Anda di halaman 1dari 28

ANATOMI MATA

DISUSUN OLEH:

Andhika Shahnaz Garini

1102014023

Pembimbing :
dr. Nasrudin , Sp. M
KEPANITERAAN KLINIK ILMU MATA
PERIODE 4 Maret – 6 April 2019
Embriologi mata
• Pembentukan mata
terjadi pada hari ke 22
embrio sebagai
sepasang lekukan
dangkal di sisi
forebrain. Dengan
menutupnya neural
tube, lekukan ini
membentuk kantung
keluar sebagai vesikel
optik.
Pada minggu ke -4, vesikel
optik menonjol keluar dari area
diensefalon prosensefalon.
Seiring pertumbuhan vesikel
optik, bagian distalnya
berhubungan dengan sekitar
permukaan ektoderm dan
menginduksi terbentuknya
plakoda lensa.
Pada gambar ini, vesikel optik
berdinding ganda yang
berinvaginasi dengan terbentuknya
optic cup. Lapisan dalam optic cup
akan berkembang menjadi retina.
Epitel pigmen retina dihasilkan dari
potongan posterior lapisan luar
optic cup, sedangkan potongan
anteriornya akan menjadi corpus
cilliare dan iris).

Vesikel lensa sferis terpisah dari


ektoderm permukaan dan rima
optic cup melipat ke dalam
vesikel lensa. Optic cup sendiri
tetap berhubungan dengan
diensefalon melalui tangkai kecil.
Pada titik optic cup yang paling dalam,
sulcus longitudinalis, fissura opticus,
menjadi terlihat. Fissura opticus tersebut
berisi pembuluh darah dan serabut saraf I
yang nantinya akan menjadi N. opticus.
Bagian dalam optic cup akan diperdarahi
oleh A.V Hyaloidea. Pada bulan ke-7, bagian
distal pembuluh darah hialoid
berdegenerasi, sedangkan bagian
proksimalnya menetap karena A.V centralis
retina terletak dekat dengan N. opticus.

Pada minggu ke-7, serat lensa terbentuk


sebagai pemanjangan sel epitel pada
dinding posterior vesikel lensa.
Sel-sel mesenkimal bermigrasi
ke dalam optic cup dan
membentuk corpus vitreum
yang terdiri dari humor
vitreous, substansia gelatinosa
dengan serat-serat halus yang
tertanam. Corpus vitreum
menyebabkan bulbus oculi
memiliki bentuk yang padat.
Rongga Orbita

Rongga orbita merupakan suatu ruangan berbentuk piramid dengan 4 dinding


yang puncaknya ada di posterior. Terdapat 7 tulang yang membentuk dinding
orbita, yaitu Os. Frontale, Os. Ethmoidale, Os. Lacrimale, Os. Palatinum, Os.
Maxilla, Os. Sphenoidale, Os. Zygomaticum).
Atap/ superior terdiri atas
Os. Frontale.
Inferior/ Dasar terdiri dari
Os. Zygomaticum, Os.
Maxilla, Os Palatina

Medial terdiri atas Os.


Maxilla, Os. Lacrimale, Os.
Ethmoid.
Lateral terdiri atas Os
frontale, Os. Zygomaticum,
Os. Sphenoid.
Dinding medial orbita merupakan dinding yang tipis, sering disebut Lamina Papyracea karena
setipis kertas. Os. Ethmoidalis membentuk sebagian besar dinding medial. Sedangkan os
lacrimalis kecil, tipis, dan rapuh. Trauma tumpul pada bola mata biasanya menyebabkan fraktur
basis orbita. Sebagai akibatnya, struktur intraorbita (M. rectus inferior dan obliquus inferior)
dapat terperangkap dalam celah fraktur atau bertranslokasi seluruhnya ke sinus maxillaris
(herniasi orbitalis).
Suplai darah dan inervasi

Orbita dan strukturnya diperdarahi oleh A. Ophtalmica, cabang dari A. Carotis Interna. A.
Ophtalmica berjalan dibawah N. Opticus masuk ke orbita melalui canalis opticum.
Aliran vena ke orbita terutama melalui V. Opthalmica superior dan inferior. V.
Opthalmica akan mengalir ke sinus cavernosus melalui fissura orbitalis superior
dan mengalir ke plexus venosus pterygoideus melalui fissura orbitalis inferior. V.
Opthalmica superior berasal dari vena supraorbita dan supratrochlear serta
cabang dari vena angular yang dimana semua vena-vena ini mengalir ke kulit di
daerah periorbital.
Otot-otot Ekstraokular
Eye (Apparatus
Lacrimalis)
Bulbus Oculi

Bulbus Oculi, terdiri dari:


