Anda di halaman 1dari 14

Ririn Teguh Ardiansyah, SKM.

, MPH
Mencegah kontaminasi ke badan air

Mencegah kontak antara manusia dan tinja

Membuat tinja tidak dapat dihinggapi serangga,


serta binatang lainnya

Konstruksi dudukannya dibuat dengan baik &


aman bagi pengguna.
Rumah Jamban (Bangunan bagian atas)

• Sirkulasi udara yang cukup


• Bangunan mampu menghindarkan pengguna terlihat dari
luar
• Bangunan dapat meminimalkan gangguan cuaca (baik
musim panas maupun musim hujan)
• Kemudahan akses di malam hari
• Disarankan untuk menggunakan bahan lokal
• Ketersediaan fasilitas penampungan air dan tempat
sabun untuk cuci tangan
Dudukan Jamban (Bangunan Bagian Tengah)

• Terdapat penutup pada lubang sebagai pelindung


terhadap gangguan serangga atau binatang lain.
• Dudukan jamban dibuat harus mempertimbangkan
faktor keamanan (menghindari licin, runtuh, atau
terperosok).
• Bangunan dapat menghindarkan/melindungi dari
kemungkinan timbulnya bau.
• Mudah dibersihkan dan tersedia ventilasi udara yang
cukup
Penampung Tinja (Bangunan bagian bawah)
• Daya resap tanah (jenis tanah)
• Kepadatan penduduk (ketersediaan lahan)
• Ketinggian muka air tanah
• Jenis bangunan, jarak bangunan dan kemiringan letak
bangunan terhadap sumber air minum (lebih baik diatas
10 m)
• Umur pakai (kemungkinan pengurasan, kedalaman
lubang/kapasitas)
• Diutamakan dapat menggunakan bahan lokal
• Bangunan yang permanen
Jamban cemplung ini sering kita jumpai didaerah
pedesaan di jawa. Sesuai dengan daerah pedesaan maka
rumah kakus tersebut dapat dibuat dari bambu, dinding
bambu dan atap daun kelapa ataupun daun padi. Jarak
dari sumber air minum sekurang-kurangnya 15 meter.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai