Anda di halaman 1dari 14

INFLUENZA

Rahayu Panca Rini 207116002


Kartini 207116024
DEFINISI
Influenza adalah infeksi virus akut yang disebabkan oleh
virus influenza, dan menyebar dengan mudah dari orang ke
orang. Virus ini beredar di seluruh dunia dan dapat
mempengaruhi orang tanpa memandang usia dan jenis
kelamin (WHO, 2009). Flu sendiri merupakan suatu penyakit,
dimana bila tidak terjadi komplikasi dengan penyakit lain,
maka setelah 4-7 hari penyakit akan sembuh sendiri. Daya
tahan tubuh seseorang akan sangat berpengaruh terhadap
berat ringannya penyakit tersebut. Daya tahan tubuh
dipengaruhi oleh pola hidup seseorang (BPOM, 2006).
Tanda & Gejala
 Gejala influenza biasanya diawali dengan demam tiba-tiba, batuk (biasanya
kering), sakit kepala, nyeri otot, lemas, kelelahan dan hidung berair. Pada anak
dengan influenza B dapat menjadi lebih parah dengan terjadinya diare serta
nyeri abdomen. Kebanyakan orang dapat sembuh dari gejala-gejala ini dalam
waktu kurang lebih satu minggu tanpa membutuhkan perawatan medis yang
serius. Kebanyakan orang dapat sembuh dari gejala-gejala ini dalam waktu
kurang lebih satu minggu tanpa membutuhkan perawatan medis yang serius.
Waktu inkubasi yaitu dari saat mulai terpapar virus sampai munculnya gejala
kurang lebih dua hari (Abelson, 2009). Pada masa inkubasi virus tubuh belum
merasakan gejala apapun. Setelah masa inkubasi gejala-gejala mulai dirasakan
dan berlangsung terus-menerus kurang lebih selama satu minggu. Hal ini akan
memicu kerja dari sistem imun tubuh yang kemudian setelah kurang lebih satu
minggu tubuh akan mengalami pemulihan hingga akhirnya benar-benar sembuh
dari influenza (Spickler, 2009).
Etiologi
 Dikenal tiga jenis influenza musiman (seasonal) yakni A, B dan Tipe C. Di
antara banyak subtipe virus influenza A, saat ini subtipe influenza A (H1N1)
adalah yang banyak beredar di antara manusia. Virus influenza bersirkulasi di
setiap bagian dunia. Kasus flu akibat virus tipe C terjadi lebih jarang dari A
dan B. Itulah sebabnya hanya virus influenza A dan B termasuk dalam vaksin
influenza musiman. Influenza musiman menyebar dengan mudah Saat
seseorang yang terinfeksi batuk, tetesan yang terinfeksi masuk ke udara dan
orang lain bisa tertular. Mekanisme ini dikenal sebagai air borne transmission.
Virus juga dapat menyebar oleh tangan yang terinfeksi virus. Untuk mencegah
penularan, orang harus menutup mulut dan hidung mereka dengan tisu ketika
batuk, dan mencuci tangan mereka secara teratur (WHO, 2009).
Patofisiologi
 Patofisiologi influenza dimulai dari inhalasi droplet virus influenza, diikuti replikasi virus
dan kemudian infeksi virus menyebabkan inflamasi pada saluran pernafasan.
 Virus influenza masuk melalui inhalasi dari droplet yang infeksius, aerosol partikel mikro,
maupun inokulasi langsung lewat sentuhan tangan dari penderita. Virus kemudian
mengikat reseptor asam sialat yang terdapat pada sel epitel jalan napas, khususnya di
trakea dan bronkus. Kemudian, replikasi virus mencapai puncaknya dalam 48 jam pasca
infeksi dan jumlah virus berhubungan langsung dengan derajat keparahan penyakit.
 Pada kasus yang berat, terdapat perluasan infeksi virus mencapai bagian paru-paru distal
yang sesuai dengan karakteristik pneumonitis interstisial.  Kerusakan pada alveoli yang
disertai pembentukan membran hialin menyebabkan perdarahan dan eksudat keluar dari
kapiler alveolar menuju lumen yang kemudian mengakibatkan gangguan pertukaran gas
dan disfungsi napas berat.
 Respon imun tubuh terhadap virus influenza mencakup
peningkatan sitokin proinflamasi seperti IL-6 dan IFN-α
oleh sel yang terinfeksi.  Peningkatan sitokin memuncak
pada 48 hari kedua pascainfeksi dan sesuai dengan berat
gejala yang dialami pasien.
 Antibodi serum (IgM, IgG, dan IgA) terhadap hemaglutinin
(HA) dan neuraminidase (NA) baru muncul setelah satu
minggu pascainfeksi dan belum berperan dalam proteksi
terhadap penyakit akut, namun dapat memberikan
imunitas dan proteksi terhadap reinfeksi oleh tipe virus
yang sama hingga beberapa tahun.  
Penyebab Virus Influenza
 Penyebab utama influenza atau pilek ini adalah virus yang bernama Rinovirus.
Virus yang terdapat dalam mukus atau lapisan lendir penderita flu, dapat
mengontaminasi permukaan alat-alat rumah tangga yang sering disentuh.
Sehingga virus penyebab infeksi ini dapat dipindah-pindahkan ke ujung-ujung
jari orang lain selam melakukan aktivitas sehari-hari. Jika jari-jari yang
mengandung virus diusapkan pada mata dan hidung sehingga virus berpindah
ke tempat tersebut, maka dapat menimbulkan gejala flu.
 Perpindahan rinovirus dalam mukus dari alat rumah tangga ke jari-jari melalui
aktivitas rutin sehari-hari terjadi pada 23,5% jari, setelah mukus mengering
selama 1 jam. Dengan pengeringan selama 24 jam, perpindahan virus menurun
menjadi 4%, dan setelah 48 jam tidak ditemukan adalanya perpindahan.
 