1. Lapisan Luar ( Sklera
dan Kornea)
2. Lapisan Tengah
(Choroid, Iris)
3. Lapisan Dalam (Retina)
Bulbus Oculi
• Kornea : Selaput bening
mata yang tembus
cahaya dan avaskular.
Terdiri atas:
– Epitel
– Membrana basal
– Membran bowman:
terletak dibawah
membran basal epitel
kornea.
– Stroma: terdiri dari lamel
dan keratosit.
– Membran descement:
sifatnya elastik.
– Endotel: berasal dari
mesotelium. Melekat
pada membran
descement.
• Iris • Pupil
– Kaya akan kripta dan
trabekula – fungsinya untuk
meningkatkan kualitas
– Terdiri atas 2 lapisan, yaitu: gambar dengan cara
• Lapisan anterior mengatur cahaya yang
mesodermal stromal masuk.
• Lapisan posterior
mesodermal epitel – Diatur oleh M. Sphincter
berpigmen yang berfungsi untuk
miosis, dan M. Dilator yang
berfungsi untu dilatasi.
• Lensa
– Berbentuk bikonveks, avaskular
– Terdiri dari:
• Kapsul lensa
• Epitel lensa
• Korteks lensa
• Nukleus
• Badan Cilliare
– Memanjang dari
akar iris ke ora
serata dan akan
bergabung dengan
choroid.
– Fungsi:
• Otot siliar
berfungsi untuk
akomodasi
• Lapisan ganda
epitel badan siliar
berfungsi untuk
menghasilkan
aquos humor.

• Choroid
– Terdapat banyak
pembuluh darah
– Berfungsi untuk
meregulasi
temperatur dan
menutrisi bagian luar
retina
• Vitreous Body
– Terdiri dari 98% air, 2%
kolagen dan asam
hialuronat.

• Retina
– Terdiri dari:
• Membran limitan internal
• Stratum opticum
• Lapisan ganglion
• Lapisan flexiform dalam
• Lapisan inti dalam
• Lapisan flexiform luar
• Lapisan inti luar
• Membran limitan eksterna
• Lapisan rods dan cone
• Lapisan epitel pigmen
• Membrana Bruch
Eyelids
Jaras
Penglihatan
1. Tulang pada dinding medial orbita
yang paling tipis?

Dinding medial orbita merupakan dinding yang tipis, sering disebut Lamina Papyracea karena
setipis kertas. Os. Ethmoidalis membentuk sebagian besar dinding medial. Sedangkan os
lacrimalis kecil, tipis, dan rapuh.
2. Origo dan insertio otot bola mata
• Otot ekstra okular terdiri dari 6 otot.
Empat otot rektus, yaitu: m. rektus
medial, m. rektus lateral, m. rektus
superior dan m. rektus inferior dan dua
otot obliqus, yaitu : m. obliqus superior
dan m. obliqus inferior.
• Keenam otot ekstraokular ini
menempel pada sklera. Keempat otot
rektus berorigo pada anullus zinn dan
berinsersi pada bagian anterior bola
mata, sedangkan M. obliquus berinsersi
pada bagaian posterior bola mata.
• Gambaran insersi otot-otot rektus ini
membentuk pola spiral yang dikenal
dengan spiral of tillaux. Sedangkan m.
obliqus superior berorigo di apeks
orbita diatas anullus zinn dan m. obliqus
inferior berorigo di periosteum os.
maksilaris dengan insersi dibawah m.
rektus lateral. Dan m. levator palpebra
superior berorigo pada apeks orbita dari
ala parva os. sfenoidalis di superior
annulus zinn.
3. Lapisan kornea dan fungsinya
• Kornea : Selaput bening mata
yang tembus cahaya dan
avaskular. Terdiri atas:
– Epitel: terdapat di bagian
permukaan anterior kornea.
Merupakan lapisan non keratin
yang dapat beregenerasi
dengan cepat.
– Membrana basal : membran
yang tidak dapat beregenerasi.
– Membran bowman: terletak
dibawah membran basal epitel
kornea.
– Stroma: lapisan pembentuk
kornea, terdiri dari serabut
kolagen dan fibroblas
– Membran descement:
membran yang relatif kuat.
– Endotel: berasal dari
mesotelium. Melekat pada
membran descement.
4. Mid dilatasi pada pupil diatur oleh
nervus?
5. Fisiologi dan
jaras penglihatan
• Cahaya masuk dari kornea 
ke COA ke pupil. Pupil akan
konstriksi untuk mengurangi
jumlah cahaya yang masuk, dan
berdilatasi bila cahaya redup
agar sinar yang masuk ke mata
lebih banyak  cahaya akan
masuk ke lensa. Di lensa terjadi
pembiasan cahaya  cahaya
yang dibiaskan akan masuk ke
retina. Cahaya akan masuk
membran limitan eksterna 
ke sel batang dan kerucut 
cahaya akan masuk ke
membran limitan interna  ke
lapisan ganglion untuk diubah
menjadi sinyal saraf sinyal
saraf tersebut akan diteruskan
ke nervus opticus.
• sewaktu cahaya masuk ke mata,
berkas sinar dari separuh kiri lapang
pandang jatuh di separuh kanan
retina kedua mata (separuh medial
atau dalam retina kiri dan separuh
lateral atau luar retina kanan).
Demikian juga, berkas sinar dari
separuh kanan lapang pandang
mencapai separuh kiri kedua retina
(separuh lateral retina kiri dan
separuh medial retina kanan)  N.
opticus yang keluar dari retina akan
membawa informasi dari kedua
paruh retina yang dipersyarafi nya 
selanjutnya infromasi ini akan
menyilang di chiasma opticum  di
dalam chiasma opticum, serat-serat
separuh medial tiap retina
menyebrang ke sisi kontralateral,
namun separuh lateral tetap disisi
semula  selanjutnya berkas-berkas
informasi ini akan diteruskan ke
tractus opticum  berkas-berkas
informasi tersebut akan di salurkan
ke separuh otak di sisi yang sama
tentang separuh lapang pandang
kontralateral.

Anda mungkin juga menyukai