Dasar Hukum
Peraturan Pemerintah (PP)
Keputusan Presiden (Keppres)
2. Peraturan & Keputusan Menkeu (PMK & KMK)
Peraturan, Keputusan, dan Surat Edaran Dirjen
Pajak (PER, KEP, dan SE DJP)
Skema Overview PPh
Subjek Pajak Penghasilan
1. Orang Pribadi dan warisan yg blm terbagi
sebagai satu kesatuan menggantikan yg
berhak
Kategori Subjek
Pajak Penghasilan
sesuai dengan 2. Badan
Pasal 2 Ayat 1
Subjek Pajak
Pasal 2 Ayat 2
e. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah l. Keuntungan selisih kurs mata uang asing;
dibebankan sebagai biaya dan pembayaran tambahan m. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva;
pengembalian pajak;
n. Premi asuransi;
f. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena
jaminan pengembalian utang; o. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari
anggotanya yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha
g. Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, atau pekerjaan bebas;
termasuk dividen dari perusahaan asuransi kepada
pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi; q. Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang
belum dikenakan pajak;
h. Royalti atau imbalan atas penggunaan hak;
Penghasilan dari usaha berbasis syariah;
i. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan
penggunaan harta; r. Irmbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam Undang -
Undang yang mengatur mengenai ketentuan umum dan tata cara
j. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala; perpajakan; dan
k. Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai s. Surplus Bank Indonesia.
dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah;
Objek Pajak Dikenakan Pajak Final
Pasal 4 Ayat 2
Besarnya Penghasilan kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan
berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan, termasuk:
1. Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha
2. Penyusutan atau pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi atas pengeluaran
untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun
3. Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh menteri keuangan;
4. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau
yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan;
5. Kerugian selisih kurs mata uang asing;
6. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia;
7. Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan;
Beban Yg Boleh Dijadikan
Pengurang Penghasilan
Pasal 6
1. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti dividen, termasuk dividen yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada
pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi;
2. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau anggota;
3. embetukan atau pemupukan dana cadangan,
4. Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa, yang dibayar oleh Wajib pajak orang
pribadi, kecuali jika dibayar oleh pemberi kerja dan premi tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi Wajib Pajak yang bersangkutan;
5. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai
imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan;
6. Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan
7. Pajak Penghasilan;
8. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan ntuk kepentingan pribadi Wajib pajak atau orang yang menjadi tanggungannya;
9. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham;
10. Sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi pidana berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang
undangan di bidang perpajakan.
Perbedaan pembukuan Rekonsiliasi
laporan fiskal & komersial Fiskal
Teknik Rekonsiliasi
Pembenaran dilakukan
