PERINEUM DERAJAT II DI BPM “R” WILAYAH KERJA PUSKESMAS CAHAYA NEGERI KABUPATEN SELUMA TAHUN 2018
DISUSUN OLEH :
ULON KATARINA HUTAHAEAN
NIM : P0 5140117200 RPL LATAR BELAKANG
World Health Organization (WHO) tahun 2015 melaporkan
AKI didunia sebesar 216/100.000 kelahiran hidup.
AKI di Indonesia sebesar 126/100.000 kelahiran hidup dan
angka ini masih sangat jauh dari target Sustainable Development Goals (SDG’s) untuk menurunkan AKI menjadi 70/100.000 kelahiran hidup
Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun
2016 penyebab kematian ibu terdiri dari perdarahan 30,3%, hipertensi dalam kehamilan (HDK) 27,1%, infeksi 7,3%, dan lain-lain disebabkan karena penyebab kematian ibu tidak langsung seperti kondisi penyakit kanker, ginjal, jantung atau penyakit lain yang diderita ibu sebesar 35,3% ( LATAR BELAKANG
Data Dinas Kesehatan Seluma
Data Dinas Kesehatan tahun 2015 Puskesmas Cahaya Kabupaten Seluma jumlah ibu Negeri merupakan Puskesmas nifas yang mendapatkan dengan jumlah ibu nifas pelayanan nifas pada tahun tertinggi sebanyak 352 orang 2015 88,6% mengalami dan jumlah ibu nifas yang penurunan pada tahun 2016 mendapatkan pelayanan menjadi 84,5%. kesehatan sebanyak 321 orang (95,5%). LATAR BELAKANG
Survey awal yang dilakukan di Bidan
Praktik Mandiri “R” merupakan bidan dengan jumlah persalinan terbanyak di Wilayah Kerja Pada tahun 2016 jumlah ibu nifas Puskesmas Cahaya Negeri . Data berjumlah 353 orang, namun yang persalinan tahun 2016 didapatkan mendapatkan pelayanan kesehatan dari 53 persalinan yang mengalami mengalami penurunan menjadi 238 laserasi perineum sebanyak 18 ibu orang (70.8%). (33,9%). Kemudian, pada tahun 2017 dari 67 persalinan didapatkan bahwa sebanyak 28 ibu bersalin (41,8%) mengalami luka perineum. IDENTIFIKASI MASALAH Dari latar belakang, permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan laserasi perineum derajat II dapat didefinisikan terjadinya peningkatan kasus luka perineum derajat II di Bidan Praktek Mandiri “R” dari tahun 2016 ke tahun 2017 RUMUSAN MASALAH Pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan laserasi perineum derajat II di Bidan Praktek Mandiri “R” Wilayah Kerja Puskesmas Cahaya Negeri Kabupaten Seluma Tahun 2018?” BATASAN MASALAH Berdasarkan uraian identifikasi masalah dan latar belakang penulis membatasi masalah asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan laserasi perineum derajat II di Bidan Praktek Mandiri “R” Wilayah Kerja Puskesmas Cahaya Negeri Kabupaten Seluma Tahun 2018 dengan kriteria paritas primi dan umur 20-35 tahun TUJUAN UMUM Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan laserasi perineum derajat II di BPM “R” Wilayah Kerja Puskesmas Cahaya Negeri Kabupaten Seluma Tahun 2018 dengan pendokumentasian SOAP. TUJUAN KHUSUS Melakukan pengkajian data subyektif pada Ny “P” dengan laserasi perineum derajat II di BPM “R” Wilayah Kerja Puskesmas Cahaya Negeri Kabupaten Seluma Tahun 2018 Melakukan pengkajian data obyektif pada Ny “P” dengan laserasi perineum derajat II di BPM “R” Wilayah Kerja Puskesmas Cahaya Negeri Kabupaten Seluma Tahun 2018 Menegakkan analisa pada Ny “P” dengan laserasi perineum derajat II di BPM “R” Wilayah Kerja Puskesmas Cahaya Negeri Kabupaten Seluma Tahun 2018 Melakukan penatalaksanaan pada Ny “P” dengan laserasi perineum derajat II di BPM “R” Wilayah Kerja Puskesmas Cahaya Negeri Kabupaten Seluma Tahun 2018 MANFAAT PENELITIAN Manfaat Teoritis • Hasil laporan ini dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi perkembangan ilmu kebidanan khusunya dalam pemberian asuhan komprehensif pada ibu nifas dengan laserasi perineum MANFAAT PENELITIAN
Bagi Profesi Bidan
• Bagi profesi Bidan diharapkan bisa menjadi bahan acuan bagi bidan dalam meningkatkan pelayanan kebidanan pada ibu nifas dengan laserasi perineum menggunakan Zinc. Bagi Institusi Kesehatan • Hasil studi kasus ini bisa digunakan sebagai bahan acuan bagi mahasiswi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan laserasi perineum MANFAAT PENELITIAN
Bagi Ibu Nifas
• Melalui asuhan kebidanan yang diberikan bisa menambah pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum sehingga bisa mencegah komplikasi infeksi luka perineum. BAB II TINJAUAN PUSTAKA MASA NIFAS
PERAWATAN PERINEUM
STANDAR DAN KEWENANGAN
KERANGKA KONSEP DAN TEORI
ASUHAN KEBIDANAN BAB III METODELOGI
Penelitian ini bersifat deskriptif dalam bentuk studi
kasus. mengacu kepada KEPMENKES NOMOR 938/MENKES/SK/VIII/2007
Lokasi penelitian dilaksanakan di Bidan Praktik
Mandiri “M” Wilayah Kerja Puskesmas Seluma Timur pada bulan Juni tahun 2018
Subyek laporan kasus dalam penelitian ini adalah Ny
“M” yang mengalami laserasi perineum derajat II dengan kriteria paritas primi atau multi, umur 26 tahun, bersedia menjadi responden dalam penelitian dan tidak mempunyai riwayat penyakit diabetes BAB III METODELOGI
Instrument laporan kasus yang digunakan adalah
format asuhan kebidanan dengan metode SOAP untuk pengumpulan data..