Faktor Resiko
 Usia
Faktor risiko penyebab penyakit influenza yang pertama adalah usia. Influenza musiman
biasanya cenderung menyerang balita dan orang tua.
 Keadaan tempat tinggal
Selanjutnya, faktor risiko penyebab penyakit influenza adalah kondisi tempat tinggal.
Keadaan tempat tinggal yang tidak bersih, atau merupakan fasilitas bersama dengan banyak
penghuni, seperti panti jompo atau asrama tentara, lebih rentan terkena influenza.
 Sistem kekebalan tubuh lemah
Selain itu, orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah juga lebih rentan
terkena penyakit influenza. Biasanya pengobatan kanker, obat anti penolakan,
kortikosteroid, dan HIV/AIDS bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini bisa membuat
kamu lebih mudah tertular influenza dan bisa juga meningkatkan risiko terkena komplikasi.
 Penyakit kronis
Faktor risiko penyebab penyakit influenza selanjutnya adalah penyakit kronis. Kondisi kronis,
seperti asma, diabetes, atau jantung, bisa meningkatkan risiko terjangkit komplikasi akibat
influenza.
 Hamil
Wanita hamil juga lebih mungkin untuk terjangkit komplikasi influenza, terutama dalam
trimester kedua dan ketiga
Jenis-jenis Influenza
1.Virus Tipe A
Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza A. Unggas akuatik liar merupakan
inang alamiah untuk sejumlah besar varietas influenza A. Kadangkala, virus dapat
ditularkan pada spesies lain dan dapat menimbulkan wabah yang berdampak
besar pada peternakan unggas domestik atau menimbulkan suatupandemi
 influenza manusia.
Virus tipe A merupakan patogen manusia paling virulen di antara ketiga tipe
influenza dan menimbulkan penyakit yang paling berat. Virus influenza A dapat
dibagi lagi menjadi subdivisi berupa serotipe-serotipeyang berbeda berdasarkan
tanggapan antibodi terhadap virus ini.
 
2.   Virus Tipe B
Genus ini memiliki satu spesies, yaitu virus influenza B. influenza B
hampir secara eksklusif hanya menyerang manusia dan lebih jarang
dibandingkan dengan influenza A. Hewan lain yang diketahui dapat
terinfeksi oleh infeksi influenza B adalah anjing laut danmusang. Jenis
influenza ini mengalami mutasi 2-3 kali lebih lambat dibandingkan tipe A
dan oleh karenanya keragaman genetiknya lebih sedikit, hanya terdapat
satu serotipe influenza B. Karena tidak terdapat keragamanantigenik,
beberapa tingkat kekebalan terhadap influenza B biasanya diperoleh pada
usia muda. Namun, mutasi yang terjadi pada virus influenza B cukup
untuk membuat kekebalan permanen menjadi tidak mungkin. Perubahan
antigen yang lambat, dikombinasikan dengan jumlah inang yang terbatas
(tidak memungkinkanperpindahan antigen antarspesies), membuat
pandemi influenza B tidak terjadi.
3. Virus Tipe C
Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza C, yang menginfeksi
manusia, anjing, dan babi, kadangkala menimbulkan penyakit yang berat
dan epidemi lokal. Namun, influenza C lebih jarang terjadi dibandingkan
dengan jenis lain dan biasanya hanya menimbulkan penyakit ringan pada
anak-anak.
Farmakologi

Obat flu pada umumnya adalah obat tanpa resep dokter yang dapat diperoleh di
apotek-apotek dan toko obat berizin. Obat flu umumnya merupakan kombinasi
dari beberapa zat aktif, seperti kombinasi-kombinasi dari :
a. Analgesik/antipiretik dikombinasikan dengan nasal dekongestan.
b.Analgesik/antipretik dikombinasikan dengan nasal dekongestan dan
antihistamin.
c.Analgesik/antipiretik dikombinasikan dengan nasal dekongestan, antihistamin
dan antitusif atau ekspektoran. (BPOM, 2006)
Non Farmakologi
Orang yang menderita flu disarankan banyak beristirahat, meminum banyak
cairan, dan bila perlu mengkonsumsi obat-obatan untuk meredakan gejala yang
mengganggu. Tindakan yang dianjurkan untuk meringankan gejala flu tanpa
pengobatan meliputi antara lain :
 a. Beristirahat 2-3 hari, mengurangi kegiatan fisik berlebihan.
 b. Meningkatkan gizi makanan. Makanan dengan kalori dan protein yang tinggi
 akan menambah daya tahan tahan tubuh. Makan buah-buahan segar yang
banyak mengandung vitamin.
 c. Banyak minum air, teh, sari buah akan mengurangi rasa kering di
tenggorokan, mengencerkan dahak dan membantu menurunkan demam.
 d. Sering-sering berkumur dengan air garam untuk mengurangi rasa nyeri di
tenggorokan. (BPOM, 2006)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai