan sabuk (belt) ataupun
sistem gear box. Jenis sabuk yang biasa digunakan untuk PLTMH skala besar
adalah jenis flat belt sedangkan V-belt digunakan untuk skala di bawah 20
kW.
• Selanjutnya listrik yang dihasilkan oleh generator ini akan melalui trafo guna
mendapat tegangan yang di sesuaikan kebutuhan. Kemudian listrik akan
melewati jaringan transmisi rendah (JTR) untuk dialirkan ke rumah-rumah
dengan memasang pengaman (sekring). Yang perlu diperhatikan dalam
merancang sebuah PLTMH adalah menyesuaikan antara debit air yang
tersedia dengan besarnya generator yang digunakan. Jangan sampai
generator yang dipakai terlalu besar atau terlalu kecil dari debit air yang ada.
Generator yang tidak sesuai juga akan menyebabkan tingkat efisiensi
rendah.
Seperti yang telah dikatakan tadi bahwa pembangkit
listrik adalah alat yang dapat menghasilkan energi listrik.
Inti dari sebuah pembangkit listrik adalah generator.
Generator merupakan alat atau mesin berputar yang
dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
PERBEDAAN PLTA dan PLTMH

Perbedaan antara Pembangkit Listrik Tenaga Air


(PLTA) dengan mikrohidro terutama pada besarnya
tenaga listrik yang dihasilkan, PLTA di bawah ukuran
200 KW digolongkan sebagai mikrohidro. Dengan
demikian, sistem pembangkit mikrohidro cocok untuk
menjangkau ketersediaan jaringan energi listrik di
daerah-daerah terpencil dan pedesaan.
Keuntungan PLTMH
• Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis yang lain,
PLTMH ini cukup murah karena menggunakan energi alam.
• Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di
daerah terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah
setempat dengan sedikit latihan.
• Tidak menimbulkan pencemaran.
• Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan
perikanan.
• Dapat mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian
hutan sehingga ketersediaan air terjamin.
Konversi Energi PLTMH
• Energi Potensial - Energi Mekanik - Energi Listrik

Gb. Sistem PLTMH


Bagian dan Komponen PLTMH
1. Dam/Bendungan Pengalih (intake).

Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah


pembuka di bagian sisi sungai ke dalam sebuah bak pengendap.
2. Bak pengendap (Settling Basin)

Bak Pengendap (Settling Basin). Bak pengendap digunakan untuk


memindahkan partikel – partikel pasir dari air. Fungsi dari bak
pengendap adalah sangat penting untuk melindungi komponen-
komponen berikutnya dari dampak pasir.
3. Saluran Pembawa (Headrace)

Saluran Pembawa (Headrace). Saluran pembawa mengikuti kontur dari


sisi bukit untuk menjaga elevasi dari air yang disalurkan.
4. Bak penenang (Forebay)

Bak penenang berada di ujung saluran pembawa yang


berfungsi untuk mecegah turbulensi air sebelum diterjunkan
melalui pipa pesat
5. Pipa Pesat (Penstock)

Penstock dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke


sebuah roda air, dikenal sebagai sebuah turbin.
6. Turbin

Turbin berfungsi untuk mengkonversi energi aliran air


menjadi energi putaran mekanis.
7. Pipa Hisap, (draft tube)

Pipa hisap berfungsi untuk menghisap air, mengembalikan


tekanan aliran yang masih tinggi ke tekanan atmosfer.
8. Generator

Generator berfungsi untuk menghasilkan listrik dari putaran


mekanis.
9. Penghubung turbin dengan generator

Penghubung turbin dengan generator atau sistem transmisi energi ekanik ini
dapat digunakan sabuk atau puli, roda gerigi atau dihubungkan langsung pada
porosnya.
1) Sabuk atau puli digunakan jika putaran per menit (rpm) turbin belum
memenuhi putaran rotor pada generator, jadi puli berfungsi untuk
menurunkan atau menaikan rpm motor generator.
2) Roda gerigi mempunyai sifat yang sama dengan puli
3) Penghubung langsung pada poros turbin dan generator, jika putaran turbin
sudah lama dengan putaran rotor pada generator.
10. Panel Kontrol

Panel kontrol berfungsi untuk menstabilkan tegangan.


