KELOMPOK 3
Pancasila yang berisi lima dasar tidak hanya dipandang sebagai lima perinsip
yang berdiri sendiri, akan tetapi dari sila sila tersebut secara bersama sama
merupakan satu kesatuan yang bulat dimana kesatuan tersebut dapat diartikan
sila yang satu dijiwa sila yang lainnya. Dalam sila sila pancasila juga termuat
kata kata tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil. Sehingga isi atau hakikat sila
sila itu mencakup pengertian yang luas dan universal.
Pancasila sebagai Sistem filsafat mengandung pandangan nilai
pemikiran yang saling berhubungan dan merupakan kesatuan
yang utuh. Filsafat pancasila dapat didefinisikan secara
ringkasan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang pancasila
sebagai dasar Negara dan kenyataan budaya bangsa dengan
tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang
mendasar dan menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai
filsafat, karena Pancasila merupakan perenunganjiwa yang
dituangkan dalam suatu system dan merupakan pancaran dari
semua sila Pancasila. Dengan demikian, jiwa keagamaan, jiwa
kebangsaan, jiwa kerakyatan, dan jiwa yang menjunjung tinggi
keadilan sosial ada dalam sila pancasila
Pancasila sebagai sistem filsafat didasari 3 landasan, antara lain:
1. Landasan Ontologi menurut aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau
tentang ada keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika. Secara
ontologis, penyelidikan pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk
mengetahui hakikat dasar dari sila-sila pancasila. Bidang ontologi menyelidiki tentang
makna yang ada (eksistensi dan keberadaan) manusia, benda, alam semesta (kosmologi).
2. Landasan Epistemologis adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan,
metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Epistemologi meneliti sumber pengetahuan proses
dan syarat terjadinya pengetahuan, batas dan validitas ilmu pengetahuan. Pancasila sebagai
sistem filsafat pada hakikatnya juga merupakan sistem pengetahuan. ini berarti pancasila
telah menjadi suatu relief system, sistem cita-cita, menjadi suatu ideologi. Oleh karena itu,
pancasila harus memiliki unsur rasionalitas terutama dalam kedudukannya sebagai sistem
pengetahuan. Dasar epistemologis pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan
dasar ontologisnya. Maka, dasar epistemoogis pancasila sangat berkaitan erat dengan konsep
dasarnya tentang hakikat manusia.
3. Landasan Aksiologis, istilah Aksiologis berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai,
manfaat, dan logos yang artinya pikiran, ilmu dan teori. Aksiologis adalah teroi nilai, yaitu
sesuatu yang diinginkan disukai atau yang baik. Bidang yang diselidiki adalah hakikat nilai,
kriteria nilai, dan kedudukan metafisika suatu nilai. Secara aksiologis, bangsa Indonesia
merupakan pendukung nailai-nilai Pancasila, yaitu bangsa yang berketuhanan, yang
berkemanusiaan, yang berpersatuaan, yang berkerakyatan dan berkeadilan sosial.
Fungsi pancasila sebagai sistem filsafat bagi NKRI