Pengumpulan data primer menggunakan wawancara
dan pemeriksaan fisik. Data sekunder menggunakan studi kepustakaan dan register
Alat dan bahan yang digunakan alat tulis, format
asuhan kebidanan, stopwatch, zinc, tensi meter, status atau dokumentasi dan Dokumentasi • BAB IV HASIL PENELITIAN Nama Istri : Ny “P” Nama Suami : Tuan “P”
masih merasakan mulas pada perut bagian bawah, terdapat jahitan luka pada perineum dan merasakan nyeri saat berkemih.
Persalinan dilakukan di Bidan Praktik Mandiri “R”,
penolong Bidan, tanggal persalinan 19 Juni 2018 pukul 06.20 WIB, dengan laserasi perineum derajat II, perdarahan ±200 cc, bayi jenis kelamin laki-laki dengan berat badan 2900 gram, panjang badan 49 cm, LK 33 cm, LD 32 cm dan tidak ada kelainan DATA OBYEKTIF
TFU 2 jari dibawah pusat, konsistesi uterus keras,
kontraksi baik, kandung kemih kosong
Darah yang keluar berwarna merah terdapat gumpalan
darah sedikit yaitu sisa-sisa selaput ketuban (lochea rubra), menghabiskan 3 pembalut, terdapat luka dengan 4 jahitan pada bagian otot vagina, luka dalam keadaan basah dan benang jahitan masih tampak. ANALISA Ny “P” umur 20 tahun P1A0 2 jam post partum dengan laserasi perineum derajat II PENATALAKSANAAN Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa saat ini ibu dalam masa nifas 2 jam post partum dengan terdapat luka jahitan pada perineum
Memberikan KIE tentang rasa nyeri pada luka
perineum
Menganjurkan ibu melakukan mobilisasi dini yaitu
dengan tidur miring kiri-kanan,menggerak-gerakkan kaki, dan duduk guna mengembalikan kondisi tubuhnya PENATALAKSANAAN Menjelaskan pada ibu bahwa perut mulas adalah hal yang wajar saat ibu dalam masa awal-awal nifas karena rahim ibu yang tadinya membesar akan mengecil kembali seperti ukuran semula
Mengajarkan ibu tekhnik relaksasi saat perut
terasa mulas dan merasakan nyeri pada luka jahitan yaitu dengan cara menarik nafas panjang
Meminta keluarga ibu untuk memberikan makanan
kepada ibu untuk membantu pemulihan tenaga ibu sehabis melahirkan PENATALAKSANAAN Memberitahu ibu supaya tidak takut untuk berkemih walaupun terdapat luka pada perineum dan membantu ibu untuk buang air kecil ke kamar mandi
Menjelaskan pada ibu pentingnya melakukan ASI dan pentingnya bayi
mendapatkan colostrum
Memberitahukan kepada ibu tanda bahaya masa nifas 6 jam yaitu
perdarahan, bagian perut ibu terasa lembek dan ibu harus segera melaporkan kepada bidan apabila dijumpai tanda-tanda tersebut
Mengajarkan ibu cara menyusui yang baik dan benar
Melakukan kolaborasi dalam pemberian terapi obat asam mefenamat
3x500 mg, amoxilin 3x500 gram, Vit A 1x1 dan Etabion 1x1 tablet PEMBAHASAN Pengkajian data subyektif didapatkan data bahwa ibu Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan telah melahirkan 2 dikemukakan Marliandiani jam yang lalu, masih merasakan (2015) bahwa Tanda dan gejala mulas pada perut bagian bawah, yang selalu ada apabila terdapat jahitan luka pada terdapat sebagai berikut perineum dan merasakan nyeri pendarahan segera, darah saat berkemih. Selanjutnya, segar yang mengalir segera pemeriksaan data obyektif setelah bayi lahir, uterus didapatkan konsistesi uterus kontraksi baik, plasenta baik. keras, kontraksi baik, pada Gejala dan tanda yang kadang- daerah genitalia didapatkan kadang ada yaitu pucat, lemah., darah yang keluar berwarna menggigil. Selanjutnya, sesuai merah terdapat gumpalan darah dengan teori yang dikemukakan sedikit yaitu sisa-sisa selaput Maritalia (2017) bahwa laserasi ketuban (lochea rubra), perinemum derajat II robekan menghabiskan 3 pembalut, mengenai selaput lender vagina terdapat luka dengan 4 