Oleh
Parlia Lopa Sari
G1A218050
PEMBIMBING :
dr. Puji Lestari, Sp.M
Pendahuluan
Ulkus kornea merupakan keadaan
patologik kornea yang ditandai oleh
adanya infiltrat supuratif disertai defek
kornea bergaung, diskontinuitas jaringan
kornea dapat terjadi dari epitel sampai
stroma.
Etiologi :
Trauma , pemakaian lensa kontak,
infeksi, dll.
Penyebab kebutaan ke II di
Indonesia
Nama : Tn. A
Umur : 22 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Prabu Salawangi, Kel. Kasang
Jaya, Jambi
Pekerjaan : Wiraswasta
Ke poli : 6 Agustus 2019
MRS Bangsal : 6 Agustus 2019
Operasi : 7 Agustus 2019
KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh nyeri pada mata kiri yang semakin memberat sejak ± 2 bulan
yang lalu.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Sejak ± 1 tahun yang lalu pasien sering mengeluhkan mata kirinya berair kering, dan gatal,
pasien pun sering menggosok-gosok matanya. Untuk keluhannya pun pasien berobat ke RS
DKT dikatakan pasien didiagnosis keratitis oleeh dokter di RS tersebut, dan diberi obat salep
namun pasien lupa nama obatnya. Os pun rutin berobat semenjak itu.
• ± 4 bulan SMRS os mulai jenuh dengan pengobatan yang lama. Os pun membeli obat tetes
sendiri di apotik, nama obatnya “xitrol”. Os merasa agak enakan dan rutin mengkonsumsi
obat tetes tersebut
• ± 2 bulan SMRS os merasa matanya semakin kabur, dan tampak titik putih di tengah mata,
mata os juga merah, nyeri juga mulai dirasakan. Os pun berobat ke Theresia dan diberi obat.
• ± 1 Bulan SMRS mata os semakin parah, titik putih dimata semakin meluas, nyeri pada mata
semakin terasa, sehingga os pun agak susah untuk membuka mata, dan mulai ada sekret. Os
pun segera direncanakan operasi di theresia. Namun, saat pada hari operasi trombosit os
menurun. Sehingga operasi dibatalkan.
• ± 2 hari SMRS os Kontrol ulang ke poli RSUD raden mattaher untuk rencana operasi yang
tertunda. Keadaan mata os saat ini merah, titik putih tampak di tengah mata, nyeri sudah
berkurang, mata merah dan ada sedikit pus.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
± 2 tahun
yang lalu
• ± 2 tahun yang lalu pasien sering haus, mudah lapar dan sering buang air kecil
• Sering kebas pada kedua kaki
• Luka tidak sembuh > 2minggu
• Dibawa ke DKT, didiagnosis kencing manis dan darah tinggi, tidak mengkonsumsi
obat setelah obat habis
RIWAYAT PENYAKIT
Insert the title of your subtitle Here
Penyakit Sistemik
Trac. Respiratorius : Tidak ada keluhan
Trac. Digestivus : Tidak ada keluhan
Kardiovaskuler : Tidak ada keluhan
Endokrin : Tidak ada keluhan
Neurologi : Tidak ada keluhan
THT : Tidak ada keluhan
Kulit : Tidak ada keluhan
PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Oftalmologikus
OD OS
Muscle Balance
Duksi : baik
Duksi : baik
Versi : baik
Versi : baik
PEMERIKSAAN EKSTERNAL
OD OS
Visual Field
Sama dengan pemeriksa Sama dengan pemeriksa
PEMERIKSAAN EKSTERNAL
