STRUKTUR MATAHARI
2. Zona Radiatif
Daerah yang lebih luar dinamakan zona radiatif, karena pada daerah ini energi yang
berasal dari reaksi termonuklir di inti merambat secara radiasi.
3. Zona Konvektif
Daerah yang lebih luar dinamakan zona konvektif, karena pada daerah ini energi yang
berasal dari reaksi termonuklir di inti merambat secara konveksi.
4. Fotosfer
Fotosfer merupakan atmosfer terbawah Matahari. Fotosfer merupakan lapisan tipis
(tebalnya sekitar 500 km), terang, berwarna kekuningan dan suhunya sekitar 5 800 K.
Struktur Matahari yang terlihat oleh kita di Bumi adalah Fotosfer ini.
5. Kromosfer
Lapisan atmosfer Matahari yang kedua adalah kromosfer. Ketebalan kromosfer sekitar 2
400 km dengan suhu kromosfer sekitar 10 000 K.
6. Korona
Lapisan atmosfer yang terakhir adalah korona. Korona merupakan suatu lapisan tebal
namun renggang yang yang bersuhu sangat tinggi, sekitar 2 juta Kelvin. Pada bagian
kutub-kutub Matahari, korona terlihat menipis sehingga terlihat seperti celah di kutub-
kutub Matahari. Korona Matahari dapat terlihat saat terjadi gerhana Matahari total
seperti mahkota atau pancaran terang dari Matahari. Korona juga dapt dilihat dengan
menggunakan alat yang disebut koronograph, alat untuk membuat gerhana artifisial.
1. Jarak Bumi – Matahari
jarak Bumi Matahari melalui metode paralaks
geosentrik yaitu d = 23 455 RB . Karena radius Bumi
adalah 6371 km, maka didapatkan jarak Bumi –
Matahari yaitu 149,5 juta kilometer. Perhitungan
modern memberikan nilai sebesar 1,495 98 × 𝟏𝟎𝟏𝟏 m.
2. Radius Matahari
Radius Matahari dapat kita cari dengan menggunakan
persamaan radius sudut. Diameter sudut Matahari yang
tampak dari Bumi sekitar 31', sehingga radius sudut
matahari sekitar 0°,26. Radius matahari, R
adalah d sin α = 6,9 × 𝟏𝟎𝟓 km
3. Massa Matahari
Dengan menggunakan hukum Keppler III diperoleh
𝟒𝝅𝟐 𝜶𝟑
𝑴 +𝒎 = 𝐆𝑻𝟐
4. Luminositas Matahari
Luminositas Matahari dapat diukur dengan cara
mengukur iradiansi Matahari ke Bumi tiap meter
perseginya. Berdasarkan pengukuran satelit, Iradiansi
Matahari sebesar E = 1,368 . 103 W m-2 s-1. Dengan
menggunakan persamaan Stefan-Boltzman didapatkan
𝑳 = 𝑬 (𝟒𝝅𝟐 )
Karena jarak Satelit – Matahari dapat dianggap sama
dengan jarak Bumi – Matahari, sehingga didapatkan
L = 3,86 x 𝟏𝟎𝟐𝟔 W
5. Temperatur Efektif Matahari
Temperatur efektif (temperatur permukaan) Matahari
dapat diukur dengan menggunakan persamaan Stefan-
Boltzman, yakni:
𝐿 = 𝜎 𝑇2
Dengan menggunakan Epermukaan adalah energi radiasi
Matahari yang sampai pada permukaannya, sehingga
perbandingannya dengan energi radiasi Matahari yang
sampai di Bumi yaitu:
𝑬𝑷𝑬𝑹𝑴𝑼𝑲𝑨𝑨𝑵 𝑨𝒃 𝟐
=
𝑬𝑩𝑼𝑴𝑰 𝑹
Dan akhirnya didapatkan temperatur Matahari sekitar
5800K
Gautama , S.E. 2010. Astronomi dan Astrofisika Revisi ketiga. Makassar: Sunkar
Eka Gautama