Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN PANCASILA

KELOMPOK 3

WAWAN PATAWARI MAULID RAHMAWAN


CAMING WAHYU DIAN KARYA MUH. LARAS PRAYOGA PRATAMA
HILDA AGNESIA ADELYANTI NURUL HARTATI
REZQY RIJAN EKAPUTRI
LAODE ACHMAD ZHAHIR
ULFIA AINIL SYAHRANI
RIZKY ARDIANSYAH
AIDIL KEVIN
FATURAHMAN
AULIYA LARASANTI RAHMAN
WAODE RAMNA MONALISA
L.M REONALDI HUTAMI
ANDI NUR SITTI FATIMAH
LA ODE MUH. ALFARABI
DEO DANGNGA MUH.IKHSAN MAUMAN ABUBAKAR
GILDA APRIYANA MUTIARA BONANZA
RIFKI
PANCASILA SEBAGAI
SISTEM FILSAFAT
 Pancasila mempunyai fungsi salah satunya sebagai filsafat bangsa.Filsafat
sendiri merupakan suatu sistematik usaha pemikiran ,yaitu pemikiran
dasariah mengenai manusia dalam seluruh alam semesta , pancasila diajukan
sebagai filsafat negara, yaitu suatu pemikiran yang mendalam untuk
dipergunakan sebagai dasar negara sebagai filsafat negara, pancasila
berkenaan dengan manusia, sebab negara adalah lembaga manusia kelima sila
pancasila berfokus kepada kehidupan manusia.

 Pancasila yang berisi lima dasar tidak hanya dipandang sebagai lima perinsip
yang berdiri sendiri, akan tetapi dari sila sila tersebut secara bersama sama
merupakan satu kesatuan yang bulat dimana kesatuan tersebut dapat diartikan
sila yang satu dijiwa sila yang lainnya. Dalam sila sila pancasila juga termuat
kata kata tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil. Sehingga isi atau hakikat sila
sila itu mencakup pengertian yang luas dan universal.
 Pancasila sebagai Sistem filsafat mengandung pandangan nilai
pemikiran yang saling berhubungan dan merupakan kesatuan
yang utuh. Filsafat pancasila dapat didefinisikan secara
ringkasan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang pancasila
sebagai dasar Negara dan kenyataan budaya bangsa dengan
tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang
mendasar dan menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai
filsafat, karena Pancasila merupakan perenunganjiwa yang
dituangkan dalam suatu system dan merupakan pancaran dari
semua sila Pancasila. Dengan demikian, jiwa keagamaan, jiwa
kebangsaan, jiwa kerakyatan, dan jiwa yang menjunjung tinggi
keadilan sosial ada dalam sila pancasila
Pancasila sebagai sistem filsafat didasari 3 landasan, antara lain:

1. Landasan Ontologi menurut aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau
tentang ada keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika. Secara
ontologis, penyelidikan pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk
mengetahui hakikat dasar dari sila-sila pancasila. Bidang ontologi menyelidiki tentang
makna yang ada (eksistensi dan keberadaan) manusia, benda, alam semesta (kosmologi).
2. Landasan Epistemologis adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan,
metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Epistemologi meneliti sumber pengetahuan proses
dan syarat terjadinya pengetahuan, batas dan validitas ilmu pengetahuan. Pancasila sebagai
sistem filsafat pada hakikatnya juga merupakan sistem pengetahuan. ini berarti pancasila
telah menjadi suatu relief system, sistem cita-cita, menjadi suatu ideologi. Oleh karena itu,
pancasila harus memiliki unsur rasionalitas terutama dalam kedudukannya sebagai sistem
pengetahuan. Dasar epistemologis pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan
dasar ontologisnya. Maka, dasar epistemoogis pancasila sangat berkaitan erat dengan konsep
dasarnya tentang hakikat manusia.
3. Landasan Aksiologis, istilah Aksiologis berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai,
manfaat, dan logos yang artinya pikiran, ilmu dan teori. Aksiologis adalah teroi nilai, yaitu
sesuatu yang diinginkan disukai atau yang baik. Bidang yang diselidiki adalah hakikat nilai,
kriteria nilai, dan kedudukan metafisika suatu nilai. Secara aksiologis, bangsa Indonesia
merupakan pendukung nailai-nilai Pancasila, yaitu bangsa yang berketuhanan, yang
berkemanusiaan, yang berpersatuaan, yang berkerakyatan dan berkeadilan sosial.
Fungsi pancasila sebagai sistem filsafat bagi NKRI

a. Pancasila sebagai dasar Negara


Pancasila dipergunakan sebagai dasar Negara untuk mengatur pemerintahan dan
penyelenggaraan Negara. Pancasila sebagai dasar Negara dinyatakan dalam pembukaan
Undang-undang dasar 1945 Alinea IVdan merupakan landasan konstitusional. Dalam hal
ini pancasila sebagai sumber hukun dasar nasional, dan semua Perundang-undangan
harus bersumber pada Pancasila.

b. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia


Dalam hal ini, pancasila diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan semua tingkah laku
dan tindak perbuatan manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari
semua sila pancasila.

c. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia


Dalam hal ini, pancasila sebagai penggerak atau dinamika serta pembimbing kearah
tujuan untuk mewujudkan masyarakat pancasila. Pancasila dalam hal ini dijelasakan
dalam teori von savigny bahwa setiap bangsa mempunyai jiwanya masing-masing yang
disebut volksgeist (jiwa rakyat atau jiwa bangsa).
d. Pancasila sebagai perjanjian luhur
Dikatakan sebagai perjanjian luhur karena pancasila ini disetujui oleh
wakil-wakil rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia.

e. Pancasila sebagai kepribadian bangsa


Hal ini, berarti pancasila berfungsi dan berperan dalam menujukkan
adanya kepribadian bangsa Indonesia yang dapat dibedakan dengan
bangsa lain, yaitu sikap mental , tingkah laku dan amal perbuatan bangsa
Indonesia.

f. Pancasila sebagai moral pembangunan


Hal ini mengandung maksud nilai-nilai luhur pancasila (norma-norma
yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945) di jadikan tolak ukur
dalam melaksanakan pembangunan nasional, baik dalam, perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, maupun dalam evaluasi.
 Pelaksanaan pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
Masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara sering menghadapi permasalahan yang datang dari
kelompok ataupun dirinya sendiri. Hal itu disebabkan adanya
perbedaan kepentingan antar manusia. Demikian pula dengan
warga Negara Indonesia sering menghadapi masalah dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, bangsa
Indonesia memerlukan sarana yang tepat untuk mempersatukan
perbedaan tersebut sehingga permasalahan dapat dihadapi
bersama. Sarana yang sesuai dengan jiwa, kepribadian, dan
ideology bangsa adalah Pancasila. Agar Pancasila dapat benar-
benar menjadai ideology bangsa dan dasar Negara, perlu adanya
kebetulan tekad untuk mempertahankan Pancasila.
Peran serta warga Negara Indonesia dalam upaya mempertahankan Pancasila
dapat dilakukan dengan mewujudkan di dalam hidup sehari-hari. Jika Pancasila
tidak dapat merasakan wujudnya dalam kehidupan nyata dan kita tidak dapat
merasakan wujudnya dalam kehidupan sehari-hari maka lambat laun pengertian
Pancasila akan luntur. Selanjutnya, Pancasila hanya akan menjadi dokumen
kenegaraan yang tertulis dalam buku-buku sejarah indonesia.
Berikut ini beberapa contoh pelaksanaan atau pengamalan Pancasila dalam
kehidupan masyarakat :
1. Mencintai dan membina persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap
manusia tanpa membeda-bedakan suku, bangsa, ras, agama, kepercayaaan,
kedudukan sosial dan sebagainya.
3. Menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan.
4. Bersiakp kritis dan mampu mengenbangkan potensi diri.
5. Saling menghormati atar pemeluk keyakinan
6. Memiliki sikap gotong-royong dalam bermasyarakat.
 Kesimpulan
Pancasila sebagai Sistem filsafat mengandung pandangan nilai
pemikiran yang saling berhubungan dan merupakan kesatuan yang
utuh. Pancasila juga memiliki ciri-ciri yang utuh, dan memiliki 3
landasan yaitu landasan Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
yang salinb berkaitan satu sama lain. Pancasila juga berfungsi
sebagai dasar negara indonesia, pandangan hidup bangsa dan jiwa
bangsa indonesia ini yang sudah mulai menurun. Pelaksanaan
yang bisa lakukan oleh masyarakat indonesia, khusunya bagi
pelajar adalah mencintai dan membina persatuan, tidak membeda-
bedakan ras, suku, agama dll, saling menghormati dan saling
bergotong-royong membangun bangsa ini menjadi lebih baik lagi.
SEKIAN. TERIMAKASIH.

Anda mungkin juga menyukai