jahitan dan otot perinea transversalis, pada bagian otot vagina, luka tetapi tidak mengenai spingter dalam keadaan basah dan ani. benang jahitan masih tampak. Pengaruh senam kegel terhadap percepatan penyembuhan luka perineum disebabkan karena kontraksi otot-otot pubococcygeal mempengaruhi sirkulasi oksigenisasi dan memperlancar peredaran darah sehingga membuat tumbuhnya jaringan baru untuk merapatkan luka jahitan (mempercepat fase Penatalaksanaan non proliferatif). farmakologis yang diberikan Penelitian Antini (2016) yaitu melakukan perawatan menunjukkan bahwa hasil uji perineum adalah senam kegel. statistik mengenai efektivitas senam kegel dengan lama watu penyembuhan luka perineum dengan menggunakan uji T didapatkan nilai P= 0,000 dapat disimpulkan bahwa senam kegel lebih efektif secara signifikan terhadap waktu penyembuhan luka dibandingkan dengan ibu yang melakukan mobilisasi. Kompres dingin merupakan suatu prosedur menempatkan suatu benda dingin pada tubuh bagian luar. Dampak fisiologisnya adalah vasokontriksi pada Penatalaksanaan non pembuluh darah, mengurangi farmakologis yang diberikan rasa nyeri, dan menurunkan yaitu melakukan perawatan aktivitas ujung saraf pada perineum adalah kompres otot. Penelitian Rahmawati dingin (2013) menunjukan ada pengaruh kompres dingin terhadap pengurangan nyeri luka perineum pada ibu nifas. Hasil asuhan kebidanan setelah dilakukan asuhan selama 5 hari, data subyektif diperoleh luka perineum sudah kering, tidur nyenyak dan pulas dan percaya diri merawat bayinya. Data obyektif keadaan umum: baik, payudara : asi lancar, puting tidak lecet, payudara tidak bengkak, Abdomen : TFU pertengahan pusat sympisis, konsistensi keras. genitalia : darah yang keluar berwarna keluar cairan berwarna merah kecoklatan (lochea sanguilenta) tidak terdapat gumpalan darah dan luka perineum kering (benang jahitan sudah menyatu dengan kulit). KESIMPULAN • Pengkajian data subyektif didapatkan data bahwa Ibu mengatakan telah melahirkan 2 jam yang lalu, masih merasakan mulas pada perut bagian bawah, terdapat jahitan luka pada perineum dan merasakan nyeri saat berkemih. • Pemeriksaan data obyektif didapatkan konsistesi uterus keras, kontraksi baik, pada daerah genitalia keluar darah berwarna merah terdapat gumpalan darah sedikit yaitu sisa-sisa selaput ketuban, luka pada otot perineum (jahitan jelujur dibagian dalam dan 4 jahitan di bagian luar). • Analisa yang ditegakkan Ny “P” umur 20 tahun P1A0 dengan postpartum hari 1 sampai 5 dengan laserasi perineum derajat II KESIMPULAN
Penatalaksanaan yang diberikan pada Ny “P”
dengan melakukan perawatan perineum yaitu kie tentang rasa nyeri pada laserasi perineum, personal hygiene daerah perineum, cara perawatan yang benar setiap habis BAK, konsumsi makanan dengan protein tinggi, cara membersihkan bekas luka sehabis BAK dan BAB, pencegahan infeksi dengan cara tidak memegang daerah luka, frekuensi ganti pembalut, tekhnik relaksasi nafas panjang, kompres dingin dan senam kegel. SARAN
Bagi Profesi Bidan
• Dapat meningkatkan kemampuan Bidan dalam melakukan perawatan perineum dan bisa melakukan perawatan perineum menggunakan senam kegel dan kompres dingin Bagi Institusi Kesehatan • Diharapkan pihak akademik bisa menjadikan hasil penelitian sebagai dasar pembelajaran yang berkaitan dengan perawatan luka perineum menggunakan senam kegel dan kompres dingin Bagi Ibu Nifas • Melalui asuhan kebidanan yang diberikan bisa menambah pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum sehingga bisa mencegah komplikasi infeksi luka perineum. WAALAIKUM SALAM WARAH MATULLAHI WABARAKATUH