COA COA
Kedalaman sedang, pus (-), darah Kedalaman sulit dinilai, pus (+)
(-) diameter 5 mm, darah (-)
Pupil Pupil
Bulat, isokor, diameter 3 mm, Bentuk, ukuran, reflek pupil direct
refleks pupil direct dan indirect dan indirect sulit dinilai
(+),
Iris Iris
Warna Coklat, kripta jelas Tidak dapat dinilai
Diagnosis
Diagnosis Banding
Diet DM
BBI = 90%x(165-100)x 1kg
BBI = 58,5 kg
• Puasa Laki-laki = 58,5 kg x 30
= 1755 kalori
• Istirahat dan tirah baring Penyesuaian =
• Pantau glukosa plasma per jam Usia 51 = - 5% x kalori total
Bed rest = + 10% x kalori total
• Pantau TTV dan KU Kalori total = 1842 kalori
• Cek elektrolit berkala Diet DM B2
Karbohidrat = 74% x kalori total
• Cek urinalisis berkala = 1363 kalori
• Edukasi = 340 gram
Lemak = 20% x kalori total
= 368 kalori
= 40 gram
Protein = 6% x kalori total / 0,6gr/kgbb/hari
=110 kalori
= 27,5 gr / 35,4 gr/hari
Serat = ± 25 gr/hari
TATALAKSANA
FARMAKOLOGI
Kornea
•Jaringan transparan
•tebal 0,54 mm di tengah
•0,65 mm di tepi
•Diameter11,5 mm
•Avaskuler
•Lensa cembung dengan daya refraksi sebesar
+ 43 dioptri
LAPISAN KORNEA
ULKUS KORNEA
Hilangnya sebagian
permukaan kornea akibat
kematian jaringan kornea,
ditandai dgn infiltrat
supuratif disertai defek
kornea bergaung, dan
diskontinuitas jaringan
ETIOLOGI
Non Sistem
Infeksi
Infeksi Imun
ETIOLOGI
Non Sistem
Infeksi
Infeksi Imun
Bakteri Jamur
Virus Amoeba
ETIOLOGI
Non Sistem
Infeksi Infeksi Imun
•Bahan kimia
•Radiasi dan suhu
•Lensa kontak
•Defisiensi vitamin A
•Pajanan
•Obat
•Neurotropik
ETIOLOGI
Non Sistem
Infeksi
Infeksi Imun
SLE
Rheumathoid arthritis
KLASIFIKASI ULKUS KORNEA
Sentral Perifer
Pneumokokkus,
streptokokus
Bakterialis
Pseudomonas,
Staphylococcus
Candida,
Fungi
ULKUS KORNEA Aspergillus
SENTRAL
HSV
Virus
HZV
Amoeba Acanthamoeba
Ulkus Kornea Perifer
•Ulkus Marginal
•Ulkus Mooren
•Ulkus Ulcerring
GEJALA KLINIS
SUBJEKTIF
OBJEKTIF
• Injeksi silier
• Diskontiunitas
• Infiltrat
• Hipopion
PEMERIKSAAN FISIK
Visus
• < 6/6
TIO
• Bila berat, bisa
meningkat
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
Palpebra
• Kadang bengkak
Konjungtiva
• PCVI (+)
• CVI (-)
Kornea
• Infiltrat
• Kornea edem
• Hilangnya jaringan kornea
• Flouresence (+)
• Sensibilitas Kornea (+/-)
Iris
• Dapat terjadi iritis
PEMERIKSAAN SLIT LAMP
Pemeriksaan
Anamnesis fisik
Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan Gram
Kultur
KOH TERAPI
Uji Fluoresin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan Gram
• Kultur
• KOH
• Flouresence
TATALAKSANA
Edukasi Medikamentosa
Operatif
MEDIKAMENTOSA
Sulfa
Skopolamin Analgesik
Atropin
Perforasi Sikatrik
kornea kornea
katarak Glaukoma
PEMBAHASAN
Nyeri pada mata kiri,riwayat sering
menggosok mata,nyeri bertambah jika
Anamnesis terkena cahaya dan saat membuka mata
dan menggerakkan bola mata, mata berair
(+), pandangan mata kabur,mata merah
(+),sukar membuka kelopak mata, gatal (+)