11. Pengalih Beban (Ballast load)

Pengalih beban berfungsi sebagai beban sekunder


(dummy) ketika beban konsumen mengalami penurunan.
Kinerja pengalih beban ini diatur oleh panel kontrol.
PERENCANAAN PLTMH

1. Pemilihan Lokasi dan Lay out Dasar


• Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
pada dasarnya memanfaatkan energi potensial air
jatuhan air). Semakin tinggi jatuhan air ( head ) maka
semakin besar energi potensial air yang dapat diubah
menjadi energi listrik. Di samping faktor geografis
yang memungkinkan, tinggi jatuhan air ( head ) dapat
pula diperoleh dengan membendung aliran air
sehingga permukaan air menjadi tinggi.
• Basic lay-out pada perencanaan pengembangan
PLTMH dimulai dari penentuan lokasi intake,
bagaimana aliran air akan dibawa ke turbin dan
penentuan tempat rumah pembangkit untuk
rnendapatkan tinggi jatuhan ( head ) optimum dan
aman dari banjir.
2. Lokasi bangunan intake
• Pada umumnya instalasi PLTMH merupakan
pembangkit listrik tenaga air jenis aliran sungai
langsung, jarang yang merupakan jenis waduk
(bendungan besar).
• Konstruksi bangunan intake untuk mengambil air
langsung dari sungai dapat berupa bendungan (intake
dam) yang melintang sepanjang lebar sungai atau
langsung membagi aliran air sungai tanpa dilengkapi
bangunan bendungan. Lokasi intake harus dipilih
secara cermat untuk menghindarkan masalah di
kemudian hari.
3. Kondisi dasar sungai
• Lokasi harus memiliki dasar sungai yang relatif stabil,
Dasar sungai yang tidak stabil mudah mengalami
erosi sehingga permukaan dasar sungai lebih rendah
dibandingkan dasar bangunan intake; hal ini akan
menghambat aliran air memasuki intake.
• Dasar sungai berupa lapisan lempeng batuan
merupakan tempat yang stabil. Tempat di mana
kemiringan sungainya kecil, umumnya memiliki dasar
sungai yang relatif stabil.
4. Bentuk aliran sungai
Lokasi intake yang baik terletak sepanjang bagian sungai
yang relatif lurus , di mana aliran akan terdorong
memasuki intake secara alami dengan membawa beban
(bed load) yang kecil.
5. Lokasi rumah pembangkit (power house)
• Pada dasarnya setiap pembangun n mikrohidro berusaha
untuk mendapatkan head yang maksimum.
Konsekuensinya lokasi rumah pembangkit (power house)
berada pada tempat yang serendah mungkin.
• Karena alasan keamanan dan instruksi, lantai rumah
pembangkit harus selalu lebih tinggi dibandingkan
permukaan air sungai.
• Saluran pembuangan air ( tail race ) harus terlindung oleh
kondisi alam, seperti batu-batuan besar.
6. Lay-out Sistem PLTMH
• Lay out sebuah sistem PLTMH merupakan rencana
dasar untuk pembangunan PLTMH. Pada lay out
dasar digambarkan rencana untuk mengalirkan air
dari intake sampai ke saluran pembuangan akhir.
• Penggunaan pipa pesat memerlukan biaya yang iebih
besar dibandingkan pembuatan kanal terbuka,
sehingga dalam membuat lay out perlu diusahakan
agar menggunakan pipa pesat sependek mungkin.
Perhitungan teknis
Persamaan konversinya adalah:
Daya yang masuk = Daya yang keluar + Kehilangan (Loss)
atau
Daya yang keluar = Daya yang masuk × Efisiensi konversi

Persamaan di atas biasanya digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang kecil. Daya yang masuk, atau total daya yang diserap oleh skema hidro, adalah daya kotor,
Pgross. Daya yang manfaatnya dikirim adalah daya bersih, Pnet. Semua efisiensi dari skema gambar di atas disebut Eo.

Pnet = Pgross ×Eo kW

Daya kotor adalah head kotor (Hgross) yang dikalikan dengan debit air (Q) dan juga dikalikan dengan sebuah faktor (g = 9.8), sehingga persamaan dasar dari
pembangkit listrik adalah :

Pnet = g ×Hgross × Q ×Eo kW (g=9.8)

dimana head dalam meter, dan debit air dalam meter kubik per detik (second (s)). Dan Eo terbagi sebagai berikut.

Eo = Ekonstruksi sipil × Epenstock × Eturbin × Egenerator × Esistem kontrol × Ejaringan × Etrafo


Biasanya Ekonstruksi sipil dan Epenstock adalah yang biasa
diperhitungkan sebagai ‘Head Loss (Hloss)/kehilangan ketinggian’.
Dalam kasus ini, persamaan diatas dirubah ke persamaan berikut.

Pnet= g ×(Hgross-Hloss) ×Q ×(Eo – Ekonstruksi sipil –


Epenstock ) kW

Persamaan sederhana ini harus diingat: ini adalah inti dari semua
disain pekerjaan pembangkit listrik. Ini penting untuk
menggunakan unit-unit yang benar.

Anda mungkin juga menyukai