Anda di halaman 1dari 9

PENYAKIT

KELAMIN
Kelompok 2

Komang Ana Pratiwi (1808612010)


Putu Lisa Risianita Wulandari (1808612012)
A.A. Istri A. Sica Oktavillariantika (1808612013)
DEFINISI DAN EPIDEMIOLOGI
Sifilis, Gonorrhea, Keputihan
Keputihan
(Fluor albus)

Definisi Penyebab
Keputihan Keputihan

Keluarnya cairan dari Bakteri, virus, jamur,


vagina yang tidak
berupa darah.

Klasifikasi Ciri-ciri
Keputihan Keputihan
Patologis;
Fisiologis Patologis Warna: putih
(Normal) (Tidak kekuningan/kehijauan/ke
Normal) abu-abuan, berbau amis,
menimbulkan rasa gatal,
kemerahan hingga nyeri.
Keputihan Etiologi

Fisiologis Patologis
Masa Menarche/ Infeksi mikroorganisme
sebelum haid
Bakteri vaginosis (BV)
Masa ovulasi = vulvovaginal candidiasis (VC)
progesterone trichomoniasis (TM)
Faktor penyebab
Bayi yang baru lahir
(10 hari) kelelahan fisik, kebersihan diri, dan
ketegangan psikis

Kehamilan
Potensi
Infertilitas, pada ibu hamil dapat
memicu keguguran, kematian janin
Akseptor dalam kandungan, kelainan
kontrasepsi pil KB kongenital, dan kelahiran prematur
Keputihan
Gejala dan Tanda

a. Keputihan Fisiologis b. Keputihan Patologis Obat-Obatan


Ciri-ciri dari keputihan fisiologis yaitu
 cairan berwarna bening, Ciri-ciri keputihan patologis yaitu Azitromisin, Flagistatin®,
 kadang-kadang putih kental,  terdapat banyak leukosit, Klindamisin, Flukonazol dan
 tidak berbau, dan  jumlahnya banyak, Metronidazol.
 tanpa disertai keluhan seperti gatal,  timbul terus-menerus,
nyeri, dan rasa terbakar, serta juml  warnanya berubah (biasanya kuning,
ahnya sedikit (Marhaeni, 2016). hijau, abu-abu, dan menyerupai susu),
 disertai keluhan (gatal, panas, dan
nyeri),
 serta berbau (apek, amis, dan busuk)
(Marhaeni, 2016).
Tabel Penyebab infeksi dan warna cairan yang dihasilkan (Yulaikhah, 2008).
Penyebab Infeksi Warna Flour
Gonokokus Cairan seperti nanah
Trichomonas vaginalis Cairan putih berbuih
Candida albicans Cairan seperti gumpalan
Keputihan
Tatalaksana Terapi

1. Terapi Farmakologi
1. Tatalaksana terapi keputihan yang disebabkan oleh Gonokokus 2. Tatalaksana terapi keputihan yang disebabkan
oleh Candida albicans (Candidiasis vulvovagi
Rekomendasi terapi nalis)
Oral
Regimen terapi
 Ciprofloxacin 500 mg per oral dalam dosis tunggal, atau
Intavagina
 Azitromycin 2 gram per oral dalam dosis tunggal
 Miconazole atau Clotrimazole 200 mg intrava
Intramuscular
ginal per hari selama 3 hari atau,
 Ceftriaxone 125 mg intramuscular dalam dosis tunggal
 Clotrimazole 500 mg intravaginal dalam dosis
 Spectinomycin 1 gram intramuscular dalam dosis tungg
tunggal
al
Oral
Alternatif terapi
 Flukonazole 150 mg per oral dalam dosis tun
 Kanamisin 2 gram intramuscular dalam dosis tunggal
ggal
 Trimethoprime 80 mg/sulfametoxazole 400 mg sebanya
Regimen alternatif
k 10 tabet secara oral selama tiga hari
 Nistatin 100.000 IU intravaginal per hari sela
ma 14 hari
Keputihan
Tatalaksana Terapi

1. Terapi Farmakologi
Tabel Regimen terapi untuk simtom ekternal (WHO, 2001). 3. Tatalaksana terapi keputihan yang disebabkan
oleh Trichomonas vaginalis (Trichomoniasis)
First Choice
Topical krim
- Clotrimazole topikal krim diaplikasikan 2 kali seha Obat Trichomoniasis berdasarkan Guidelines for the Manage
ri untuk 10-14 hari atau, ment of Sexually Transmitted Infections (2003) adalah
- Miconazole topikal krim diaplikasikan 2 kali sehari Metronidazol atau Tinidazole.
selama 10-14 hari

Tabel 12. Regimen terapi keputihan akibat Infeksi Trichomoniasis Tabel 13. Regimen terapi alternatif keputihan akibat Infeksi
(WHO, 2003). Trichomoniasis (WHO, 2003).

Metronidazole 2 gram secara oral dalam dosis tunggal Metronidazole 400 mg atau 500 mg secara oral, 2 kali sehari selama 7 hari
atau atau
Tinidazole 2 gram secara oral dalam dosis tunggal Tinidazole 500 mg secara oral, 2 kali sehari selama 5 hari
Keputihan
Tatalaksana Terapi
Terapi Non Farmakologi

01 Menjaga kebersihan pakaian dalam

02 Menjaga kebersihan organ genitalia/kelamin

03 Tidak bertukar handuk

04 Menghindari penggunaan celana yang ketat


05 Menghindari cuci vagina
06 Mencuci tangan sebelum mencuci organ genitalia/kelamin

07 Rutin mengganti pembalut

08 Manajemen stress
09 Istirahat yang cukup
Keputihan
Luaran & Monitoring

a. Bacterial vaginosis c. Trichomoniasis

 Mayoritas pasien akan memiliki  Semua wanita yang aktif secara


risiko kekambuhan dalam waktu seksual dalam waktu 3 bulan se
3-12 bulan. telah pengobatan awal.
 Pengujian oleh amplifikasi asa
 Penggunaan obat metronidazole m nukleat dapat dilakukan sese
0,75% gel dua kali seminggu sel gera 2 minggu setelah pengobat
ama 4-6 bulan telah terbukti me an
ngurangi kekambuhan.
b. Vulvovaginal candidiasis

Definisi infeksi Vulvovaginal


candidiasis berulang adalah ji
ka gejala muncul 4 kali atau le
bih pertahun (Sherrad et al., 2011).

Anda mungkin juga menyukai