Rekonsiliasi
terhadap laba
Koreksi
melakukan akuntansi, dengan
Rekonsiliasi
Penambahan Pengurangan
penghasilan kena pajak penghasilan kena pajak
dan PPh Terutang dan PPh Terutang
Biaya Akuntansi Koreksi Fiskal Akuntansi Pajak
PT Sejahtera dalam tahun 2017 melakukan pengeluaran-pengeluaran
Contoh : biaya sebagai berikut:
Perusahaan
1 Gaji Pegawai 100.000.000 - 100.000.000
1 Gaji Pegawai 100.000.000 2 Tunjangan beras karyawan staf 9.000.000 - 9.000.000
2 Tunjangan beras karyawan staf 900.000 3 Biaya beras karyawan pabrik 6.000.000 6.000.000 -
3 Biaya beras karyawan pabrik 6.000.000 4 Tunjangan transportasi karyawan staf 5.000.000 - 5.000.000
4 Tunjangan transportasi karyawan staf 5.000.000 5 Biaya angkutan barang 4.000.000 4.000.000
5 Biaya angkutan barang 4.000.000 6 Biaya transportasi karyawan pabrik 8.000.000 8.000.000 -
6 Biaya transportasi karyawan pabrik 8.000.000
7 Tunjangan makan karyawan staf 7.000.000 - 7.000.000
7 Tunjangan makan karyawan staf 7.000.000
8 Biaya makan karyawan pabrik 8.000.000 8.000.000 -
8 Biaya makan karyawan pabrik 8.000.000
9 Tunjangan Hari Raya 20.000.000 - 20.000.000
9 Tunjangan Hari Raya 20.000.000
10 Biaya Alat tulis kantor 9.000.000 - 9.000.000
10 Biaya Alat tulis kantor 9.000.000
11 Bingkisan Hari Raya 5.000.000 5.000.000 -
11 Bingkisan Hari Raya 5.000.000
12 Honor Dokter 8.000.000 12 Honor Dokter 8.000.000 8.000.000 -
13 Biaya seragam karyawan staf 6.000.000 13 Biaya seragam karyawan staf 6.000.000 6.000.000 -
14 Biaya seragam karyawan pabrik 4.000.000 14 Biaya seragam karyawan pabrik 4.000.000 4.000.000
15 Biaya seragam satpam 7.000.000 15 Biaya seragam satpam 7.000.000 - 7.000.000
16 Tunjangan pengobatan karyawan staf 9.000.000 16 Tunjangan pengobatan karyawan staf 9.000.000 - 9.000.000
17 Biaya pengiriman barang 10.000.000 17 Biaya pengiriman barang 10.000.000 - 10.000.000
18 Biaya pengobatan karyawan pabrik 5.000.000 18 Biaya pengobatan karyawan pabrik 5.000.000 5.000.000 -
19 Biaya Listrik, Telp, PAM kantor 8.000.000 19 Biaya Listrik, Telp, PAM kantor 8.000.000 - 8.000.000
20 Biaya Listrik, Telp, PAM rumah dinas 500.000 20 Biaya Listrik, Telp, PAM rumah dinas 5.000.000 5.000.000 -
21 Biaya PPh Pasal 21 4.000.000 21 Biaya PPh Pasal 21 4.000.000 4.000.000 -
22 Biaya PPh Pasal 23 10.000.000 22 Biaya PPh Pasal 23 10.000.000 10.000.000 -
23 Biaya PPh Pasal 25 5.000.000 23 Biaya PPh Pasal 25 5.000.000 5.000.000 -
24 Biaya perjalanan dinas direktur 8.000.000 24 Biaya perjalanan dinas direktur 8.000.000 - 8.000.000
25 Biaya perjalanan dinas karyawan 6.000.000 25 Biaya perjalanan dinas karyawan 6.000.000 - 6.000.000
26 Biaya perjalanan dinas keluarga direktur 8.000.000
26 Biaya perjalanan dinas keluarga direktur 8.000.000 8.000.000 -
27 Biaya Listrik, Telp rumah direktur 3.000.000
27 Biaya Listrik, Telp rumah direktur 3.000.000 3.000.000 -
Hitung:
a. Pengeluaran biaya menurut Akuntansi Perusahaan Jumlah 287.000.000 85.000.000 202.000.000
b. Pengeluaran biaya menurut Akuntansi Pajak
Koreksi Positif
Contoh Koreksi Negatif
Perhitungan penyusutan dalam Laba Komersial Perhitungan penyusutan dalam Laba Fiskal menggunakan
menggunakan metode garis lurus untuk jangka waktu 5 metode saldo menurun dengan tarif 25% dari nilai sisa
tahun untuk aset senilai Rp 100.000.000. Perhitungan buku. Perhitungan penyusutan fiskalnya sbb :
penyusutan komersialnya sbb :
Tarif pajak bagi WP badan adalah 25%. (UU PPh Pasal 17)
Terdapat fasilitas pengurangan tarif PPh sebesar 50% (Pasal 31 E)
No. Peredaran Bruto/Penjualan Tarif Pajak
1 Penjualan s/d 4.800.000.000 Labanya kena pajak 12,5%
Mendapat fasilitas
2 Penjualan diatas 4.800.000.000 s/d Penjualan yg s/d 4.800.000.000
50.000.000.000 Labanya kena pajak 12,5%