Anda di halaman 1dari 64

Hai……….

Selamat bertemu Kembali

Assalamualaikum wr.wb
Apa kegiatan hari ini
• Pembahasan Tugas
• Lanjut Materi baru,
– ANFIS sistem reproduksi pria
BAGAIMANA DENGAN
PENGATURAN JUMLAH URINE,
TANDA FISIK DAN BIOKIMIA
URINE, MENGENAL ISTILAH
PENYAKIT PADA SISTEM
URINARIA

20/10/2019 Bidan Hj.Nur Lathifah


PENGETAHUAN TENTANG
SISTEM REPRODUKSI PRIA
DAN WANITA
Tujuan Pembelajaran
• Mengidentifikasi anatomi dari sistem
Reproduksi Pria
• Menguraikan fisiologi dari organ sistem PRia
• Menguraikan proses pembentukan Sperma
SISTEM REPRODUKSI PRIA
struktur
ALAT REPRODUKSI PRIA
Genetalia Eksterna :
1. Penis
2. Scrotum

Genetalia Interna :
1. Testis
2. Saluran keluar Testis : Epididimis, Duktus
Deferans, Ductus Ejaculatoris
3. Kelenjar aksesoris : Vesica seminalis, Prostat,
Bulbouretralis
Genetalia Eksterna
PENIS
• Terdiri dari : Gland, Corpus dan Radiks
• Penutup Gland : Preputium
• Jaringan Penis : 2 Corpus Cavernosum dan 1
Corpus Spongiosum

Lihat Gambar
C.cavernosum C.cavernosum

C.Spongiosum
Uretra

Gland Penis
Gland Penis

Preputium
uretra

Septum gland
C.Spongiosum dan Cavernosum

A.Dorsalis Penis

C.Cavernosum Penis

C.Spongiosum

Uretra
V. Dorsalis Produnda Penis V.Dorsalis superficilali Penis

A.Dorsalis Penis

A.Dorsalis Profunda Penis

A.Uretralis
Mekanisme Terjadinya Ereksi

• Faktor-faktor yang mendukung


tercapainya ereksi seperti berikut:

1. Faktor psikogen,
2. Faktor kesehatan fisik, dan
3. Faktor situasional.
Mekanisme Terjadinya Ereksi
• Jika tubuh secara tiba-tiba menerima rangsangan
seksual dari luar maka penerima stimulasi seksual
di syaraf meneruskan ke hipotalamus kemudian ke
medulla spinalis atau sumsum tulang belakang.

Selanjutnya melewati nucleus atau inti-inti syaraf


otonom di S2-4 (vertebra sacralis) diteruskan ke
jaringan-jaringan erektil di Corpora Cavernosa. Di
dalam jaringan erectil ini, dihasilkan bermacam-
macam neurotransmitter (penghantar impuls
syaraf).
Lanjutan……
• Salah satu yang amat berperan untuk membuat
penis ereksi ialah NO (nitrogen oksida).
• NO menembus sel otot polos yang mengaktifkan
enzim yang disebut guanilyl cyclase.
• Guanilyl cyclase selanjutnya mengubah guanosin
triphosphat (GTP) menjadi siklik guanosin
Monophosphat (cGMP).
• cGMP membuat otot-otot polos dalam Corpora
Cavernosa dan di dalam arteriol-arteriol mengalami
relaksasi
• sehingga seluruh pembuluh darah di Corpora
Cavernosa serta sinusoid akan mengalami pelebaran
atau pembesaran.
Lanjutan…
• Selanjutnya rongga-rongga (sinusoid) penuh dengan
darah sehingga penis mulai membesar
• Akibatnya terjadi penekanan pembuluh darah balik
(vena) di dekatnya sehingga darah tidak bisa ke luar
dari Corpora Cavernosa dan penis tambah besar
sampai keras.
• Selama proses itu terjadi, impuls seksual terus
timbul di dalam otak dan terjadi relaksasi otot-otot
polos di dinding pembuluh darah dan trabekel-
trabekel sehingga terjadi dilatasi (pelebaran)
pembuluh darah serta pembesaran sinusoid maka
penis akan terus mengeras
SCROTUM
• Merupakan kantung yang mengantung
dibawah penis
• Fungsi : Menyangga dan melindungi testis
dan menjaga suhu testis
• Suhu testis berpengaruh pada
spermatogenesis
• Jika dingin scrotum mengerut dan jika panas
mengendur
GENETALIA INTERNA PRIA
TESTIS

SALURAN KELUAR TESTIS

KELENJAR AKSESORIS
TESTIS
• Ukuran 5 cm. Berada di luar tubuh di dalam
scrotum
• Jumlah 2 buah
• Fungsi : Menghasilkan sperma dan
menghasilkan hormon testosteron
• Testis dapat secara optimal menghasilkan
sel sperma pada suhu 35 derajat celcius
TESTIS

