Esophageal Body 18 to 24 cm
(cervical & thoracic)
Lower Esophageal
Sphincter (LES)
Normal Phases of Swallowing
Volunter
oropharyngeal phase – bolus secara sadar digerakkan menuju
pharing
Involunter
UES relaksasi
peristaltik
LES relaksasi
Fase Menelan Normal
Between swallows
UES mencegah udara masuk kerongkongan selama inspirasi dan
mencegah refluks esophagopharyngeal
LES mencegah gastroesophageal reflux
kontraksi peristaltik dan non-peristaltik dalam menanggapi
rangsangan
Kapasitas untuk gerakan retrograde (bersendawa, muntah) dan
dekompresi
Kelainan-kelainan di esofagus
Kongenital
Atresia esofagus
Akalasia
Zenker’s Diverticulum
Hiatal hernia
Gastro-esophageal reflux disease (GERD)
Neoplasma
Atresia Esofagus dan
Tracheoesofagus Fistula
Pediatric Surgery Clinic
Embriologi
85%
Tipe paling sering
VOGT type3(b)
GROSS type C
Anatomic Variations
6% Atresia tersendiri,
Tidak ada fistula
Lambung yang kecil,
Tidak ada udara di dalam
lambung
Biasanya memiliki jarak
yang cukup jauh dengan
esofagusends
VOGT types 1 and 2
GROSS type A
Anatomic Variations
2%
Proximal tracheo-esophageal fistula
No distal fistula
Gaster kecil, tidak ada udara di
abdomen
Sering memiliki jarak yang cukup
jauh dengan esofagusends
VOGT type 3(a)
GROSS type B
Anatomic Variations
l%
Proximal and distal
fistulas ("double fistula")
VOGT type 3(c)
GROSS type D
Anatomic Variations
6%
Tidak ada atresia
Kongenital tracheoesophageal fistula
"H" or "N" fistula
GROSS type E
Efek fisiologi distal fistula trakeoesofagus
A
1. Penyakit membran hialin mungkin
memerlukan tekanan ventilator yang lebih
tinggi, yang mendorong udara melewati fistula
distal.
2. Mengangkat perut distensi dan “memutar"
diafragma.
3. Lambung distensi dapat mengakibatkan
pecahnya lambung dan pneumoperitoneum.
4. Pasase udara melalui fistula trakeoesofageal
distal mengurangi volume tidal yang efektif.
.
(B)
1. Aspirasi cairan lambung mengarah ke paru-
paru dan pneumonia
2. Gastroesophageal reflux
3. Arah cairan lambung proksimal melalui
fistula distal.
4. Overflow sekresi atau makan secara sengaja
dapat menyebabkan aspirasi dan kontaminasi
dari jalan napas
Kelainan Penyerta
Incidence of Associated Anomalies in Esophageal
Atresia.
Anomaly Frequency (%)
Penyakit jantung kongenital 25
Saluran perkemihan 22
Orthopaedi (tersering di tulang belakang) 15
Gastrointestinal (e.g., duodenal
Atresia,imperforate anus) 22
Prematur
Adanya Hipersalivasi (excessive drooling ) (Mukus berwarna
seperti kopi, putih, bergelembung dalam mulut dan
terkadang di hidung).
Diagnosis Klinis
Sign : luka bakar pada mulut, bibir, faring, stridor, suara serak,
drooling, udem laring, spasme.
Fase Laten
2-6 minggu Pasien merasa keluhan berkurang, kadang merasa
sudah sembuh, tetapi sebenarnya proses terbentuknya jaringan
parut sedang berlangsung (sikatrik)
Fase kronis :
1-3 tahun disfagia berulang, striktur esofagus, terbentuknya
fistula hipomotilitas sal cerna, resiko keganasan
Pemeriksaan penunjang
Esofagram gambaran Esofagoscopy Hiperemis
striktur mukosa
Penanganan Emergensi
Mengkonfirmasi jenis zat
Monitoring vital sign
Puasa pemeberian cairan parenteral
Pemasangan NGT Bilas lambung
Medikamentosa :
Antibiotik
PPI
Indikasi pembedahan
Striktur Korosif
Stenosis komplit gagal tindakan dilatasi
Terbentuknya fistula
Timbul komplikasi perforasi esofagus, mediastinitis
GERD
GERD
36-77% warga amerika GERD
– 7% memiliki gejala GERD tiap harinya
– 14-20% gejala GERD muncul mingguan
– 15-50% bulanan
Symptom termasuk: heartburn, acid regurgitasi,
water brash, dysphagia, atypical symptoms
(asthma, globus, laryngitis, cough, throat
clearing)
Pathophysiology
Lower esophageal sphincter disfungsi
Keterlambatan pengosongan isi lambung
Esophageal dysmotility
+/- hiatal hernia
esophagitis
Barrett’s Esophagus
Terapi Medikamen
Modifikasi gaya hidup
– Kopi, makanan berlemak, merokok; penurunan
berat badan, meninggikan posisi kepala saat tidur,
menghindari makan di tengah malam
Penggunaan PPI’s
Indikasi untuk pembedahan
Gagal terapi medikamen
Membutuhkan pengobatan jangka panjang
Hiatal hernia
Atypical symptoms with (+) pH probe
Komplikasi
Barrett’s esophagus (5-15% develop BE)
Erosive esophagitis
Esophageal Neoplasm
Eso tumors:
Lebih banyak ditemukan keganasan.
