Anda di halaman 1dari 11

AIR LAUT

oleh :
Almeira Putri Adefia (082.17.05)
Amalia Restu (082.17.07)
Ayu Pipit (082.17.09)
Ghassani Alami (082.17.)
Lani Oktaviani (082.17.)
Pengertian Laut

➢ UU RI No. 32 Tahun 2014


Laut adalah ruang perairan di muka bumi yang menghubungkan
daratan dengan daratan dan bentuk- bentuk alamiah lainnya, yang
merupakan kesatuan geografis dan ekologis beserta segenap unsur
terkait, dan yang batas dan sistemnya ditentukan oleh peraturan
perundang-undangan dan hukum internasional.
• The United States Geological Survey Water Science School “71%
permukaan bumi tertutup air. Pasokan air total di dunia setara dengan
332,5 juta mil kubik, lautan merupakan sekitar 97% dari seluruh air di
bumi.”
• Air laut mempunyai sifat yaitu asin, karena mengandung garam NaCl.
Kadar garam NaCl dalam air laut 3%. Dengan keadaan ini maka air
laut tidak memenuhi syarat untuk air minum (Sutrisno et al, 2004).
• 97% air di muka bumi ini merupakan air laut yang tidak dapat
digunakan oleh manusia secara langsung (Effendi, 2003).
Batas – Batas Laut
UU No. 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan United Nations Convention On The
Law Of The Sea (Konvensi Perserikatan Bangsa - Bangsa Tentang Hukum Laut)

➢ Batas Landas Kontinen : seluruh ➢ Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) :


lautan yang memiliki kedalaman kawasan yang memiliki jarak 200
kurang dari 200 meter maka akan mil dari pulau terluar di Negara
menjadi milik dari negara yang Indonesia.
berada di daerah laut tersebut. ➢ Zona Tambahan : bagian laut yang
➢ Batas Laut Territorial : batas berada di luar teritorial yang mana
perairan laut suatu negara yang Indonesia masih memiliki hak - hak
diukur dari pantai terluar ataupun kedaulatan dan kewenangan
pulau terluar denga jarak 12 mil tertentu pada kawasan ini.
(19,3 km) ke laut lepas.
Bagian – Bagian Ekosistem Laut

➢ Zona Litoral (Zona Pasang Surut) merupakan zona yang paling atas
atau paling dangkal dari lautan. Di zona litoral ini, kita akan
menemukan banyak hewan atau sekelompok hewan diantaranya
adalah bintang laut, udang, kepiting, bulu babi, hingga cacing laut.
➢ Zona Neritik (Ekosistem Pantai Pasir Dangkal) merupakan bagian dari
laut yang mempunyai tingkat kedalaman sekitar 200 meter, sehingga
masih dapat ditembus oleh cahaya matahari hingga ke bagian dasar.
Contohnya ekosistem terumbu karang.
➢ Zona Oseanik merupakan wilayah ekosistem air laut yang lepas, yang
mana kedalamannya sangat dalam. Saking dalamnya, zona ini sampai
terlihat gelap.
Ciri – Ciri Ekosistem Air Laut
➢ Mempunyai variasi suhu, yakni perbedaan suhu antara
bagian permukaan laut dengan bagian dalam atau
kedalaman air laut.
➢ Memiliki tingkat salinitas (kadar garam dalam air) yang
tinggi, yakni semakin mendekati garis khatulistiwa maka
salinitas semakin tinggi.
➢ Tidak terlalu dipengaruhi oleh keadaan iklim dan juga
cuaca.
➢ Didominasi oleh NaCI hingga mencapai 75%.
Jenis – Jenis Ekosistem Air Laut
➢ Ekosistem laut dalam, terdapat di ➢ Ekosistem pantai pasir, ➢ Ekosistem estuari, berada di
daerah laut paling dalam atau palung merupakan ekosistem yang daerah percampuran air laut
laut. Ekosistem ini tidak dapat berada di pesisir pantai dengan air sungai. Di
ditembus oleh cahaya matahari. dengan hamparan pasir. ekosistem estuari ini terdapat
Organisme yang hidup di ekosistem Tempat ini selalu terkena ekosistem yang khas, yakni
ini adalah predator dan ikan yang deburan ombak dan cahaya ekosistem padang lamun dan
dapat memancarkan cahayanya matahari yang kuat pada ekosistem hutan mangrove.
sendiri. siang harinya.
➢ Ekosistem terumbu karang, terdapat ➢ Ekosistem pantai batu,
di laut dangkal yang jernih. Banyak merupakan ekosistem yang
organisme yang hidup di ekosistem meiliki banyak bongkahan
ini, antara lain adalah terumbu batu yang besar maupun
karang, hewan spons, mollusca, kecil. Banyak organisme yang
bintang laut, ikan, dan juga ganggang. hidup di ekosistem ini,
Ekosistem terumbu karang ini misalnya ganggang cokelat,
mempunyai manfaat ekosistem kepiting, kerang, siput, dan
terumbu karang bagi biota laut dan juga burung.
manusia yang beraneka ragam.
Manfaat Ekosistem Air Laut

➢ Sebagai sumber makanan ➢ Tempat budidaya ikan, kerang


bagi manusia, baik hewani mutiara, rumput laut, dsb.
maupun nabati. ➢ Tempat barang tambang
➢ Sebagai pengontrol iklim di berada.
dunia. ➢ Tempat penelitian dan riset.
➢ Sebagai pembangkit listrik ➢ Sumber air minum.
tenaga angin, tenaga ombak,
➢ Mata pencaharian penduduk
dan tenaga pasang surut.
lokal.
➢ Tempat rekreasi dan hiburan.
➢ Jalur transportasi.
Gambar 1. Zona Ekosistem Air Laut
Zona litoral, merupakan daerah pantai yang terletak di antara pasang tertinggi dan surut
terendah
Zona neritik adalah daerah laut dangkal yang selalu tertutup air meski pada waktu surut. Zona
nertik masih dapat ditembus sinar matahari dan bagian dasar dalamnya ± 300 m
Zona pelagik adalah daerah perairan terbuka yang memiliki kedalaman 6.000-10.000 m. Zona
pelagik terdiri atas daerah epipelagik, mesopelagik, dan batipelagik. Selain itu, terdapat juga
daerah yang lebih dalam lagi yaitu abisal pelagik dan hadal pelagik.
Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air
sekitar 200 m.
Mesopelagik merupakan daerah di bawah epipelagik dengan kedalaman
200-1000 m. Hewan yang hidup di daerah mesopelagik yaitu ikan hiu.
Batiopelagik merupakan daerah dengan kedalaman 200-2.500 m. Hewan
yang hidup di daerah batiopelagik yaitu gurita.
Abisal pelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000 m, di daerah ini tidak
terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar matahari tidak mampu menembus daerah
ini.
Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar) dengan kedalaman lebih dari 6.000 m.
Sebagai produsen di tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.
Gambar 2. Rantai Makanan pada Ekosistem Laut

Anda mungkin juga menyukai