َُّللا
ِّ ب ِ َو َمن يَ ْقت ُ ْل ُمؤْ ِمنًا ُّمتَعَ ِ ِّمدًا فَ َجزَ آ ُؤهُ َج َهنَّ ُم خَا ِلدًا فِي َها َوغ
َ َض
ع ِظي ًماَ عذَابًا َ ُع َّد لَه َ َ علَ ْي ِه َولَعَنَهُ َوأ
َ
“Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin
dengan sengaja, maka balasannya adalah neraka
Jahanam, dan dia kekal di dalamnya,dan Allah murka
kepadanya dan melaknatnya serta menyediakan
baginya adzab yang besar( Qs An Nisa’ : 93 )
Hadist riwayat Ibnu Mas’ud bahwasanya Rosulullah saw
bersabda :
ون فِي ُ ين يَ ْو ًما ث ُ َّم يَ ُك َ ط ِن أ ُ ِ ِّم ِه أ َ ْربَ ِعْ َِِ َّن ََ أ َ َح َد ُك ْم يُ ْج َم ُع خ َْلقُهُ فِي ب
ضغَةً ِمثْ َل ذَ ِل َك ث ُ َّم ْ ون فِي ذَ ِل َك ُم ُ علَقَةً ِمثْ َل ذَ ِل َك ث ُ َّم يَ ُكَ ذَ ِل َك
بِ ْت ِب َكت ٍ الرو َح َويُؤْ َم ُر ِبأ َ ْربَ ِع َك ِل َما ُّ س ُل ْال َملَ ُك فَيَ ْنفُ ُخ ِفي ِه
َ يُ ْر
س ِعيد َ ي أ َ ْوٌّ ش ِقَ ع َم ِل ِه َو َ ِر ْزقِ ِه َوأ َ َج ِل ِه َو
“Sesungguhnya seseorang dari kamu dikumpulkan penciptaannya
di dalam perut ibunya selama empat puluh hari. Setelah genap
empat puluh hari kedua, terbentuklah segumlah darah beku. Ketika
genap empat puluh hari ketiga , berubahlah menjadi segumpal
daging. Kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan roh,
serta memerintahkan untuk menulis empat perkara, yaitu penentuan
rizki, waktu kematian, amal, serta nasibnya, baik yang celaka,
maupun yang bahagia. “ ( Bukhari dan Muslim )
Menggugurkan Janin Sebelum Peniupan Roh
Pendapat I. Menggugurkan janin sebelum
peniupan roh hukumnya boleh
Pendapat II. Menggugurkan janin sebelum
peniupan roh hukumnya makruh. Dan jika
sampai pada waktu peniupan ruh, maka
hukumnya menjadi haram.
Pendapat III. Menggugurkan janin
sebelum peniupan roh hukumnya haram
Menggugurkan Janin Setelah Peniupan
Roh
Secara umum, para ulama telah sepakat bahwa
menggugurkan janin setelah peniupan roh
hukumnya haram
jika ada sebab-sebab darurat, ulama berbeda
pendapat:
1. menggugurkan janin setelah peniupan roh
hukumnya tetap haram, walaupun diperkirakan
bahwa janin tersebut akan membahayakan
keselamatan ibu yang mengandungnya.
Pendapat ini dianut oleh Mayoritas Ulama.
2. Dibolehkan menggugurkan janin
walaupun sudah ditiupkan roh
kepadanya, jika hal itu merupakan satu-
satunya jalan untuk menyelamatkan ibu
dari kematian.