Anda di halaman 1dari 12

KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM

Oleh:
Ali Maulida, S.S, M.Pd.I
Pengantar
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang
sangat menentukan dalam suatu sistem pendidikan.
Kurikulum mengandung materi yang diajarkan
secara sistematis selaras dengan tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan.
Kurikulum merupakan salah satu alat untuk
mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai
pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada
semua jenis dan tingkat pendidikan.
- Dalam ilmu pendidikan Islam, kurikulum merupakan
bahan-bahan ilmu pengetahuan yang diproses di
dalam sistem kependidikan Islam.
- Menurut sifatnya, kurikulum pendidikan Islam
dipandang sebagai cermin idealitas Islam yang
tersusun dalam bentuk serangkaian program dan
konsep dalam mencapai tujuan pendidikan Islam.
- Dengan memperhatikan program yang berbentuk
kurikulum, kita dapat mengetahui cita-cita apakah
yang hendak diwujudkan oleh suatu proses
kependidikan Islam.
• Ada empat aspek utama ciri ideal sebuah kurikulum
menurut Hasan Langgulung, yaitu:
1. Memuat tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
2. Memuat sejumlah pengetahuan (knowledge) dan
keterampilan yang memperkaya aktivitas-aktivitas dan
pengalaman peserta didik sesuai dengan perkembangan
peserta didik dan dinamika masyarakat.
3. Memuat metode, cara-cara mengajar dan bimbingan yang
dapat diikuti peserta didik untuk mendorongnya kearah
yang dikehendaki dan tercapainya tujuan pendidikan yang
dirumuskan.
4. Memuat metode dan cara penilaian yang digunakan untuk
mengukur dan menilai hasil proses pendidikan, baik aspek
jasmani, akal dan qalb (jiwa).
Deskripsi
Secara etimologis:
 Kurikulum berasal dari b. Yunani curir= pelari, dan
curere= tempat berpacu.
 Berasal dari dunia olahraga zaman Romawi kuno yang
berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari
dari garis start sampai garis finish.
 Dalam B.Arab istilah yang digunakan adalah manhaj,
secara bahasa berarti jalan yang terang dan jelas yang
dilalui manusia pada berbagai bidang kehidupan.
 Dalam konteks tarbiyah, manhaj adalah seperangkat
perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh
lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan-
tujuan pendidikan.
Deskripsi dari para ahli :
1. Kurikulum adalah suatu program yang direncanakan
dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan untuk
mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu. (Zakiah
Daradjat)
2. Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan,
kebudayaan, sosial, olahraga dan kesenian yang
disediakan oleh sekolah bagi peserta didiknya di dalam
dan diluar sekolah dengan maksud menolong untuk
berkembang secara menyeluruh dalam segala segi dan
dapat mengantarkan adanya perubahan tingkah laku
pada peserta didik sesuai dengan tujuan-tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. (Al-Syaibani)
DASAR KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
 Dalam pendidikan Islam terdapat banyak usaha
untuk mentransfer dan menanamkan nilai-nilai
Islam sebagai titik pusat tujuan dan proses
pendidikan Islam.
Empat kerangka dasar kurikulum pendidikan Islam
(Al-Syaibani):
1. Dasar Agama. Dasar ini menjadi ruh dan target
tertinggi dalam kurikulum. Dasar agama dalam
pendidikan Islam harus didasarkan pada al-Qur’an,
as-Sunnah dan sumber-sumber lain di dalam
Islam.
2. Dasar Falsafah. Dasar ini memberikan pedoman
bagi tujuan pendidikan Islam secara filosofis,
sehingga tujuan, isi dan organisasi kurikulum
mengandung suatu kebenaran dan pandangan
hidup dalam bentuk nilai-nilai yang diyakini
sebagai suatu kebenaran.
3. Dasar Psikologis. Dasar ini memberikan
landasan dalam perumusan kurikulum yang
sejalan dengan ciri-ciri perkembangan psikis
peserta didik, sesuai dengan tahap
kematangan dan bakatnya.
4. Dasar Sosial. Dasar ini memberikan gambaran
bagi kurikulum pendidikan Islam yang
tercermin pada dasar sosial yang mengandung
ciri-ciri masyarakat Islam, baik dari segi
pengetahuan, nilai-nilai ideal, cara berfikir dan
adat kebiasaan, dan lain-lain.
PRINSIP-PRINSIP
KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
Menurut Al-Syaibani:
1. Berorientasi pada Islam yaitu ajaran dan nilai-
nilainya. Kurikulum yang dirumuskan, baik yang
berkaitan dengan falsafah, tujuan, kandungan,
metode mengajar, maupun cara-cara perlakuan
dan hubungan-hubungan yang berlaku dalam
lembaga-lembaga pendidikan harus berdasarkan
tuntunan Islam.
2. Prinsip universal (menyeluruh) yaitu muatan
kurikulum hendaknya berlaku secara menyeluruh
tanpa terbatasi oleh sekat wilayah.
3. Prinsip keseimbangan, yaitu muatan
kurikulum hendaknya memuat ilmu dan
aktivitas belajar secara berkesinambungan
pada jenjang pendidikan yang ditawarkan.
Ini dilakukan agar tidak terjadi pengulangan
yang akan membuat peserta didik jenuh.
4. Prinsip-prinsip interaksi antara kebutuhan
peserta didik, pendidik, dan masyarakat.
5. Prinsip pemeliharaan perbedaan-
perbedaan individual antar peserta didik,
baik perbedaan dari segi bakat, minat,
kemampuan, kebutuhan dan sebagainya.
6. Prinsip integralitas (pertautan/ keterpaduan)
antar mata pelajaran, pengalaman-
pengalaman, dan aktivitas yang terkandung
dalam kurikulum dengan kebutuhan peserta
didik dan kebutuhan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai