Pengaruh
lingkungan lain
Proses autoimun Genetik
Patofisiologi Alzheimer
• Penyakit degenerative pada otak, gangguan vaskular dan penyakit lainnya, serta
gangguan nutrisi, metabolic dan toksisitas secara langsung maupun tak langsung
dapat menyebabkan sel neuron mengalami kerusakan melalui mekanisme iskema,
infark, inflamasi, deposisi protein abnormal sehingga jumlah neuron menurun dan
mengganggu fungsi dari area kortikal ataupun subkortikal. Di samping itu, kadar
neurotransmitter di otak yang di perlukan untuk proses konduksi saraf juga akan
berkurang. Hal ini akan menimbulkan gangguan fungsi kognitif (daya ingat, daya
pikir dan belajar), gangguan sensorium (perhatian, kesadaran), persepsi, isi pikir,
emosi dan mood. Fungsi yang mengalami gangguan tergantung lokasi area yang
terkena (kortikal atau subkortikal) atau penyebabnya, karena manifestasinya
dapat berbeda. Keadaan patologis dari hal tersebut akan memicu keadaan
konfusio akut demensia
Manifestasi Klinis
A. Pengkajian
Identitas pasien
Identitas klien meliputi nama,umur ( lebih sering pada kelompok usia lanjut 50% populasi berusia
lebih dari 85 tahun), jenis kelamin,pendidikan,alamat, pekerjaan,agama,suku bangsa,tanggal dan
jam masuk rumah sakit, no register, diagnosis medis.
Riwayat kesehatan
Keluhan utama ( Biasanya pasien penurunan daya ingat, perubahan kognitif dan kelumpuhan
gerak ektremitas)
Riwayat kesehatan sekarang ( Biasanya pasien mengeluhkan sering lupa dan hilangnya ingatan
yang bar. Pada beberapa kasus,keluarga sering mengeluhkan bahwa klien sering mengalami
tingkah lakuaneh)
Riwayat kesehatan dahulu ( Biasanya pasien memiliki riwayat hipertensi, diabetes
mellitus,penyakit jantung, pengunaan obat-obatan anti ansietas dalam jangka yang lama)
Next…
Riwayat kesehatan keluargga ( Pengkajian adanya anggota keluarga terdahulu yang
menderita hipertensi,diabetes mellitus diperlukan untuk melihat adanya komplikasi
penyakit lain yang mempercepat prognosis penyakit lain).
Pola aktivitas dan latihan ( Biasanya pola aktivitas pada pasien Alzhaimer
terganggu, dan pasien akan membutuhkan bantuan orang lain dalam aktivitasnya).
Pola kognitif dan persepsi ( Biasanya pasien kurang mengetahui mengenai
Alzhaimer namun ada juga beberapa pasien yang mengetahui tentang alzhaimer
tersebut).
Pola persepsi- konsep diri ( Biasanya pasien kesulitan saat ingin beraktivitas terlalu
berat karena berkurangnya tonus otot, atau terjadinya kelemahan pada tubuh yang
disebabkan karena hilangnya Sensori)
Pola tidur dan istirahat ( Biasanya pasien Penurunan minat atau perhatian pada
aktivitas yang biasa, hobi,ketidak mampuan untuk menyebutkan kembali apa yang
dibaca ( mengikuti acara program televise ).
Next…
Pola peran hubungan ( Biasanya pasien akan merasa terganggu saat mengalami
penyakit Alzhaimer, jika seorang laki- laki yang sudah berkeluargga maka akan
merasa terganggu untuk mencari nafkah sebagai kewajiban kepala rumah
tangga. Dan sebaliknya jika seorang perempuan yang sudah berkeluargga maka
akan terganggulah perannya sebagai ibu rumah tangga (IRT).
Pola seksual dan reproduksi ( Biasanya pasien Alzhaimer pola seksual dan
reproduksinya terganggu).
Pola toleransi stress- koping( Biasanya pasien Alzhaimer mengalami stress atau
ketakutan sehingga stress tersebut meningkat )
Pola nilai dan kepercayaan ( Biasanya pada pasien Alzhaimer pola nilai dan
kepercayaannya terganggu ).
Pemeriksaan Fisik
Abdomen ( Biasanya pada pasien Alzhaimer, datar, dan tidak ada pembesaran
hati).
Ekstermitas ( Biasanya kelemahan, kelelahan, perasaan tidak berdaya setelah
akttivitas, nyeri dada bila sesudah beraktivitas).
Integumen ( Pada klien Alzhaimer biasanya akral terasa hangat, turgor baik ).
Genitalia dan Rectal ( Biasanya hygine nya akan terganggu).
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan diagnostik
CT scan ( Biasanya memperlihatkan adanya pelebaran ventrikel dan atrofi
korteks dan memastikan tidak adanya tumor, abses otak ) .
MRI ( Biasanya untuk melihat apakah ada Peningkatan intensitas pada daerah
kortikal dan periventrikuler (Capping anterior horn pada ventrikel lateral).
Capping ini merupakanpre dileksi untuk demensia )
EEG ( Biasanya menunjukkan daerah lesi yang spesifik dan perubahan gelombang
lambat pada lobus frontalis yang non spesifik )
Pemeriksaan laboratorium ( Biasanya pada pasien alzhaimer tidak ada pemeriksaan
laboratorium yang spesifik pada penderita alzheimer. Pemeriksaan laboratorium
ini hanya untuk menyingkirkan penyebab penyakit demensia lainnya seperti
pemeriksaan darah rutin, B12, Calsium, Posfor, fungsi renal danhepar, tiroid,
asamfolat, serologisifilis, skrining antibody yang dilakukan secara selektif )
B. Diagnosa Keperawatan
1.