Anda di halaman 1dari 10

PENATALAKSANAAN

KEJANG PADA NEONATUS

ANANDA WULANDARI
10542035912
PENDAHULUAN

• Kejang pada neonatus sering ditemukan dan


merupakan satu-satunya gejala disfungsi susunan
saraf pusat pada neonatus, sulit dideteksi, sukar
diberantas serta berkaitan erat dengan mortalitas dan
morbiditas seperti epilepsi, palsi serebral dan
keterlambatan perkembangan dikemudian hari.

• Deteksi dini, mencari etiologi dan memberikan tata


laksana yang adekuat sangat penting kejang
neonatus.
MANAGEMENT PENANGANAN KEJANG PADA NEONATUS

Pengawasan jalan napas bersih dan terbuka, pemberian oksigen

Berikan Fenobarbital: 20 mg/kg BB selama 10 -15 menit

Hentikan semua asupan secara oral

Jika didapatkan hipoglikemi, berikan glukosa 10% 2ml/kgbb secara


intravena ( kecepatan 5mg/menit)

Jika kejang masih berlanjut, berikan dosis tambahan fenobarbital 5


mg/kg IV (sampai tercapai dosis maksimal 40 mg/kgbb)

Jika kejang masih berlanjut, berikan fenitoin 15-20mg/kgbb


MANAGEMENT
PENANGANAN KEJANG

Tatalaksana kejang pada neonatus bertujuan untuk


• meminimalisir gangguan fisiologis dan metabolik
• mencegah berulangnya kejang
PENGGUNAAN OBAT ANTI
KONVULSAN
• Phenobarbital

Loading dose Dosis Rumatan

• Intravena (perlahan-
• 20 mg/kg IV – selama lahan – contoh : 1
10-15 menit mg/kg/menit), IM, Oral
• Dosis • 2.5-5 mg/kg sekali sehari
tambahan(pilihan) 5 dimulai 12-24 jam
mg/kg/kali sampai setelah dosis awal
kejang mereda atau
dosis total (40 mg/kg)
telah tercapai
• FENITOIN

Dosis awal

• 15-20 mg/kg IV – kecepatan infus


maksimum 0.5 mg/kg/menit(jika
melalui IV)
• Setelah dosis awal : 4-8 mg/kg
perhari
• Setelah umur 1 minggu : dosis
sampai 8 mg/kg/kali – 2 sampai 3
kali sehari
• Midazolam

DOSIS

• 0.15 mg/kg IV • 60-400


minimal selama 5 mikrogram/kg/jam
menit • Rekonstitusi dan
dilusi
• Dilusi 1 mg/kg
midazolam sampai
dosis total 50 mL
dengan Nacl 0.9%,
glukosa 5% atau
10%
• 1 ml/jam = 20
mikrogram/kg.jam
PENGHENTIAN PENGGUNAAN OBAT-
OBATAN ANTI KONVULSI

Lama pemberian obat antikonvulsan ditentukan oleh berapa besar


risiko kejang berulang jika obat dihentikan, dan risiko terjadinya
epilepsi (10%-30%). Faktor penentu lama pemberian terapi antara
lain :

• Pemeriksaan neurologi, jika pada saat bayi pulang terdapat


kelainan dalam pemeriksaan neurologi maka risiko berulangnya
kejang sebesar 50%
• Penyebab kejang itu sendiri, etiologi asfiksi beresiko sebesar 30%
sedangkan disgenesis korteks beresiko 100% terhadap
berulangnya kejang,
• Gambaran EEG, jika irama dasar memperlihatkan kelainan minimal
atau ringan maka tidak dapat risiko terjadi epilepsi, jika terdapat
kelainan yang berat maka risiko meningkat menjadi 41%.
KRITERIA MEMULANGKAN BAYI

• Syarat memulangkan bayi dengan memberikan


fenobarbital dosis rumatan jika ada pemeriksaan
neurologis yang abnormal. Beberapa melakukan
pemeriksaan EEG lagi dalam 1 bulan, atau sesaat
sebelum keluar dari perawatan, dan
menghentikan terapi antikonvulsan jika EEGnya
normal. Jika keluar dari perawatan tetap
menggunakan obat antikonvulsan,
pertimbangkan penghentiannya jika mereka telah
bebas kejang selama 9 bulan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai