bermula dari akhir fisiologis dimana tahap reproduksi, terjadi berakhir pada berakhirnya awal senium dan menstruasi yang terjadi pada rata-rata terjadi wanita berumur pada umur 51 40-65 tahun. tahun. Masa ini ditandai dengan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif. Yaitu; a.Terjadi perubahan pada ovarium seperti sclerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah folikel dan menurunnya sintesis steroid seks. Lalu henti haid. b.Dan ditandai dengan turunnya kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran gonadotropin. c. terjadi patah tulang trutama terjadi pada persendian paha. Perubahan kejiwaan Perubahan fisik
Pada perubahan fisik seorang wanita
Perubahan yang dialami mengalami perubahan kulit. Lemak oleh wanita dengan bawah kulit menghilang sehingga kulit mengendor, sehingga jatuh dan menjelang menopause lembek. Kulit mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi adalah; merasa tua, mudah dan menjadi hitam.pada kulit tumbuh tersinggunga, mudah kaget bintik hitam, kelenjar kulit kurang berfungsi sehingga kulit menjadi kering sehingga jantung berdebar, dan keriput. Karena menurunnya estrogen dapat takut tidak bias memenuhi menimbulkan perubahan kerja usus kebutuhan seksual suami, menjadi lambat, dan mereabsorbsi sari makanan makin berkurang. Kerja usus rasa takut bahwa suami halus yang semakin berkurang maka akan menyeleweng. akan menimbulkan gangguan buang iar besar berupa obstipasi. Keinginan seksual menurun Perubahan yang terjai pada alat genetalia meliputi liang senggama dan sulit mencapai terasa kering, lapisan sel liang kepuasan (otgasme), dan senggama menipis yang menyebabkan mudah terjadi (infeksi kandung kemih juga merasa tidak berguna dan liang senggama). Daerah sensitive dan tidak menghasilkan makinsulit untuk dirangsang. Saat berhubungan seksual dapat menjadi sesuatu, merasa nyeri. Perubahan pada tulang terjadi oleh memberatkan keluarga dan karena kombinasi rendahnya hormon orang lain. paratiroid. Tulang mengalami pengapuran, artinya kalium menurun sehingga tulang keropos dan mudah Gangguan pada klimakterium ialah Gangguan menopause ialah 1) Gangguan neurovegetatif, yang disebut juga jadwal menopause gangguan vasomotorik dapat muncul sebagai gejolak panas (hot flushes), keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, desing dalam 1) Menopause premature telinga, tekanan darah yang goyah, berdebar- Terhentinya haid pada umur debar, susah bernafas, jari-jari atrofi dan gangguan usus 40 tahun Terdapat gejala 2) Gangguan psikis muncul dalam bentuk mudah premenopause hot flushes, tersinggung, depresi, kelelahan, semangat berkurang, dan susah tidur. Gangguan somatic, kenaikan gonadotropin selain gangguan haid atau amenorea, mencakup 2) Menopause terlambat pula kolpitis atrofikans, ektropium treter, osteoporosis, atritis, aterosklerosis, sclerosis Berhentinya haid setelah koroner, dan adipositas. umur 55 tahun Terdapat gejala menopause c. Kelainan organic pada masa menopause Dengan rangsangan estrogen terus-menerus tanpa selingan progesterone memberikan peluang terjadinya keadaan patologis organ tujuan estrogen dalam bentuk : 1) Perdarahan disfungsional semakin meningkat 2) Terjadi perubahan alat genetalia menjadi tumor jinak; mioma uteri, polip endometrial, polip servikal 3) Karsinoma korpus uteri 4) Keganasan payudara 5. Manajemen kebidanan klimakterium dan menopause Bagaimana bidan menghadapi masalah klimaterium di tengah masyarakat. Seperti dikemukakan bahwa hanya sekitar 25 % wanita mengeluh karena terjadi penurunan estrogen tubuh dan memerlukan tambahan hormon sebagai substitusi. Pemberian substitusi hormon tanpa diikuti pengawasan ketat adalah berbahaya, karena bidan dapat mengambil langkah : a. Melakukan KIEM sehingga wanita denngan keluhan menopause dapat memeriksakan diri ke dokter puskesmas b. Bidan berkonsultasi dengan dokter puskesmas atau dokter ahli c. Setelah pengobatan, bidan dapat meneruskan pengawasan d. Bidan dapat merujuk penderita ke Rumah Sakit Gangguan – gangguan endokrin : kelenjar endokrin dikeluarkan oleh seluruh tubuh dan bertanggung jawab untuk mengontrol fungsi internal tubuh dan memproduksi banyak hormone, penyakit dan rasa sakit, yang berefek seperti glans yaitu pituitary, hipotalamus, tiroid dan adrenal mempunyai dampak yang signifikan pada seksual wanita. Hormone mengontrol produksi hormone lainnya yang mungkin menyebabkan ketidakpuasan seksual. Pada dasarnya, fase – fase kehidupan seorang wanita berhubungan dengan fungsi organ reproduksinya. Wanita akan mengalami perubahan besar dalam tubuhnya sejak belum haid, haid dan berhenti haid. Hal ini akan mempengaruhi fisik maupun psikis seorang wanita secara keseluruhan. Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya sel telur dalan ovarium maka hormone estrogen dan progesterone juga mengalami peningkatan dan penurunan. Demikian seterusnya kerja ovarium mempengaruhi kerja organ reproduksi lainnya, termasuk hormin tubuh dalam siklus bulanan seorang wanita sampai berakhirnya masa reproduksi, yaitu menopause. Pada masa premenopause, hormone pregesteron dan estrogen masih tinggi, tetapi semakin rendah ketika memasuki masa perimenopause dan postmenopause. Keadaan ini berhubungan dengan fungsi ovarium yang terus menurun. Secara endokrinologis. Masa klimakterium ditandai turunnya kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran godadotropin.