Testis
Strukturnya Terdiri dari :
1. Tunika albugenia,
2. Tunica Vaskulosa,
3. Sel Leydig, Yang berfungsi menghasilkan
testosteron
4. Tubulus semineferus, Yang berfungsi
menghasilkan sperma
Tunica albuginea Tubulus seminiferus

Tunica vasculosa
Kumpulan sel LEYDIG
Tentang Sperma

• Terjadi Testis (Tubulus Seminiferus)


• Prosesnya (spermatogenesis)
• Lama spematogenesis : waktu 60-70 hari.
• Bertahan di dalam alat reproduksi pria : 30
hari, Bertahan di alat reproduksi wanita
hanya 1-3 hari.
Kumpulan sel LEYDIG
• Pada tubulus seminiferus testis terdapat sel-sel
induk spermatozoa atau spermatogonium, dan
ada sel Sertoli yang berfungsi memberi makan
spermatozoa.

• Juga sel Leydig yang terdapat di antara tubulus


seminiferus yang berfungsi menghasilkan
testosteron.
• Proses pembentukan spermatozoa
dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon yaitu
FSH dan LH

• FSH merangsang terjadinya pembentukan


sperma

• LH merangsang sel leydig menghasilkan


hormon testosteron
• Spermatozoa akan keluar melalui uretra
bersama-sama dengan cairan yang dihasilkan
oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat
dan kelenjar bulboueretralis.

• Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-


kelenjar tersebut dikenal sebagai semen atau air
mani.
Struktur Sperma :
• Panjang 17 µm
• Terdiri dari Kepala, Badan (midpiece), ekor (tail)
• Pada kepala terdapat Akrosom(vesikel yang
mengandung enzim pencernaan)
• Didalam kepala sperma diliputi oleh akrosom
terdapat inti sel.
• Badan sperma (bagian tengah) mengandung
mitokondria yang menghasilkan energi
• Ekor menghasilkan daya dorong (30 cm/jam)
Kelainan sperma
• Azoospermia k/ kegagalan testis, sumbatan vas
deferans
• Oligosermia k/ insufisiensi gonadotropin, obat
(toksin)
• Teratospermia k/ genetik, toksin, infeksi virus
• Astenospermia-Gerak sperma k/toksin, infeksi
• Aglitunasi sperma k/ infeksi
Komposisi ejakulat
• Volume 2-6 cc, dengan 100 – 120 juta sperma
per-CC
• Cairan prostat 30% dan cairan seminalis 60%
• PH ; 7 – 8,3
SALURAN KELUAR TESTIS
1. Epidedimis
2. Vas Deferans
3. Ductus ejaculatoris
V.Seminalis

D.Deferans

D.Deferans D.Ejaculatoris

Epidedimis
Uretra
EPIDEDIMIS
• Panjang 20 kaki/6 meter, Terdiri dari caput, corpus dan
cauda
• Pada caput terdapat bagian yang disebut vas eferans
• Vas eferans (20 cm) berbelok-belok.
• Vas Eferan Membawa sperma menuju epidedimis
• Fungsinya Terjadi pematangan (18 jam – 10 hari) dan
disimpan di cauda epidedimis, dan menghasilkan cairan
untuk pematangan sperma sekaligus membuat lebih
pekat suspensi spermatozoa
Epidedimis

Testis
Epidedimis
Vas Efferans

TESTIS
CAPUT EPIDIDIMIS

Vas Efferans

CORPUS EPIDIDIMIS

CAUDA EPIDIDIMIS
Vas Deferans dan Ductus Ejaculatoris

• Sambungan dari Vas Eferan dan Epidedimis


• P : 18 Inc = 46 cm(40- 50 cm)
• Masuk ke rongga perut melalui kanalis inguinalis
dan berakhir sebagai uretra penis.
• Sebelum masuk ke uretra, vas deferans
bergabung dengan saluran vesikula seminalis dan
membentuk ductus ejaculatoris
• Fungsinya : Mengangkut sperma
V.Seminalis

D.Deferans
Prostat

D.Deferans D.Ejaculatoris

Epidedimis
Ostium Uretra
Internum

Uretra Pars
Prostatika
D.Ejaculatis
Prostat

Uretra
KELENJAR ASSESORIS

1. Vesica seminalis :
– Panjang : 5 – 10 cm, seperti kantung huruf S
berbelok.
– Mempunyai saluran : Ductus vesikula seminalis
Bergabung dengan d.deferans = D.Ejacolatoris
– Kelenjar yang berfungsi menghasilkan membuat
cairan (semen) yang akan bercampur dengan
sperma
2. Kelenjar Prostat :
– Terletak dibawah vesica urinaria, sekitar uretra
bag atas.
– Terdiri dari 30 – 50 kelenjar, terdapat saluran
dan otot polos.
– Fungsinya Menghasilkan cairan alkalis yang
bercampur dengan sperma
3. Kelenjar Bulbo uretralis :
– Terletak sebelah bawah prostat dan fungsinya
juga menghasilkan cairan yang berfungsi
melindungi sperma
Post test Anatomi sistem Reproduksi Pria

Anda mungkin juga menyukai