Sayangnya kanker eso yang didiagnosis lanjut
memiliki prognosis yang buruk Even for potentally
resectable ca eso, 5 y survival is < 30%
Benign Neoplasms
Paling sering adalah gastrointestinal stromal tumour
(GIST, another name for leimymoma),biasanya
asimptomatik tapi dapat menimbulkan perdarahan
atau disfagia
fibrovascular polyps, leiomyomas, papillomas,
lipomas, neurofibromas, granular cell tumors.
Ukuran besar dapat menyebabkan dysphagia
atau nyeri dada yang disebabkan oleh obstruksi
dan peregangan
LEIOMYOMa ESOPHAGUS
Tumor jinak paling sering pada esophagus & usus halus
tapi tidak dari colon
Biasanya asimptomatik
Pria usia muda
Paing sering pada sepertiga distal esofagus
Biasanya soliter 3% lainnya multiple
Penemuan radiologi:
Licin, batas tegas, massa intramural dapat menyebabkan
penyempitan lumen
Kalsifikasi
diagnosis
Barium meal
Endoscopy: lesi licin submucosal
Ca Esophagus
Etiologi dan patogenesis
Hampir semua adalah adenocarcinoma atau SCC
Kanker sel kecil adalah tipe ke-3 paling sering
SCC.
Di belahan dunia barat jarang terjadi (4 /100 000), di
Iran, Iraq Africa , China serign terjadi (200/100 000).
dapat muncul dari bagian mana saja di esofagus
Kebanyakan tumor pada esofagus baigan bawah adalah
SCC
Adeno ca.
Muncul dati sepertiga bawah esofagus dari BE atau
cardia
Insiden meningkat dan sekarang 5: 100000 di inggris
ETIOLOGY & PATHOGENESIS.
> pada laki-laki daripada perempuan3-4:1.
Harus dipertimbangkan pada setiap pasien dengan
disfagia
SYMPTOMS.
Progresif dysphagia selama beberapa bulan sehingga
hanya dapat mengkonsumsi makanan lunak selama
beberapa bulan selanjutnya
Onstruksi terjadi pada kanker tahap lanjut
Gejala
Nyeri dada persisten yang tidak diketahui sebabnya
hendaknya diperiksakan double-contrast Barium atau
endoscopy
Bau mulut, penurunan berat badan
Batuk yang terjadi setelah minum air terjadi pada
obstruksi lumen atau terbentuknya trakeoesofageal
fistula
Muntah darah, suara serak
Tanda:
Penurunan berat badan
Clubbing kuku pada tumor ganas maupun jinak
Vricho’s node pada regio supraclavia kiri
DIAGNOSIS.
Endoskopi saluran cerna atas
Barium meal
CT scan thorax dan abdomen untuk menentukan
metastasis dan invasi lokal
DIAGNOSIS.
Dysphagia memerlukan double-contrast Barium segera
Roti yang direndam barium menunjukkan lokasi
penyempitan
Dengan adanya gejala dan hasil barium yang normal
maka biopsi dan brushing dengan endoskopi wajib
dilakukan
DIAGNOSIS: staging.
Limfadenopati
enzim liver
Foto thorax
CT scan.
bronkoskopi
Endoscopic ultrasound (EUS)
TREATMENT.
Terapi tergantung pada :
Lokasi
ukuran
ada tidaknya penyebaran
Tipe sel
TREATMENT.